• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of THE EFFORTS TO INCREASE SELF-CONFIDENCE OF CHILDREN AGED 4-5 YEARS WITH FREE DRAWING METHOD IN RA HIDAYAT PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of THE EFFORTS TO INCREASE SELF-CONFIDENCE OF CHILDREN AGED 4-5 YEARS WITH FREE DRAWING METHOD IN RA HIDAYAT PROBOLINGGO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK USIA 4-5 TAHUN DENGAN METODE MENGGAMBAR BEBAS

DI RA HIDAYAT KOTA PROBOLINGGO

1Siti Agustini Setia Ningsih 2Aries Dirgayunita

1,2STAI Muhammadiyah Probolinggo e-mail korespondensi:[email protected]

Abstract

This study aims to increase the self-confidence of children aged 4-5 years by drawing freely at RA HIDAYAT for the 2022/2023 Academic Year. The subjects of this study were 12 children in group A. The type of this research was Classroom Action Research (PTK) which was carried out in two cycles where each cycle consisted of four stages, namely action planning, action implementation, evaluation/observation and reflection. Collecting data in this study using observation sheets. Based on the results of improving learning in cycle I to cycle II, where children who were confident at the beginning of the study were 8%, after the action was carried out cycle I showed an increase in children's self-confidence by 42% and finally, the results of implementing cycle II action showed an increase in confidence self in children by 83%. In the results of cycle I and cycle II there was an increase, so using free drawing to increase self- confidence in children was effectively implemented in RA Hidayat, Probolinggo city.

Keywords : Confidence, free drawing, Early Childhood

PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ialah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilaksanakan melalui pemberian rangsangan pendidikan guna membantu tumbuh kembang jasmani serta rohani anak, sehingga anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut. (Nurjanah, Ayu Putri., Anggraini, 2013) Seperti memasuki jenjang Raudhatul Athfal atau di sebut juga dengan RA, merupakan salah satu pendidikan anak usia dini jalur formal (Ridwan et al., 2022) dimana Pendidikan RA ini setara dengan Taman Kanak-Kanak (TK) yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia dini sesuai Permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang standar PAUD, dimana perkembangan anak meliputi 5 aspek, yaitu: nilai-nilai agama dan moral, nilai-nilai fisik, kognitif, Bahasa dan sosial emosional. Pada usia ini merupakan fase bermain, dalam fase ini anak mulai berfikir lebih kreatif, aktif dan mulai menjalin hubungan pertemanan.(Ragil et al., 2020)

Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasanya sangat luar biasa, Semakin tinggi usia anak semakin banyak pula pengalaman yang di peroleh anak (Pramonos, 2015). Usia tersebut merupakan fase perkembangan yang unik, dan berada pada masa proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan dan penyempurnaan baik aspek rohani maupun jasmaninya (Permatasari, 2016). Maka dari itu pendidik dan orangtua harus memberikan pelayanan optimal, pengasuhan, kasih sayang dan bimbingan yang dapat membuat anak-anak berkembang sesuai tahap usianya (Nugraha, 2019). Pada kesempatan inilah yang paling tepat untuk menstimulus karakter dan mengarahkan ke arah yang positif terhadap anak usia dini. (Tk & Darul, 2022).

Menurut (Rahmadhani, 2022) salah satu aspek dari perkembangan sosial emosional adalah percaya diri, Percaya diri merupakan hal yang sangat penting diajarkan pada setiap individu dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan rasa percaya diri ialah dapat memperlihatkan kemampuan yang ada pada diri dalam menyesuaikan dengan situasi. (Mathematics, 2016) Apabila seorang anak

Program Studi PG-PAUD Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Email: incrementapedia.unipasby.ac.id e-ISSN: 2686-3146 Accredited SINTA 5 http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/incrementapedia

(2)

dapat mengembangkan rasa percaya dirinya secara optimal, maka ia tidak akan kesulitan dalam mengembangkan aspek kemampuan lainnya (Fransisca et al., 2020) Anak yang percaya diri dapat mengembangkan perilaku sosial yang positif. Di samping itu, kepercayaan diri yang baik juga menjadi cikal bakal yang dapat menjaga kesehatan mental anak (Purwandari et al., 2022). Oleh karenanya, kepercayaan diri adalah hal yang sangat penting di dalam perkembangan anak.

