• Tidak ada hasil yang ditemukan

efektivitas hukum bimbingan pranikah dalam

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "efektivitas hukum bimbingan pranikah dalam"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Terkadang, dalam mencapai tujuan pernikahan yang didambakan oleh keluarga, berbagai masalah perkawinan terjadi baik di dalam pernikahan maupun di dalam keluarga, ada yang kecil, ada yang besar, yang berujung pada perceraian dan runtuhnya kehidupan keluarga, yang mengakibatkan keluarga berantakan . Penyebab masalah dalam rumah tangga bisa muncul sejak awal terbentuknya rumah tangga, pada masa sebelum menikah, maupun saat berlayar di atas kapal kehidupan berumah tangga. perkembangan kehidupan keluarga tidak sesuai keinginan 3. Setiap orang yang akan menikah pasti penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh tentang pernikahan dan bagaimana mewujudkan keluarga bahagia yang diimpikan semua orang, maka bimbingan pranikah ada untuk memuaskan rasa ingin tahu setiap orang untuk mengobati pernikahan dan menggambarkan kehidupan keluarga yang akan dilalui nanti.

Rumusan Masalah

Pelaksanaan bimbingan pranikah dilakukan pada saat seseorang telah melakukan pendaftaran atau sesuai jadwal yang telah ditentukan dari Kementerian Agama. Pada dasarnya pelaksanaan penyuluhan ini cukup tersusun dengan baik, namun peserta bimbingan terkadang tidak dapat mengikuti karena ada kondisi kerja, dan terkadang wali tidak dapat mengikuti, namun pembinaan tetap dilaksanakan setelah perkawinan berlangsung, jika sebelum perkawinan tidak dapat ikut.

Tujuan penelitian

Manfaat Penelitian

Telaah pustaka

Dalam penyuluhan pranikah, pasangan yang hendak menikah dan terdaftar di KUA Pondok Aren diawasi. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian sebelumnya yang memaparkan tentang pelaksanaan bimbingan pranikah bagi calon pengantin di Kantor Urusan Agama. 12Ahmad Faisal, ``Efektivitas BP4 dan Peranannya dalam Memberikan Persetujuan atau Bimbingan Kepada Calon Pengantin'', tesis, Jakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

Metode Penelitian

Karakteristik penelitian kualitatif tidak lepas dari observasi, dan karena peran penelitian menentukan keseluruhan skenario 17 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dan aktif mengumpulkan data langsung dari lapangan. Peneliti melakukan penelitian dengan memilih lokasi penelitian di KUA Kecamatan Bandar dan calon pengantin di sekitar Kecamatan Bandar. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua setelah data primer 20 Data sekunder dalam penelitian ini merupakan informasi dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses konseling pranikah.

Sistematika Pembahasan

Bab III, pada bab ini data yang dipaparkan oleh penulis terdiri dari gambaran umum meliputi lokasi penelitian yaitu KUA, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, serta data spesifik pelaksanaan program bimbingan pranikah keluarga yang menikah. pasangan di KUA, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Bab ini berisi analisis penulis tentang pelaksanaan konseling pranikah dan implikasi program konseling pranikah bagi pasangan suami istri di KUA Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan. BAB V Bab ini merupakan bagian akhir dari skripsi yang berisi jawaban umum dari permasalahan dan kesimpulan.

EFEKTIVITAS HUKUM, KONSEP PERNIKAHAN DAN

Konsep Pernikahan

Nikah atau nikah adalah akad yang menghalalkan persahabatan dan membatasi hak dan kewajiban antara seorang pria dengan seorang wanita yang bukan mahram Allah SWT. Rahman Ghazali dalam bukunya Fiqh Munakahat membedakan hak dan kewajiban suami istri dalam keluarga menjadi 3 yaitu hak dan kewajiban suami istri, hak dan kewajiban suami serta hak dan kewajiban istri. Hak dan kewajiban bersama suami istri berarti hak dan kewajiban bersama suami istri terhadap yang lain.

Sementara itu, KHI juga menjelaskan kewajiban suami istri dalam Pasal 77 ayat (1) sampai dengan (4) yang berbunyi: 14. Soal hak dan kewajiban suami istri dalam UU Perkawinan diatur dalam Bab VI Pasal 30 dengan Pasal 34 Pengaturan hak dan kewajiban suami istri dalam KHI lebih sistematis dibandingkan dengan UU Perkawinan.

