• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS E–COMMERCE DI MASA PANDEMI COVID 19: STUDI PADA PENGUSAHA BATIK DI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS E–COMMERCE DI MASA PANDEMI COVID 19: STUDI PADA PENGUSAHA BATIK DI YOGYAKARTA"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirabbil'alamiin, segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ''EFEKTIFITAS E-COMMERCE DALAM PANDEMI COVID 19: KAJIAN PADA PENGUSAHA IT BATIK DI YOGYAKARTA'' . Saat ini, e-commerce telah menjadi media transaksi jual beli bagi masyarakat, termasuk UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan e-commerce sebagai media penjualan UMKM pengusaha batik di Yogyakarta pada masa pandemi Covid-19.

Sedangkan ekspektasi bisnis, pengaruh sosial dan persepsi risiko tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan e-commerce oleh UMKM pengusaha batik di Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan e-commerce sebagai media jual beli batik UMKM di Yogyakarta pada masa pandemi covid-19. Namun Nazar (2008) memiliki hasil sebaliknya yaitu persepsi resiko berpengaruh positif terhadap penggunaan e-commerce untuk bertransaksi karena ketika menggunakan transaksi online kita lebih cenderung tidak dapat melihat barang sehingga lebih rawan resiko. .

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pokok bahasan penelitian ini sebagai berikut. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat juga bagi para pengusaha batik kecil dan menengah yang belum menggunakan e-commerce. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi dan pembanding teori.

Diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan informasi lebih lanjut tentang manfaat e-commerce khususnya terkait hasil penelitian ini.

Sistematika Pembahasan BAB l: Pendahuluan

Diharapkan para pelaku UMKM dapat mengetahui nilai positif e-commerce sekaligus mempertimbangkan nilai negatifnya.

Kajian Pustaka

Kesimpulan dan Saran

Pengembangan UTAUT2 dengan menambahkan 3 konstruk dari model UTAUT sebelumnya, sehingga terdapat 7 variabel yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan teknologi yang terdiri dari 7 variabel yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial. ), memfasilitasi kondisi, motivasi hedonis, nilai harga dan kebiasaan (Venkatesh, Thong & Xu, 2012). Keadaan internal yang nantinya akan memediasi hubungan antara stimulus dan respon individu menurut Manganari et al. 2009) Dalam SOR, stimulus dianggap sebagai pengaruh yang mempengaruhi keadaan internal individu. Kemudian organisme diekspresikan sebagai proses yang menengahi antara proses stimulus dan individu, yang diwakili oleh sikap afektif dan kognitif menurut.

Sedangkan respon dalam kerangka S-O-R dinilai sebagai hasil akhir, seperti kepuasan pelanggan, perilaku penggunaan, dan perilaku penghindaran (Eroglu et al.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Pemilik usaha produktif dalam hal ini harus memenuhi kriteria usaha mikro sesuai dengan yang diatur dalam undang-undang. Dimana aset maksimal 50 juta dan maksimal 300 juta maka akan masuk dalam kategori usaha mikro. Usaha kecil tergolong memiliki aset antara >50 juta hingga 500 juta dan pendapatan di atas 300 juta hingga 2,5 miliar.

Perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki aset > 500 juta hingga 10 miliar dan omzet antara > 2,5 miliar hingga 50 miliar.

Electronic Commerce

  • Jenis-jenis E-commerce
  • Manfaat Penggunaan E-commerce

Dalam keputusan Menteri Keuangan no. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, mikro, UKM atau lebih sering disebut UMKM didefinisikan sebagai usaha produktif yang dimiliki oleh keluarga atau perorangan yang berkewarganegaraan Indonesia dan mencapai penjualan atau omset sebesar Rp. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan perpaduan antara teknologi dan proses bisnis yang saling berhubungan membentuk suatu hal baru yang memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli serta produsen dan konsumen serta menguntungkan kedua belah pihak. Penjual akan dapat membayar dan menerima uang dari konsumen ketika barang pesanan tiba di tangan pembeli.

Penggunaan e-commerce menurut Sari (2017) diartikan sebagai bentuk pemanfaatan inovasi teknologi untuk melakukan transaksi secara online sehingga lebih efisien dan efektif.

Ekspektasi Kinerja

Penggunaan e-commerce menurut Sari (2017) diartikan sebagai bentuk pemanfaatan inovasi teknologi untuk melakukan transaksi secara online sehingga lebih efektif dan efisien. 2003), ekspektasi bisnis adalah tingkat kenyamanan yang terkait dengan penggunaan teknologi oleh konsumen. Definisi ekspektasi bisnis menurut Hidayat et al. 2020) dalam penelitiannya adalah sejauh mana bisnis menggunakan e-commerce.