Menurut (Pendidikan et al., 2022) memberikan rasa percaya diri pada anak agar yakin dengan kemampuannya merupakan cara paling sederhana bagi orang tua atau guru untuk membangun karakter percaya diri pada diri anak. Agar anak tidak mudah bosan, guru bisa membangun karakter percaya diri sejak dini dengan cara-cara menarik untuk anak.

Pada lembaga RA HIDAYAT rasa percaya diri anak usia 4-5 tahun masih dianggap kurang.

Permasalahan tersebut ditunjukkan dari anak yang tidak aktif pada saat tanya jawab, mereka kurang memiliki rasa keyakinan akan kemampuan diri saat ingin bertanya ataupun menjawab pertanyaan, dan malu ketika diminta maju untuk menyebutkan identitasnya di depan guru/temannya, dan ada juga beberapa anak yang tidak mau bergaul dengan temannya serta rasa ketergantungan anak terhadap orang lain. Sehingga guru dan peneliti harus memikirkan metode yang tepat untuk meningkatkan percaya diri anak usia 4-5 tahun yaitu dengan metode menggambar bebas.

Menggambar bebas adalah kegiatan menggambar dengan cara menggunakan alat gambar yang digunakan anak usia dini secara bebas untuk mengungkapkan imajinasinya, gagasan, perasaan, dan ekspresi tanpa ada unsur paksaan dari seseorang, melalui permainan tekstur, warna, pola dan objek gambar.(Ningrum, 2021) Dengan menggambar bebas anak bisa memiliki kesempatan untuk merepresentasikan atau mengekspersikan imajinasi, pikiran ataupun pengalamannya (Mayar et al., 2019), salah satu manfaat menggambar bebas yaitu bisa meningkatan semangat dan percaya diri terhadap anak usia dini.(Fajar & Izzah, 2015) Manfaat menggambar bebas tidak hanya untuk meningkatkan percaya diri pada anak, akan tetapi bisa juga untuk mengembangkan keterempilan motorik halus, Kemampuan motorik halus dapat dikembangkan pada anak usia dini dengan cara bermain seperti membentuk tanah liat atau membuat lilin, menjahit, mencocokkan, menggambar, mewarnai, mendayung, dan menggunting (Nurfajria, 2017) serta bisa membangun konsentrasi anak, juga dapat mengembangkan keterampilan anak (Kamala & Chandra, 2021). Dengan menggambar bebas anak didik dapat mengungkapkan perasaanya kepada teman maupun guru sehingga dapat membangun rasa percaya diri pada anak (Veryawan et al., 2020). Maka dari itu peneliti menggunakan metode menggambar bebas untuk meningkatkan percaya diri anak di Ra Hidayat kota probolinggo.

Dari latar belakang masalah di atas, kurangnya percaya diri anak di Ra Hidayat disebabkan oleh beberapa faktor. Untuk itu, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Upaya meningkatkan percaya diri anak usia 4-5 tahun dengan metode menggambar bebas di Ra Hidayat Kota Probolinggo”.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di RA Hidayat yang terletak di Jl.Supriyadi No.2 kanigaran kota probolinggo sebagai sasaran penelitian. Dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan memakai model Kemmis dan Taggart dan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan terus-menerus selama kegiatan penelitian dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih baik menurut Handini dalam (Kurniasih et al., 2021). Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola Perencanaan (planning) – Pelaksanan (Acting) – Pengamatan (observing) – Refleksi (reflecting).

Observasi penelitian ini dibantu oleh guru kelas dari awal hingga akhir proses pembelajaran siklus 1 guna mencatat partisipasi atau perilaku siswa didalam kelas yang meliputi: berani tampil di depan, berani bertanya, berani menjawab, Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi pada penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti yang mengamati kejadian.Sedangkan dokumentasi yang terdapat pada

(3)

penelitian ini antara lain catatan-catatan, video dan foto selama proses kegiatan berlangsung serta bukti tertulis berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian atau RPPH.

