Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
202
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan
pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
Kharunnisa Etika Sari
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta etikasari.khairunnisa@gmail.com
Received: 24/07/2023 Accepted: 25/08/2023 Publish: 31/08/2023
Abstract: This study discusses the comparative effectiveness of the Yogyakarta city library drive-thru service and the Kuala Lumpur city library during the Covid-19 pandemic. This study aims to find out and describe the effectiveness of the use of drive- thru services in Yogyakarta city libraries and Kuala Lumpur libraries during the Covid-19 pandemic. This research involved field research using descriptions for quantitative research with a special focus on the research concerned. To collect information, researchers used observation questionnaires, interviews, and documentation. The sample size for this study was 133 respondents were randomly selected from the group using the Slovin survey. Data analysis uses the grand mean and mean formula. The results of data collection in the field can be seen that 4 indicators namely service, borrowing, returning, as well as indicators of user perceptions of librarians obtain a total value of 81.53%. So, it can be concluded that the results of the overall calculation of respondents' answers, namely the effectiveness of drive-thru services in libraries at the Yogyakarta City Library and Kuala Lumpur Library during the Covid-19 pandemic were classified as very good.
Keywords: Library; Circulation; Drive-thru; Covid-19
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang efektivitas perbandingan layanan drive-thru perpustakaan kota Yogyakarta dan perpustakaan kota Kuala Lumpur pada masa pandemi covid-19. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang efektivitas penggunaan layanan drive-thru di perpustakaan kota Yogyakarta dan perpustakaan Kuala Lumpur pada masa pandemi Covid 19. Penelitian ini melibatkan penelitian lapangan dengan menggunakan deskripsi untuk penelitian kuantitatif dengan fokus khusus pada penelitian yang bersangkutan. Untuk mengumpulkan informasi, peneliti menggunakan kkuesioner observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ukuran sampel untuk penelitian ini adalah 133 responden yang dipilih secara acak dari kelompok tersebut menggunakan survei Slovin. Analisis data menggunakan grand mean dan rumus mean. Hasil dari pengumpulan data di lapangan dapat diketahui bahwa 4 indikator yaitu layanan, peminjaman, pengembalian, serta indikator persepsi pemustaka terhadap pustakawan memperoleh nilai total sebesar 81,53%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari keseluruhan perhitungan jawaban responden yaitu efektifitas layanan drive-thru di perpustakaan di Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur pada masa pandemi Covid-19 tergolong sangat baik.
Kata kunci: Perpustakaan; Sirkulasi; Drive-thru; Covid-19
A. PENDAHULUAN
Pandemi covid-19 telah membawa dampak besar pada perubahan perilaku dan memberikan pengaruh secara siginifikan bagi dunia pendidikan di seluruh dunia,
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
203 termasuk juga bagi negara Indonesia. Perubahan tersebut bisa dilihat dari segi pemanfaatan teknologi dalam hal kegiatan pembelajaran daring (dalam jaringan) yang terjadi secara spontan dan massif.1 Hal tersebut juga berdampak pada lingkup perpustakaan, dimana begitu banyak inovasi lahir agar layanan di perpustakaan tetap dapat dimaksimalkan oleh lembaga perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan.
Perpustakaan merupakan salah satu lembaga pusat informasi yang memiliki tugas pokok dalam melayani kepentingan umum dalam bentuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan. Oleh karena itu, segala sumber daya di perpustakaan harus terus berkembang mengikuti kebutuhan zaman, baik itu dari segi sumber daya manusia, sumber daya koleksi, hingga sumber daya dari fasilitas sarana dan sarana di perpustakaan.2 Sehingga sudah sewajarnya pada era globalisasi, disaat pandemi covid-19 mewabah di seluruh dunia, setiap fasilitas dan sarana prasarana harus disesuaikan dengan suasana pandemi. Begitu juga dengan layanan yang ada disetiap perpustakaan, harus disesuaikan dengan kebutuhan pada masa itu yang tidak menciptakan kerumunan ataupun keramaian bagi pengguna perpustakaan dengan harapan wabah pandemi tidak memberikan sebaran virus yang semakin besar.
Setiap pengguna dari segala usia, jenis kelamin, warna kulit, agama, dan kelas sosial dapat belajar di perpustakaan umum dan mencari informasi di sana.
