• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS DYNAMIC STRETCHING TERHADAP AGILITY PADA ATLET JUNIOR SEPAK BOLA USIA 12 – 19 TAHUN DI PPOP RAGUNAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS DYNAMIC STRETCHING TERHADAP AGILITY PADA ATLET JUNIOR SEPAK BOLA USIA 12 – 19 TAHUN DI PPOP RAGUNAN"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas peregangan dinamis terhadap kelincahan pada atlet sepak bola junior di PPOP Ragunan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas peregangan dinamis untuk meningkatkan fleksibilitas pada atlet sepak bola junior di PPOP Ragunan.

Tabel 2.1 Interpretasi hasil instrument Illinois Agility Test…………..……….15  Tabel 3.1 Definisi Operasional ……………………………..………………….25  Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia …………………….………….34  Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Tinggi Badan …  ………………
Tabel 2.1 Interpretasi hasil instrument Illinois Agility Test…………..……….15 Tabel 3.1 Definisi Operasional ……………………………..………………….25 Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia …………………….………….34 Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Tinggi Badan … ………………
  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Pertanyaan Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Bagaimana efektivitas peregangan dinamis terhadap kelincahan pada atlet sepak bola yunior usia 12-19 tahun di PPOP Ragunan. Untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis peregangan dinamis terhadap kelincahan pada atlet sepak bola junior di PPOP Ragunan.

  • Deskripsi Teori
  • Atlet
  • Sepak Bola
  • Agility
  • Stretching (Peregangan)

Peregangan dinamis atau dynamic stretching adalah peregangan dinamis yang menggunakan momentum dan kontraksi otot aktif untuk menghasilkan peregangan (Mann & Jones, 1999). Pemberian peregangan dinamis mampu membuat otot menjadi elastis dan ruang gerak sendi akan lebih baik sehingga sendi menjadi sangat fleksibel dalam melakukan langkah menjadi sangat luas.

Kerangka Konsep

Dengan memberikan intervensi peregangan dinamis untuk meningkatkan kelincahan atlet, ditemukan variabel perancu seperti aktivitas fisik atlet sebelum menerima intervensi di setiap sesi, cedera yang dialami atlet, dan juga karakteristik data terkait BMI (Tubuh). indeks massa). Sebelum dilakukan intervensi dengan dynamic stretching dilakukan pretest untuk mengetahui kelincahan atlet di PPOP Ragunan dengan instrumen Illinois Agility Tets. Setelah satu bulan intervensi, hasil kelincahan dicatat kembali dengan instrumen yang sama pada saat pretest.

Definisi Operasional Penelitian

Hipotesa

  • Desain Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Populasi, Sample dan Teknik Sampling
  • Populasi
  • Sampel
  • Teknik sampling
    • Prosedur Penelitian
    • Teknik Pengumpulan Data
    • Instrumen Pengumpulan Data
    • Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pendataan, diperoleh hasil sebanyak 23 orang yang merupakan populasi atlet sepak bola yunior PPOP Ragunan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sampel yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah 21 atlet sepak bola junior PPOP Ragunan. Berikut tabel distribusi sampel (Tabel 5.2) berdasarkan tinggi badan atlet sepak bola yunior PPOP Ragunan Jakarta Tahun 2022 di bawah ini.

Contoh tabel distribusi (Tabel 5.3) berdasarkan berat badan atlet sepak bola yunior PPOP Ragunan Jakarta tahun 2022 adalah sebagai berikut. Berikut adalah contoh tabel distribusi (Tabel 5.4) berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) atlet sepak bola junior PPOP Ragunan Jakarta tahun 2022. Metode uji hipotesis ini digunakan untuk menjawab apakah intervensi dynamic stretching berpengaruh terhadap kelincahan pada atlet sepak bola junior di PPOP Ragunan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian intervensi dynamic stretching efektif dalam meningkatkan kelincahan pada atlet sepak bola junior di PPOP Ragunan. Sehingga pemberian intervensi dynamic stretching efektif dalam meningkatkan kelincahan pada atlet sepak bola junior di PPOP Ragunan.