Peneliti mengamati proses kegiatan pembelajaran menggunakan metode menggambar bebas agar dapat diketahui bagaimana upaya meningkatkan percaya diri yang ada pada anak meningkat setelah dilakukannya penelitian tindakan kelas ini. Keberhasilan penelitian bisa di lihat melalui tindakan yang dilangsungkan kepada 12 anak usia 4-5 tahun yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 7 anak laki-laki.

HASIL PENELITIAN

Percaya diri anak usia 4-5 tahun dilembaga RA Hidayat Kota Probolinggo sebagian besar anak memperlihatkan rasa percaya diri yang tergolong rendah, yaitu berdasarkan hasil pengamatan pada pra-siklus dari 12 anak, diketahui 6 anak (50%) dengan percaya diri belum berkembang (BB), 3 anak (25%) dengan percaya diri mulai berkembang (MB), 3 anak (25%) dengan percaya diri berkembang sesuai harapan (BSH) dan tidak ada satupun yang berkembang sangat baik (BSB). Yang berarti hanya terdapat 9 siswa yang percaya dirinya masih rendah. Maka dari itu, peneliti dan guru melakukan perencanaan tindakan kelas berupa metode menggambar bebas.

Setelah melihat hasil dari prasiklus diatas maka peneliti melakukan rencana kegiatan untuk meningkatkan percaya diri anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan metode menggambar bebas pada siklus 1 dengan menggunakan pelaksanaan berupa pola (Perencanaan) perencanaan ini di susun oleh peneliti dan bekerjasama dengan guru kelas, kemudian dilanjutkan dengan (Pelaksanaan) ini dilakukan sesuai dengan RPPH yang sudah di buat dan di persiapkan, setelah itu di lanjutkan dengan melakukan (Pengamatan) ini dilakukan langsung pada saat kegiatan berlangsung,pada tahap ini peneliti menilai langsung percayadiri anak dengan mengisi form observasi yang sudah di siapkan. Tujuan ini untuk mengetahui sejauh mana percayadiri anak usia 4-5 tahun di lembaga RA Hidayat. Berikut hasil percayadiri anak pada siklus 1.

Berdasarkan pada Tabel 1 diatas terlihat adanya peningkatan percayadiri pada anak usia 4-5 tahun diketahui adanya peningkatan upaya percayadiri pada anak berani tampil didepan guru/teman Belum Berkembang (BB) sebanyak 4 anak (25%), dan Mulai Berkembang (MB) sebanyak 3 anak (25%), Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 5 anak (42%) serta Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 1 anak (8%).

(4)

Setelah melihat hasil dari prasiklus ke siklus 1 maka adanya peningkatan percayadiri pada anak usia 4-5 tahun di lembaga Ra Hidayat. Selama kegiatan menggambar bebas berlangsung peneliti mengamati anak apakah berani menceritakan gambar yang dibuat oleh anak sendiri kepada guru/peneliti/kepada temannya. Disini penerapan menggambar bebas dapat meningkatkan percayadiri nak uisa 4-5 taun di lembaga Ra Hidayat kota probolinggo namun pada siklus 1 masih belum mencapai yang di harapkan oleh peniliti, sehingga peneliti melanjutkan pada siklus 2.

Hal ini untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan metode menggambar bebas untuk meningkatkan percaya diri anak usia 4-5 tahun di Ra Hidayat. Maka dari itu peneliti akan melakukan rencana kegiatan yang menumbuhkan minat dan bakat anak sehingga anak senang melaksanakannya yaitu dengan mengunakan metode menggambar bebas sesuai dengan ke inginan anak. Pada siklus 2 ini peneliti melaksanakan sesuai RPPH yang sudah di buat dan menyiapkan alat yang akan di gunakan oleh anak dan hasil observasi terhadap upaya meningkatkan percayadiri pada anaka usia 4-5 tahun akan dilakukan pada siklus ini adalah untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada siklus 1. Adapun hasil observasi kegiatan anak dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :

Berdasarkan pada Tabel 2 Siklus 2 di atas sudah terlihat adanya peningkatan percayadiri pada anak yang sangat baik. Dapat diketahui peningkatan sikap percaya diri pada kemampuan anak berani tampil didepan guru/teman tidak ada seorangpun mendapat nilai Belum Berkembang (BB) dan Mulai Berkembang (MB) sebanyak 1 anak (8%), sedangkan Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 3 anak (25%) serta Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 8 anak (67%).

