• Tidak ada hasil yang ditemukan

efektivitas program desa migran produktif dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "efektivitas program desa migran produktif dalam"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pasca kembalinya Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Indonesia, pengangguran akan semakin meningkat jika para Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak mempersiapkan keterampilan dan usahanya. Selain itu, anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) kurang mendapat bimbingan dan pendidikan yang baik.

Rumusan Masalah

Ada yang sudah 2 tahun bolak-balik dan terus melakukannya karena uangnya hanya dijadikan rumah, perilakunya konsumtif dan hedonistik.6 Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini fokus pada program desa migran produktif. Berdasarkan uraian masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengulas skripsi yang berjudul “Efektifitas Program Desa Migran Produktif Dalam Pembinaan Keluarga Pekerja Migran (Studi Kasus di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo)”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Secara Teoritis
  • Secara Praktis

Sebagai dokumen yang dapat dijadikan sebagai arsip pengetahuan khususnya tentang efektivitas Program Desa Migran Produktif dalam pembinaan keluarga pekerja migran di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Untuk pengetahuan dan bimbingan bagi para pekerja migran khususnya yang ingin, saat ini atau setelah bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), pentingnya efektivitas Program Desa Migran Produktif dalam membina keluarga pekerja migran di Desa Paringan Kecamatan Jenangan , Kabupaten Ponorogo.

Telaah Pustaka

Penelitian Putri Nabila fokus pada pemberdayaan eks pekerja migran Indonesia, sedangkan penelitian ini fokus pada efektivitas program Desa Migran Produktif. Penelitian Endah Muawanah Nurcahyani menggunakan teori efisiensi program, program Bina TKI dan pemberdayaan, sedangkan penelitian ini menggunakan teori efisiensi hukum dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 2 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia. Masyarakat di desa migran produktif.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data
  • Tahapan-Tahapan Penelitian

Sumber informan dalam hal ini adalah keluarga pekerja migran Indonesia, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar desa Paringan yang terkait dengan program produktif desa migran. Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan penelitian secara cermat dan pencatatan secara sistematik 16 Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang menggunakan. Dalam penelitian ini digunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data tentang efektivitas hukum program produktif desa migran dalam pembinaan keluarga pekerja migran di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.

Memperluas observasi ini, peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap data-data yang tersedia selama ini setelah melakukan pengecekan ulang pada sumber data asli atau sumber data lain yang ternyata salah, kemudian peneliti membuat satu lagi yang lebih luas dan mendalam. pengamatan sehingga diperoleh data yang benar-benar benar. 24 Dalam memperluas pengamatan ini, peneliti kembali ke lapangan lagi untuk memastikan bahwa data yang diperoleh benar atau ada yang perlu diperbaiki atau ditambah. Dengan ketekunan yang meningkat, peneliti dapat mengecek kembali apakah data yang ditemukan salah atau tidak. Selain itu, dengan meningkatnya ketekunan, peneliti dapat memberikan deskripsi data observasi yang akurat dan sistematis.

Sistematika Pembahasan

Tahap ini dilakukan sebelum terjun ke lapangan dan mempersiapkan peralatan penelitian untuk ekstraksi data. Fase ini merupakan kerja lapangan dimana peneliti ikut serta dalam kegiatan observasi, melakukan wawancara, mengamati dan mengumpulkan data, serta mengamati peristiwa. Analisis diawali dengan perumusan dan uraian masalah sebelum terjun ke lapangan dan dilanjutkan dengan penulisan hasil penelitian.

Bab ini berfungsi menjelaskan pola dasar keseluruhan isi disertasi yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian penelitian terdahulu, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab Kedua, merupakan landasan teori dan/atau tinjauan hasil penelitian terdahulu, bab ini berfungsi menjelaskan teori efisiensi hukum, program kota migran produktif. Bab empat yang merupakan pembahasan berfungsi menjelaskan hasil penelitian tentang efektivitas program desa migran produktif dalam pembinaan keluarga pekerja migran di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.

KAJIAN TEORI

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2019

Pengolahan dokumen lain seperti dokumen pertama untuk penerbitan paspor dilakukan di pusat setempat melalui peran aktif pemerintah desa, serta membantu menyelesaikan permasalahan pekerja migran Indonesia. Membantu masyarakat membentuk komunitas yang misinya adalah membimbing keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) tentang cara merawat, mendidik, dan membimbing anak dengan baik dan benar. Hal ini dilakukan dengan menawarkan program-program unggulan yang penting bagi calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarganya dengan memanfaatkan potensi dan kapasitas lokal tanpa mengabaikan kekhasan daerah.