33

Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Latihan Olahraga Pelajar (PPOP) Ragunan yang beralamat di Jalan Harsono RM, Pasar Minggu, RT.9/RW.7, Ragunan, Kec. PPOP Ragunan adalah lembaga yang memungkinkan atlet pelajar untuk berpartisipasi sebagai atlet DKI Jakarta. Kemudian pada tahun 2016, tempat yang dikenal dengan nama GOR Ragunan ini diubah menjadi PPOP Ragunan di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta.

Lahan seluas 17 hektar yang dilengkapi fasilitas modern dan berstandar internasional ini juga menjadi rumah bagi 376 atlet dari 22 cabang olahraga. Dan cabang olahraga yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah cabang olahraga sepakbola yang beranggotakan 23 orang. Berdasarkan kriteria inklusi dalam penelitian yang dilakukan, jumlah responden dalam penelitian ini adalah 23 responden.

Penelitian yang dilakukan terhadap 21 sampel dilanjutkan dengan Dynamic Stretching untuk meningkatkan kelincahan pada atlet sepak bola. Dosis yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan jurnal Kurt & Firtin tahun 2016 dan Troumbley tahun 2010 yaitu Frekuensi : 3x per minggu selama 4 minggu (total 12x pertemuan per bulan; Intensitas: 10 kali repetisi, 2 set, istirahat antar gerakan 10 detik; Waktu: 10 menit.

Analisis Penelitian

Setelah itu peneliti menghitung jumlah sampel yang akan digunakan dengan menggunakan Rumus Slovin, sehingga diambil 21 responden untuk diuji pada akhir penelitian dengan jumlah responden yang tetap.

Karakteristik Data

  • Analisis Data

Analisa Statistik Deskriptif

Data pada Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi, sebanyak 3 orang atlet sepak bola junior PPOP Ragunan memiliki kelincahan dalam kategori baik (Baik), 14 orang dalam kategori sedang (Average), 1 orang dalam kategori kurang baik ( Sedang ), dan 3 orang lainnya masuk dalam kategori sangat buruk (buruk). Data pada Tabel 5.6 menunjukkan bahwa setelah dilakukan intervensi selama 1 bulan (12 kali pertemuan), diperoleh hasil bahwa 10 atlet sepak bola junior PPOP Ragunan memiliki kelincahan. Pada tabel 5.7 dapat disimpulkan bahwa sebelum dan sesudah intervensi pada data mean, median, 95% CI, skor keseluruhan minimum dan maksimum menurun setelah intervensi dynamic stretching.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Skor Agility  pada  Atlet Junior Sepak Bola Sesudah Intervensi di PPOP Ragunan Jakarta  Tahun 2022 (n = 21)
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Skor Agility pada Atlet Junior Sepak Bola Sesudah Intervensi di PPOP Ragunan Jakarta Tahun 2022 (n = 21)

Analisa Statistik Inferensial

Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk pada Tabel 5.8 menunjukkan bahwa nilai tanda pretest adalah 0,037 dan nilai tanda posttest adalah 0,041, dan hasil tersebut memiliki nilai < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang tersisa tidak berdistribusi normal (H0 ditolak). Berdasarkan hasil tersebut, pengujian yang digunakan untuk menerima hipotesis adalah dengan menggunakan perhitungan statistik non parametrik yaitu uji Wilcoxon sebagai pengganti uji parametrik sampel T. Dasar untuk memutuskan menerima atau menolak hipotesis dari uji Wilcoxon signed-rank adalah jika probabilitas (Asymp. Sig) < 0,05 maka Ho ditolak yaitu terdapat perbedaan atau pengaruh intervensi.

