• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS TERAPI ZIKIR DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF LANSIA DI PANTI JOMPO - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "EFEKTIVITAS TERAPI ZIKIR DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF LANSIA DI PANTI JOMPO - Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Almamater tercinta program studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Mochammad Sodik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nyonya. Meyrena Nurwardani, S.Psi., M.Psi., Psikolog dan Bapak. Benny Herlena, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan nasihat dan dukungan. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membimbing dan terus memberikan bimbingan serta dukungan untuk penyelesaian skripsi Anda. Ibu Sara Palila, S.Psi., M.A., Psikolog selaku penguji 1 yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi.

Kesejahteraan subjektif penting bagi setiap orang karena kesejahteraan subjektif akan membuat seseorang lebih semangat dan senang dalam melakukan aktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan subjektif lansia di panti jompo setelah mendapat pelatihan terapi reminiscence dan melihat perbandingan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada pretest, posttest dan follow up kelompok eksperimen setelah mendapat pelatihan terapi reminiscence.

Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa terapi reminiscence efektif meningkatkan kesejahteraan subjektif lansia di panti jompo.

Latar Belakang Masalah

Pernyataan Suadirman diperkuat oleh Mappiare (1983) bahwa lansia mengalami perubahan pada berbagai aspek kehidupan, yaitu aspek fisik seperti kemampuan sensorik, fisiologis, fungsi kesehatan dan seksual, rambut mulai memutih, kulit mulai berkerut, kemampuan melihat. . , pendengaran, kerja saraf dan kelenjar menurun, mudah lelah, Wanita mengalami menopause dan pria mengalami menopause. Tugas perkembangan lansia menurut Havighurst (Hurlock, 2004) adalah: adaptasi terhadap masa tua dan berkurangnya pendapatan keluarga, adaptasi terhadap kematian pasangan, adaptasi terhadap peran sosial yang mulai berubah dan adaptasi terhadap kondisi fisik yang mulai menurun. . Lansia yang tinggal bersama orang lain, misalnya di panti, seringkali mengalami emosi negatif seperti marah, sulit beradaptasi dengan penghuni panti, sehingga lebih memilih mengurung diri di kamar (Putri dkk, 2015).

Lingkungan panti asuhan juga menjadi stressor bagi lansia dalam menyesuaikan diri (ubaya.ac.id). Lansia yang tinggal di panti jompo atau panti jompo kemungkinan besar adalah mereka yang tidak mempunyai keluarga, terlantar, hidup terpisah dari keluarga, tidak mengikuti kegiatan sosial, mempunyai keterbatasan kesehatan, atau mempunyai keluarga tetapi mempunyai beban. KL menceritakan bahwa ia mempunyai lima orang anak lagi, namun mereka tidak mau merawat KL di masa tuanya, sehingga KL terpaksa tinggal di panti jompo agar ada yang merawatnya.

Selain mengalami perubahan fisik, perubahan gaya hidup juga sering terjadi pada lansia, seperti bertambahnya waktu luang karena tidak lagi bekerja. Menurut Sarvatra (2013), kesejahteraan subjektif penting bagi lansia karena orang yang cenderung puas dengan hidupnya cenderung bahagia. Menurut Nayana (2013), seseorang dengan tingkat kesejahteraan subjektif yang tinggi akan merasa bahagia, puas dengan kehidupannya dan memiliki tingkat neurotisisme yang rendah.

Berbagai kegiatan program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan kesehatan lanjut usia tidak potensial, yaitu: penyediaan layanan spiritual keagamaan dan spiritual, layanan kesehatan, kemudahan penggunaan fasilitas umum, sarana dan prasarana, bantuan hukum dan layanan sosial (Kementerian Kesehatan, 2013). Salah satu bentuk pelayanan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia adalah melalui kegiatan keagamaan yaitu terapi reminiscence. Penelitian Rohmanah & Annatagia (2019) membuktikan bahwa terapi reminiscence dapat meningkatkan kepuasan hidup dan afek positif pada remaja yang orang tuanya bercerai.

Terapi dzikir dipilih sebagai terapi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan subjektif lansia karena terapi dzikir tidak melibatkan aktivitas fisik (Putra, 2019). Berdasarkan latar belakang tersebut maka topik yang diangkat peneliti adalah apakah terdapat perubahan berupa peningkatan kesejahteraan subjektif pada lansia setelah diberikan terapi reminiscence. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas terapi reminiscence untuk meningkatkan kesejahteraan subjektif lansia di panti jompo.”

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh terapi reminiscence terhadap kesejahteraan subjektif lansia dan membantu terapis untuk menyeimbangkan masalah psikologis dengan intervensi spiritual yang mudah diakses oleh semua kalangan khususnya umat Islam, sehingga para profesional dapat melakukannya. mengembangkan terapi ini untuk membantu klien meningkatkan kesejahteraan subjektif.

Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai terapi reminiscence dilakukan oleh Mudzkiyyah dan Nashori (2014) dengan judul Terapi Reminiscence Alfatihah untuk meningkatkan kesejahteraan subjektif pada remaja pecandu narkoba selama masa rehabilitasi. Data dari Skala Kepuasan Hidup Diener (1993) dan Skala Pengaruh Positif dan Negatif Watson (1988) digunakan untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi memori Alfatihah dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif remaja pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi.

Penelitian tentang dzikir dilakukan oleh Faizin (2016) dengan judul Hubungan Intensitas Dzikir dengan Optimisme Kesembuhan pada Pecandu Narkoba di Pusat Rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan optimisme terhadap kesembuhan berada pada kategori tinggi dengan aspek kepribadian yang menonjol. Intensitas kenang-kenangan pada pecandu berada pada kategori sangat tinggi, dimana aspek yang menonjol adalah kebahagiaan.

Pelatihan zikir juga diteliti oleh Kumala dkk (2017) yaitu efektivitas pelatihan zikir dalam meningkatkan ketenangan jiwa pada lansia yang menderita hipertensi. Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan tingkat ketenangan mental sebelum olahraga dan sesudah olahraga. Pelatihan Zikir diteliti oleh Idris dkk (2017) dengan judul Pengaruh Signifikan Wudhu dan Zikir dalam Pengendalian Tekanan Emosi Menggunakan Teknologi Biofeedback Emwave.

Teknik pengumpulan data Diener dkk. (1985) skala kepuasan hidup dan skala pengaruh positif-negatif Watson (1988) digunakan. Judul penelitian ini adalah efektivitas terapi reminiscence dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif lansia di panti jompo. Pada penelitian sebelumnya, variabel yang dipilih adalah terapi reminiscence alfatihah dan kesejahteraan subjektif pada remaja pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi.

Subyek yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah lansia yang memiliki kesejahteraan subjektif rendah hingga sedang dan beragama Islam serta belum pernah mengikuti terapi reminiscence. Berdasarkan hasil penelitian yang disampaikan, terapi reminiscence terbukti efektif meningkatkan kesejahteraan subjektif lansia di panti jompo. Setelah mengikuti terapi reminiscence, subjek belajar melihat kehidupan secara lebih positif, sehingga mereka dapat menjalani sisa hidup dengan tenang tanpa merasa marah.

Saran

Kesejahteraan subjektif dan kepuasan kerja pada staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Peran koping keagamaan dan kesejahteraan subjektif terhadap stres pada bintara Polres Kebumen.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait