• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN KARIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR SISWA DI SMK MANDIR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI BIMBINGAN KARIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR SISWA DI SMK MANDIR"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

Disinilah penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis meminta kritik dan saran agar penulis dapat membangun lebih baik lagi pada penulisan selanjutnya. Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dan membantu penulis, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada ribuan orang. Bapak Muhammad Fauzi Hsb, S.Pd., M.Pd selaku Pimpinan yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penyelesaian skripsi ini.

Seluruh staf pengajar Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang telah memberikan bimbingan dan pendidikan kepada penulis. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan pengetahuan penulis.

  • Latar belakang
  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Apakah ada perbedaan hasil peningkatan perencanaan karir siswa pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan perlakuan layanan informasi bimbingan karir. Apakah ada perbedaan hasil peningkatan perencanaan karir siswa sebelum dan sesudah kelompok kontrol menggunakan pendekatan kognitif. Apakah dengan adanya layanan informasi bimbingan karir meningkatkan perencanaan karir siswa dengan menggunakan pendekatan kognitif, perencanaan karir siswa dapat ditingkatkan.

Mengetahui perbedaan skor untuk meningkatkan perencanaan karir siswa kelompok eksperimen sebelum dan sesudah mendapat layanan informasi bimbingan karir. Mengetahui adanya layanan informasi bimbingan karir meningkatkan perencanaan karir siswa dengan menggunakan pendekatan kognitif maka perencanaan karir siswa dapat meningkat.

Kerangka Toristis

  • Perencanaan Karir
  • Bimbingan karir
  • Layanan informasi
  • Pendekatan kognitif

Menurut (Hellen, 2008:82) menjelaskan bahwa layanan informasi adalah layanan yang memungkinkan siswa menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipengaruhi sebagai bahan refleksi dan pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa.Selanjutnya menurut (Nurihsan, 2009) :19) menyatakan. Menurut (Landdi, 2010:69) menjelaskan bahwa layanan informasi adalah yang tujuannya memberikan kepada siswa berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri sendiri, merencanakan dan mengembangkan pola hidup siswa, anggota keluarga dan masyarakat. to (Prayitno dan Amti, yang menyebutkan layanan informasi, merupakan persyaratan yang sangat tinggi. Untuk menghindari kejadian yang dapat merugikan, mereka perlu diberi informasi yang cukup dan akurat.

Syarat dasar untuk dapat menentukan arah kehidupan adalah apakah dia mengetahui apa (informasi) yang harus dilakukan dan bagaimana bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan informasi yang ada. Pembelajaran kognitif juga dapat mengajarkan karyawan Anda untuk membentuk konsep yang berbeda seperti mudah memahami dan menginterpretasikan informasi yang dapat meningkatkan kreativitas dan mengarah pada inovasi di tempat kerja.

Penelitian relevan

Pembagian kelompok dilakukan untuk membahas materi yang telah ditetapkan, sehingga tugas yang diberikan dapat diselesaikan melalui diskusi kelompok. Yang membedakan penelitian saya dengan penelitian diatas adalah penelitian saya yang berjudul “Efektivitas layanan informasi bimbingan karir untuk meningkatkan perencanaan karir siswa di SMK Mandiri”, penelitian yang akan saya lakukan ini menggunakan metode eksperimen dengan pre test dan post test. . desain.

Kerangka Konseptual

Selain perencanaan karir yang diberikan, dapat menilai dan merencanakan kegiatan serta meningkatkan tujuan karir. Orientasi karir adalah suatu proses membantu peserta didik, yang dilakukan oleh klien dalam membantu mereka terutama yang berkaitan dengan karir mereka, baik dalam kerangka mereka, dengan membimbing mereka ke dalam dunia kerja dan kemudian menutupi pekerjaan mereka dan menerima citra yang ada di dalam diri mereka. diri. Menurut beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan informasi adalah layanan yang dibutuhkan oleh individu dan memungkinkan siswa menerima informasi dan memahami informasi yang ditujukan untuk pengetahuan diri, perencanaan dan pengembangan. sebagai siswa, anggota keluarga dan anggota masyarakat.

Hipotesis Masalah

Lokasi Dan Waktu Penelitian

  • Lokasi penelitian
  • Waktu penelitian

Populasi dan Sempel

  • Populasi
  • Sampel

Variabel Penelitian

Variabel terikat (Y): perencanaan karir merupakan proses yang disampaikan kepada mahasiswa atau individu yang dilakukan sebelum melakukan penelitian, selain itu.