Tabel 5.8 Uji Normalitas menggunakan Software SPSS 28.0.0 for  windows
Tabel 5.8 Uji Normalitas menggunakan Software SPSS 28.0.0 for windows

Deskripsi Variabel Penelitian

Ismaningsih juga mengatakan pada tahun 2015 bahwa kelebihan berat badan cenderung menyebabkan ketidakseimbangan otot pada batang tubuh. Sampel dalam penelitian ini memiliki indeks massa tubuh RISKESDAS dalam kategori normal hingga agak gemuk dengan rerata IMT 24,12. Berdasarkan jurnal referensi lain, postur tubuh selain ideal atau kegemukan atau IMT > 25 atau > 27 dapat dikategorikan sebagai obesitas ringan atau obesitas berat.

IMT > 25 dapat mengurangi kebebasan bergerak, kurang fleksibel, bergerak kurang cepat, kurang keseimbangan dan kurang mobilitas dalam mengubah postur tubuh. Namun, bagi atlet dalam penelitian ini yang memiliki kategori IMT berlebih tingkat ringan, dapat dinilai apakah kelebihan berat badan tersebut disebabkan oleh massa lemak atau massa otot yang lebih besar. Hal ini karena BMI tidak mengukur kandungan lemak tubuh secara langsung karena hanya bergantung pada berat badan. Dalam hal ini persentase proporsi tubuh atlet khususnya atlet remaja akan menimbulkan kesalahpahaman atau ketidaksesuaian jika tergolong obesitas menurut kategori IMT (Dragan). et al., 2010).

Hal ini juga didukung oleh penelitian terbaru dimana BMI merupakan parameter terpenting dalam praktek klinis untuk mengklasifikasikan status berat badan dengan memiliki kendala pada pengukuran massa lemak tubuh. Melihat hal tersebut, aspek pengukuran lain seperti lingkar pinggang, rasio pinggang terhadap tinggi badan, dan pengukuran lipatan kulit harus diperhatikan secara khusus, karena massa otot yang lebih besar dengan berat badan yang sama pada seorang atlet akan memberikan hasil proporsi tubuh yang berbeda pada setiap individu. pada remaja yang bukan atlet (Gabriele et al., 2019).

Agility

  • Hasil Analisis Agility Berdasarkan Pre Dan Post test
  • Keterbatasan Penelitian

Kemudian setelah satu bulan dilakukan intervensi dynamic stretching dengan dosis yang telah dijelaskan sebelumnya, diperoleh hasil bahwa 10 orang atlet sepak bola yunior PPOP Ragunan memiliki kelincahan dalam kategori sangat baik (excellent), 4 orang dalam kategori baik ( baik), dan 7 orang lainnya berada pada kategori sedang (Rata-rata). Pada penelitian ini, peregangan dinamis dilakukan saat pemanasan atau persiapan latihan untuk mencegah berbagai jenis cedera dan membuat otot menjadi elastis. Hasil penelitian ini diperkuat dengan beberapa jurnal penelitian sebelumnya yang menurut Dian (2016) dan Bingul, dkk (2014) pemberian peregangan dinamis pada pemain sepakbola dianggap efektif dalam meningkatkan kelincahan atau ketangkasan mereka.

Peregangan dinamis dilakukan untuk pemanasan atau untuk mempersiapkan latihan agar tidak terjadi cedera yang menyebabkan otot menjadi tegang. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan jurnal penelitian Kurt dan Firtin (2016) bahwa static stretching justru lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan dynamic stretching dalam meningkatkan kelincahan. Penelitian Chaouachi (2010) juga menyatakan bahwa peregangan dinamis tidak memberikan hasil yang signifikan dibandingkan dengan peregangan statis.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dian (2016), Chatzopoulos et al (2014), Bingul, et al (2014), Vaghela and Parmar (2013), Van Gelder dan Bartz (2011) dan Troumbley (2010) yang menyatakan bahwa peregangan dinamis efektif dalam meningkatkan kelincahan. Namun penelitian ini bertentangan dengan Kurt dan Firtin (2016) dan Chaouachi (2010) dimana peneliti menyatakan bahwa peregangan dinamis tidak lebih efektif daripada peregangan statis, walaupun tidak ada perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kelincahan.

