PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
- Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia)
- Staphylococcus aureus
- Simplisia
- Ekstrak
- Antibakteri
- Metode Uji Antibakteri
Di Indonesia tanaman ini dikenal juga dengan nama bawang merah enggy, bawang hantu, bawang sabrang atau bawang arab (Prayitno et al., 2018). Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan sebagai obat penyakit seperti kanker payudara, hipertensi, diabetes melitus, penurun kolesterol, sakit maag, kanker usus besar dan pencegah stroke (Yustina et al., 2019). Setiap jaringan tubuh yang terkena infeksi dapat menimbulkan gejala yang khas, seperti peradangan (Sagita et al., 2020).
Pemilihan ekstraksi dingin dengan metode maserasi karena proses dilakukan tanpa pemanasan guna menghindari senyawa yang dapat rusak oleh suhu panas (Badaring et al., 2020). Aktivitas antibakteri alkaloid adalah dengan cara merusak komponen peptidoglikan pada sel bakteri sehingga lapisan dinding sel bakteri tidak terbentuk sempurna dan mengakibatkan kematian sel (Fitrianti et al., 2019). Senyawa steroid juga mampu menghambat enzim topoisomerase yang berperan dalam sintesis DNA bakteri (Insanitaqwa et al., 2021).
Penggunaan metode Kirby Bauer cukup sederhana dan tidak memerlukan peralatan khusus sehingga mudah dilakukan (Retnaningsih et al., 2019). Metode pengenceran tetap dilakukan dengan cara menginokulasikan mikroba uji pada media agar yang mengandung zat antimikroba (Etikasari et al., 2017).
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTENSIS
Kerangka Konsep
Penjelasan Kerangka Konsep
Hipotesis
Penelitian kuantitatif adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan rangkaian instrumen penelitian berupa uji zona hambat ekstrak etanol umbi E. Pada kontrol positif terbentuk zona hambat sebesar 18,6 mm, dan pada kontrol negatif, tidak terbentuk zona hambat di sekitar kertas cakram. Pemilihan konsentrasi ini karena dalam Armada et al (2017) dilakukan uji zona hambat pada ekstrak umbi.
Hasil pengukuran Zona Hambat untuk setiap pengulangan ditunjukkan pada Tabel 5.1, dimana hasil pengukuran untuk setiap pengulangan akan dirata-ratakan untuk mewakili data secara keseluruhan. Rata-rata hasil pengukuran zona hambat yang terbentuk ditunjukkan pada Gambar 5.2 dengan rata-rata zona hambat yang terbentuk pada setiap variasi konsentrasi ekstrak umbi E. Pada konsentrasi 15 mg/ml diperoleh zona hambat sebesar 8,0 mm , diameter zona hambat yang terbentuk lebih kecil dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitrianti et al., (2019) dengan ekstrak etil asetat E.
Sedangkan pada hasil penelitian konsentrasi 20 mg/ml zona hambat yang terbentuk sebesar 9,5 mm, zona hambat ini lebih besar dibandingkan penelitian Bilqis et al., (2018) menggunakan ekstrak umbi E. Sa semakin tinggi semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin banyak kandungan antibakterinya sehingga zona hambat yang terbentuk semakin besar (Pamudi et al., 2021). Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan dimana terdapat perbedaan respon penghambatan kategori lemah dan sedang pada setiap variasi konsentrasi 5 mg/ml, 10 mg/ml, 15 mg/ml, 20 mg/ml dan 25 mg. /ml karena terjadi perubahan rerata-rata zona hambat yang terbentuk pada setiap variasi konsentrasi.
Menurut penelitian Warsiti et al., (2018), terbentuknya zona hambat di sekitar kertas cakram disebabkan oleh ekstrak etanolik umbi E. Tidak ada perbedaan rata-rata yang berarti bahwa zona hambat data dari uji keefektifan S.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
Desain Penelitian
Populasi, Sampel dan Objek Penelitian
- Populasi
- Sampel
- Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Diploma III Analis Kesehatan Stikes Borneo Cendekia Medika Jl.
Variabel
Jenis dan Skala Data
Kerangka Kerja
Instrumen Penelitian
- Alat
- Bahan
Prosedur Kerja
Pada penelitian ini digunakan metode maserasi dingin dengan menggunakan pelarut tunggal yaitu etanol 70%, dan ekstrak yang digunakan adalah umbi E. Pembuatan Media NA (Nutrient Agar) (Ramadhan et al., 2021) Tersedia Media NA 28 gram dalam 1 liter. Jika sudah homogen, larutan media diangkat dan mulut tabung reaksi ditutup dengan kapas dan alumunium foil.
Media steril dituangkan ke dalam cawan petri steril hingga 10 ml per cangkir dalam aliran laminator untuk mencegah kontaminasi. Media NA ditutup dengan plastik film, cawan petri diisi media dan didinginkan ±45-50 °C hingga memadat. Rendam kertas cakram pada setiap larutan uji dan kontrol pada masing-masing konsentrasi 5 mg/ml (konsentrasi 1), 10.
Setelah itu paper disc yang mendapat ekstrak, kontrol negatif dan kontrol positif ditempelkan pada media yang telah diinokulasi bakteri S murni.Pengukuran zona bening yang terbentuk disekitar paper disc diukur menggunakan penggaris untuk setiap variasi konsentrasi.
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Analisa Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan SPSS versi 21 memberikan nilai hambatan Asymp sig 952 > 0,05 sehingga data berdistribusi normal. Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh hasil uji One Way Anova dengan nilai sig 543 > 0,05 yang berarti H0 diterima.
Pembahasan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Analisis Ekstrak Etil Asetat Akar Kaik-Kaik (Uncaira cordata (Lour.) Merr.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Uji khasiat antibakteri ekstrak etil asetat bawang dayak (Eleutherine palmifolia Merr) terhadap Staphylococcus aureus menggunakan metode Welling. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bawang Dayak (Eleutherine americana (Aubl.) Merr.) Asal Kota Batu terhadap Escerichia coli dan Staphylococcus aureus.
Aktivitas antibakteri ekstrak maserasi bertingkat bawang dayak (Eleutherine palmifolia) terhadap Porphyromonas gingivalis dan Staphylococcus aureus. Penentuan kadar total fenol ekstrak etanol 70% dan fraksi etil asetat daun dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Meer) menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun waru gunung (Hibiscus macrophilillus) dan fraksinya terhadap Staphylococcus aureus.
Uji Potensi Hambat Ekstrak Etanol Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Pengaruh lama maserasi daun ketapang merah (Terminalia Catappa L.) terhadap daya hambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Pembuatan media pertumbuhan bakteri menggunakan umbi ubi jalar jeruk (Ipomoea batatas (L.) lam) terhadap Streptococcus mutans, Streptococcus sanguinis dan Staphylococcus aureus.
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol bawang dayak (Eleutherine americana Merr) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan. Potensi ubi jalar putih (Ipomoea batatas Linneaus varietal) sebagai media alternatif pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Uji resistensi antibiotik terhadap biakan bakteri Staphylococcus aureus di ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Y Kota Jambi.
Uji Komparatif Ekstrak Daun Putih Kamboja (Plumeria acuminate W.T.Ait) sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Salmonella Typhosa dan Staphylococcus aureus (In Vitro). Efektivitas air rebusan bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada daging sapi.