Perpustakaan memiliki berbagai sumber untuk bahan pustaka, sehingga agar tersedia bagi pengguna, perpustakaan perlu menawarkan layanan. Salah satu layanan tersebut adalah kemampuan untuk meminjam dan mengembalikan koleksi perpustakaan, atau layanan sirkulasi seperti yang lebih dikenal.3 Dengan layanan ini, pelanggan dapat meminjam buku untuk langsung dibaca atau dibawa pulang selama perpustakaan mengizinkan. Sedangkan pelayanan pengembalian melibatkan pemberian buku kepada petugas setelah masa peminjaman berakhir.
1 T. Mulkan Safri, Ro’fah, Suci Fajarni. “Analisis Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Difabel Netra UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Selamamasa Pandemi Covid-19”. JIPER (Jurnal Ilmu Perpustakaan). (2022). Vol. 4 (1), 67-82.
2 T. Mulkan Safri, & Cut Raihan Miski. “Motivasi Kerja Pustakawan di UPT. Perpustakaan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh”. JIPIS (Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi IslamJurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Islam). (2022). Vol. 1 (2), 80–86.
3 Khairunnisa Etika Sari, Aksesibilitas Masa Pandemi Covid-19 bagi Difabel Netra di Perpustakaan Mardi Wuto Yogyakarta” Jurnal Adabiya, Vol 22 (2). (2020).
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
204 Perpustakaan Kota Yogyakarta merupakan salah satu dari sekian banyak perpustakaan umum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu perpustakaan umum Yogyakarta, Perpustakaan Kota Yogyakarta, terletak tepat di tengah kota, membuat lokasinya sangat strategis. Untuk mengurangi penyebaran paparan virus corona di perpustakaan, perpustakaan melakukan inovasi layanan di tengah pandemi Covid19 yang masih terjadi hampir di seluruh dunia. Perpustakaan kota menawarkan layanan kepada pelanggan dengan label layanan SAPA RATU dengan menerapkan sistem drive-thru (pembelian tanpa turun dari mobil).4 Yang dimaksud dengan layanan SAPA RATU adalah kemampuan untuk memeriksa dan mengembalikan buku perpustakaan sambil tetap mengemudi. Pengguna layanan SAPA RATU dapat melakukan pinjaman dan pelunasan melalui sistem drive-thru tanpa perlu turun dari mobil atau pun harus masuk ke perpustakaan.
Layanan ini awalnya dibuat karena rata-rata pengunjung perpustakaan harian di Perpustakaan Kota Yogyakarta relatif tinggi yaitu antara 500 hingga 1000 pengunjung, menurut observasi dan temuan pendataan pada 20 Agustus 2021 dengan salah satu pustakawan di Kota Yogyakarta. Di sisi lain, banyaknya pengunjung berbanding terbalik dengan jumlah tempat parkir yang hanya mampu menampung sekitar 400 sepeda motor.5 Karena tidak ada tempat parkir yang dapat diakses, pengguna yang ingin meminjam dan mengembalikan buku terhambat dalam operasionalnya. Namun, wabah Covid-19 membuat masyarakat ragu untuk memanfaatkan layanan tersebut, sehingga perpustakaan mulai memasarkan SAPA RATU pada tahun 2019. Dengan demikian, pengguna dapat meminjam dan mengembalikan buku dengan cepat dan nyaman dengan menggunakan sistem drive- thru.
Selain di Perpustakaan Kota Yogyakarta, perpustakaan lain yang juga mengadopsi sistem drive-thru untuk mencegah terjadinya kerumunan serta meminimalisir aktivitas di luar ruangan selama pandemi Covid-19 adalah Perpustakaan Kota Kuala Lumpur Malaysia.6 Dalam menghadapi pandemi Covid-19 perpustakaan Kuala Lumpur Malaysia berusaha agar tetap dapat memberikan
4 Atika Setya Saputi, “Persepsi Pemustaka terhadap layanan Saparatu”, Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2021r
5 Observasi dan wawancara di Perpustakaan Kota Yogyakarta, Januari 2022
6 Wawancara Masrizal Bin Hasyim, Pustakawan Perpustakaan Kuala Lumpur Malaysia, Februari 2022
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
205 layanan terbaik untuk penggunanya. Maka dari itu pihak perpustakaan berinisiatif untuk memberikan layanan dengan sistem drive-thru tersebut agar masyarakat tetap memperoleh akses membaca buku di tengah merebaknya pandemi Covid-19.
Berdasarkan informasi tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai bagaimana efektifitas dari penerapan konsep layanan drive-thru di kedua perpustakaan tersebut pada masa pandemi Covid-19.