PEMBAHASAN

Hasil penelitian pada siklus 2 menunjukkan bahwa anak-anak sudah mulai percayadiri untuk menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada guru/temannya. Disini percayadiri anak usia 4-5 tahun di Ra Hidayat semakin meningkat sehingga tidak malu lagi untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Sikap ini merupakan merupakan sikap yang harus dimiliki seorang nak untuk membantudirinya berinteraksi di dalam kehidupan sehari-hari (Wulandari & Mustikasari, 2022)

Dari hasil di atas secara keseluruhan menunjukkan bahwa metode menggambar bebas dapat meningkatkan percaya diri pada usia anak 4-5 tahun di lembaga Ra Hidayat kanigaran kota probolinggo. Sebagaimana dari hasil di atas menunjukkan bahwa adanya perubahan dari PraSiklus ke siklus 1 kemudian ke siklus 2. Berikut adalah grafik data hasil penelitian dilembaga Ra Hidayat.

(5)

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa perbadingan dari PraSiklus ke Siklus 1 kemudian ke Siklus 2 mengalami peningkatan Percaya Diri anak usia 4-5 tahun di lembaga Ra Hidayat kota Probolinggo yang awalnya rasa kurang Percayadiri pada anak usia 4-5 tahun sebanyak 6 anak (50%) Belum Berkembang kemudian menurun pada Siklus 1 menjadi 4 anak (25%) dan dilanjutkan pada siklus 2 mengalami penurunan yang sangat baik yaitu tidak ada seorangpun mendapat nilai Belum Berkambang (0%).

Peningkatan pada siklus 2 ini terjadi karena peneliti dan guru berupaya untuk memberikan pengarahan yang lebih runtut dan jelas sehingga difahami oleh anak, dan memberi kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasikan imajinasinya di dalam menggambar bebas, dengan demikian dapat meningkatkan Percayadiri pada anak.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan menggunakan 2 siklus terkait tentang “Upaya Meningkatkan Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun Dengan Metode Menggambar Bebas Di Ra Hidayat Kota Probolinggo”. Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan secara bertahap pada setiap siklusnya dalam kegiatan berani tampil didepan guru/teman untuk meningkatkan rasa percaya diri terhadap anak yaitu pada Prasiklus kemampuan anak berani tampil didepan guru/teman tidak ada seorangpun mendapat nilai (BSB) dan ada perubahan pada siklus ke 1 (BSB) menjadi 1 anak (8%). Dan di lanjutkan ke siklus 2 (BSB) menjadi 8 anak (67%) dan dinyatakan berhasil. Nilai rata-rata setiap siklus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan mampu mencapai target yang telah kami tetapkan sejak awal penelitian.

Hasil dari Prasiklus ke siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan perubahan yang sangat baik.

Seluruh anak sudah menunjukkan perkembangan yang baik dalam peningkatan percaya diri.

Dengan adanya peningkatan ini menunjukkan bahwa metode menggambar bebas akan diterapkan untuk meningkatkan percaya diri pada anak uisa 4 - 5 tahun di Lembaga Ra Hidayat Kota Probolinggo.

Saran

Peneliti perlu lebih mempersiapkan segala keperluan pembelajaran untuk memastikan bahwa penelitian ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu. Peneliti dan Pendidik

(6)

hendaknya terus menggunakan dan mengembangkan metode menggambar bebas yang dapat meningkatkan upaya percayadiri pada anak usia dini khususnya di lembaga Ra Hidayat Kota Probolinggo.

Agar metode menggambar bebas ini bisa di terapkan di lembaga Ra Hidayat maka pendidik harus memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di lembaga, serta melihat jumlah anak dengan media yang akan di gunakan, pendidik setidaknya harus kreatif dan tidak terpaku dengan satu media yang sudah ada agar pembelajaran menggambar bebas untuk meningkatkan percayadiri pada anak berhasil. Serta disarankan kepada anak agar memperhatikan kegitan pembelajaran yang sedang berlangsung.