Pengaruh Sosial

Persepsi Risiko

Pengalaman

Penelitian Terdahulu

Sementara itu, kemudahan yang dialami pengguna e-commerce saat menggunakan fungsi pencatatan akuntansi berbasis teknologi di e-commerce juga menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, ditemukan juga korelasi yang tinggi antara kondisi fasilitas yang ada dan behavioral intention terhadap perilaku pengguna pencatatan akuntansi keuangan berbasis digital melalui e-commerce. Selanjutnya terdapat penelitian Fitria (2021) tentang pengaruh customer experience terhadap repurchase intentions dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening: Studi pada pengguna e-commerce X di DKI Jakarta.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan variabel niat beli ulang terhadap customer experience. Selain itu, terdapat hasil yang menunjukkan bahwa customer experience berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Selain itu, penelitian ini juga menyajikan pengaruh positif dan signifikan kepuasan pelanggan yang memediasi pengaruh pengalaman pelanggan terhadap niat beli ulang di Zalora.

Dengan menggunakan variabel bebas meliputi ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, nilai harga, kondisi fasilitas, kebiasaan, faktor sosial, motivasi hedonisme (motivasi hedonis), variabel terikat dalam penelitian ini adalah niat perilaku menggunakan aplikasi seluler, dan variabel moderasi gender, pendidikan. tingkat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil ekspektasi kinerja, ekspektasi bisnis, kondisi fasilitas, nilai harga, kebiasaan dan niat perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku aplikasi Blibli. Dari segi faktor sosial, motivasi hedonis, fasilitas kontingen, dan kebiasaan ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap niat perilaku aplikasi Blibli.

Hipotesis Penelitian

  • Ekspektasi Kinerja Berpengaruh Positif Terhadap Penggunaan E- commerce
  • Ekspektasi Usaha Berpengaruh Positif Terhadap Penggunaan E- commerce
  • Pengaruh Sosial Berpengaruh Positif Terhadap Penggunaan E-commerce Pengaruh sosial menyatakan bahwa seseorang mengadopsi teknologi (e-
  • Persepsi Risiko Berpengaruh Negatif Terhadap Penggunaan E-commerce Persepsi risiko didefinisikan sebagai sejumlah hal yang merupakan sebuah
  • Pengalaman Berpengaruh Positif Terhadap Penggunaan E-commerce Pengalaman ialah peluang dari seseorang untuk menggunakan teknologi dan

Sejalan dengan penelitian Ramdhani et al. 2017) dan Gupta et al (2018) yang menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem. Penelitian oleh Tak (2016), menyimpulkan bahwa ekspektasi bisnis berdampak positif terhadap penggunaan aplikasi mobile shopping. Penelitian lebih lanjut oleh Ghozali (2018), penelitian ini memberikan hasil yang menunjukkan bahwa ekspektasi bisnis berdampak pada penggunaan teknologi dalam hal ini yaitu e-commerce.

Untuk aktivitas yang tidak disengaja seperti pembelian produk secara online, ekspektasi upaya merupakan faktor penting yang berkontribusi terhadap adopsi teknologi oleh pengguna. Selain itu, faktor sosial terbukti berpengaruh positif terhadap niat menggunakan suatu sistem menurut penelitian Gupta et al., (2018) dan Mulyani, (2019). Sedangkan menurut Pavlou (2001), persepsi risiko merupakan perkiraan subjektif dari seorang individu untuk mendapatkan konsekuensi dari apa yang diinginkannya.

Perceived risk dapat didefinisikan sebagai ketidakpastian yang harus diterima atau tidak oleh pelaku transaksi online (Nazar & Syahran, 2008). Selain itu, persepsi risiko dapat diartikan sebagai risiko umum yang akan diterima oleh seseorang ketika menggunakan suatu sistem. Selain itu, penelitian Marriot (2018) dan Ha (2020) juga menunjukkan adanya risiko efek negatif dalam belanja online atau e-commerce.

Seperti pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Parhusip (2020), ditemukan bahwa pengalaman pengguna berpengaruh positif signifikan terhadap niat beli menggunakan aplikasi online. Kemudian ada penelitian Azifah (2016) yang menunjukkan bahwa pengalaman berpengaruh positif terhadap pembelian melalui media online.

Kerangka Pemikiran

Hasil penelitian Gardner & Amoroso, (2004) menjelaskan bahwa pengalaman pengguna dalam menggunakan suatu teknologi akan berpengaruh positif terhadap kegunaan yang dirasakan dan niat perilaku, dan menurut penelitian yang dilakukan oleh (Astarina, 2017) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara keyakinan dan pengalaman pada niat tentang daur ulang pembayaran online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspektasi kinerja, ekspektasi bisnis, pengaruh sosial, persepsi risiko dan pengalaman terhadap penggunaan e-commerce, maka kerangka penelitian ini adalah sebagai berikut.

Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung oleh peneliti tanpa perantara, dimana menurut Sugiyono (2018), data primer merupakan sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini, semua data diperoleh secara langsung dan pribadi dari peneliti dan semuanya diperoleh melalui sumber atau lokasi pertama dimana objek penelitian dilakukan. Variabel adalah objek penyelidikan atau sesuatu yang menjadi fokus penelitian, baik yang nyata maupun yang abstrak. Variabel independen terdiri dari ekspektasi kinerja, ekspektasi bisnis, pengaruh sosial, persepsi risiko dan pengalaman.

Seluruh pernyataan dalam kuesioner diukur menggunakan skala Likert dengan rentang nilai dari 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 4 (sangat setuju) dengan penjelasan sebagai berikut: Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS).

Commerce (Y) merupakan bentuk

  • Metode Analisis Data
    • Analisis Statistika Deskriptif
    • Uji Instrumen .1 Uji Validitas
    • Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas
    • Analisis Regresi Berganda
    • Uji F
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili di Yogyakarta Data domisili yang berhasil dihimpun dari para responden sebagai berikut
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Batik
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berjualan
    • Karakteristik Responden Berdasarkan Rencana/ Target Penjualan Data rencana/ target penjualan yang berhasil dihimpun dari para responden
  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Uji Instrumen .1 Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heteroskedastisitas
  • Analisis Regresi Linear Berganda
  • Uji F
  • Pembahasan Hasil Penelitian
  • Kesimpulan
  • Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan menguji pengaruh kinerja yang diharapkan, ekspektasi bisnis, pengaruh sosial, risiko yang dirasakan, dan pengalaman terhadap penggunaan e-commerce bagi pengusaha batik di Yogyakarta selama pandemi Covid 19. menentukan penggunaan e-commerce oleh pengusaha UMKM batik di Yogyakarta pada masa pandemi Covid 19. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui kekuatan variabel kinerja yang diharapkan (X1) memiliki nilai koefisien sebesar 0,819 untuk penggunaan e-commerce di masa pandemi Covid 19.

Sedangkan nilai signifikansi pada variabel ini adalah 0,000 yang berarti bahwa expected performance berpengaruh signifikan terhadap penggunaan e-business di masa pandemi Covid 19, sehingga hipotesis pertama (H1) didukung oleh data. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa kekuatan variabel ekspektasi usaha (X2) memiliki nilai koefisien sebesar 0,039 untuk penggunaan e-business pada masa pandemi Covid 19. Sedangkan nilai signifikansi variabel ini sebesar 0,739 , artinya ekspektasi bisnis tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-business di masa pandemi Covid 19, sehingga hipotesis kedua (H2) tidak didukung data.

Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa variabel ekspektasi daya upaya (X3) memiliki nilai koefisien sebesar 0,082 untuk penggunaan e-commerce pada masa pandemi Covid 19. Berdasarkan hasil analisis regresi , diketahui kekuatan variabel persepsi risiko (X4) memiliki nilai koefisien sebesar -0,009 terhadap penggunaan e-commerce pada masa pandemi Covid 19. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa variabel kekuatan pengalaman (X5) memiliki nilai koefisien 0,326 untuk penggunaan - niaga pada masa pandemi Covid 19.

Sedangkan nilai signifikansi pada variabel ini adalah 0,025 yang artinya pengalaman berpengaruh signifikan terhadap penggunaan e-commerce pada masa pandemi Covid 19, sehingga hipotesis kelima (H5) didukung oleh data. Ekspektasi kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-commerce pada pengusaha UMKM batik di Yogyakarta pada masa pandemi Covid 19. Harapan bisnis tidak mempengaruhi penggunaan e-commerce pada pengusaha UMKM batik di Yogyakarta selama pandemi Covid 19.

Pengaruh sosial tidak mempengaruhi penggunaan e-commerce pada pengusaha UMKM batik di Yogyakarta selama pandemi Covid-19. Perceived risk tidak mempengaruhi penggunaan e-commerce pada pengusaha UMKM batik di Yogyakarta selama pandemi Covid-19. Pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan e-commerce bagi UKM pengusaha batik di Yogyakarta pada masa pandemi Covid 19.

Referensi

Dokumen terkait

Sampai ada realisasi dan fokus pada keterbukaan, perubahan yang nyata tidak pernah dapat diimplementasikan (Senge 1990,12). Suatu proses menilai diri sendiri untuk memahami,