• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI FLY ASH SEBAGAI MEDIA FILTER PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN KENDARAAN BERMOTOR

N/A
N/A
Daman Huri Wibowo

Academic year: 2023

Membagikan "EFISIENSI FLY ASH SEBAGAI MEDIA FILTER PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN KENDARAAN BERMOTOR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

EFISIENSI FLY ASH SEBAGAI MEDIA FILTER PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN KENDARAAN BERMOTOR

DIMAS ARYO

2201191028

(2)

Logo

Latar Belakang

Latar

Belakang Batasan

Masalah Batasan

Masalah Rumusan

Masalah Rumusan

Masalah Tujuan

Penelitian Tujuan Penelitian

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Latar belakang

Keberadaan jumlah kendaraan di Indonesia meningkat setiap tahunnya, Banyaknya jumlah kendaraan tersebut, memberi peluang usaha yang cukup menjanjikan kepada masyarakat yaitu membuka jasa pencucian kendaraan (Andili dan Rachmanto, 2021). Penyedia jasa pencucian kendaraan pada umumnya membuang air sisa pencucian kendaraan langsung ke badan air, padahal air buangan tersebut mengandung bahan-bahan polutan berbahaya yang dapat menurunkan kualitas lingkungan, polutan tersebut dapat berupa surfaktan anionik, Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), fosfat, minyak dan lemak (Kusumawardani dkk., 2019), Limbah cair tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan, karena apabila dilakukan pembuangan secara terus menerus akan mengakibatkan pencemaran lingkungan (Abfertiawan, 2019).

Limbah cair kendaraan dapat diolah secara kimia, fisika, dan biologi berdasarkan parameter dan tingkat pencemarannya. Pengolahan limbah cair domestik juga dapat diolah menggunakan metode filtrasi

(3)

Logo

Latar Belakang

Latar

Belakang Batasan

Masalah Batasan

Masalah Rumusan

Masalah Rumusan

Masalah Tujuan

Penelitian Tujuan Penelitian

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Latar belakang

Beberapa media dipercaya memiliki kemampuan menyerap yang baik terhadap zat pencemar dalam sistem filtrasi antara lain, kerikil, ijuk, pasir silika dan karbon aktif (Fajri dkk., 2017).

Limbah cair jasa pencucian kendaraan bermotor pada umumnya mengandung kotoran (tanah/debu) yang menempel, busa dari detergen (surfactant) dan COD (Wurdiana Shinta, 2021). Penelitian ini menjelaskan bagaimana efisiensi media filter yang berasal dari fly ash pada pengolahan air limbah pencucian motor terhadap penurunan parameter uji (MBAS)

(4)

Logo

Latar Belakang

Latar

Belakang Batasan Masalah

Batasan

Masalah Rumusan

Masalah Rumusan

Masalah Tujuan

Penelitian Tujuan Penelitian

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Batasan Masalah

1

2

Penelitian dilakukan pada skala laboratorium

Fly ash sebagai filter dari limbah pencucian kendaraan bermotor

Limbah yang digunakan yaitu limbah cair dari pencucian kendaraan bermotor.

3

Penelitian mengenai efisiensi dari media filter fly ash pengolahan air limbah pencucian kendaraan bermotor

4

5 Parameter uji dalam penelitian ini yaitu MBAS

(5)

Logo

Latar Belakang

Latar

Belakang Batasan

Masalah Batasan

Masalah Rumusan

Masalah Rumusan

Masalah Tujuan

Penelitian Tujuan Penelitian

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Rumusan Masalah

1

2

Bagaimana efektifitas filtrasi pengolahan air limbah pencucian kendaraan bermotor dengan media filter fly ash dan PAC ?

Bagaimana efisiensi media filter Fly Ash pada pengolahan air limbah pencucian motor terhadap penurunan parameter uji (MBAS) ?

(6)

Logo

Latar Belakang

Latar

Belakang Batasan

Masalah Batasan

Masalah Rumusan

Masalah Rumusan

Masalah Tujuan

Penelitian Tujuan Penelitian

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui efektifitas filtrasi pengolahan air limbah pencucian kendaraan bermotor dengan media filter fly ash dan PAC

2. Untuk mengetahui efisiensi media filter Fly Ash dan PAC

pada pengolahan air limbah pencucian motor terhadap

penurunan parameter uji (MBAS).

(7)

TINJAUAN PUSTAKA Logo TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 1

Limbah Cair Pencucian Kendaraan

Limbah cair pencucian kendaraan merupakan kotoran tanah atau debu dari kendaraan dan busa deterjen sisa yang digunakan untuk mencuci kendaraan. Apabila limbah cair tersebut dialirkan langsung ke lingkungan tanpa ada pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan (Rusdi & Wardalia, 2016).