B. METODE PENELITIAN
Penelitian kuantitatif deskriptif adalah kategori penelitian ini. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian objektif yang memerlukan prosedur pengumpulan data dan pengujian statistik untuk analisis serta menggunakan pendekatan kognitif. 7Perpustakaan Kota Yogyakarta beralamat di Jalan Suroto No. 9 Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55224 dan Perpustakaan Kuala Lumpur beralamat di Jalan Raja No. 1 Dataran Merdeka, Kota Kuala Lumpur, 50050; dan kedua perpustakaan digunakan untuk penelitian. Penelitian dilakukan mulai September 2022 hingga Desember 2022.
Anggota Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kota Kuala Lumpur menjadi subjek penelitian. Subjek penelitian adalah segala sesuatu yang akan dilihat oleh peneliti, baik yang berbentuk benda maupun manusia8. Layanan SAPA RATU (Alat Peminjaman dan Pengembalian Barang Pustaka Tanpa Turun Kendaraan) di Perpustakaan Kota Yogyakarta menjadi pokok bahasan penelitian ini.
Menurut Susanto, fokus penelitian adalah subjek yang diteliti. Anggota Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur merupakan populasi penelitian.
Populasi adalah subjek penelitian atau keseluruhan unit9, anggota Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kota Kuala Lumpur, khususnya yang pernah memanfaatkan layanan drive-thru menjadi sampel dalam penelitian ini. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah aksidental sampling, artinya sampel dipilih berdasarkan kemudahan karena diambil pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat,
7 Arizamar, & Couto N, “Psikologi Persepsi & Desain Informasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Kognitif untuk Kependidikan dan Desain Komunikasi Visual”, 2016
8 Arikunto, “Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis”, 2013
9 Prasetyo B & Janah, “Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi”, 2012
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
206 dan dalam keadaan yang tepat. Rumus Slovin diterapkan pada sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
n = N 1 + Ne2 Keterangan: n = nilai sampel
N = nilai populasi e = batas ketelitian
Berdasarkan akumulasi tersebut, maka diperoleh sampel 133 responden. Ketika sampel sudah diketahui, tahapan selanjutnya yaitu peneliti menentukan teknik pengambilan data pada 133 responden tersebut agar memperoleh data yang dibutuhkan.
Menilai efektivitas layanan drive-thru merupakan satu variabel dalam penelitian ini. Untuk mengumpulkan data penelitian untuk penelitian ini, instrumen digunakan kuesioner dengan skala Likert, observasi, dokumentasi, wawancara, dan dokumentasi.
C. KAJIAN TEORI
Menurut Suchá, perpustakaan umum berfungsi sebagai pusat interaksi sosial di antara anggota komunitas atau masyarakat10. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang (1) terbuka untuk umum, artinya setiap orang dapat menggunakannya tanpa memandang jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras, usia, pandangan politik, atau pekerjaan; (2) dibiayai dengan menggunakan dana masyarakat, yaitu dana yang berasal dari masyarakat; dan (3) menawarkan layanan gratis, yang berarti Anda tidak perlu membayar.
Layanan perpustakaan digambarkan sebagai pemasok sumber daya perpustakaan dan beragam alat pencarian informasi yang memenuhi kebutuhan pengguna layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan mencakup penyediaan koleksi perpustakaan atau sumber informasi serta berbagai layanan dan bantuan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhannya.11 Oleh karena itu, penyediaan sumber daya perpustakaan,
10 Suchá et.al, “Stimulators and barriers towards social innovations in public libraries: Qualitative research study”. Library and Information Science Research, 43(1),https://doi.org/10.101068
11 Purwani Istiana, “Layanan Perpustakaan”, 2014
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
207 dukungan, dan infrastruktur bagi pengguna perpustakaan yang disesuaikan dengan kebutuhannya adalah layanan perpustakaan.
