• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBERANTASAN MINUMAN KERAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBERANTASAN MINUMAN KERAS"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bagaimana konsep hukum hak kekayaan intelektual sebagai harta wakaf dalam Pasal 16 UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Mendeskripsikan dan menganalisis konsep hukum hak kekayaan intelektual sebagai harta wakaf pada Pasal 16 UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf.

Pokok Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Telaah Pustaka

Pengujian terhadap disertasi dan buku-buku tersebut di atas tidak mengungkapkan adanya penelitian yang khusus mengkaji “Wakaf Hak Kekayaan Intelektual dalam Hukum Islam (Kajian Pasal 16 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf)”. Dalam penelitian ini lebih fokus menganalisis HKI sebagai harta wakaf dari segi hukum dan hukum Islam dari segi normatif.

Kerangka Teoretik

Benda tetap adalah benda yang tidak dapat dipindahkan ke tempat lain, yaitu tanah atau bidang tanah. Yang tergolong benda bergerak adalah karena benda tersebut dapat digerakkan, misalnya meja, atau karena dapat bergerak sendiri, misalnya sapu.

Metode Penelitian

Suatu benda tergolong benda bergerak karena merupakan benda bergerak atau karena undang-undang yang mengaturnya. Data penelitian ini merupakan bahan pustaka yang membahas tentang wakaf hak kekayaan intelektual dengan bahan hukum primer yaitu peraturan hukum dalam hal ini undang-undang no.

Sistematika Pembahasan

WAKAF DALAM HUKUM ISLAM

Pengertian Wakaf

Madzhab Syafi'i dan Ahmad bin Hambel berpendapat bahwa wakaf adalah pelepasan harta yang dihibahkan oleh pemilik wakaf, setelah prosedur wakaf selesai. Menurut Sulaiman Rasjid, wakaf adalah ditahannya suatu benda yang hakikatnya bersifat kekal yang dapat diambil manfaatnya untuk diberikan di jalan kebaikan. 3 Definisi lain yang lebih sederhana diberikan dalam Kompendium Hukum Islam (KHI), wakaf adalah hibah yang sah. seseorang atau sekelompok orang atau badan hukum yang membagi sebagian benda miliknya dan melembagakannya secara tetap untuk keperluan ibadah atau kepentingan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam 4 Dalam pasal 1 ayat 1 undang-undang no. , menyatakan bahwa wakaf adalah suatu perbuatan hukum wakaf untuk mengalokasikan dan/atau menyerahkan sebagian harta miliknya untuk dipergunakan secara tetap atau untuk jangka waktu tertentu menurut kepentingannya untuk keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. 5.

Dasar Hukum Wakaf

Para ulama mengkategorikan ibadah wakaf sebagai ibadah sadaqah jâriyah yang pahalanya tetap mengalir meski yang melakukannya sudah meninggal dunia. Tentu saja, dalam pandangan yang paling sederhana sekalipun, keberlangsungan imbalan yang dimaksud berkaitan dengan aspek manfaat yang tetap dapat dinikmati oleh pihak yang berbaik hati (kepentingan masyarakat luas). Para ahli hukum Islam sepakat mengenai keberadaan dan keabsahan wakaf dan umat Islam telah mempraktekkannya dari abad ke abad hingga saat ini.

Penjelasan yang sering diberikan oleh para ulama adalah bahwa wakaf sangat identik dengan sadaqah jâriyah, yaitu ibadah yang pahalanya terus berlanjut selama manusia masih dapat mengambil manfaat darinya. Yang terpenting adalah UU No. 41 Tahun 2004 tentang Vakuf dan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Dalam Pasal 70 UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf ditegaskan bahwa semua peraturan hukum yang mengatur tentang wakaf masih berlaku sampai ada yang bertentangan dan/atau diganti dengan peraturan baru berdasarkan undang-undang ini.

Rukun dan Syarat Wakaf

Pada prinsipnya, siapa pun bisa menjadi Nazi selama tidak dihalangi untuk mengambil tindakan hukum. Namun karena tugas nazîr menyangkut harta benda yang manfaatnya akan dialihkan kepada pihak yang berhak menerimanya, maka kedudukan nazîr harus diberikan kepada orang yang mampu melaksanakan tugas tersebut. Nazîr wakaf adalah orang, organisasi, atau badan hukum yang mempunyai amanah untuk memelihara dan mengelola harta wakaf dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bentuk dan tujuannya.

