PENDAHULUAN
Konteks Penelitian
Keberadaan masjid sebagai pusat ibadah dan dakwah serta tempat interaksi sosial juga harus dikembangkan. Kegiatan yang berkontribusi terhadap keilmuan masyarakat akan semakin bermanfaat dengan keberadaan masjid sebagai tempat ibadah dan pusat pendidikan bagi masyarakat. Keberadaan masjid sebagai pusat pendidikan bagi masyarakat mulai bermunculan, seperti di Masjid Al-Raisiyah, lebih tepatnya di Kelurahan Pande Mas, Desa Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.
Keberadaan Masjid Al-Rasiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di lingkungan Pande Mas Karang Pule Sekarbela Kota Mataram.
Fokus Penelitian
Ahror dengan materi fiqh menggunakan kitab Fethul Qorib dan materi cerita sambil belajar kitab Usfuriyah. Kemudian Halaqah malam Jum'at bagi remaja dalam hal ini mu'allim dan mu'allim dengan materi bacaan. Berdasarkan konteks penelitian di atas, bahwa keberadaan suatu objek ibadah dalam hal ini masjid sangat penting untuk diberdayakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat sebagai pusat pendidikan, maka peneliti tertarik untuk mengkajinya. kaitannya dengan keberadaan Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan bagi masyarakat dengan mengangkat predikat tersebut.
Bagaimana kontribusi program pendidikan di Masjid Al-Raisiyah terhadap masyarakat Lingkungan Pande Mas Karang Pule Sekarbela kota Mataram sebagai pusat pendidikan.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Harapan kami penelitian ini dapat menambah khazanah ilmu para peneliti untuk lebih meningkatkan keterampilan dan wawasan mereka tentang keberadaan masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah dan dakwah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan bagi umat Islam. masyarakat. . Diharapkan penelitian ini menjadi salah satu referensi bagi pengurus masjid untuk terus meningkatkan dan memantapkan kegiatan keagamaan/kajian keislaman yang dibutuhkan masyarakat untuk menciptakan kecintaan masyarakat terhadap masjid dan dapat bekerjasama dengan pengurus masjid untuk kemajuan masjid Penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya keberadaan masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat pendidikan sebagaimana masjid tersebut digunakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, diharapkan dengan adanya penelitian ini, masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar masjid semakin semangat untuk terus mengembangkan masjid dan mendukung program masjid untuk memajukan pendidikan Islam bagi masyarakat.
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
- Ruang Lingkup Penelitian
- Setting Penelitian
Masyarakat di sekitar masjid, khususnya di lingkungan Pande Mas tempat berdirinya Masjid Al-Raisiyah, dan masyarakat desa Karang Pule pada umumnya. Penelitian ini dilakukan di Masjid Al Raisiyah yang terletak di Lingkungan Pande Mas, Desa Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Selain itu, program pendidikan yang dilaksanakan di masjid juga beragam, mulai dari pengajian bagi orang tua dan program Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) untuk anak-anak dan remaja.
Dengan demikian, dari anak-anak hingga orang tua mendapatkan porsi yang sama untuk dapat menuntut ilmu pendidikan Islam melalui Masjid Al-Raisiyah.
Telaah Pustaka
Masjid Al-Muhajirin menjalin kerjasama yang baik dengan pengurus masjid desa lainnya, pemerintah desa setempat, RT setempat, Karang Taruna, KUA, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kabupaten, Polsek dalam rangka kemajuan Masjid, b. 17 Taufan Sutejo, “Peran manajemen dalam memakmurkan Masjid Al-Muhajirin di Desa Tri Manunggal, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau”, (Skripsi, FDK UIN Sultan Syarif Kasim, Riau, 2014). 18 Irma Suriyani, “Pengelolaan Masjid Tumbuh Menarik (Masjid Amirul Mu’minin Makassar), (Skripsi, FDK UIN Alauddin Makassar, 2017).
Lokasi dalam penelitian ini adalah Masjid Al-Raisiyah di lingkungan Panda Mas Karang Pule Sekarbela kota Mataram.
Kerangka Teori
- Masjid
- Pendidikan Islam dan Masyarakat
- Masjid sebagai Pusat Pendidikan Masyarakat
Masjid merupakan bangunan yang sangat bernilai bagi umat Islam sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan Islam dan pusat peradaban Islam. Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah SWT, tempat shalat dan tempat beribadah kepada-Nya. Dari sudut pandang penanggung jawab, lembaga pendidikan Islam dapat digambarkan sebagai berikut.
Fungsi dan peran masjid yang kedua adalah sebagai tempat konsultasi dan komunikasi mengenai masalah-masalah tertentu. Yang lebih penting adalah apakah fungsi dan peran masjid sebagai tempat pendidikan dapat dijalankan dengan baik. Pada masa Nabi Muhammad SAW, masjid selain sebagai tempat shalat berjamaah, juga memiliki fungsi sosial.
