PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Melatih keterampilan berbahasa pada hakikatnya adalah upaya mengembangkan keterampilan komunikasi, yaitu kemampuan menyampaikan dan menerima pesan dalam arti luas. Untuk mencapai perkembangan yang optimal diperlukan metode-metode yang dapat meningkatkan perkembangan anak, khususnya perkembangan bahasa anak (keterampilan berbicara), dalam hal ini metode yang digunakan adalah metode bercerita. Penggunaan metode bercerita akan mampu memberikan hasil belajar yang lebih optimal dan diharapkan dapat meningkatkan perkembangan bicara anak.
Penggunaan metode bercerita mempunyai beberapa kelebihan, yaitu metode ini dapat mendorong siswa untuk mencari lebih jauh melalui sumber belajar yang berbeda. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk membahas hal tersebut dalam bentuk tesis yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan Dalam Mengembangkan Keterampilan Berbicara Pada Kelompok A Di TK Al-Muksin Desa Panguragan Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon” .
Identi
Pemb
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Sebagai alat pengajaran bagi anak usia dini, merupakan teknik yang cocok dalam mencoba mengembangkan aspek perkembangan bahasa, khususnya dalam pengembangan keterampilan berbicara pada anak usia dini. C. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang efektivitas penggunaan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan dalam pengembangan keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Al-Muksin Panguragan. Memberikan pengalaman belajar menggunakan boneka tangan dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat membantu menumbuhkan semangat anak dalam meningkatkan kemampuan berbicaranya. e.
LANDASAN TEORI…
Deskripsi Teoritik
- Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini
 - Metode Bercerita
 - Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan Mengembangkan
 - Keterkaitan Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan
 
Deskripsi hasil keterampilan berbicara anak sebelum menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan (variabel X1). Data variabel keterampilan berbicara sebelum menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan (X1) adalah sebagai berikut. Data hasil observasi keterampilan berbicara sebelum menggunakan metode Storytelling kelompok TK A dengan boneka tangan.
Data hasil observasi keterampilan berbicara sebelum menggunakan metode bercerita boneka tangan TK Al-Muksin. Deskripsi Hasil Keterampilan Berbicara Anak Setelah Menggunakan Metode Mendongeng Dengan Boneka Tangan (Variabel X2). Data mengenai keterampilan berbicara anak setelah menggunakan metode bercerita boneka tangan diperoleh melalui.
Data hasil observasi keterampilan berbicara menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan untuk TK kelompok A.
Hasil Penelitian Yang Relevan
Kerangka Berfikir
Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian tersebut dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, dan belum sebagai jawaban empiris dalam data.33 Dalam penelitian ini disusun sebagai berikut. Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berbicara anak kelompok A sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan TK Al-Mukhsin Panguragan.
Ha: terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berbicara kelompok A sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan TK Al-Mukhsin Panguragan.
METODOLOGI PENELITIAN
- Metode Dan Desain Penelitian
 - Tempat Dan Waktu Penelitian
 - Populasi Dan Sampel
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Kontrol Terhadap Validasi Internal
 - Teknik Analisa Data
 - Hipotesis Statistik
 
Ha: Terdapat perbedaan yang besar pada kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Al-Muksin sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita boneka tangan. H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berbicara anak kelompok A di TK Al-Muksin sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita boneka tangan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab apakah terdapat perbedaan keterampilan berbicara anak sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan.
Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis persentase untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yaitu, “Seberapa tinggi kemampuan berbicara anak kelompok A TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan sebelum menggunakan metode bercerita boneka tangan?”. Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yaitu gambaran hasil observasi langsung kemampuan berbicara anak sebelum menggunakan metode bercerita dengan boneka. Data hasil tes keterampilan berbicara menggunakan metode storytelling dengan boneka tangan pada anak kelompok A TK Al-Muksin.
Persentase total keterampilan berbicara seluruh anak setelah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan sebesar 91,72%. Hasil diatas menjawab pertanyaan hipotesis ketiga yaitu terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berbicara anak kelompok A TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan.
Tabel bantu Gain test kemudian dibuat untuk melihat peningkatan keterampilan berbicara setelah menggunakan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan sebagai berikut. Dari tabel diatas terlihat bahwa keterampilan berbicara meningkat setelah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan pada anak kelompok A TK Al-Muksin Kecamatan. Data penilaian kemampuan berbicara menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan data sebelum penggunaan metode bercerita boneka tangan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan, yaitu menganalisis keterampilan berbicara menggunakan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan di TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan. Tes terakhir yang dilakukan dalam penelitian setelah seluruh pertanyaan penelitian terjawab adalah Uji Gain yang dilakukan untuk mengetahui besarnya perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan terhadap keterampilan berbicara anak kelompok A TK Al-Muksin Panguragan. Lingkungan. Data keterampilan membaca awal anak sebelum menggunakan metode bercerita diperoleh dengan mengamati keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan.
Selain menjawab pertanyaan pertama, dapat juga dijelaskan secara rinci untuk memperoleh data penelitian yang lebih tepat dan jelas dari hasil pengumpulan data penelitian keterampilan berbicara sebelum menggunakan metode narasi boneka tangan dengan menggunakan tabel data seperti di bawah ini. Dari tabel di atas dan hasil analisis persentase dapat dikatakan bahwa seluruh keterampilan berbicara anak belum berkembang sebelum menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan. Kemampuan berbicara anak sebelum menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan sebesar 33,75%, hal ini berarti jika dikonversikan ke dalam tabel persentase, anak berada pada skala <55%.
Analisis rinci berdasarkan masing-masing individu juga menunjukkan bahwa pada semua anak, kemampuan menceritakan kembali cerita, membuat ekspresi wajah dan bertanya sebelum diberikan perlakuan dengan metode bercerita menggunakan boneka tangan belum berkembang, kita lihat, semua anak mendapat nilai. <54%. . Selain menjawab pertanyaan pertama, dapat juga dijelaskan secara rinci bagaimana cara memperoleh data penelitian yang lebih akurat dan jelas dari hasil pengumpulan data penelitian keterampilan berbicara setelah menggunakan metode bercerita dengan menggunakan tabel data seperti di bawah ini. Analisis selanjutnya kami lanjutkan dengan analisis persentase untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua yaitu, “Seberapa tinggi kemampuan berbicara anak Kelompok A dari TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon setelah menggunakan metode bercerita boneka tangan?” "
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh keterampilan berbicara anak meningkat setelah menggunakan metode bercerita. Jika diubah menjadi tabel persentase maka interpretasi keterampilan berbicara anak setelah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan berada pada kolom Sangat Berkembang (BSB). Gambaran keseluruhan kemampuan keterampilan berbicara anak setelah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan sebanyak 16 anak berada pada skala persentase dengan gambaran Berkembang Sangat Baik, bahkan ada tiga anak yang mencapai nilai persentase sempurna 100%.
Prasyarat Analisis Statistik
- Uji Normalitas Distribusi Data
 - Uji Homogenitas Data
 