Despite being red, Mars is a cold place, not hot. It’s

full of iron oxide dust

Add the subtitle

Despite being red, Mars is a cold place, not hot. It’s

full of iron oxide dust

Metode Filtrasi

Filtrasi merupakan suatu sistem pengolahan limbah dengan cara memisahkan zat padat dari fluida untuk menghilangkan partikel-partikel suspensi dan koloid serta zat lainnya dengan cara menyaring limbah melewati media filter (Sulianto dkk., 2019).

Secara umum, filtrasi adalah proses yang digunakan dalam pengolahan air limbah untuk memisahkan kotoran (partikulat) yang terkandung di dalam air. Pada air proses merembes dan melewati media filter sehingga akan menumpuk di permukaan filter dan terkumpul di sepanjang kedalaman media yang dilaluinya (Ningrum, 2020)

(8)

Logo

METODOLOGI PENELITIAN

Air limbah di jasa pencucian kendaraan yang diambil dibeberapa titik yang berlokasi di Kramatwatu Kabupaten Serang,

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Bab 1

1. Tahap penelitian merupakan tahap setiap tahap dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

2. Air limbah pencucian kendaraan motor yang akan diolah ditampung dalam jerigen sebanyak 4 Liter.

3. Reaktor filtrasi terbuat dari bahan kaca akrilik dengan yang bervolume 2 Liter

4. Setelah mempersiapkan reaktor jadi selanjutnya mempersiapkan media filter yang berupa fly ash dan PAC.

5. Setelah mempersiapkan media filter, selanjutnya Fly ash disaring menggunakan ayakan ukuran 100 mesh, untuk menghasilkan daya saring yang optimal.

6. Setelah diayak dengan ukuran 100 mesh kemudian fly ash diaktivasi menggunakan H2SO4 2 M dengan perbandingan 1:5

(9)

Logo

METODOLOGI PENELITIAN

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Selanjutnya fly ash disaring dan dicuci kembali menggunakan aquades hingga pH 7 (netral).

keringkan fly ash dibawah sinar matahari selama 24 jam, dan media siap untuk digunakan sebagai filter

7. Setelah fly ash dan PAC siap digunakan selanjutnya pembuatan reakotor filter dengan skala laboratorium yang terbuat dari kaca akrilik yang bekas untuk dimodifikasi untuk menjadi reaktor, dengan pipa pvc ½ inc dan kran air, dengan bak penampung dari galon air

8. Selanjutnya bahan yang sudah teraktivasi tersebut dimasukkan kedalam reaktor yang bervolume 2 Liter dan bak penampung air limbah pencucian kendaraan bermotor 4 Liter, dengan kombinasi media filtrasi seperti fly ash 750gr, 1000gr, 1500gr dan PAC 750gr, 1000gr, 1500gr sebagai pembading untuk menurunkan kadar MBAS.

(10)

Logo

METODOLOGI PENELITIAN

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5 Bab 1

9. Selanjutnya bahan yang sudah teraktivasi tersebut dimasukkan kedalam reaktor yang bervolume 2 Liter dan bak penampung air limbah pencucian kendaraan bermotor 4 Liter, dengan kombinasi media filtrasi seperti fly ash 750gr, 1000gr, 1500gr dan PAC 750gr, 1000gr, 1500gr sebagai pembading untuk menurunkan kadar MBAS.

PENGOLAHAN DATA 10. ANALISIS DESKRIPTIF 11. ANALISIS STATISTIK

(11)

Logo

Hasil Hasil

Bab 2

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Hasil

Bab 3

No Parameter Hasil Uji Baku Mutu Satuan

1 pH 10,01 6-9 -

2 MBAS 137,8 3 mg/L

konsentrasi awal sebelum pengolahan pH 10,1 dan MBAS 50,4 mg/L. Dari nilai tersebut dapat dilihat bahwa nilai pH dan kandungan MBAS belum memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Sabun, Deterjen dan Produk-Produk Minyak Nabati.

(12)

Logo

Hasil Dan Pembahasan Hasil Dan Pembahasan

Bab 2

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Hasil

Bab 3

nilai pH awal bernilai 10,01 setelah dilakukan pengolahan dengan cara filtrasi menggunakan Fly Ash terjadi penurunan sampai 8,27 pada pengulangan 3 berat massa 1.500 gr dengan pH rata-rata 8,25

Pengulangan Baku Mutu Kadar pH Awal

Kadar pH Akhir Setelah Pengolahan

750 gr Fly Ash

1.000 gr Fly Ash

1.500 gr Fly Ash P1

6-9 10,01

9,75 8,90 8,35

P2 9,45 8,76 8,12

P3 9,66 8,86 8,27

Rata – Rata 9,62 8,84 8,25

(13)