Segala bentuk layanan yang ada di perpustakaan bertujuan untuk mengoptimalkan koleksi yang tersedia di perpustakaan, sehingga dengan adanya layanan maka sumber daya koleksi di perpustakaan dapat dilayankan kepada pengguna perpustakaan dengan cepat dan tepat.12 Salah satu fungsi utama perpustakaan adalah untuk meminjamkan barang, dan bagian dari fungsi itu juga melibatkan pelacakan interaksi antara pustakawan dan pelanggan yang meminjam barang. Mengembalikan bahan pinjaman ke perpustakaan melibatkan pendokumentasian bahwa pengguna telah melakukannya
D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perpustakaan Kota Yogyakarta
Tanggal resmi berdirinya Perpustakaan Umum Daerah Kota Yogyakarta adalah Selasa, 2 Mei 1993. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Yogyakarta menulis dan mendistribusikan buku pelajaran ini. Perpustakaan ini berasal dari Badan Organisasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta sejak awal berdiri hingga masa otonomi daerah. Sekolah tersebut menjadi UPT Perpustakaan Kota Yogyakarta pada tahun 2005, tepat di bawah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Pada tanggal 20 Juli 2007 dilakukan kunjungan resmi ke gedung yang baru dibuka di Jalan Suroto No. 9 Yogyakarta tersebut. Pada tahun 2009, perpustakaan ini terhubung dengan kawasan arsip Yogyakarta sebagai Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota. Pada tahun 2017 Kantor Kearsipan & Perpustakaan diubah menjadi Dinas Perpustakaan & Kearsipan Kota Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota No. 5 Tahun 2016. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta terdiri dari dua subfungsi, yaitu subfungsi yang menangani permasalahan perpustakaan dan kearsipan, sesuai Peraturan Walikota No. 86 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja. Perpustakaan Kota Yogyakarta memiliki beragam
12 Sri Wahyuni, & T. Mulkan Safri. Analisis Kinerja Pustakawan Dalam Memberikan Jasa Layanan Informasi di Perpustakaan UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Pustabiblia: Journal of Library and Information Science. (2022).
221–231.
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
208 layanan yaitu; Layanan Keanggotaan, Layanan Sirkulasi, Layanan Referensi, Layanan Internet, Layanan Perpustakaan Keliling, Layanan Pinjam Paket. Selain enam layanan utama tersebut, Perpustakaan Kota Yogyakarta memiliki berbagai inovasi layanan salah satu diantaranya adalah layanan SAPA RATU.
Layanan SAPA RATU merupakan salah satu inovasi layanan sirkulasi buku pustaka secara cepat dan mudah dengan mengadopsi sistem drive-thru yang terdapat di Perpustakaan Kota Yogyakarta. Pada awalnya layanan tersebut hanya bertujuan untuk memfasilitasi pemustaka yang tidak memiliki banyak waktu luang dalam melakukan peminjaman dan pengembalian buku serta memberikan solusi pada masalah keterbatasan tempat parkir. Namun, sejak merebaknya pandemi Covid-19, layanan ini sekaligus menjadi jawaban untuk mengatasi dampak larangan berkerumun khususnya di perpustakaan serta meminimalisir aktivitas yang dilakukan di luar rumah.
Gambar 1. Tempat layanan Drive-thru di Perpustakaan Kota Yogyakarta
Adapun syarat peminjaman pada layanan SAPA RATU yaitu:
a. Kartu Tanda Anggota perpustakaan
b. Jaminan yang akan ditinggalkan (KTP, BPJS, KIS)
c. Pemustaka menyiapkan judul buku yang akan dipinjam (maksimal 2 buku) Sedangkan syarat dalam pengembalian pada layanan SAPA RATU yaitu:
a. Kartu Tanda Anggota perpustakaan (KTA) b. Buku yang akan dikembalikan
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
209 Prosedur peminjaman buku melalui layanan SAPA RATU:
a. Pemustaka menyampaikan judul buku yang ingin dipinjam b. Pustakawan mengecek ketersediaan buku
c. Jika judul buku yang ingin dipinjam tersedia, maka pustakawan memberikan konfirmasi kepada pemustaka bahwa buku tersedia
d. Jika judul buku yang ingin dipinjam tidak tersedia, pustakawan akan memberikan rekomendasi judul buku lain dengan subyek yang sama
e. Pemustaka menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan jaminan yang akan ditinggalkan (KTP/BPJS/KIS)
f. Pustakawan memproses peminjaman
g. Pustakawan menyerahkan buku yang dipinjam dan KTA milik pemustaka