Hak dan kedudukan istri seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam rumah tangga dan kehidupan sosial bersama dalam masyarakat. Suami adalah penunjuk jalan, karena istri dan rumah tangga akan selalu memperhatikan urusan rumah tangga, yang penting diputuskan bersama oleh suami dan istri. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak secara tegas mengatur kewajiban seorang laki-laki beristri lebih dari seorang.

Melalui interaksi sosial dalam keluarga, anak mempelajari pola perilaku, sikap, kepercayaan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat sebagai bagian dari perkembangan pribadinya.

Bimbingn Pra Nikah

Untuk memperlancar proses bimbingan, diperlukan unsur-unsur yang mendukung pelaksanaan bimbingan pranikah tersebut. Unsur-unsur bimbingan pranikah adalah komponen-komponen yang selalu ada dalam kegiatan bimbingan pranikah, meliputi pokok bahasan bimbingan pranikah, objek bimbingan pranikah, materi bimbingan pranikah, metode bimbingan pranikah dan media bimbingan pranikah. Mata pelajaran (pembimbing atau tutor) merupakan salah satu unsur yang paling mendasar dalam pelaksanaan bimbingan pranikah bagi calon pengantin.

Pemandu atau tutor harus bisa membaca situasi dan kondisi yang dihadapi calon pengantin, menguasai materi atau materi, dan bisa memberi contoh yang baik. Mampu memberikan nasehat ilmiah antara lain harus mampu memberikan nasehat secara relevan, sistematis, masuk akal dan mudah diterima. Mampu menunjukkan sikap persuasif terhadap peserta konseling pranikah, melakukan pendekatan yang baik dan tepat.

Memiliki usia yang relatif cukup sebagai penasehat sehingga tidak menimbulkan prasangka buruk atau hinaan bagi calon mempelai. Calon suami istri, yaitu pemuda/pemudi yang dalam perkembangan hidupnya, baik secara fisik maupun psikis, telah siap dan sepakat untuk menjalin hubungan dalam rumah tangga secara bersama-sama. Suami istri, yaitu laki-laki dan perempuan dewasa yang secara sah menggabungkan diri dalam kehidupan rumah tangga.

31Pebrian wulansari, Bimbingan Pranikah Bagi Calon Calon Pengantin Sebagai Upaya Menghindari Perceraian (Studi Dewan Pertimbangan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan Kantor Urusan Agama Kedondong Pesawaran), Lampung, 2017, 53.

Keluarga Sakinah

Anggota keluarga, yaitu individu-individu yang memiliki hubungan keluarga yang erat, baik suami maupun istri yang merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kehidupan rumah tangga suami istri. Menurut Sayekti, keluarga adalah ikatan hidup atau dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis kelamin yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau perempuan yang hidup sendiri atau tanpa anak, baik anak sendiri maupun anak angkat, dan hidup dalam suatu rumah tangga. 34. Minuchin dalam Sofyan Wilis mengatakan bahwa keluarga adalah organisme majemuk, organisme yang terdiri dari banyak tubuh.

Keluarga adalah suatu kesatuan (entitas) atau organisme, mempunyai komponen-komponen yang membentuk organisme keluarga. Melihat pengertian keluarga di atas, nampaknya ada ahli yang menerjemahkan keluarga dalam arti sempit dan ada juga yang menerjemahkan dalam arti luas. Dalam pengertian Semioite, konsep keluarga didasarkan pada hubungan antara gadis yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, yang disebut keluarga inti.

Sedangkan pengertian keluarga dalam hubungan sosial muncul dalam berbagai jenis, ada yang dikaitkan dengan wilayah geografis asalnya, ada pula yang dikaitkan dengan genealogi, lingkungan kerja, mata pencaharian, profesi dan. Hal ini ternyata mempunyai akibat yang sangat luas terhadap fungsi dan peran keluarga dalam masyarakat, fungsi dan peran anggota keluarga, tanggung jawab yang diemban oleh keluarga sebagai satu kesatuan maupun oleh setiap individu anggota secara harmonis. dengan fungsi dan peran tersebut. Rumah tangga atau biasa juga disebut keluarga dalam bahasa arab disebut al-usrah dalam bahasanya, kata usrah berarti ikatan sebagai unit organisasi terkecil dari masyarakat, arti dari kata dasar mengandung makna bahwa rumah tangga terhubung dalam ikatan khusus untuk hidup bersama. dengan tujuan yang sama, apa yang ingin diperoleh anggota.

