Setelah dihitung dan dihitung persentasenya, didapatkan 3 (tiga) persentase permasalahan tertinggi di Dusun Kedungpoh Kidul adalah sebagai berikut. Berdasarkan identifikasi permasalahan kesehatan di Dusun Kedungpoh Kidul diketahui bahwa kegiatan PPM di Dusun Kedungpoh Kidul dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Peningkatan Kualitas dan Diversifikasi Produk Olahan Sukun
Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan buah sukun dan peningkatan keterampilan serta kreativitas dalam produksi produk olahan berbahan dasar sukun. Mesin pengiris diimplementasikan untuk proses pengirisan agar kandungan minyak pada produk olahan sukun dapat dihilangkan.
Peningkatan Sense of Business dalam Kemampuan Wirausaha Mahasiswa
Sifat kewirausahaan juga dapat dikembangkan dalam lingkungan pendidikan tinggi atau dunia pendidikan, dimana mahasiswa merupakan subyek yang dapat diberikan jiwa kewirausahaan. Kegiatan pengembangan dan penciptaan budaya kewirausahaan yang menstimulasi perguruan tinggi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, namun merupakan langkah proses pembelajaran yang tidak bisa dianggap remeh.
Persoalan Kerawanan Pangan pada Masyarakat Miskin di Wilayah Perbatasan Entikong (Indonesia-Malaysia) Kalimantan Barat
Nikodemus Niko 2
Saat ini, isu ketahanan pangan merupakan isu penting untuk menemukan respon yang tepat terhadap krisis ini di Indonesia. Ketahanan pangan nasional saat ini banyak mendapat perhatian karena di tingkat nasional kata 'ketahanan' belum tercapai. Gagasan-gagasan alternatif untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional tidak hanya penting, tetapi harus menjadi gerakan massa nasional.
Redefinisi ketahanan pangan nasional Definisi ketahanan pangan dapat berubah dalam konteks apapun, baik pada tingkat global maupun nasional. Setidaknya terdapat lebih dari 200 definisi ketahanan pangan (Maxwell, 1994) dan sebanyak 450 indikator ketahanan pangan (Hoddinott, dalam Prabowo, 2010). Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap beras inilah yang digalakkan dalam program pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan nasional.
Padahal sumber pangan lokal merupakan peluang yang baik untuk menjadi sumber ketahanan pangan di tingkat nasional.
Pengembangan Kreativitas Pengolahan Sampah Plastik melalui Pemberdayaan Wanita di Kalisegoro Semarang
Masyarakat Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang perlu menambah pengetahuan dan wawasan baru mengenai pengelolaan sampah rumah tangga, khususnya sampah plastik. Dalam kegiatan tersebut masyarakat diberikan gambaran mengenai pengolahan sampah rumah tangga pada umumnya, pengolahan sampah plastik pada khususnya. Pada tahap selanjutnya, peserta pelatihan mendapatkan kesempatan untuk mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan berupa bros dan tas.
Peserta pelatihan yang merupakan ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam PKK Desa Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang tampak antusias mengikuti pelatihan pembuatan bros dan tas dari sampah plastik. Para peserta pelatihan kemudian diberikan kesempatan untuk berlatih mandiri membuat kerajinan tangan dari sampah plastik berupa bros dan tas sesuai kreativitas masing-masing. Bros dan tas berbahan sampah plastik ini dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan bagi ibu-ibu peserta pelatihan sehingga dapat menambah pendapatan rumah tangga.
Permasalahan sampah plastik di Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang bisa menjadi ajang kreativitas para ibu rumah tangga di wilayah tersebut.
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Dengan Memanfaatkan Limbah Pohon Pisang
Salah satu perumahan yang ada di kawasan Meteseh adalah komplek perumahan Bukit Kencana Jaya yang merupakan kawasan perumahan dengan jumlah penduduk yang sangat besar, dimana berdasarkan survei terakhir, jumlah kepala rumah tangga di Bukit Kencana Jaya sendiri mencapai 3.000 kepala keluarga. Apabila hal ini tidak ditunjang dengan pendapatan lain maka besar kemungkinan akan terjadi penurunan status sosial dan bahkan lebih ironisnya akan berdampak pada keharmonisan keluarga, sehingga dalam upaya membantu pendapatan suami dan memenuhi kebutuhan sosialnya maka hal tersebut perlu dilakukan. Perlu adanya pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga di kawasan Bukit Kencana Jaya dengan menggunakan sumber daya alam yang dimilikinya yang pada akhirnya dapat menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Banyak sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut yang belum dimanfaatkan, terutama sumber daya alam yang ada berupa pohon pisang.
