• Tidak ada hasil yang ditemukan

Download this PDF file

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Download this PDF file"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

Bagaimana implementasi konsep pendidikan akhlak dalam perspektif al Ghazali dengan pendidikan Islam di Indonesia saat ini. Implementasi pendidikan akhlak dalam perspektif Al Ghazali dengan pendidikan Islam di Indonesia saat ini.

Implementasi Metode Pendidikan

Cerita dalam pendidikan bekerja pada jiwa dan dengan cepat diserap ke dalam pikiran. Hal-hal seperti itu sangat berpengaruh terhadap penyerapan hikmah dari cerita-cerita yang tersampaikan dalam pikiran dan terlukis dalam pemahaman melalui rangkuman yang dibuat guru dari cerita-cerita tersebut.

Implementasi Tujuan Pendidikan

Pelaksanaan pendidikan akhlak dalam wawasan Imam al Ghazali dengan pendidikan di Indonesia pada masa ini. Bagaimana relevansi konsep adab dan pembentukan keperibadian dalam kitab Maroqiy Al-Ubudiyah dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia.

Sosiohistoris Nawawi Al-Bantani

Sedikitnya 34 karya Syekh Nawawi tercatat dalam Kamus Buku Arab Cetak karya Yusuf Alias ​​Sarkis. Dalam bidang syariat Islam, Syekh Nawawi mendasarkan pandangannya pada dua sumber esensial Islam, yaitu Al-Qur'an dan Al-.

Biografi Pribadi dan Pendidikan Nawawi Al-Bantani

Berkenaan dengan ijtihad dan taklid (menurut salah satu ajaran), Syeikh Nawawi percaya bahawa mujtahid mutlak (ahli ijtihad) adalah Imam Syafi'i, Hanafi, Hambali dan Maliki. Berkenaan dengan Ijtihad dan Taqlid, beliau berpendapat bahawa mujtahid mutlak ialah Imam Syafi'i, Imam Hanafi, Imam Malik dan Imam Hambali.

Karya Pemikiran Nawawi

Terdapat kisah di sebalik penulisan kitab Bidayah al Hidayah (karya Imam Ghozali), iaitu kitab Maroqiy al ubud'iyah. Kandungan kitab tersebut diteliti agar dapat memahami makna dan nuansa huraian yang disampaikan secepat mungkin (Zubair, yakni dengan merujuk kepada pemikiran Nawawi dalam kitab Maroqiy Al-„Ubudiyah.

Signifikansi Pemikiran Nawawi Dalam Kitab Maroqiy Al-’ubudiyah dalam Pendidikan di Indonesia

Tujuan pendidikan tidak jauh berbeda dengan tujuan pendidikan yang terdapat dalam kitab Maroqiy Al-'ubudiyah, walaupun penyampaiannya berbeda. Tujuan kitab Maroqiy Al-'ubudiyah usaha membentuk akhlak dan keperibadian individu serta keperibadian sosial yang baik, seperti mentaati Allah, meninggalkan maksiat, akan membentuk peribadi individu yang baik.

Relevansi Pemikiran Nawawi dalam Kitab Maroqiy Al-’ubudiyah dalam Pendidikan di Indonesia

Pembentukan budi pekerti dan kepribadian dilakukan secara terus menerus tanpa paksaan dari pihak manapun. Relevansi kitab Maroqiy Al-'ubudiyah bagi pendidikan Islam di Indonesia sangat berkesinambungan, karena baik dari segi isi materi kitab, nilai-nilai pendidikan adab dan kepribadian serta tujuan pendidikan dalam kitab ini sangat sesuai. untuk digunakan oleh lembaga pendidikan Islam di Indonesia, khususnya yang digunakan oleh lembaga pendidikan non formal.

Implikasi Pemikiran Nawawi dalam kitab Maroqiy Al-’ubudiyah dalam Pendidikan di Indonesia

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis memberanikan diri untuk melakukan penelitian dengan judul “PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP ANAK: KAJIAN ATAS AL-Qur'an SURATU AN-NISĀ' Ayat 9 DAN ET-TAHRĪM Ayat 6”. Apa yang dimaksud dengan konsep pendidikan orang tua dalam Al-Qur'an surat an-Nisa' ayat 9 dan at-Tahrīm ayat 6. Bagaimana penerapan pendidikan orang tua pada anak dalam Al-Qur'an surat an-Nisa' ayat 9 dan at-Tahrim ayat 6.

Orang Tua (Keluarga)

Pendidikan Islam adalah proses menggali, membentuk, menggunakan dan mengembangkan pemikiran, dzikir dan kreasi, serta potensi manusia, melalui pendidikan, bimbingan, pelatihan, dan pengabdian yang dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai ajaran Islam sehingga menjadi muslim sejati. manusia dibentuk, mampu mengendalikan, mengatur, dan mengembangkan kehidupan dengan penuh tanggung jawab berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam. Pendidikan Islam Ahid pada hakekatnya adalah pendidikan yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah Nabi yang bertujuan untuk mendorong pembangunan manusia yang lebih baik. Menurut Achmadi, pendidikan Islam adalah “segala upaya memelihara dan mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya manusia yang terkandung di dalamnya untuk membentuk manusia seutuhnya (insan kamil) yang sesuai dengan norma-norma Islam.”