Kesimpulan

Hasil analisis uji hipotesis menggunakan uji Wilcoxon sebelum dan sesudah intervensi dynamic stretching Hasil Asymp.Sig. Dosis yang diberikan berupa 11 gerakan peregangan dinamis dengan frekuensi 3x seminggu selama 4 minggu (total 12x pertemuan per bulan), intensitas 10 repetisi, 2 set, istirahat antar gerakan 10 detik, dilakukan 10 menit per pertemuan, terbukti efektif untuk meningkatkan kelincahan atlet sepak bola remaja di PPOP Ragunan Jakarta.

Saran

Dalam bidang akademik, diharapkan hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi kajian teori dan praktisi dalam menangani kasus olahraga bagi mahasiswa untuk meningkatkan fleksibilitas dengan menggunakan peregangan dinamis. Efek pemanasan yang melibatkan peregangan statis atau dinamis pada kelincahan, lari cepat, dan kinerja lompat pada subjek terlatih. Efek akut peregangan statis dan dinamis pada keseimbangan, kelincahan, waktu reaksi, dan waktu gerakan.

Perbedaan Kombinasi Dynamic Stretching Dan Latihan Lari Zig-Zag Dengan Static Stretching Dan Latihan Lari Zig–Zag Terhadap Kelincahan Pemain Futsal. Comparison of the acute effects of static and dynamic stretching on flexibility, agility and anaerobic performance in professional soccer players. The effects of agility exercises and eye-foot coordination against dribbling ability Football coaches Bintang Pelajar.

Saya Dina Anggreini mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan dengan NIM 021811012. Saya akan menjelaskan kepada responden tentang penelitian yang akan saya lakukan berjudul “Efektivitas peregangan dinamis dalam meningkatkan kelincahan pada atlet muda pemain sepak bola usia 12- 19 tahun di PPOP Ragunan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif peregangan dinamis dalam meningkatkan kelincahan pada atlet sepak bola muda usia 12-19 tahun di PPOP Ragunan. Manfaat dari penelitian ini diharapkan atlet mampu menerapkan dinamika peregangan sebagai program yang dapat dilakukan setiap hari sebelum latihan untuk meningkatkan kelincahan sebagai komponen penting yang harus dikuasai oleh seorang atlet sepak bola khususnya di PPOP Ragunan Jakarta. .

Demikian penjelasan sebelum melakukan penelitian ini, jika responden membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan penelitian ini, responden dapat menghubungi saya di nomor Dina Anggreini.

Tabel Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia Pada Atlet Junior Sepak Bola  di PPOP Ragunan Jakarta Tahun 2022
Tabel Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia Pada Atlet Junior Sepak Bola di PPOP Ragunan Jakarta Tahun 2022

Gambar

Tabel 2.1 Interpretasi hasil instrument Illinois Agility Test…………..……….15  Tabel 3.1 Definisi Operasional ……………………………..………………….25  Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia …………………….………….34  Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Tinggi Badan …  ………………
Tabel 3.1 Definisi Operasional  No
Tabel  5.1  Distribusi  Sampel  Berdasarkan  Usia  Pada  Atlet  Junior  Sepak Bola di PPOP Ragunan Jakarta Tahun 2022
Tabel  5.2  Distribusi  Sampel  Berdasarkan  Tinggi  Badan  Pada  Atlet  Junior Sepak Bola di PPOP Ragunan Jakarta Tahun 2022
+7

Referensi

Dokumen terkait

Quipper is an online platform/application that we can all use for free for teaching and learning English as a foreign Language. Quipper also known as quipper school, is a web-based

So, in this research the researcher limits the problem that focus on the students that have difficulties in finding the main idea and detail information of the text in reading