Instrument Penelitian

Ikuti jejak latar belakang keluarga untuk meningkatkan perencanaan diri. Melihat keadaan ekonomi yang dimiliki oleh keluarga tersebut, mereka akan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Buang-buang bakat dan minat Anda dan jangan pikirkan karier Anda sama sekali.

Tabel 3. 5 Tabel Instrument Perencanaan Karir
Tabel 3. 5 Tabel Instrument Perencanaan Karir

Pelaksanaan penelitian

  • Izin penelitian
  • Jadwal Penelitian

7 29 Oktober 2022 Penyerahan angket posttest (kelompok kontrol) 8 31 Oktober 2022 Pamitan sekolah dan minta surat.

Jenis Penelitian dan Desain Pnelitian

Pada desain ini terdapat pre-test post-test dimana pre-test dilakukan sebelum pelaksanaan layanan dan post-test dilakukan setelah layanan diberikan sehingga dapat dibandingkan dengan kondisi sebelum dan sesudah layanan diberikan. diberikan. Nilai sebelum tes (sebelum perawatan): Nilai sebelum tes (setelah perawatan): Nilai sebelum tes.

Uji Coba Instrumen Penelitian

  • Teknik Annalisis Data

Rumus yang dapat digunakan adalah rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut. Instrumen penelitian yang dibuat akan diuji kemudian dihitung dengan menggunakan rumus di atas. Reliabilitas mengacu pada pemahaman bahwa suatu instrumen dapat dipercaya cukup untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik.

Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen dalam bentuk kuesioner atau dalam bentuk pertanyaan deskriptif. Untuk menghitung range data atau interval, Irianto (2012:12) menjelaskan rumus yang dapat digunakan sebagai berikut. Hal ini karena selain memberikan tanda positif (+) dan negatif untuk menunjukkan perbedaan pengujian, juga diberikan rating untuk perbedaan tersebut.

Langkah-langkah pengujian hipotesis (Uji Wilcoxon) dengan menggunakan software SPSS for Windows adalah sebagai berikut. Ho : Tidak ada siswa yang mengalami peningkatan perencanaan karir di SMKS pada kelas XI-1 TKJ.

Tabel 3. 7 Kategori Meningkatkan Perencanaan Kariri Siswa  kategori  interval
Tabel 3. 7 Kategori Meningkatkan Perencanaan Kariri Siswa kategori interval

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Profil sekolah
  • Data pelengkap
  • Visi Dan Misi Sekolah

Terwujudnya SEKOLAH PROFESI MANDIRI menjadi sekolah yang mampu menghasilkan teknisi profesional, bertaqwa, bertaqwa kepada Allah SWT. dan berkarakter mulia. Meningkatkan potensi peserta didik melalui kegiatan keagamaan, ekstrakurikuler dan pembinaan kedisiplinan agar menjadi tenaga profesional serta insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

DESKRIPSI DATA PENELITIAN

  • Uji Instrument
  • Uji Reabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelompok eksperimen yaitu rhitung > rtabel dapat dikatakan valid, pada 30 angket untuk kelompok eksperimen dinyatakan valid karena rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelompok kontrol yaitu rhitung > rtabel dapat dikatakan valid, pada 30 angket kelompok eksperimen dinyatakan valid karena rhitung > rtabel. Sedangkan pada kelompok kontrol kategori sangat tinggi yaitu 6 siswa pada kategori tinggi 14 pada kategori sedang 5 pada kategori rendah 2 sangat rendah 2.

Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pretest kelompok eksperimen berada pada kategori sangat tinggi, 9 siswa pada kategori 30%, pada kategori tinggi, 18 siswa pada kategori 60%, pada kategori cukup 2 siswa. dalam kategori 6,67%. Sedangkan pada kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa pretest kelompok eksperimen pada kategori sangat tinggi 6 siswa dengan 20,69% kategori tinggi 14 siswa dengan 48,28% kategori cukup pada kategori 5 siswa dengan 17,24% kategori rendah 2 siswa 6,90 persen kategori sangat rendah 2 kategori siswa 6,90%. Berdasarkan tabel di atas, hasil post test pada kelompok eksperimen berada pada kategori sangat tinggi yaitu 15 siswa pada kategori tinggi, 12 siswa pada kategori sedang, 1 pada kategori rendah, 0, sangat rendah 2.

