z
z €5i FE; rF; FE fi€lgit i*€i€ :?: gE*;EE*E =EE;EEi :jp;I :;E s;cEEiiE e*HHt:€ i:;!g : ies f1:;i$!; Er;€iEg E$I;t ; . * €;;,;iSEEfiE 9*Ef!*; €i:;E 5 ;; r;$vE":rts;t* €t;EE:; qiE*'
! eg
EitgiisEi{i: iF€ia;: iE{;i
; #
e$gei;Eff€$r ;::Ea€: gi€EE E'= r t3;€ERil!E!€,Eiifi ;I-;E,$! * ;iEra;gt:jsE;rEE.g==;!:IB;tc !i;a5". uts g lE g =.?!5c* I ar rC ;Es ;E!e; si:=itEEEI ac* :Eg€€i E i; **€R:3 i6! s pE E;^qg,g=-P;gr:ii EE s€e ig s F fls eIF atge ;s as ; €e€e;e+
3 C al EgE:€ FE;*;# =f?€ta;Eli€€;$e; E= E Ei iiEFi ilfl€iiE aaiiEiiiiEiigiEiEli igiisii;gisgiggiii z z
!" ##
"$!" !" %
!&!'!& &$!(")*+',
-
! .)
-
! !"
-
/"
-
//!
)"0 )"
!/$.
)" "$
!.!/!
/!!.!"
1 Standarisasi Biomarker
Obat Herbal
Dr.rer.nat. I M.A. Gelgel Wirasuta, M.Si.Apt Farmasi-FMIPA-Universitas Udayana [email protected]
Fenomena Peningkatan Penggunaan Herbal Medicine (Peluang dan Ancaman)
WHO memprediksi pengguna HM dari 25% hingga 40% penduduk dunia (Market hingga 2050 berkisar 50 Triliun UDS)
Peluang:
Peningkatan akkseptabilitas tenaga medis dlm penggunaan CAM/HM Pengobatan yang sinerdis (CAM/HM vs Modern Medicine) Penggunaan HM untuk prepentive terapi Peninggkatan Bukti Klinik thd efficacy HM Menjadi Pilihan Pasien Threats:
Obat Dewa (Extravagant Claims) Bukti klinik rendah Kualitas bahan rendah
Keamanan dan reprodusibilitas (Concerns over safety) Legislative and commercial pressures Budidaya tanaman obat (Threats to conservation)
Metode CQ dalam Evaluasi Produk HM
Tantangan dalam control qualitas HM
Pentingnya Marker dari setiap HM
2
Detection Plat Immersion Plat
Eluting Plat Sample Applicator
Instrumentasi yang dibutuhkan HPTLC- Detection
Finger Print HPTLC – Standardization
Indonesian Herbal Medicine
3
Masalah Standarisasi Obat Herbal
Multi-Compound
Senyawa aktif umumnya belum terdefinisikan / diketahui Senyawa Reference (aktif) umumnya belum/tidak tersedia dipasar
Kandungan fitokimia / metabolite sekunder tanaman sangat bervariasi dipengaruhi oleh banyak faktor
Geograti, lingkungan, iklim Varietas tanaman (Genetis) Kultivasi, Panen, Proses Pasca Panen Ekstrkasi
Chromatographic Fingerprint
CFP standarisasi didasarkan pada sifat kromatografik dan spektroskopik dari kandungan fitokimia obat herbal
→Multi-komponen
→Komprehensiv (menyeluruh)
→Menggunakan analisis statistik multivarian
Information features of CFP of herbal medicines
Phytoequivalence and chromatographic fingerprints of herbal medicines Information contents of fingerprints of herbal medicines Correction of retention time shift of fingerprints of herbal medicines
CFP-HPTLC Pasak Bumi
Perbandingan Spektrum pada setiap Puncak
Evalusi PCA-HCA Pasak Bumi
No
Similarity
BDG JOG
1 99.90 99.62
2 99.90 99.00
3 99.97 99.29
4 99.56 99.52
5 99.86 99.35
6 99.71 99.57
Sambiloto
Sambiloto atau Andrographis paniculata (Burm. F.) Nees merupakan salah satu tanaman suku Acanthaceae.
Komponen utamanya adalah andrografolid yang merupakan senyawa diterpen lakton (Rosidah et al., 2012; Saranya et al., 2010).
Andrografolid memiliki beragam efek farmakologi seperti:
antipiretik, Antiinflamasi, antialergi, antidiabetes, imunostimulan, hepatoprotektif, antikanker, antioksidan.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa herba sambiloto memiliki manfaat yang sangat penting bagi kesehatan sehingga sangat berpotensi untuk digunakan sebagai obat herbal.
4
Sidik Jari HPTLC ekstrak Sambiloto
Identifikasi dan Pemilihan Puncak Marker.
Sidikjari…cont.
Kromatogram pada 346 nm
Sidikjari…cont.
Authentification of Piper Bettel L
Quality Assesment
substance hRf-values (n = 18): mean (%RSD)
Intra D1 Intra D2 Intra D3 Inter D1-3
Tramadole (Tra) 28.1 (1.6) 39.9 (3.4) 29.4 (8.8) 32.4 (17.0)
Paracetamole (Pct) 71.8 (1.2) 77.7 (1.2) 75.4 (0.8) 75.0 (3.4)
Area (AU, n = 6): mean (%RSD)
Intra D1 Intra D2 Intra D3 Inter D1-3
Tra (0.5 µ/spot) 1363.1 (9.0) 1494.7 (3.8) 1564.8 (14.0) 1474.2 (11.1)
Pct (5.0 µ/spot) 17218.8 (3.1) 15539.4 (3.0) 16389.6 (8.0) 16382.6 (6.5)
Tra (0.8 µ/spot) 2205.9 (4.1) 2202.8 (3.6) 2280.7 (7.0) 2229.8 (4.8)
Pct (8.0 µ/spot) 21738.0 (1.9) 19478.6 (0.6) 22071.1 (1.7) 21095.9 (5.6)
Tra (1.0 µ/spot) 2800.0 (10.2) 2649.3 (1.8) 2770.4 (8.4) 2739.9 (7.6)
Pct (10 µ/spot) 23039.0 (8.5) 21027.3 (0.8) 21672.8 (14.6) 21913.0 (9.9)
Qual…
5
The theoretical dose variation of three markers (mP1, mP2, and mP3) (left), the PCA score plot graph (middle), and
the relation between first component score versus similarity level (right).
Quantification assessment under different drying methods
Quantification of electron scavenging activity of Piper betel L
Quantification of electron scavenging activity…………..
Simpulan
Fingerprint dapat digunakan untuk mengontrol marker HM
Fingerprint dapat digunakan untuk mengontrol reprodusibilitas kandungan marker sehingga dapat mengontrol reprodusibiltas effecasi HM
