• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI EFEKTIFITAS PEMANGKASAN PUCUK DAN KONSENTRASI ZPT TAUGE KACANG HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UJI EFEKTIFITAS PEMANGKASAN PUCUK DAN KONSENTRASI ZPT TAUGE KACANG HIJAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI "

Copied!
65
0
0

Teks penuh

Judul Topik: Uji Efektivitas Pemangkasan Batang dan Konsentrasi ZPT Tauge terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Demi pengembangan ilmu pengetahuan, setuju untuk memberikan hak bebas non-eksklusif Universitas Medan Area atas karya ilmiah saya yang berjudul: “Uji Efektivitas Pemangkasan Batang dan Konsentrasi ZPT Tauge Kacang Hijau terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L. )", beserta peralatan yang ada (jika diperlukan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemangkasan pucuk dan konsentrasi ZPT pucuk legum terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.), yang dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang beralamat di Jalan PBSI No. 1 Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemangkasan pucuk berpengaruh nyata terhadap panjang sulur. Perlakuan tauge ZPT tidak memberikan pengaruh nyata terhadap panjang sulur tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang buah, lingkar buah dan bobot buah. Interaksi antara pemangkasan pucuk dan pemberian tauge ZPT tidak berpengaruh nyata terhadap panjang sulur tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang buah, lingkar buah, dan bobot buah.

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul “Uji Efektivitas Pemangkasan Batang dan Konsentrasi ZPT Pada Kecambah Tanaman Hijau Tumbuh Dan Produksi”. Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)”.

19. Tabel  Dwikasta  Pengamatan  Jumlah  Daun  Tanaman  Mentimun  (helai)  Terhadap  Pemangkasan  Pucuk  dan
19. Tabel Dwikasta Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Mentimun (helai) Terhadap Pemangkasan Pucuk dan

Latar Belakang

Pemangkasan dapat dilakukan dengan cara memotong bagian ujung atau pucuk tanaman, hal ini disebut dengan pemangkasan pucuk dan cabang samping. Penelitian pengaruh pemangkasan pucuk terhadap hasil benih mentimun yang dilakukan oleh Sutapradja (2008) menunjukkan bahwa pemangkasan tunas pada ruas ke-15 meningkatkan jumlah benih yang dihasilkan. Pertambahan jumlah cabang produktif tanaman akibat pemangkasan pucuk menyebabkan terbentuknya buah dan jumlah daun menjadi lebih banyak dan produktif. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pemangkasan tunas pada ruas ke-15 memberikan pengaruh nyata terbaik terhadap jumlah/berat basah biji per buah (214,28 g), penimbangan berat kering biji per buah (5,61 g), dan penimbangan. berat kering biji per tanaman (118,18 g).

Zat pengatur tumbuh berperan penting melalui pengaruhnya terhadap pembelahan sel, proliferasi dan diferensiasi sel. Hasil penelitian yang dilakukan Mahanani (2003) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tauge kacang hijau konsentrasi 40% pada tanaman kentang varietas granola yang diberikan sebanyak dua kali menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang paling baik dibandingkan dengan zat pengatur tumbuh alami lainnya atau tanpa zat pengatur tumbuh.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Hipotesis

Pemberian ekstrak kecambah kacang hijau dan pemangkasan pucuk nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L).

Manfaat Penelitian

Tanaman Mentimun ( Cucumis sativus L.)

Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing ganda, berwarna hijau muda sampai hijau tua. Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk terompet, tanaman ini berumah satu artinya bunga jantan dan betina terpisah namun masih dalam satu pohon. Bunga betina mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang bengkok, sedangkan bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang bengkok.

Warna kulit buah antara hijau putih, hijau muda, dan hijau tua tergantung varietasnya. Tanaman mentimun tumbuh dan menghasilkan hasil yang tinggi pada suhu udara berkisar antara 20ºC sampai 32ºC, dengan suhu udara optimum 27ºC. Di daerah tropis seperti Indonesia, suhu udara ditentukan oleh ketinggian permukaan laut. Cahaya merupakan faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman mentimun, karena penyerapan unsur hara akan optimal jika pencahayaan berlangsung antara 8 jam hingga 12 jam sehari.

Kelembaban relatif (RH) yang dibutuhkan tanaman mentimun untuk pertumbuhannya berkisar antara 200 – 400 mm/bulan. Hujan yang terlalu tinggi kurang baik bagi pertumbuhan tanaman mentimun terutama pada saat mulai berbunga, karena curah hujan yang tinggi akan banyak menjatuhkan bunga (Sumpena, 2001). Mentimun dapat ditanam mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi ± 1.000 m dpl, tergantung varietasnya.