Sedangkan pada kelompok kontrol kategori sangat tinggi yaitu 5 siswa pada kategori tinggi, 15 siswa pada kategori sedang, 6 siswa pada kategori rendah, 3 siswa sangat rendah 0. Setelah dirata-ratakan didapatkan hasil 74,94 pada kategori tinggi. Pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok pretest eksperimen pada kategori sangat tinggi terdapat 15 siswa pada kategori 50% pada kategori tinggi 12 siswa pada kategori 40% pada kategori cukup 1 siswa pada kategori 3,33 pada kategori rendah. siswa kategori 0 0 persen dan sangat rendah tidak ada. Sedangkan pada kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa kelompok pretest berada pada kategori sangat tinggi 5 siswa dengan 17,24% kategori tinggi 15 siswa dengan kategori 51,72% pada kategori cukup 6 siswa dengan kategori 20,7 pada kategori rendah 3 siswa. 10,34 persen dalam kategori sangat rendah siswa 0 kategori 0%.

Persamaan peningkatan perencanaan karir pada 30 siswa pada pre test adalah sebesar 78,56 dan setelah mereka mendapat layanan informasi untuk meningkatkan perencanaan karir meningkat menjadi 81,16. Persamaan peningkatan perencanaan karir untuk 30 siswa pada pretest sebesar 71,08, dan setelah layanan informasi dan pendekatan kognitif untuk meningkatkan perencanaan karir meningkat menjadi 74,99. Setelah dilakukan pemberian informasi pada pre test berada pada kategori sangat tinggi 5 siswa 17,24% pada kategori tinggi 15 siswa 51,72% pada kategori rendah 6 siswa 20,7% pada kategori rendah 3 siswa 10,34% dalam kategori sangat rendah 0 siswa 0%.

Tabel 4. 2 Uji Validitas Instrument Kelompok Control
Tabel 4. 2 Uji Validitas Instrument Kelompok Control

Pengujian Hipotesis

  • Pengujian Hipotesis Wilcoxson Pretest posttest pada kelompok eksperiment
  • Pengujian Hipotesis Wilcoxson Pretest Posttest Pada Kelompok Kontrol

15 Hasil Analisis Wilcoxson Signed Rank Test untuk Meningkatkan Perencanaan Karir pada Kelompok Eksperimen Pretest dan Posttest. Tabel (2-tailed) di atas menunjukkan angka 0,128 yang lebih kecil dari 0,5 melalui perhitungan ini HO dinyatakan ditolak dan Ha diterima. Pada tabel di atas nilai rangking positif meningkat sebesar 18b yang berarti dari 30 siswa pengetahuan perencanaan karir meningkat.

Oleh karena itu, terdapat perbedaan setelah dilaksanakan layanan informasi bimbingan karir terhadap peningkatan perencanaan karir dengan menggunakan pendekatan kognitif. Tabel (dua sisi) di atas menunjukkan jumlah 0 yang kurang dari 0,5 dengan perhitungan ini. HO dinyatakan ditolak dan Ha diterima. Pada tabel di atas nilai rangking positif meningkat sebesar 19b yang berarti dari 29 siswa pengetahuan tentang perencanaan karir meningkat.

Oleh karena itu, setelah melaksanakan layanan informasi bimbingan karir untuk meningkatkan perencanaan karir menggunakan pendekatan kognitif perbedaan.

Tabel 4. 15 Hasil Analisis Wilcoxson Signed Rank Test Meningkatkan  Perencanaan Karir Pada Prestest Dan Posttest Kelompok Eksperiment
Tabel 4. 15 Hasil Analisis Wilcoxson Signed Rank Test Meningkatkan Perencanaan Karir Pada Prestest Dan Posttest Kelompok Eksperiment

Pembahasan

Keterbatasan Penelitian

Kesimpulan

Bagi guru CC disarankan agar guru CC melakukan layanan informasi agar dapat membantu siswa meningkatkan perencanaan karir sehingga siswa dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan karir yang dituju. Disarankan bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam keterampilan mengajar bagi calon guru/mahasiswa CC dalam pelaksanaan layanan informasi khususnya dalam meningkatkan dari perencanaan karir. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya dalam meningkatkan perencanaan karir siswa di sekolah, dan untuk penelitian juga dapat menambah pengalaman bagi calon guru bimbingan konseling.

Setelah lulus SMA dalam menentukan karir hanya melalui diri sendiri dan tidak ikut serta 10. Mengikuti jejak latar belakang keluarga untuk meningkatkan perencanaan diri.

Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual
Tabel 3. 1 Waktu penelitian
Tabel 3. 2 Populasi penelitian  No   Kelas  Jumblah
Tabel 3. 3 Jumlah Sempel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada pemeriksaan mukosa nasal pada siswa-siswi SD Inpres 10/73 Pandu, didapatkan hasil sebagian besar normal pada sampel dengan jumlah 16 anak (80,89%).. Keadaan Hiperemis pada