Anak

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah ayah dan ibu dari anak, yang melahirkan dan mendidik atau membiayai pendidikannya dan merupakan orang pertama yang memberikan pendidikan kepada anaknya.

Al-Qur’an surah an-Nisā’ayat 9 dan at-Tahrīm aya 6

Surah an-Nisā' (Bahasa Arab: ءاسنلا, an-Nisā', "wanita") ialah surah ke-4 dalam al-Quran. Surah ini merupakan surah yang ke-105 dari segi susunan turunnya surah al-Qur'an, surah ini diturunkan selepas surah al-Hujarat dan sebelum surah al-Jumuah. Pandangan sebahagian ahli tafsir tentang Al-Qur'an Surat Al-Nisā' ayat 9 dan At-Tahrīm ayat 6.

Pandangan Beberapa Ahli Tafsir Terhadap Al-Qur’an Surat Al- Nisā’ Ayat 9 Dan At-Tahrīm Ayat 6

Tafsir surat an-Nisā’ ayat 9

Artinya: Dan orang-orang yang bertakwa kepada Allah hendaklah meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatirkan (kesejahteraan) mereka. Firman Allah Ta'ala, "Dan orang-orang yang meninggalkan anak-anak yang lemah hendaklah bertakwa kepada Allah." Ali bin Abi Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata: Dalam tafsir Kementerian Agama Indonesia, dijelaskan bahawa orang yang mendekati akhir hayatnya diarahkan untuk berfikir bahawa mereka tidak boleh meninggalkan anak-anak atau keluarga yang lemah terutama bukan tentang kesejahteraan hidup mereka di masa hadapan.

Tafsir surat at-Tahrīm ayat 6

Dan anda melarang diri anda dan sesiapa yang berada di bawah tanggungjawab anda untuk menderhaka kepada Allah. Allah Yang Maha Tinggi telah bersabda: "Yang bahan bakarnya manusia dan batu", iaitu bahan bakarnya terdiri daripada manusia dan jin. Dalam ayat ini, Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjaga diri mereka dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, dengan mentaati dan mentaati perintah Allah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka.

Pendidikan Orang Tua pada Anak dalam Al-Qur’an Surat an-Nisā Ayat 9 dan at-Tahrīm Ayat 6

  • Pendidikan Orang Tua pada Anak yang diajarkan dalam al-Qur’an surat an-Nisā’ ayat 9
  • Pendidikan Orang Tua pada Anak yang diajarkan dalam al-Qur’an Surat at-Tahrīm ayat 6
  • Surat an-Nisā ayat 9
  • Surat at-Tahrīm ayat 6

Pendidikan ibu bapa kepada anak-anak dalam Al-Quran Surat an-Nisa ayat 9 dan at-Tahrīm ayat 6. Pendidikan ibu bapa kepada anak-anak yang diajar dalam Al-Quran Surat at-Tahrīm ayat 6 Surat at-Tahrīm ayat 6. NILAI - NILAI. PENGAJARAN ETIKA DALAM AL-QURAN (KAJIAN TAFSIR SURAT AL HUJURAT AYAT 11, 12 DAN 13).

Pendidikan

Fraenkel mendefinisikan nilai sebagai ''standar perilaku keindahan, keadilan, kebenaran, dan efisiensi yang mengikat orang dan harus dilakukan dan dipertahankan''. Pernyataan lain mengatakan bahwa nilai adalah sesuatu yang berharga, baik menurut standar logika (benar-salah), estetika (baik-buruk), etika (adil-tidak adil), agama (dosa, halal-haram) dan hukum (halal-haram). ), sah) serta menjadi acuan dan/atau sistem kepercayaan diri dan kehidupan. Jadi nilai merupakan standar perilaku yang harus dilakukan dan dijaga oleh manusia karena sangat berharga dalam kehidupannya.

Akhlaq

Nilai adalah sesuatu yang abstrak yang ada dalam perspektif subjek manusia ketika menginterpretasikan berbagai fakta objektif.

Alqur’an

Tafsir

Surat Al-Hujurat

Pandangan Beberapa Ahli Tafsir Terhadap Surat al-Baqarah Ayat 183-187

Dan bagi mereka yang merasa susah untuk melakukannya, wajib membayar fidyah iaitu makanan orang miskin. Dan mereka yang sukar untuk merealisasikannya, wajib membayar tebusan dengan memberi makan kepada orang miskin. Kemudian Allah menurunkan ayat yang lain: "Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sesiapa di antara kamu yang hadir pada bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu." Oleh itu, Allah menetapkan kewajipan berpuasa Ramadhan bagi mereka yang mampu dan sihat.

Nilai–Nilai Kependidikan Dalam Pengamalan Ibadah Puasa Ramadan Surat al-Baqarah ayat 183-187

Orang yang selalu berlaku jujur ​​dan menjaga kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur ​​di sisi Allah. Karena salah satu ciri orang mukmin adalah disiplin, yaitu tidak menyia-nyiakan waktu. Orang yang bertakwa di sisi Allah SWT bukanlah orang yang hanya beribadah kepada Allah semata.

