Dugaan yang Salah Tentang Dia
Arina yang asik bergurau dengan alena ketika menuju kantin tak sadar bahwa ikat rambutnya terlepas dan jatuh. Seseorang dibelakangnya berjalan ke arah yang sama dengan Arina dan mengambil ikat rambut Arina.
“Kak Ariiiinnn...!!” panggil orang itu. Ternyata ia adalah Arya, adik kelasnya yang sedang mengejar hati Arina. Seketika dua orang yang sedang bergurau itu menolehkan kepalanya.
“Kenapa..?” tanya Arina dengan bingung.
Arya langsung mengulurkan tangannya untuk memberikan ikat rambut milik Arina.
“Ini punya Kak Arin kan, tadi jatuh,”
“Ohh, iyaa makasih ya Arya,” ucap Arina.
“Kak Arin mau ke kantin?”
“Iyaa, kenapa?”
“Gak papa, cuma mau bilang awas jatuh lagi ikat rambutnya, nanti kalo jatuh nggak ada yang ambilin hehehe....” goda Arya.
“Iiiihhh ya enggak lah, lagian cuma ikat rambut doang, kalo hilang yang biarin aja rambutnya terurai” kata Arina.
“Tapi menurut aku ya Kak... bagusan terurai sih rambutnya, kayaaak aura kecantikannya itu makin terlihat,” kata Arya memuji kecantikan Arina.
“Apaaansiihh nggak jelas kamu, nanti kalo pacar kamu cemburu gimana,” jawab Arina dengan sedikit malu.
“Aku kan nggak punya pacar,” kata Arya sambil menatap mata Arina.
Dan seketika Arina terdiam bingung. Untung saja perut Alena yang menyadarkan suasana itu.
“Krucuk krucuukk...” bunyi dari perut Alena.
“Hehe, yaudah yuuk ke kantin laper nihh akuu!!!” ucap Alena.
“Yaudah yuk kita ke kantin kasihan tuh perut kamu,” goda Arina kepada sahabatnya sambil tertawa. Kemudian mereka meninggalkan Arya.
Langkah kaki kedua gadis itu menuju kantin. Setelah sampai di kantin mereka langsung membeli makanan dan minuman, kemudian mereka mengambil kursi untuk memakan makanan mereka.
“Menurut aku nih ya, si Arya tuh kayaknya suka sama kamu deh,” ucap Alena.
“Uhuuk...Jangan sembarangan kamu yaaah kalo ngomong!!” kata Arina sampai tersedak mendengar ucapan Alena. Dan ia langsung mengambil minum.
“Enggak, kayak cara si Arya natap kamu tadi tuh vibesnya bedaaa,”
“Tapi aku sukanya sama Kak Rey bukan Arya!!” jawab Arina dengan nada yang sedikit tinggi.
“Kak Reyza tuh cuek, dia juga udah punya pacar kan,” kata Alena.
“Apaansih Len, biasanya kamu ngedukung aku banget kalo aku suka sama Kak Reyza”
“Iyaa sih, tapi aku sekarang baru sadar kalo Arya tuh tulus banget sama kamu riiin,”
jawab Alena.
“Terserah kamu deh len, tapi aku tetep sukanya sama Kak Reyza!!” kata Arina sambil menolehkan kepalanya.
Ia tercengang melihat kenyataan bahwa yang dilihat saat itu adalah Kak Reyza, tetapi disaat yang bersama Kak Reyza sedang menyuapi pacarnya yaitu Sherly teman seangkatan Kak Reyza. Mereka seperti the best couple di sekolah itu yang terlihat sangat bahagia.
Hampir setiap Arina melihat Kak Reyza, Kak Reyza selalu bersama Kak Sherly.
“Yaudah yuk balik ke kelas daripada kamu liatin orang pacaran,” ajak Alena pergi menuju kelas. Dan mereka segera meninggalkan kantin untuk menuju kelas mereka.
Bel masuk pelajaran berbunyi lagi yang berarti pelajaran dimuali kembali. Tepat jam 14.00 bel pulang sekolah berbunyi, Arina dan Alena keluar dari kelas. Mereka berdua
menyusuri lorong kelas untuk menuju gerbang sekolah. Tak lama, lalu mereka berdua melihat sosok tubuh Kak Sherly, mereka pikir Kak Sherly sedang bersama Kak Reyza, ternyata pria itu adalah Kak Wildan. Mereka berdua penasaran jadi mereka memutuskan untuk mengintip
apa yang terjadi. Dan tak lama kemudian juga sosok pria dengan wajah yang agak memerah menuju tempat Kak Sherly dan Kak Wildan.
“Sherlyyyyyy..!!!!” teriak Kak Reyza.
“Jadi selama ini lo bohongin gue...!!” ucap Kak Reyza.
Kak Sherly tercengang sekaligus wajahnya seperti ketakutan melihat Kak Reyza marah. Kak Wildan membalikkan badan dan melihat wajah Kak Reyza.
“Kenapa, lo marah kalau pacar lo gue ambil...? iyakan, tapi sayangnya lo kamu ini lebih pilih gue daripada lo,” ucap Kak Wildan seperti mengejek Kak Reyza.