Mahmud Yunus, dalam pembahasan artikel tempat pendidikan, juga berpendapat bahwa rumah tangga dan masyarakat termasuk dalam kategori tempat berlangsungnya pendidikan.

PELAKSANAAN BIMBINGAN PRANIKAH BAGI CATIN

Profil KUA Kecamatan Bandar ...... Error! Bookmark not defined

Program Bimbingan Pranikah KUA Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan sejalan dengan yang telah ditetapkan Kementerian Agama. Muhammad Rofiq Fauzi juga mengatakan bahwa “konseling pranikah di kua kecamatan bandar juga sudah dilaksanakan dengan benar”. Yuli dwi handayani, a.md.keb selaku pengawas dinas kesehatan mengatakan, “konseling pranikah KUA di kecamatan bandar sudah dilaksanakan karena saya sudah berkali-kali diundang”.

Dapat disimpulkan bahwa efektifitas hukum dalam mewujudkan keluarga sakina di KUA Kecamatan Bandar dilihat dari faktor hukumnya. Muhammad Rofiq Fauzi juga mengatakan “pembinaan pranikah di kua kecamatan bandar juga sudah dilaksanakan dengan baik, meskipun masih ada beberapa kendala”. Yuli dwi handayani, a.md.keb selaku pengawas dinas kesehatan mengatakan “pembinaan pranikah KUA di kecamatan bandar dilaksanakan karena saya sering diundang”.

Dalam melaksanakan pembinaan KUA pranikah di kecamatan Bandar dalam penyediaan sarana dan prasarana sudah cukup. Triono menjawab bahwa “Infrastruktur KUA di Kecamatan Bandar sudah dikatakan cukup dan lengkap dan fasilitas tersebut sudah kami dapatkan dengan baik”. Dari pemaparan penulis tentang program pembinaan pranikah KUA Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan sudah sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Terdapat kesamaan antara tanggapan informan dengan petugas KUA, artinya tahapan atau proses bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Bandar sudah berjalan. Efektivitas UU Bimbingan Pranikah menurut calon pengantin di KUA Kecamatan Bandar sudah efektif dalam empat aspek. faktor hukum, faktor penegak hukum, sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum, faktor masyarakat). Bagi KUA Kabupaten Bandar terus memberikan materi penyuluhan pranikah kepada calon mempelai untuk meningkatkan kualitas perkawinan dan menekan angka perceraian.

Analisis Efektifitas Hukum Terhadap Bimbingan Pranikah Menurut

Analisis Efektivitas Hukum Terhadap Bimmbingan Pranikah

PENUTUP

KESIMPULAN

Adapun yang tidak terpenuhi adalah aspek budaya masyarakat atau budaya masyarakat tidak efektif, karena dari katin juga ada yang tidak memahami tuntunan pranikah.

SARAN

Ali Zainuddin, Islamisk Lov i Indonesien (Jakarta: Sinar Graphic), 2006 Anshary MK, Marriage Law in Indonesia (Yogyakarta: Student Library, 2010). Aswar Saifuddin, Research Methods (Yogyakarta: Student Library), 1998 Burhanbungin, Social Research Methodology lFormat 2 Kvantitativ og kvalitativ (Surabaya, Airlangga University Press, 2005). Nazir Muhammad, Research Methods (Jakarta: Ghalia Indonesia), 1998 Rofik Ahmad, Islamic Law in Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995).

Baihaq Agus, “Analisis Masalah Mata Kuliah Pengantin di Kabupaten Ponorogo”, Skripsi Fakultas Syari'ah Stain Ponorogo, Ponorogo, 2007. Chalida Diah Maziatul, ''Penerapan Kursus Calon Pengantin (SUCATIN) oleh KUA di Kabupaten Pagendoanne (Studi Kasus di Kua, Kecamatan Pagendongan, Kabupaten Banjarnegara'', Skripsi, Semarang, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2010 Departemen Negara Republik Indonesia, Bahan Nasehat Hukum (Jakarta, Kementerian Agama RI Faisal Ahmad , " Efektifitas BP4 dan perannya dalam memberikan persetujuan atau pembinaan kepada calon mempelai", Skripsi, Jakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

Referensi

Dokumen terkait

 Setiap anggota kelompok memberikan pertanyaan secara bergiliran untuk membuat beberapa teks recount sangat pendek dan sederhana terkait pengalaman pribadi diwaktu lampau yang ada