Implementasi Nilai-Nilai Kependidikan Surat al-Baqarah Ayat 183- 187 Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Karena orang tua (ayah) adalah orang pertama yang mengucapkan panggilan dan ikamet di telinga anak di awal kelahirannya. Oleh karena itu, banyak orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter yang tidak sesuai dengan kondisi anak. Oleh karena itu, dengan memahami pola asuh otoriter diharapkan orang tua dapat mencegah perilaku pola asuh yang tidak tepat dalam membesarkan anak.

Pola Asuh Otoriter

Perilaku Keagamaan

Peneliti akan menganalisis data yang terkumpul sehingga diketahui apakah ada pengaruh antara pengaruh otoriter orang tua terhadap perilaku beragama siswa kelas VIII MTs Negeri Salatiga. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai pola asuh otoriter dan tabel nilai perilaku religius serta tabel kerja untuk mencari koefisien korelasi antara variabel pola asuh otoriter dengan perilaku religius. Kemudian ketik tabel untuk mengetahui seberapa besar siswa dipengaruhi oleh orang tua yang otoriter: Tinggi, Sedang atau Rendah.

Tabel 4.4  Perilaku Kegamaan
Tabel 4.4 Perilaku Kegamaan

Interpretasi Data

Hasil pemaparan ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara pola asuh otoriter orang tua dengan perilaku religius siswa kelas VIII MSH Negeri Salatiga. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari koefisien korelasi yaitu berupa hubungan negatif bahwa semakin tinggi pola asuh otoriter orang tua maka semakin rendah perilaku religius siswa. Berdasarkan hasil statistik tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara pola asuh otoriter orang tua terhadap perilaku religius siswa kelas VIII MOH Negeri Salatiga tahun ajaran 2015/2016.

Makna Keagamaan

Dasar dan Tujuan Pembinaan Keagamaan

Karena pembinaan keagamaan ini ditujukan untuk para ibu rumah tangga yang nantinya akan berperan dalam memajukan generasi muda pada umumnya, dan kehidupan moral, dan agama pada khususnya, sangatlah penting. Semakin cepat nilai-nilai tersebut masuk ke dalam perkembangan pribadi, maka akan semakin kuat tertanam dan semakin besar pengaruhnya dalam mengendalikan perilaku dan membentuk sikap khususnya. Oleh karena itu, peran perempuan dalam memajukan generasi muda pada umumnya, khususnya dalam kehidupan moral dan keagamaan, sangatlah penting.

Metode Pembinaan Keagamaan Anak Jalanan

Materi Aqidah

Tauhid akan membebaskan manusia dari perasaan dendam, galau dalam menghadapi persoalan hidup dan akan membebaskan mereka dari perasaan putus asa.

Materi Syari’ah

Materi Akhlaq

Suatu pembangunan tidak ditentukan semata-mata oleh kredit dan investasi material, betapapun besarnya kredit dan investasi itu.

Perkembangan Kepribadian Anak Jalanan

Pada dasarnya aspek-aspek kepribadian tersebut dapat digolongkan menjadi tiga hal: (1) Aspek fisik, meliputi perilaku lahiriah yang mudah terlihat dan dapat dideteksi dari luar, misalnya: cara bertindak, cara berbicara, dsb. Pengertian anak jalanan Secara khusus, anak jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan untuk bekerja, bermain atau kegiatan lainnya. Anak jalanan hidup di jalanan karena ditelantarkan atau diusir oleh keluarganya yang tidak mampu menanggung beban kemiskinan dan kehancuran keluarganya.

Karakteristik Anak Jalanan

Sementara itu, Direktorat Pembangunan Sosial DKI menyatakan anak jalanan adalah anak-anak yang berkeliaran di jalan raya sambil bekerja sebagai pengemis atau menganggur. Panti asuhan Klender mengatakan bahwa anak jalanan adalah anak-anak yang terbiasa hidup sangat tidak teratur di jalan, mereka bisa bekerja sambil bekerja, tapi bisa juga hanya menjadi gelandangan sepanjang hari. Anak jalanan dilihat dari alasan dan intensitas keberadaannya di jalan tidak dapat digeneralisasikan.

Pembinaan Agama Islam dengan Perkembangan Kepribadian Anak

Menurut al-Ashkar, jika perkembangan agama Islam benar-benar berhasil, maka anak akan memiliki kepribadian dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) Senantiasa menerapkan pola hidup berdasarkan pendidikan ketuhanan dengan menjalankan ibadah. Pendidikan agama pada masa kanak-kanak dilakukan dengan menyesuaikan diri dengan perilaku dan moral yang diajarkan oleh agama. Dari berbagai penjelasan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan agama akan membentuk kepribadian anak.

Gambar

Tabel 4.4  Perilaku Kegamaan

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa reinforcement sistem pendidikan Islam di Pondok Pesantren Nurul Ummah merupakan kegiatan pesantren itu