Mendorong peran aktif pemerintah desa di desa asal pekerja migran Indonesia (PMI) dan seluruh pemangku kepentingan.29. Pembentukan komunitas anak pekerja migran Indonesia merupakan wadah masyarakat untuk membentuk komunitas yang memberikan pembinaan kepada keluarga pekerja migran Indonesia (PMI) tentang cara membesarkan dan membimbing anak secara sehat, wajar dan benar. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa membangun keluarga buruh migran berarti mengasuh anak.

Efektivitas Hukum

Dengan demikian, satu-satunya konotasi yang dijelaskan dalam istilah “efektivitas” hukum dalam penelitian ini adalah bahwa tindakan nyata masyarakat sesuai dengan norma hukum.33. Sarana penegakan hukum tidak hanya terbatas pada sarana yang digunakan pada saat undang-undang dilanggar, tetapi dimulai sejak undang-undang tersebut disahkan. Menurut Abdurrahman, masyarakat dan lingkungan hidup merupakan faktor utama yang sangat mempengaruhi penegakan hukum di Indonesia, karena berkaitan erat dengan semakin besarnya kesadaran masyarakat terhadap hak dan kewajiban di hadapan hukum.

Sebagus apapun aparat penegak hukum, jika masyarakat tidak mengetahui hukum maka penegakan hukum akan terhambat. Semakin tinggi kesadaran hukum dalam masyarakat, maka akan tercipta budaya hukum yang baik sehingga dapat mengubah pemikiran masyarakat tentang hukum.40. Kelima faktor di atas mempunyai keterkaitan yang erat, baik sebagai hakikat penegakan hukum maupun sebagai tolak ukur efektivitas penegakan hukum.

HASIL PENELITIAN

Profil Desa Paringan

  • Sejarah Desa Paringan
  • Struktur Pemerintah Desa
  • Program Desa Migran

Namun setelah itu Desa Paringan menjadi bagian dari Kecamatan Jenangan, perbatasan paling timur antara Kecamatan Jenangan dan Kecamatan Pulung. Secara geografis Desa Paringan terletak di ujung paling timur Kecamatan Jenangan, sebelah timur berbatasan dengan Desa Pomahan Kecamatan Pulung dengan luas 688.525 ha. Secara administratif Desa Paringan terletak di Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo dan berbatasan dengan wilayah desa tetangga.

Desa Paringan merupakan daerah pertanian, sehingga sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani atau bekerja pada sektor pertanian. Kementerian Ketenagakerjaan memilih Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo sebagai pelaksana program desa migran produktif karena hampir 80% penduduknya pernah menjadi pekerja migran Indonesia (PMI), kata Bapak Hanif Dzakiri selaku Menteri Ketenagakerjaan. pernah meresmikan Rumah Edukasi Desa Migran Produktif pada tanggal 18 Desember 2017 di Desa Paringan Kecamatan Jenangan. Petugas yang diposkan asal Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo adalah Choirul Anam dan Ririn Dwi Asputi.

Pelaksanaan Program Desa Migran Produktif Dalam Pembangunan

Tujuan pelaksanaan program desa migran produktif ini menggunakan metode pengambilan sampel dari populasi PMI Desa Paringan. Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak. Suwendi bahwa latar belakang dilaksanakannya program desa migran adalah produktif. Hal yang sama juga diungkapkan dalam wawancara dengan Pak. Suwendi tentang program desa migran produktif yang dilaksanakan di Desa Paringan.

Demikian pula dalam wawancara dengan Bpk. Suwendi, program desa nomaden produktif dilaksanakan di Desa Paringan. Implementasi program desa migran produktif di Desa Paringan menurut wawancara terlaksana dan juga mampu bersinergi dengan pemangku kepentingan. Hal ini juga terungkap melalui wawancara dengan Jenny Putri tentang pelaksanaan program desa migran produktif di Desa Paringan.

Efektivitas Program Desa Migran Produkti di Desa Paringan

Program Desa Migran Produktif merupakan upaya terobosan Menteri Tenaga Kerja untuk melindungi, melayani dan memperkuat keluarga pekerja migran. Hal ini juga diterapkan dalam Program Desa Migran Produktif di Desa Paringan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Pelaksanaan program ini mengacu pada pedoman program Desa Migran Produktif. Penyelenggaraan program ini memiliki kriteria antara lain jumlah pekerja migran di Desa Paringan.

Analisis hambatan pelaksanaan Program Desa Migran Produktif dalam pembinaan keluarga pekerja migran. Dalam pelaksanaannya, petugas program produktif desa migran di Desa Paringan sudah melaksanakannya dengan baik. Pemberdayaan Mantan Pekerja Migran Indonesia melalui Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Kabupaten Malang (Studi di Desa Arjowilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang)." Sarjana, Universitas Brawijaya, 2019.