-Langkah-langkah pengolahan data tes sebelum menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan (Pretest) adalah dengan menggunakan tabel berikut. Untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga yaitu seberapa besar perbedaan keterampilan berbicara sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan, dilakukan uji beda rata-rata untuk mencari nilai t dengan menggunakan rumus. Berdasarkan nilai ttel dan ttabel yang diperoleh, maka dapat dibuat kurva normal untuk melihat gambaran posisinya masing-masing. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berbicara anak kelompok A TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita dengan boneka tangan.
Analisis selanjutnya kami lanjutkan dengan melakukan uji perolehan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan berbicara kelompok A sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita. Dari tabel pemeringkatan Gain Test dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Al-Muksin. Kecamatan Panguragan mengalami peningkatan yang sangat besar pada metode bercerita menggunakan boneka tangan dengan perolehan nilai tes sebesar 0,869.
Pada hasil pretest atau data sebelum anak diberi perlakuan dengan metode bercerita menggunakan boneka tangan, kemampuan berbicara anak hanya sebesar 33,75% atau berada pada tabel klasifikasi persentase Belum Berkembang. Persentase kefasihan setelah menggunakan metode bercerita dengan wayang dongeng sebesar 91,72%. Apabila dikonversikan ke dalam tabel klasifikasi persentase maka interpretasi keterampilan berbicara anak kelompok A TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan berada pada tingkat tertinggi. Tingkat yang berkembang dengan baik. Saat menguji hipotesis untuk menjawab pertanyaan penelitian diperoleh hasil thitung ≥ tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berbicara anak kelompok A TK Al-Muksin. Panguragan. Lingkungan sebelum dan sesudah metode bercerita dengan boneka tangan.
Dari tabel klasifikasi Gain Test dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan setelah diberikan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan meningkat pesat dengan nilai gain test sebesar 0,869. Dari penelitian mengenai “Efektifitas penggunaan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan dalam pengembangan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon” dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari penelitian mengenai “Efektifitas Penggunaan Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan Dalam Mengembangkan Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A TK Al-Muksin Kecamatan Panguragan” mempunyai beberapa saran yaitu sebagai berikut.
PENUTUP
Kesimpulan
Kemampuan keterampilan berbicara anak setelah diberikan metode bercerita dengan menggunakan boneka tangan dinilai Sangat Berkembang, dan berdasarkan nilai persentase diperoleh skor sebesar 91,72% jika dikonversikan ke dalam tabel klasifikasi persentase berada pada kategori sangat baik. tingkat. Terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan berbicara anak sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita boneka tangan yaitu dari nilai t yang menunjukkan jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan bercerita. dalam grup. Sebuah TK Al-Muksin Panguragan, antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan metode bercerita dengan boneka tangan.
Saran
Bagi guru: Kami berharap penelitian ini dapat membimbing dan membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk memajukan aspek perkembangan anak di sekolah, dengan menggunakan metode dan teknik yang sama, namun dengan kegiatan bermain yang lebih bervariasi dan lebih menarik bagi anak. . Bagi orang tua: Kami berharap penelitian ini dapat menjadi panduan bagi orang tua dalam mendorong aktivitas anaknya dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anaknya, dalam hal ini keterampilan berbicara. Bagi Bunga Bangsa Institute Cirebon : Kami berharap penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan keterampilan berbicara dengan metode bercerita.
Menyelesaikan SD pada tahun 1996 di SDN 1 Panguragan, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Arjawinangun, lulus pada tahun 1999. Peneliti kemudian melanjutkan studi S1 di IAI Bunga Bangsa Cirebon pada tahun 2014 di fakultas tarbiyah Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) .