Gambar 2. Proses Peminjaman Buku Melalui Layanan Drive-thru
Prosedur pengembalian buku melalui layanan SAPA RATU:
a. Pemustaka menyerahkan buku dan KTA
b. Pustakawan menginput proses pengembalian pada sistem
c. Jika tidak terlambat, maka pemustaka diperkenankan melakukan peminjaman kembali
d. Jika terlambat, maka pemustaka tidak diperkenankan melakukan peminjaman kembali
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
210 e. Pustakawan menyerahkan kartu tanda anggota serta berkas milik pemustaka
yang menjadi jaminan peminjaman
f. Pustakawan melakukan sterilisasi dan penataan buku di rak 2. Perpustakaan Kuala Lumpur
Sejarah Perpustakaan Kuala Lumpur berawal dari berdirinya Perpustakaan Bimbingan Anak di Jalan Tun Razak pada tahun 1977 dan pada tahun 1981 dibuka cabang lain di Taman Tun Dr. Ismail. Kedua perpustakaan ini didirikan khusus untuk anak usia di bawah 12 tahun. Pada 29 Maret 1989 Kuala Lumpur Memorial Library diresmikan sebagai perpustakaan umum dan museum mini sejarah Kuala Lumpur untuk masyarakat kota tersebut. Kemudian tahun 2000 perpustakaan ini kembali berganti nama menjadi Perpustakaan Kuala Lumpur untuk menunjukkan peran perpustakaan menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kini Perpustakaan Kuala Lumpur telah memiliki 13 jaringan cabang di sekitar Kuala Lumpur yaitu: Perpustakaan Taman Tun Dr Ismail, Perpustakaan Medan Idaman, Perpustakaan Lembah Pantai, Perpustakaan Muhibbah, Perpustakaan Bandar Baru Sentul, Perpustakaan Pudu Sentral, Perpustakaan Setiawangsa, Perpustakaan Bandar Tun Razak, Perpustakaan Desa Tun Razak, Perpustakaan Gombak Setia, Perpustakaan Sri Sabah, Perpustakaan Sri Pantai, dan Perpustakaan Jelatek. Adapun syarat untuk menjadi anggota dari Perpustakaan Kuala Lumpur gratis untuk masyarakat yang berdomisili di Wilayah Kuala Lumpur dengan kategori usia berusia mulai 4 tahun ke atas. Layanan yang dimiliki oleh Perpustakaan Kuala Lumpur antara lain layanan peminjaman dan pengembalian, mesin peminjaman dan pengembalian mandiri, ruang kreatif, ruang interaktif (perpustakaan anak), D’Studio, D’Cube, Komputer dan Internet.
Pada masa pandemi Covid-19, pembatasan masa di ruang publik menyebabkan terhambatnya layanan sirkulasi karena masyarakat merasa khawatir untuk datang dan membaca buku di perpustakaan. Maka dari itu, muncul inisiatif untuk mengadopsi sistem drive-thru dengan melibatkan kerja sama antara Perpustakaan Kuala Lumpur dengan 13 perpustakaan cabang yang tersebar di berbagai kawasan di Kuala Lumpur.
Berbeda dengan layanan SAPA RATU di perpustakaan Kota Yogyakarta yang mengharuskan pemustaka datang langsung ke perpustakaan untuk melakukan peminjaman serta pengembalian, layanan di Perpustakaan Kuala Lumpur justru tidak
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
211 mengharuskan pemustaka datang langsung ke perpustakaan pusat, melainkan bisa melakukan peminjaman di perpustakaan cabang terdekat karena setiap minggu perpustakaan pusat akan mengirim buku ke masing-masing perpustakaan cabang sesuai pesanan judul buku yang dikirimkan pustakawan di perpustakaan cabang.
Gambar 3. Pendistribusian Koleksi dari Perpustakaan Pusat Kuala Lumpur ke Perpustakaan Cabang
Adapun yang menjadi prosedur peminjaman pada layanan drive-thru di Perpustakaan Kuala Lumpur antara lain:
a. Pemustaka memesan buku yang ingin dipinjam seminggu sebelumnya
b. Pemustaka dating ke perpustakaan cabang terdekat untuk mengambil buku yang sebelumnya telah dipesan
c. Pemustaka menunjukkan Kartu Tanda Anggota perpustakaan d. Pustakawan melakukan proses input peminjaman
e. Pustakawan menyerahkan buku yang ingin dipinjam oleh pemustaka.
Sedang jam layanan yang disediakan yaitu buka hari Selasa-Jumat pukul 10.00-18.45 waktu setempat serta pada hari Sabtu-Minggu pukul 10.00-17.00 waktu setempat.
Layanan drive-thru tersebut adalah salah satu inovasi layanan yang digagas oleh Perpustakaan Kuala Lumpur sebagai respon tanggap cepat pihak perpustakaan yang bersifat sementara agar masyarakat tetap memperoleh pelayanan terbaik di tengah merebaknya pandemic Covid-19. Sehingga ketika dampak dari wabah pandemi Covid-19 sudah mereda, pihak perpustakaan sudah tidak lagi menyediakan layanan tersebut.