“Okey kalo itu yang lo pilih, hubungan kita sampai disini!!!” kata Kak Reyza ke Sherly.
Dan Kak Reyza segera meninggalkan tempat itu. Tiba-tiba saja tangan Kak Sherly menarik tangan Kak Reyza.
“Lepasin tangan gue sekarang..!!!” teriak Kak Reyza kepada Kak Sherly.
“Rey...Rey gue bisa jelasin,” ucap Kak Sherly kepada Kak Reyza yang telah meninggalkan tempat itu.
Arina langsung bergegas lari meninggalkan Alena dan menghampiri Kak Reyza di gerbang sekolah.
“Riiin, mau kemana sihh??” tanya Alena yang tiba-tiba di tinggal sahabatnya.
Arina pun sampai di gerbang.
“Ini Kak,” tangan Arina yang mengulurkan tisu untuk diberikan kepada Ka Reyza.
“Simpen aja, gue nggak butuh,”
“Mungkin Kak Reyza butuh ini,” lagi lagi tangan Arina mangulurkan air putih untuk Kak Reyza.
“Kenapa siiihhh, lo selalu gangguin gue, lo chat gue nggak jelas, banyak banget hal nggak penting yang lo lakuin ke gue,” ucap Kak Reyza sambil marah.
Tiba-tiba Arya datang dan menarik tangan Arina untuk mengajak pulang.
Tidak terlalu jauh tiba-tiba “Apa apaan sih kamu, main tarik-tarik aja!!”
“Kaak sadar, Kak Reyza tuh nggak suka sama Kak Arin,”
“Kenapa sih, Kak Arina nggak coba buka hati buat aku,” tanya Arya.
“Karna aku sukanya sama Kak Reyza bukan kamu, jelas kan ucapan aku,” ucap Arina dengan kesal.
“Pliss Kak kasih aku satu kesempatan aja...!!”
“Maafin aku tapi aku nggak bisa. Menahan jatuh cinta memanglah cobaan yang berat, tapi aku saranin mending kamu lupain aku, karena aku tau gimana rasanya ada di posisi kamu sekarang, kalaupun aku kasih kamu satu kesempatan, itu berarti aku bohong sama kamu karena yang aku suka itu bukan kamu” jawab jelas Arina. Sebenarnya Arina tidak tega mengatakan itu kepada Arya, tetapi itu yang terbaik untuk arya daripada memaksakan cintanya untuk Arya. Dan kemudian Arina pergi dan berjalan pulang sambil memikirkan Kak Reyza.
Kak Reyza yang masih tetap di gerbang sekolah, kemudian Alena menghampirinya.
“Seharusnya kamu tuh sadar Kak, Arina itu tulus cinta sama kamu, dia coba ngasih kode ke kamu tapi kamu lebih pilih perempuan yang udah ngehianatin kamu,” ucap Alena.
“Nggak usah sok tau lo,” kata Kak Reyza dengan nada tinggi. Dan kemudian ia berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya.
Selama perjalanan pulang Kak Reyza memikirkan apa yang dibicarakan Alena. Di tengah perjalanan pulang ia melihat Arina berjalan sendiri. Kemudian ia berhenti di samping Arina.
“Arinaaa...” panggil Kak Reyza.
“Kenapa Kak?” tanya Arina terkejut.
“Gue minta maaf dan gue mau cerita,” ucap Kak Reyza. Tiba-tiba Kak Reyza memegang tangan Arina.
“Sebenernya gue udah lama suka sama lo, tapi gue berusaha pendam perasaan ini karena gue tau lo kayaknya lo deket sama Arya, dan gue ngelampiasin semua rasa cemburu gue sama lo ke Sherly, gue mau lo jadi pacar gue! Gue serius dan tulus” kata Kak Reyza.
Arina terkejut sekaligus tercengang mendengar ucapa Kak Reyza.
“Kamu yakin Kak sama yang kamu ucapin barusan, kalo emang kamu serius aku mau,” jawab Arina.
Tak lama kemudian Kak Reyza memeluk Arina “Maafin gue riin...”
“Nggak papa Kak” jawab Arina sambil memeluk Kak Reyza.
“Kita pulang yuk,” ajak Kak Reyza.
Kemudian Arya dan Alena melihat mereka berdua dan menghampirinya.
“Kalian lagi ngpain?” tanya Alena.
“Gue udah ikhlas kok kalo emang itu yang bikin bahagia Kak Arin,” ucap Arya yang sudah menebak bahwa mereka berdua baru saja pacaran.
“Maksudnya kalian pacaran? Okey kalo emang kalian bener pacaran aku ucapin selamat karena cita-cita kamu tercapai Ariiinnn,” kata Alena sedikit bingung.
“Iyaaa makasih..” jawab mereka berdua sambil tersenyum.
“Yaudah riin nggak papa kok aku jomblo sendiri sekarang,” kata Alena dengan wajah sedikit cemberut.
“Hahahahha....” mereka bertiga menertawakan Alena.
TAMAT....
Halo... aku AMELIA SAFIRA. Aku lahir di Pasuruan, 9 Maret 2007. Aku duduk di kelas 3 SMP. Mendengarkan musik adalah hobiku. Aku ingin suatu hari aku bisa menjadi penulis.