EFEKTIVITAS PROGRAM DESA MIGRAN

Analisis Hukum Terhadap Penerapan Program Desa Migran Produktif

Kurangnya respon masyarakat dalam pemberdayaan pensiunan pekerja migran Indonesia (PMI) melalui program demigrasi membuat pelaksanaan program demigrasi menjadi kurang efektif45. Sesuai Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2019 pada Pasal 7 ayat (1) tentang Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia, salah satu caranya adalah dengan memfasilitasi pembentukan komunitas bina keluarga. Pemberdayaan komunitas pekerja migran Indonesia dalam program desa migran produktif disebutkan dalam ayat 2 Peraturan Menteri Nomor 2 Tahun 2019, yaitu untuk memfasilitasi terbentuknya komunitas pembangunan keluarga.

Dengan mata pencaharian warga Desa Paringan yang berprofesi sebagai petani, maka orientasi dan penyuluhan kepada keluarga pekerja migran dilakukan pada jam-jam dinas. Memberikan bimbingan pengelolaan keuangan dalam praktiknya yaitu dengan memberikan pelatihan, keterampilan dan pemberdayaan pekerja migran di desa Paringan. Implementasi program pemberian anak buruh migran ini dilakukan dengan membentuk komunitas videografi yaitu Paringart.

Analisis Terhadap Kendala Penerapan Program Desa Migran Produktif

Pada dasarnya program ini baik untuk diterapkan di Desa Paringan, khususnya bagi keluarga pekerja migran. Paringan dengan adanya program desa migrasi produktif ini dapat dianut dan dilaksanakan dengan baik di Desa Paringan. Faktor hukum, dalam praktik pelaksanaan program desa migrasi produktif di Desa Paringan, petugas masih perlu memahami peraturan Menteri Ketenagakerjaan kepada masyarakat.

Sebenarnya budaya hukum di Desa Paringan dengan adanya program produktif desa migran ini dapat dianut, baik dan efektif, sehingga dapat diterapkan di Desa Paringan. Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan mengenai implementasi program produktif desa migran dalam pembinaan keluarga pekerja migran di Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Efektivitas hukum Penerapan program desa migran produktif sesuai Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan nomor 2 tahun 2019 memerlukan kontak dengan masyarakat umum, khususnya warga di.

PENUTUP

Kesimpulan

Penyelenggaraan program desa migran produktif yang dilaksanakan di Desa Paringan sesuai Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2019 antara lain memuat pedoman penyuluhan dengan cara mengumpulkan informasi keluarga pekerja migran baik secara formal maupun budaya, memberikan panduan pengelolaan keuangan. dilakukan dengan pelatihan ketrampilan dan konsultasi dengan petugas, kampung migran produktif, program pembentukan komunitas anak pekerja migran yang dibentuk oleh komunitas videografi dan berjalan hingga saat ini, serta kegiatan lain yang bersinergi dengan pemangku kepentingan yang dilakukan bersama dengan pihak terkait. partisipasi relawan dalam kegiatan pemerintahan desa Paringan. Faktor petugas, dalam pelaksanaannya para petugas produktif program desa migran di desa Paringan telah melaksanakannya dengan baik, melakukan pengawasan dan bertanggung jawab kepada dinas ketenagakerjaan Ponorogo serta ditinjau langsung oleh Menteri Tenaga Kerja RI. Padahal, faktor masyarakat, warga Desa Paringan memerlukan sosialisasi langsung dari petugas imigrasi karena kesadaran hukum terhadap peraturan Menteri Ketenagakerjaan tersebut.

Saran

Desa Paringan diharapkan dapat dilaksanakan langsung dari pemerintah terkait mengenai pemahaman hukumnya, sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahpahaman terhadap kebijakan pemerintah terkait. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM DESA MIGRAN PRODUKTIF (DESMIGRATIF) BAGI PENSIUN TKI DI DESA BETAK TULUNGAGUNG.” S1 Universitas Muhammadiyah Malang, 2020. Efektivitas Implementasi Program Pembinaan Keluarga Tki di Kelompok Kerja Bktki Sepulur Desa Pagersari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung." Sarjana, Universitas Brawijaya, 2018.

KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DAN PEMERINTAH SEBAGAI FAKSI TERHADAP DAMPAK ATAS HUKUM DI INDONESIA | Hermawan Usman | Jurnal Wawasan Hukum.”.Karakteristik desa migran produktif yang mempengaruhi jumlah pekerja migran yang bekerja di luar negeri.” Majalah Ketenagakerjaan 13, no.

Referensi

Dokumen terkait