Bagi nazîr, organisasi harus memenuhi persyaratan nazîr perseorangan dan organisasi yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan/atau agama Islam. 29 Direktorat Pemberdayaan Wakaf Direktur Jenderal Bimbingan Islam, Pengembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia (Jakarta: Departemen Agama, 2006), hal. Menurut fikih dan hukum positif, benda wakaf sama dalam beberapa hal, yaitu: benda wakaf itu harus bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi, dalam arti sesuatu yang dapat diperjualbelikan; tahan lama, baik obyek maupun manfaatnya; dan manfaatnya dapat diambil oleh penerima wakaf.38.

Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual

Menurut tatanan konseptualnya, hak kekayaan intelektual dapat dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu hak cipta bersama-sama dengan hak cipta yang terkait (related right) dan hak kekayaan industri. Hak Pemuliaan, yaitu hak khusus yang diberikan oleh negara kepada pemulia dan/atau pemegang hak pemuliaan untuk menggunakan varietas sendiri hasil pemuliaannya, untuk memberikan persetujuan kepada orang lain atau badan hukum atas penggunaannya dalam jangka waktu tertentu. 21. Hak Desain Industri, yaitu hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia kepada desainer atas hasil ciptaannya selama jangka waktu tertentu, untuk dilaksanakan sendiri atau untuk memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.

Hak Desain Tata Letak Terpadu, yaitu hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia kepada pendesain atas ciptaannya untuk jangka waktu tertentu, untuk melaksanakannya sendiri atau untuk memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut. 24. Hak Paten, yaitu hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia kepada inventor atas hasil penemuannya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu, untuk melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut. Hak Merek, yaitu hak eksklusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek.

Pengaturan Wakaf dalam Undang-undang No 41 tahun 2004. 53

Undang-undang ini juga menekankan pentingnya pemberdayaan benda wakaf yang menjadi ciri utama undang-undang wakaf ini. 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf disebutkan bahwa jenis-jenis harta wakaf antara lain sebagai berikut: a. Misalnya yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan lain yang dibenarkan undang-undang adalah peralihan hak PVT dengan penetapan pengadilan.

Hak PVT boleh dipindah milik atau dipindahkan sebagai hasil pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian dalam bentuk akta notaris; atau sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang. Apakah yang dimaksudkan dengan alasan lain yang dibenarkan oleh undang-undang, contohnya pemindahan hak PVT melalui keputusan mahkamah. Apakah yang dimaksudkan dengan alasan lain yang dibenarkan oleh undang-undang selagi tidak bercanggah dengan undang-undang ini, contohnya pemilikan tanda dagangan akibat pembubaran entiti undang-undang yang pada asalnya memiliki tanda dagangan tersebut.

ANALISIS TERHADAP WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN

Analisis Yuridis Terhadap Benda Wakaf HAKI

Barang-barang dalam kerangka hukum perdata dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori, salah satu kategori tersebut adalah pengelompokan barang-barang dalam klasifikasi barang-barang material dan barang-barang immaterial. untuk HKI. Benda-benda sebagai benda hukum yang diperkenankan dalam KUH Perdata adalah benda-benda yang dapat disentuh, sedangkan hak-hak yang tidak bersifat materi (tidak dapat disentuh) diatur dalam undang-undang itu sendiri. 7 Benda-benda tersebut dapat dimiliki dan dikuasai oleh orang maka dari itu diperlukan peraturan hukum yang mengaturnya. hubungan dengan objek-objek tersebut. Benda ditinjau dari dapat bergerak atau tidaknya dibedakan menjadi dua macam, yaitu benda tak bergerak dan benda bergerak.

Suatu benda dapat digolongkan ke dalam kelompok benda tidak bergerak atau benda tidak bergerak (onroerend), yang dapat dibedakan, pertama, karena sifatnya, kedua, karena tujuan penggunaannya, dan ketiga, karena ditentukan oleh undang-undang. Hal-hal yang digolongkan sebagai barang bergerak karena undang-undang mengaturnya adalah hak atas barang bergerak, seperti hak memungut dividen dari barang bergerak, dan hak untuk menggunakan barang bergerak. Penggolongan benda bergerak yang ditentukan oleh undang-undang itu sendiri dapat dilihat pada Pasal 511 KUHPerdata.