Melihat dari hasil permasalahan diatas, maka tim pengabdian kepada masyarakat akan mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan bagaimana mencari peluang usaha dengan memberdayakan masyarakat Desa Bukit Kencana Jaya berupa pembuatan produk pangan dari bahan pisang. kumbang pohon. Dalam usulan pengabdian ini, tim pengabdian memberikan perhatian lebih kepada ibu-ibu PKK di Perumahan Bukit Kencana Jaya melalui penyuluhan dan pelatihan kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan pendapatannya. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berupa konsultasi, pelatihan, diskusi dan tanya jawab, dimana tim pengabdian mengawali kegiatan dengan memberikan ilmu kewirausahaan dalam mencari peluang usaha dengan potensi alam di sekitar kawasan pemukiman Bukit Kencana. Jaya, kemudian melakukan pelatihan berupa pengolahan makanan ringan dari batang pohon pisang.
Keberhasilan kegiatan diarahkan pada perubahan positif kondisi peserta yaitu peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang kewirausahaan, peluang usaha dengan memanfaatkan potensi alam yang ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari segi pemanfaatan ternyata ada bagian lain dari pohon pisang yang dapat diolah menjadi sesuatu yang dapat menghasilkan produk pangan dengan nilai gizi yang baik, salah satunya adalah pemanfaatan jamur pisang. Dahulu bonggol pisang biasanya hanya dianggap sebagai sampah yang dibiarkan membusuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap, namun ada sebagian masyarakat yang berinisiatif memanfaatkan bonggol pisang sebagai pakan ternak. Masih sedikitnya pengetahuan ibu rumah tangga untuk melakukan kreativitas usaha guna menambah atau membantu sumber pendapatan keluarga.
Evaluasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan cara membandingkan kondisi peserta sebelum dan sesudah kegiatan dengan menyebarkan angket pre-test dan post-test serta memberikan pertanyaan mengenai kegiatan ini. Komunitas tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 November 2019 di kawasan perumahan Bukit Kencana tepatnya di Jalan Bukit Kelapa Raya Blok BB Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang - Jawa Tengah dengan peserta dari kelompok PKK warga Bukit Kencana Komplek perumahan Jaya. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pengenalan dan tujuan tujuan melakukan pengabdian kepada masyarakat kemudian memberikan pengetahuan dan pelatihan kewirausahaan dengan memanfaatkan bonggol pisang dan mengolahnya menjadi keripik pisang.
Hal ini terlihat dari tanggapan peserta beserta reaksi, tanya jawab, dan permintaan penyelesaiannya kembali.
KESIMPULAN
Meteseh Kota Semarang berjalan dengan lancar dan para peserta antusias mengikuti seluruh acara pengabdian mulai dari pembukaan hingga akhir kegiatan. Edukasi dan workshop pemanfaatan herbal kanker serviks pada ibu-ibu PKK di Desa Laban, Mojolaban, Sukoharjo.
Edukasi dan Workshop Pemanfaatan Herbal Untuk Kanker Serviks Pada Ibu-Ibu PKK di Desa Laban, Mojolaban, Sukoharjo
Tahap persiapan
Pendekatan dengan warga diawali melalui koordinasi dengan pengurus PKK desa untuk bersama-sama menggali permasalahan yang ada di masyarakat dan merencanakan solusi yang dapat diimplementasikan. Setelah berkoordinasi dengan pengurus PKK, dilakukan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu PKK melalui pertemuan rutin bulanan PKK.
Tahap pelaksanaan
Edukasi tentang Kanker Serviks dan Terapi Pendukung Alami
Hasil post test ini menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai kanker serviks, penyebab kanker serviks, faktor risiko kanker serviks dan pengobatannya serta tentang tumbuhan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK di Desa Laban tentang pentingnya kanker serviks. Hasil nilai pre-test peserta pada soal nomor 4 tentang penatalaksanaan kanker serviks masih rendah yaitu sebesar 48% (gambar 6).
Pengetahuan peserta mengenai potensi tanaman kanker yang dapat dijadikan alternatif pendukung pengobatan kanker serviks sebelum diimplementasikan. Hasil skor pretest peserta pada soal nomor 5 tentang tumbuhan sebagai calon pendamping pengobatan kanker serviks. Secara keseluruhan pengetahuan peserta mengenai kanker serviks dan pengobatan pendukung alaminya dapat dikatakan meningkat setelah kegiatan penyuluhan selesai.
Peningkatan tingkat pemahaman ibu-ibu PKK Laban tentang kanker serviks dan terapi suportifnya secara alami mencapai 30%.
Penguatan Karakter Anggota ‘Aisyiyah Melalui Penyuluhan Nilai-nilai Hijrah Rasulullah
Majelis Tabligh Aisyiyah tentang nilai-nilai psikologis perjuangan hijrah Nabi untuk dijadikan cerminan penguatan karakter dalam konteks era global. Pengajian yang dilaksanakan di awal sesi untuk memberikan materi kontekstualisasi nilai-nilai hijrah Nabi dalam penguatan karakter umat Islam, dilaksanakan selama 90 menit oleh. Belajar dari peristiwa hijrah Nabi, maka kontekstualisasi pelaksanaan gerakan progresif dakwah Muhammadiyah harus mensinergikan antara penguatan karakter pribadi dan karakter organisasi, serta integrasi keduanya.
Penguatan karakter pribadi dalam proses hijrah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti nilai-nilai karakter keteguhan niat, ikhlas ikhtiar, pengorbanan, kemandirian, keteguhan hati, kesabaran dan keikhlasan. Nilai-nilai penguatan sifat organisasi acara hijrah dicontohkan dengan Rasulullah memberikan amanah dan tugas kepada para sahabatnya (Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib). Kegiatan penyuluhan bertema kontekstualisasi nilai-nilai hijrah Nabi sebagai pemantapan karakter 'Aisyiyah dapat disimpulkan bahwa hijrah Nabi merupakan gerakan tajdid menuju kebangkitan Islam dari keterpurukan dan keterbelakangan, yang dapat dijadikan acuan. untuk mengambil pelajaran dalam gerakan tersebut.
Nilai-nilai budi pekerti hijrah Rasulullah SAW perlu dilaksanakan bagi memperkukuh akhlak peribadi dan akhlak sosial dalam satu langkah menegakkan Islam yang sebenar di muka bumi ini.
Pemeriksaan Glukosa, Kolesterol dan Asam Urat pada Masyarakat Peserta Car Free Day di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)
Investigasi kadar glukosa, kolesterol dan asam urat pada peserta car free day di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes).
Kota Semarang
Sintesis asam urat dilakukan di hati kemudian dialirkan melalui darah menuju ginjal untuk disaring, diserap kembali sebagian dan dikeluarkan. Held van Semarang sebanyak 117 responden dikelompokkan berdasarkan jumlah responden dengan kadar kolesterol, glukosa dan asam urat yang hasilnya normal, di atas normal dan berdasarkan jenis kelamin, seperti terlihat pada Gambar 1. Selain itu juga dilakukan pengelompokan kolesterol, glukosa dan asam urat serta kadar asam urat berdasarkan usia ditunjukkan pada Tabel 1. Kadar kolesterol, glukosa, dan asam urat dikontrol berdasarkan usia.
Berdasarkan Tabel 1 kadar kolesterol, glukosa, dan asam urat yang dikelompokkan berdasarkan umur menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, kadar kolesterol dan glukosa meningkat, yaitu kadar kolesterol dari 189 menjadi 217,8 mg/dL dan kadar glukosa dari 84,4 menjadi 131,5 mg/dL. dL, sedangkan kadar asam urat cenderung menurun dari 5,4 menjadi 5,2 mg/dL. Hasil dari pengabdian masyarakat pemeriksaan kesehatan ini menunjukkan bahwa responden dengan kadar kolesterol di atas normal sebagian besar berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang memiliki kadar glukosa dan asam urat di atas normal sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Seiring bertambahnya usia, kadar kolesterol dan glukosa masing-masing meningkat dari 189 menjadi 217,8 mg/dL dan dari 84,4 menjadi 131,5 mg/dL, sedangkan kadar asam urat biasanya menurun dari 5,4 menjadi 5,2 mg/dL.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kadar asam urat pada pekerja kantoran di Desa Karang Turi Kecamatan Bumiayu Brebes.
Pembiasaan Cuci Tangan yang Baik dan Benar pada Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) di Semarang
3 tahun Mencuci tangan yang benar merupakan salah satu dari tiga pilar pembangunan Indonesia di bidang kesehatan, yaitu pola hidup sehat. Berdasarkan tabel 2 di atas terlihat bahwa hanya 6 anak (26,0%) yang mencuci tangan dengan bersih dan benar, sedangkan 17 anak (74,0%) mempunyai kebiasaan buruk. Namun, terkadang orang tua tidak sadar atau bahkan tidak mengetahui cara mencuci tangan yang sehat dan benar.
Mayoritas anak usia dini khususnya di TK ABA 48 tidak berperilaku baik dan sehat dalam mencuci tangan (74,0%), namun hanya (26%) yang memenuhi standar kesehatan. Peran orang tua juga diharapkan untuk menjamin pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat dengan mengajarkan anak cara mencuci tangan yang baik dan benar. Peningkatan kualitas kesehatan anak melalui penerapan cara cuci tangan yang benar dan pengenalan obat-obatan pada anak usia dini.
Hubungan perilaku cuci tangan dengan kejadian diare pada anak usia sekolah di Kabupaten Jember.