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
212 3. ANALISIS PERHITUNGAN
Tabel I
Indikator ke-1 Kualitas Layanan
Pernyataan Skor x Frekuensi
Total
SS S N TS STS
Kejelasan tata tertib
perpustakaan 150 312 75 0 0 537
Persentase 22,6% 58,6% 18,8% 0,0% 0,0% 100%
Kefektifan jam
operasional 175 256 102 0 0 533
Persentase 26,3% 48,1% 25,6% 0,0% 0,0% 100%
Tersedia layanan perpustaaan pada malam hari dan hari libur
255 264 48 0 0 567
Persentase 38,3% 49,6% 12,0% 0,0% 0,0% 100%
Penggunaan fasilitas di perpustakaan bersifat terbuka dan mudah dipahami
235 272 54 0 0 561
Persentase 35,3% 51,1% 13,5% 0,0% 0,0% 100%
Sumber: Hasil olah data peneliti, 2022
Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban responden terhadap indikator layanan perpustakaan yaitu,
(X)= jumlah total
jumlah total maksimal× 100%
(X)= 2198
2.660× 100% = 82,63%
Dengan demikian diperoleh hasil rata-rata 82,63. Dapat disimpulkan, interpretasi persentase dikategorikan sangat baik, karena memperoleh nilai persentase 81-100%.
Tabel II
Indikator ke-2 Peminjaman Pernyataan Skor x Frekuensi
Total
SS S N TS STS
Kemudahan prosedur peminjaman
280 240 48 2 0 570
Persentase 42,1% 45,1% 12,0% 0,8% 0,0% 100%
Kesesuaian
informasi dalam opac dengan buku pada jajaran rak
175 264 90 4 0 533
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
213 Pernyataan Skor x Frekuensi
Total
SS S N TS STS
koleksi
Persentase 26,3% 49,6% 22,6% 1,5% 0,00% 100%
Estimasi
pemrosesan buku pada layanan drive-thru sesuai dengan yang telah dijanjikan
200 248 87 4 0 539
Persentase 30,1% 46,6% 21,8% 1,5% 0,0% 100%
Kecukupan
rentang waktu peminjaman buku
120 256 129 4 0 509
Persentase 18,0% 48,1% 32,3% 1,5% 0,0% 100%
Buku-buku untuk membantu
menyelesaikan berbagai tugas tersedia di perpustakaan
215 212 111 0 0 538
Persentase 32,3% 39,8% 27,8% 0,0% 0,0% 100%
Jumlah buku yang boleh dipinjam memadai
240 236 75 2 0 553
Persentase 36,1% 44,4% 18,8% 0,8% 0,0% 100%
Pemberian
panduan apabila transaksi
peminjaman gagal
265 260 45 0 0 570
Persentase 39,8% 48,9% 11,3% 0,0% 0,0% 100%
Sumber: Hasil olah data peneliti, 2022
Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban responden terhadap indikator peminjaman di perpustakaan yaitu,
(X)= jumlah total
jumlah total maksimal× 100%
(X)= 3812
4.655× 100% = 81,89%
Dengan demikian diperoleh hasil rata-rata 81,89%. Dapat disimpulkan, interpretasi indikator peminjaman sangat baik.
Tabel III
Indikator ke-3 Pengembalian
Pernyataan Skor x Frekuensi Total
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
214
SS S N TS STS
Kejelasan dan Kepastian Prosedur Pengembalian buku
160 312 69 0 0 541
Persentase 24,1% 58,6% 17,3% 0,0% 0,0% 100%
Waktu pengembalian
buku panjang 260 256 51 0 0 567
Persentase 39,1% 48,1% 12,8% 0,0% 0,0% 100%
Denda pengembalian buku, masuk akal dan tidak memberatkan
255 264 48 0 0 567
Persentase 38,3% 49,6% 12,0% 0,0% 0,0% 100%
Ada real time bukti transaksi
pengembalian 235 272 54 0 0 561
Persentase 35,3% 51,1% 13,5% 0,0% 0,0% 100%
Sumber: Hasil olah data peneliti, 2022
Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban responden terhadap indikator pengembalian di perpustakaan yaitu,
(X)= jumlah total
jumlah total maksimal× 100%
(X)=2236
2660× 100% = 84,06%
Sehingga diperoleh hasil rata-rata 84,06%. Dapat disimpulkan, interpretasi indikator pengembalian sangat baik.