Mentimun (Cucumis sativus L.) direkomendasikan untuk ditanam di dataran rendah, misalnya varietas Venus, Alexis, Nelly F1, Mayapada F1 dan Baby 007 F1, sedangkan varietas mentimun gunung adalah Toska F1 (Wijoyo, 2012). Pada dasarnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk lahan pertanian cocok untuk ditanami mentimun, sehingga diperoleh produksi yang tinggi dan kualitas yang baik. Mentimun (Cucumis sativus L.) memerlukan media tanam dengan tanah subur, gembur, kaya humus, tidak becek dengan pH 6-7 (Baharudin, 2010).

Kecambah Kacang Hijau (Tauge)

9, kecambah kacang-kacangan juga mengandung beberapa antioksidan dan zat terkait antioksidan, yaitu pitosterol, vitamin E, fenol dan beberapa mineral. Kacang hijau juga mengandung asam amino esensial, antara lain: lisin, triptofan, fenilalanin, treonin, metionin, leusin, isoleusin, dan valin.

Pemangkasan Pucuk

Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena bekas luka yang ditimbulkan akan cepat kering dan mencegah pembusukan pada tanaman yang dipangkas (Rai & Poerwanto, 2008).

Waktu dan Tempat Penelitian

Bahan dan Alat

Metode Penelitian .1 Rancangan Penelitian .1 Rancangan Penelitian

P1: Potong pucuk pada ruas ke-3 batang utama. P2: Potong pucuk pada ruas ke-5 batang utama.

Metode Analisa Data Penelitian

Εijk = akibat kesalahan akibat faktor I derajat ke-j dan faktor II derajat ke-k yang ditempatkan pada kelompok ke-i.

Pelaksanaan Penelitian

  • Pembuatan Ekstrak Tauge dan Aplikasinya
  • Persiapan Lahan
  • Penyemaian
  • Pengisian Polybag
  • Penanaman
  • Penetapan Tanaman Sampel
  • Penyisipan
  • Pemangkasan

Pengaplikasiannya dilakukan dengan mengambil ekstrak ZPT pucuk kacang-kacangan sesuai faktor perlakuan yaitu P0=100 ml, P1=200 ml dan P2=300 ml dalam hand sprayer dan menambahkan air hingga volume dalam hand sprayer mencapai. 1 liter. Pengolahan tanah dilakukan untuk menggemburkan tanah, sehingga fungsi aerasi dan drainase tanah menjadi lebih baik. Pada bagian atas petakan ditempatkan 4 buah polibag dengan ukuran 30 cm x 35 cm dan volume polibag 7 kg.

Media persemaian menggunakan tanah yang dicampur kompos dengan perbandingan tanah dan kompos 7:3, ditempatkan dalam polybag bayi berukuran 12cm x 17cm. Setelah berumur 1 minggu dilakukan penjarangan dengan cara memilih 1 bibit yang baik untuk dipindahkan ke polibag besar. Bibit mentimun ditanam di polibag dengan menggunakan tanah yang dicampur kompos yang dibeli di toko pertanian.

Polybag diisi dengan tanah lapisan atas yang dicampur kompos dengan perbandingan 1:1 atau 3,5 kg tanah : 3,5 kg kompos untuk mengisinya, sisakan lipatan pada bagian atas polybag agar kokoh dan tidak rusak saat digunakan. diangkat untuk dipindahkan ke posisi polybag di atas petak/bedengan. Penanaman mentimun dilakukan dengan cara memindahkan benih mentimun yang sudah disemai dari baby polybag ke polybag besar yang ada di atas petak dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm. Penyisipan dilakukan dengan tujuan untuk menggantikan tanaman yang tidak tumbuh atau mati, yang diambil dari sisa bibit tanaman mentimun yang telah disemai tadi.

Kegiatan pemangkasan batang dilakukan pada saat tanaman telah memasuki tahap pertumbuhan pada 2 MSPT kemudian dilakukan pemangkasan sesuai perlakuan. Keterangan: (A) Faktor 1: Memangkas buku ke-3 pada batang utama, (B) Faktor 2: Memangkas buku ke-5 pada batang utama. Buah mentimun yang dipanen minimal mempunyai kriteria panen seperti buah berwarna hijau muda, bentuk lurus dan tidak ada cacat.

Pemeliharaan Tanaman .1 Penyiraman .1 Penyiraman

Pengendalian Hama dan Penyakit

Salah satu penyebab tidak sempurnanya pertumbuhan tanaman adalah adanya hama dan penyakit yang menyerang sehingga mengakibatkan kerusakan pada tanaman baik secara keseluruhan maupun bagian tertentu. Menurut Wiyono (2007), serangan hama dan penyakit pada tanaman juga menurunkan efisiensi pertumbuhan tanaman. Gejala serangan penyakit dapat kita ketahui dengan melihat bagian tanaman yang mulai layu dan buah yang menguning.

Hal ini dapat diatasi/dikendalikan dengan pengendalian mekanis yaitu dengan membuang tanaman yang terserang dan membuang buah yang busuk. Apabila serangan penyakit sudah melewati ambang batas ekonomi 25%, maka dapat dikendalikan dengan penggunaan pestisida hayati yaitu merek dagang. Gliostar-P dengan dosis anjuran 100 g/15 L air diaplikasikan dengan cara menyemprotkan pestisida pada bagian tanaman yang terserang.