REFERENSI

Fajar, Y. W., & Izzah, L. (2015). Upaya meningkatkan kreativitas anak melalui metode menggambar di desa karangasem kabupaten lamongan. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, 1(1), 4–5.

Fransisca, R., Wulan, S., & Supena, A. (2020). Meningkatkan Percaya Diri Anak dengan Permainan Ular Tangga Edukasi. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 630. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.405

Kamala, D., & Chandra, R. D. A. (2021). Kajian Wacana Upaya Meningkatkan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Plastisin pada Anak Usia 5–6 Tahun. JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), 4(1), 35–42. https://doi.org/10.31537/jecie.v4i1.494 Kurniasih, K., Supena, A., & Nurani, Y. (2021). Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini

melalui Kegiatan Jurnal Pagi. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 2250–2258. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.1109

Mathematics, A. (2016). PENINGKATAN PERCAYA DIRI MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK Kuswati,. 1–23.

Mayar, F., Husin, S. H., & Sari, K. (2019). Peningkatan Kemampuan Kreatifitas Anak Melalui Kegiatan Menggambar Bebas Setiapp Hari di Taman Kanak-Kanak Darussalam Gadut.

Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(5 (293)), 1–6.

Ningrum, N. N. (2021). Art of Therapy Melalui Proses Kreatif Menggambar Untuk Anak Usia Dini di Kota Bandung Art of Therapy Through the Creative Process of Drawing for Early Childhood at Bandung City. 21(2), 80–86.

Nugraha, F. E. (2019). Identifikasi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Gugus Iii Kecamatan Piyungan Bantul. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Nurfajria, I. S. (2017). MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK MENGGUNAKAN MEDIA TANAH LIAT DI KELOMPOK B TK AR-ROFI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Ar-Rofi Bantargebang-Bekasi). Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 23. https://doi.org/10.30870/jpppaud.v4i1.4641

Nurjanah, Ayu Putri., Anggraini, G. (2013). Metode Bercerita Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Anak Usia 5-6 Tahun. J. Leukoc. Biol, 96(1), 365–375. www.jleukbio.org Pendidikan, P., Anak, I., & Dini, U. (2022). Analisis penanaman karakter percaya diri anak usia

4-5 tahun melalui metode bermain peran di tk al-amanah.

Permatasari, E. D. ayu. (2016). Meningkatkan Rasa Percaya Diri Pada Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Gerak Dan Lagu. Universitas Slamet Riyadi, 1(18), 71–78.

http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/jpaud/article/view/1476

(7)

Pramonos, S. (2015). UPAYA MENINGKATKAN FISIK MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 5-6 BULAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF DI PAUD BON THORIF PALEMBANG. Ekp, 13.

Purwandari, E., Handayani, N., Agusta, O. L., Mabruria, A., & Haryanti, N. (2022). Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia Dini (AUD) Melalui Metode Bercerita. Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 9(1), 47–55.

https://doi.org/10.21107/pgpaudtrunojoyo.v9i1.11685

Ragil, Y. A., Meilani, S. M., & Akbar, Z. (2020). Evaluasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Program Studi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 567. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.420

Rahmadhani, A. C. (2022). Kefektifan Kegiatan Bercerita untuk Menumbuhkan Percaya Diri Anak Usia 6 Tahun. Indonesian Journal of Islamic Early Childhood …, 7(1), 60–73.

http://jurnal.piaud.org/index.php/Ijiece/article/view/330

Ridwan, A., Nurul, N. A., & Faniati, F. (2022). Analisis Penggunaan Media Loose Part untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun. Mitra Ash-Shibyan:

Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 5(02), 105–118.

Tk, D. I., & Darul, I. T. (2022). Jurnal Relevan2Pdf. 3(1).

Veryawan, V., Juliati, J., & Aprilia, R. (2020). Kegiatan Menggambar Bebas Menggunakan Crayon dalam Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini. As-Sibyan: Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 129–138.

http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/3624

Wulandari, R. S., & Mustikasari, R. (2022). Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini melalui Metode Bercerita. Mentari, 2(1), 18–27.

Referensi

Dokumen terkait