Tabel IV
Indikator ke-4 Persepsi Pemustaka terhadap Pustakawan
Pernyataan Skor x Frekuensi
Total
SS S N TS STS
Pustakawan ramah
dalam melayani 145 276 105 0 0 526
Persentase 21,8% 51,9% 26,3% 0,0% 0,0% 100%
Pustakawan
membantu pencarian koleksi
165 268 93 4 0 530
Persentase 24,8% 50,4% 23,3% 1,5% 0,0% 100%
Pustakawan cekatan am
merespon keluhan 180 244 102 4 0 530
Persentase 27,1% 45,9% 25,6% 1,5% 0,0% 100%
Pustakawan
berpakaian rapi dalam menjalankan tugas
160 240 111 8 0 519
Persentase 24,1% 45,1% 27,8% 3,0% 0,0% 100%
Pustakawan drive- 135 316 78 2 0 531
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
215 thru menggunakan
bahasa yang sopan dan mudah difahami
Persentase 20,3% 59,4% 19,5% 0,8% 0,0% 100%
Pustakawan kredibel karena memiliki pengetahuan dalam bidangnya
175 220 123 4 0 522
Persentase 26,3% 41,4% 30,8% 1,5% 0,0% 100%
Pustakawan kreatif
dan inovatif 180 236 105 6 0 527
Persentase 27,1% 44,4% 26,3% 2,3% 0,0% 100%
Sumber: Hasil olah data peneliti, 2022
Dari tabel di atas dapat diketahui jawaban responden terhadap persepsi pemustaka terhadap pustakawan yaitu,
(X)= jumlah total
jumlah total maksimal× 100%
(X)=3.685
4.655× 100% = 79,16%
Diperoleh hasil rata-rata 79,16%, sehingga dapat disimpulkan, interpretasi indikator persepsi pemustaka terhadap pustakawan dikategorikan cukup.
Berdasarkan analisis kuantitatif yang telah dipaparkan di atas, peneliti menghitung rata-rata dari hasil penilaian setiap indikator. Perhitungan yang peneliti gunakan yaitu berdasarkan perhitungan grand mean sebagai berikut:
11.928
14.630× 100% = 81,53%
Berdasarkan tabel rekapitulasi dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa 4 indikator yaitu layanan, peminjaman, pengembalian, serta indikator persepsi pemustaka terhadap pustakawan memperoleh nilai total sebesar 81,53%. Kemudian, interpretasi persentase dikategorikan sangat baik bila memperoleh nilai persentase 81-100%, dikategorikan baik bila memperoleh nilai persentase 61-80%, dikategorikan cukup bila memperoleh nilai persentase 41-60%, dikategorikan kurang bila memperoleh nilai persentase 21-40%, dan dikategorikan sangat kurang bila memperoleh nilai persentase 0-20%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari keseluruhan perhitungan jawaban responden yaitu efektifitas layanan drive-thru di
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
216 perpustakaan di Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur pada masa pandemi Covid-19 tergolong sangat baik.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan pada 4 indikator yang digunakan menghasilkan kesimpulan akhir dapat diketahui bahwa indikator layanan, peminjaman, pengembalian, serta indikator persepsi pemustaka terhadap pustakawan memperoleh nilai persentase total sebesar 81,53% sehingga dapat disimpulkan bahwa efektifitas layanan drive-thru di perpustakaan di Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur pada masa pandemi Covid-19 tergolong sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan kepada pihak perpustakaan:
a. Sebagai upaya evaluasi pada masa selanjutnya, perpustakaan sebaiknya merumuskan inovasi agar pemustaka secara mandiri dapat melakukan apa yang diinginkan dalam menemukan informasi terkait layanan drive-thru.
b. Perpustakaan Kota Yogyakarta maupun Perpustakaan Kuala Lumpur perlu meningkatkan promosi pada media cetak serta media elektronik agar ada lebih banyak pemustaka yang mengetahui inovasi layanan yang dimiliki Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur.
c. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa respon pemustaka terhadap layanan drive-thru di Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur sangat baik, maka dari itu peneliti menyarankan agar layanan tersebut tetap dilanjutkan meskipun pandemi Covid-19 sudah mereda.
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
217 REFERENSI
Alizamar, and Nasbahry Couto. Psikologi Persepsi & Desain Informasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi Dan Kognitif Untuk Kependidikan Dan Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta, 2016.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010.