Logo

Hasil Dan Pembahasan Hasil Dan Pembahasan

Bab 2

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Hasil

Bab 3

Sedangkan nilai pH pada PAC awal sebesar 10,01 setelah dilakukan pengolahan dengan cara filtrasi dengan PAC pada variasi massa 1.500 gr pengulangan ke 3 penurunan signifikan menjadi 7,55 dengan nilai rata-rata pH 7,72

Pengulangan Baku Mutu Kadar pH Awal

Kadar pH Akhir Setelah Pengolahan

750 gr PAC

1.000 gr PAC

1.500 gr PAC

P1

6-9 10,01

9,25 8,42 7,90

P2 8,86 8,22 7,71

P3 8,77 8,05 7,55

Rata - Rata 8,96 8,23 7,72

(14)

Logo

Hasil Dan Pembahasan Hasil Dan Pembahasan

Bab 2

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Hasil

Bab 3

sebelum dilakukannya proses filtrasi nilai kadar MBAS 137,8 mg/L, nilai tersebut melebihi baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.

5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Sabun, Deterjen dan Produk-Produk Minyak Nabati. Setelah dilakukan proses filtrasi terjadi penurunan signifikan menjadi 38,8 mg/L pada massa 1.500gr dengan kadar rata-rata MBAS terbaik 44.4 mg/L dimana nilai efektifitas rata-rata penurunan sebesar 67,78%,

Pengulangan Baku Mutu (mg/L)

Kadar MBAS Awal (mg/L)

Kadar MBAS Akhir Setelah Pengolahan (mg/L)

750 gr Fly Ash

1.000 gr Fly Ash

1.500 gr Fly Ash

P1

3 137,8

86,9 120,8 107,9

P2 98 86,9 79

P3 53,1 41,3 38,8

Rata-rata (mg/L) 79,33 88 44,4

Ep Rata-rata (%) 42,43% 36,16% 67,78%

(15)

Logo

Hasil Dan Pembahasan Hasil Dan Pembahasan

Bab 2

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Hasil

Bab 3

Sedangkan MBAS pada PAC penurunan signifikan MBAS 137,8 mg/L menjadi 47,8 mg/L pada massa 1.500 gr dengan rata-rata kadar nilai MBAS terbaik 56,57 mg/L dengan nilai efektifitas penurunan rata-rata sebesar 58,95%

Pengulangan Baku Mutu (mg/L) Kadar MBAS Awal (mg/L)

Kadar MBAS Akhir Setelah Pengolahan 750 gr PAC 1.000 gr PAC 1.500 gr PAC P1

3 137,8

130,5 107,4 65,9

P2 124,7 89,8 56,0

P3 120 79 47,8

Rata – Rata 125,067 92,1 56,57

Ep Rata-rata (%) 9,24% 33,19% 58,95%

(16)

Logo

Hasil Dan Pembahasan Hasil Dan Pembahasan

Bab 2

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Hasil

Bab 3

perbandingan antara MBAS Fly Ash dan PAC terlihat media tersebut dapat menurunkan dengan masing-masing penurunan terbaik pada massa 1.500 gr dengan nilai rata-rata Fly Ash 44,4 mg/L dan PAC 56,57 mg/L

Sebelum Pengolahan0 Pengulangan 1 Pengulangan 2 Pengulangan 3 100

200 300 400 500 600 700 800 900

137.8

86.9 98

53.1 137.8

120.8 86.9

41.3 137.8

107.9

79

38.8 137.8

130.5

124.7

120 137.8

107.4

89.8

79 137.8

65.9

56

47.8

750 gr Fly Ash 1.000 gr Fly Ash 1.500 gr Fly Ash 750 gr PAC 1.000 gr PAC 1.500 gr PAC

(17)

Logo

Kesimpulan Kesimpulan

Bab 2

Bab 4

Bab 5 Bab 1

Bab 3

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan media filter Fly Ash dan PAC dasar filtrasi sudah dikatakan efektif untuk menurunkan kadar pH karena sudah sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Sabun, Deterjen dan Produk-Produk Minyak Nabati, akan tetapi untuk menurunkan kadar MBAS belum sesuai baku mutu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Sabun, Deterjen dan Produk-Produk Minyak Nabati.

2. Massa media filter PAC untuk kadar MBAS efisiensi penurunan yang paling tinggi yaitu berada pada pengulangan 3 1.500 gr dengan persentase rata-rata 58.95%, sedangkan pada media filter fly ash 67,78% di pengulangan ke 3 1.500 gr, hasil uji regresi linier sederhana menyatakan variabel dependen (massa media filter Fly Ash) dengan variabel independen (penurunan kadar MBAS) unggul dibandingkan PAC yang lebih unggul di pH

(18)

Thankyou

Referensi

Dokumen terkait

Dua liter hidrokarbon tepat dibakar sempurna dengan 6 liter gas oksigen menghasilkan 4 liter karbon dioksida dan uap air menurut reaksi: CxHy + O2 → CO2 + H2O belum setara Bila diukur