Hama yang teridentifikasi menyerang tanaman seperti ulat grayak (Spodoptera sp.) dan belalang (Valanga nigricornis) dengan gejala serangan yang khas yaitu daun sobek/robek dimakan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Dapat juga dikendalikan dengan pengendalian secara kimia jika sudah melampaui ambang batas keekonomian 25% yaitu dengan pestisida hayati merk Blue - V dengan dosis anjuran 100 g / 15 L air ke seluruh bagian tanaman untuk disemprotkan. .

Parameter Pengamatan .1 Panjang Sulur (cm) .1 Panjang Sulur (cm)

  • Jumlah Daun (helai)
  • Lilit Buah (cm)
  • Panjang Buah (cm)
  • Berat Buah Per Tanaman Sampel (g)

Pengukuran luas daun dilakukan dari 2 MSPT sampai 4 MSPT dengan menggambar pola daun yang diletakkan pada kertas grafik. Tiga helai daun diukur dari helaian daun ke-3, ke-4, dan ke-5 yang tumbuh pada salah satu sulur tanaman sampel yang diberi tanda. Pengamatan rotasi buah dilakukan dengan mengambil buah yang memenuhi kriteria panen yaitu berwarna hijau muda dan berbentuk lurus pada setiap tanaman sampel setelah panen, dan mengukurnya dengan melilitkan tali pada bagian tengah buah kemudian diukur panjangnya. dari buahnya. talinya menggunakan penggaris.

Pengamatan panjang buah dilakukan dengan pengambilan sampel buah yang memenuhi kriteria panen yaitu berwarna hijau muda dan berbentuk lurus pada tanaman sampel dan diukur menggunakan penggaris dari pangkal buah hingga ujung buah. Pengamatan bobot buah dilakukan dengan cara menimbang seluruh buah tanaman sampel yang dipanen dengan menggunakan timbangan.

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Saran

Pengaruh Pemangkasan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiat L) Varietas Swale dan Wongsorejo. Pengaruh Jenis Sumber ZPT Alam dan Frekuensi Pemberian Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kentang Solanum Tuberosum L. Pengaruh Pemangkasan Tunas Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Di Dataran Tinggi Lembang.

Respon Berbagai Kultivar Mentimun (Cucumis sativus L) Terhadap Frekuensi Irigasi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro (STIPER). Data pengamatan panjang sulur tanaman mentimun (cm) pada pemangkasan tunas dan pemberian ZPT tauge pada umur 2 MSPT. Data pengamatan panjang sulur tanaman mentimun (cm) pada perlakuan pemangkasan tunas dan pemberian ZPT pada tauge pada umur 3 MSPT.

Data pengamatan panjang sulur tanaman mentimun (cm) pada pemangkasan tunas dan pemberian ZPT pada tauge pada umur 4 MSPT. Data observasi jumlah daun tanaman mentimun (string) pada pemangkasan tunas dan pemberian ZPT tauge pada umur 2 MSPT. Data observasi jumlah daun tanaman mentimun (string) pada pemangkasan tunas dan hasil ZPT tauge pada umur 3 MSPT.

Data observasi jumlah daun (cabang) tanaman mentimun mengenai pemangkasan tunas dan pemberian ZPT tauge pada umur 4 MSPT. Data observasi luas daun mentimun (cm2) kaitannya dengan pemangkasan tunas dan pemberian ZPT tauge pada umur 2 MSPT. Data observasi luas daun mentimun (cm2) pada pemangkasan tunas dan pemberian ZPT tauge pada umur 3 MSPT.

Data pengamatan luas daun mentimun (cm2) pada pemangkasan tunas dan kecambah ZPT umur 4 MSPT.

Lampiran 5. Gambar Bagian – Bagian Mentimun  No  Bagian
Lampiran 5. Gambar Bagian – Bagian Mentimun No Bagian

Gambar

19. Tabel  Dwikasta  Pengamatan  Jumlah  Daun  Tanaman  Mentimun  (helai)  Terhadap  Pemangkasan  Pucuk  dan
Lampiran 5. Gambar Bagian – Bagian Mentimun  No  Bagian
Lampiran 7. Tabel Dwikasta Pengamatan Panjang Sulur Tanaman Mentimun (cm)  Terhadap Pemangkasan Pucuk dan Pemberian ZPT Tauge Pada Umur  2 MSPT
Lampiran 25. Tabel Dwikasta Pengamatan Luas Daun Tanaman Mentimun (cm 2 )  Terhadap Pemangkasan Pucuk dan Pemberian ZPT Tauge Pada Umur  2 MSPT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menujukan bahwa perlakuan berbagai macam ZPT organik dan media tanam tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, berat segar