Asnawi, Asnawi. “Persepsi Pemustaka Terhadap Sikap Pustakawan Layanan Sirkulasi Di Perpustakaan Kota Yogyakarta.” Jurnal Adabiya 20, no. 1 (2020):
64. https://doi.org/10.22373/adabiya.v20i1.6778.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Profil Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, 2019
Istiana, Purwani. Layanan Perpustakaan. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014.
Ilo, P. I., Nkiko, C., Izuagbe, R., & Furfuri, I. M. (2020). Librarians’ perception of disaster preparedness as precursor for effective preservation and conservation of library resources in Nigerian university libraries. International Journal of
Disaster Risk Reduction, 43, 1–9.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2019.101381
Jannah, M., & Rahmah, E. Persepsi Pemustaka terhadap Layanan Sirkulasi Di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, 6, 134–140, 2017
Jogjalib for All, n.d. http://jogjalib.com/.
Kiriri, P. N. Service Delivery: The Perceptions of Users’ of Library Services in a Private University in Africa. European Journal of Multidisiplinary Studies,
3(4), 221–231. Retrieved from
http://journals.euser.org/files/articles/ejms_v3_i4_18/Kiriri.pdf , 2018
Martoatmodjo, Karmidi. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.
Pakpahan, A. “Peran Dan Strategi Layanan Perpustakaan STARKI Pada Masa Pandemi.” TarFomedia, 2020, 37–40. http://jurnal.stiks- tarakanita.ac.id/index.php/forum/article/download/437/260.
Prasetyo, Bambang, and Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali, 2012.
Rahma, Elva. Akses Dan Layanan Perpustakaan: Teori Dan Aplikas. Kencana, 2018.
Rochmah, Erma Awalien. “Pengelolaan Layanan Perpustakaan.” Ta’allum: Jurnal
Pendidikan Islam 4, no. 2 (2016): 277–92.
https://doi.org/10.21274/taalum.2016.4.2.277-292.
Safri., T. M., & Miski, C. R. (2022). Motivasi Kerja Pustakawan di UPT.
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. JIPIS (Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi IslamJurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Islam), 1(2), 80–86.
https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/jipis
Safri, T. M., Ro’fah, R., & Fajarni, S. (2022). Analisis Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Difabel Netra Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta Selamamasa
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Perpustakaan (Jiper), 4(1), 93–103.
Khairunnisa Etika Sari:
Efektivitas Layanan Drive-Thru Perpustakaan pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Komparasi Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kuala Lumpur)
218 https://doi.org/10.31764/jiper.v4i1.8318
Sari, Khairunnisa Etika." Aksesibilitas masa pandemi covid-19 bagi difabel netra di Perpustakaan Mardi Wuto Yogyakarta”, Jurnal Adabiya 22 no.2 (2020), https://dx.doi.org/10.22373/adabiya.v22i2.8137
Setya, Atika Saputi. “Persepsi Pemustaka terhadap layanan Saparatu”, Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga, 2021
Setiawan, Handrik. “Efektivitas Kegiatan Orientasi Perpustakaan (Studi Eksplanatif Tentang Efektivitas Kegiatan Orientasi Perpustakaan Terhadap Pemanfaatan Layanan Pada Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya).” Libri-Net 3, no.
1 (2014): 486–503.
Sri Wahyuni, & Safri., T. M. (2022). Analisis Kinerja Pustakawan Dalam Memberikan Jasa Layanan Informasi di Perpustakaan UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Pustabiblia: Journal of Library and Information Science, 6 (23), 221-231.
https://pustabiblia.iainsalatiga.ac.id/index.php/pustabiblia/article/view/7873 Supriyatno, Hary. “Strategi Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi
Perpustakaan: Studi Analisis Persepsi Pemustaka Tentang Efektifitas Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Layanan Perpustakaan UIN Sunan Ampel.” Indonesian Journal of Academic Librarianship 3, no. 3 (2019):
33–45. https://techno.okezone.com.
Z Suchá, L. Z., Bartošová, E., Novotný, R., Svitáková, J. B., Štefek, T., & Víchová, E. (2021). Stimulators and barriers towards social innovations in public libraries: Qualitative research study. Library and Information Science Research, 43(1). https://doi.org/10.1016/j.lisr.2020.101068
Zohriah. “Efektivitas Pelayanan Perpustakaan Sekolah.” Tarbawi 3, no. 01 (2017):
102–10. http://www.jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/tarbawi/article/view/1782.