Analisis Hukum Islam Terhadap Wakaf HAKI

Di kalangan fuqaha, definisi wakaf yang mereka kemukakan berpegang kepada prinsip bahawa perkara yang diwakafkan itu sebenarnya adalah pengekalan manfaat benda tersebut.23 Asas kegunaan HAK yang boleh memberi manfaat ekonomi dalam bentuk royalti. bayaran dan yuran teknikal, merupakan asas terpenting bagi kewujudan barang itu sendiri sebagai harta wakaf. Faedah ekonomi yang diterima daripada harta wakaf HAKI akan mewujudkan pengagihan kekayaan dan mewujudkan keadilan sosial. Ijtihad para fuqaha terdahulu terhadap harta wakaf adalah bertujuan untuk kebaikan manusia sesuai dengan lingkungan sosial pada masa itu.

Demikian pula ijtihad ulama Indonesia terhadap pengembangan dana wakaf untuk kemaslahatan umat manusia yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkungan sosial saat ini. Dalam kategori hak ini, hak atas kekayaan intelektual termasuk dalam lingkup benda, sehingga dengan keberadaannya dapat menjadi harta wakaf. Asas pemanfaatan hak kekayaan intelektual yang dapat mendatangkan manfaat ekonomi berupa royalti dan biaya teknis merupakan landasan yang paling relevan bagi keberadaan benda itu sendiri sebagai harta wakaf.

PENUTUP

Kesimpulan

Konsep hukum Hak Kekayaan Intelektual sebagai harta wakaf dalam Pasal 16 UU No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf adalah HKI merupakan bagian dari suatu benda, menurut Pasal 499 KUH Perdata benda adalah penjabaran materi setiap benda dan hak yang dapat dikuasai hak milik. Benda menurut ilmu hukum adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hukum dan barang yang dapat menjadi milik dan hak setiap orang yang dilindungi undang-undang. Benda-benda dalam kerangka hukum perdata dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori, salah satunya adalah pengelompokan benda ke dalam klasifikasi benda berwujud dan benda tidak berwujud.

Suatu benda dapat digolongkan ke dalam golongan real estat menurut sifatnya, tujuan penggunaannya, dan karena ditentukan oleh undang-undang. Benda yang menurut undang-undang tergolong barang bergerak adalah hak atas barang bergerak, termasuk hak kekayaan intelektual. Dengan adanya kekayaan intelektual sebagai harta wakaf, selain memberikan manfaat ekonomi dan menciptakan keadilan sosial, wakaf kekayaan intelektual juga akan memperoleh imbalan.

Saran

Selain itu, peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perekonomian (khususnya ekonomi syariah) harus segera dilaksanakan untuk menjunjung tinggi semangat hukum wakaf guna memberdayakan wakaf secara produktif. Al-Qaradawī, Yūsuf, Sharia Islam Challenged by the Times, diterjemahkan oleh Abu Zaky, Surabaya: Pustaka Progresif, 1990. Muhammad Husaini Bahesyti dan Jawad Bahonar, Intisari Islam "Kajian Komprehensif Hikmah Ajaran Islam", diterjemahkan oleh Ilyas Hasan, cet.

Muhammad Husaini Bahesyti dan Jawad Bahonar, Intisari Islam “Kajian Komprehensif Hikmah Ajaran Islam”, diterjemahkan oleh Ilyas Hasan, 1st et, Jakarta: PT. Buku-buku yang pernah diterbitkan antara lain, Keadilan Beragama di antara Pandangan dan Keberagaman Nusantara (YBN Yogyakarta), Hukum Waris Islam; Eksistensi dan Kecukupan, Filsafat Hukum Waris Islam (UII Press, 2005), Ikrar Syariah di Indonesia; Konsep, Implementasi dan Pelembagaan (GAMA Press, 2005). Belaiu belajar agama di sebuah pesantren di Sumatera, kemudian melanjutkan studinya di Jawa Timur (PT. Al-Irsyad Suarabaya). Sejak itulah ia mulai terjun ke dunia ilmiah. Beliau pernah menjabat sebagai dosen dan dekan Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Far Eastern University, Incorporated FEU PSE Disclosure Form 17-7 - Statement of Changes in Beneficial Ownership of Securities References: SRC Rule 23 and Section 17.5 of the