Metode Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Analisis Data
- Keabsahan Data
Dengan demikian, hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif kaya akan deskripsi dan penjelasan serta analisis permasalahan, dalam hal ini yaitu permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di lingkungan Panda. . Ketiga teknik tersebut digunakan untuk mendapatkan informasi yang saling mendukung atau melengkapi tentang keberadaan Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di lingkungan Panda Mas Karang Pule Sekarbela. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi atau observasi langsung dan mendalam di lokasi penelitian.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui berbagai dokumen yang berkaitan dengan kegiatan Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di wilayah Pande Mas dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi dokumentasi ini akan memperoleh catatan tertulis tentang kondisi, peran dan kontribusi Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di Kawasan Pande Mas Karang Pule Sekarbela Kota Mataram. Reduksi data merupakan kegiatan meringkas catatan lapangan dengan memilih hal-hal yang paling penting dan memfokuskan pada isu-isu penting terkait masalah keberadaan Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di kecamatan Pande Mas.
Dalam upaya mendapatkan data yang valid dari hasil pendataan tentang kondisi, peran dan kontribusi Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di lingkungan Panda Mas Karang Pula. Peneliti memperluas kehadirannya di lapangan dengan tetap berada di lapangan penelitian hingga tercapai kejenuhan pengumpulan data, dalam hal ini data kondisi, peran dan kontribusi Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di Pande Mas Karang Pule Sekarbela Lingkungan, kota Mataram. Kegigihan pengamatan ini dilakukan dengan cara; mencermati kedalaman data yang diperoleh, mencermati secara seksama dan detail faktor-faktor penting, mencari upaya untuk membatasi berbagai dampak, mencari apa yang bisa dihitung dan apa yang tidak bisa dihitung terkait kondisi, peran dan kontribusi Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di lingkungan Panda Mas Karang Pule Sekarbela kota Mataram.
Referensi yang memadai dibuat dengan cara; peneliti mencari sumber-sumber yang relevan untuk mendukung teori yang digunakan sebagai bahan materi selanjutnya dalam memperoleh hasil penelitian di lapangan, dan memberikan tambahan pada teori yang masih dianggap kurang, serta mengutip teori atau mengambil teori sebagai tambahan analisis bagi peneliti pada kondisi. , peran dan kontribusi Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di kawasan Pande Mas Karang Pule Sekarbela Kota Mataram. Untuk menguji keabsahan data melalui triangulasi, peneliti melakukannya dengan cara; untuk menanyakan berbagai jenis pertanyaan, pengecekan dengan berbagai sumber data dan menggunakan berbagai metode agar dapat dilakukan pengecekan kehandalan data khususnya tentang kondisi, peran dan kontribusi Masjid Al-Raisiyah sebagai pusat pendidikan masyarakat di Pande Mas Karang Pule Sekarbela Sekitarnya, Kota Mataram.
Sistematika Pembahasan
Triangulasi dalam penelitian ini yang peneliti lakukan adalah mengecek keabsahan data tertentu dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain. Sedangkan metode triangulasi dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang serupa. Bab I berisi pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat/pentingnya penelitian, tinjauan pustaka dan kerangka berpikir.
Bab II, berisi kerangka teori, Masjid (Pengertian Masjid, Latar Belakang Pendirian Masjid, Fungsi Masjid, Berbagai Jenis Lembaga Pendidikan, Masjid Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia, Pendidikan Islam dan Masyarakat (Definisi Pendidikan Islam, Tujuan Pendidikan Islam, pendidikan Islam dalam masyarakat) dan masjid sebagai pusat pendidikan masyarakat Bab III berisi tentang metode penelitian, meliputi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, metodologi pembahasan.
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Masjid Al-Raisiyah (Masjid Bengaq)
- Timbe Bengaq (Kolam yang Menakjubkan)
- Letak Masjid Bengaq (Masjid Al-Raisiyah)
- Kondisi Fisik Masjid Bengaq (Masjid Al- Raisiyah) Setelah
- Susunan Kepengurusan Masjid Bengaq (Masjid Al-Raisiyah)
Kajian di Masjid Al-Raisiyah berlangsung dari Senin hingga Jumat. Mengenai prodi di Masjid Al-Raisiyah, salah satu pengurus masjid yaitu Fatahillah selaku ketua TPQ Al-Raisiyah menjelaskan: Jadi untuk pengajian pagi, Masjid Al-Raisiyah selalu penuh dengan jamaah yang ingin mengikuti pengajian. belajar.
Remaja disini sangat aktif dalam kegiatan keagamaan, terutama dalam masalah belajar di Masjid Al-Raisiyah. Dengan demikian, kegiatan keagamaan di Masjid Al-Raisiyah dapat berjalan dengan lancar dan selalu dipenuhi jamaah. Sehingga jemaah yang paling banyak hadir di Masjid Al-Raisiyah adalah saat sholat Maghrib dan Isya.
Pengurus Masjid Al-Raisiyah sebenarnya memfungsikan masjid sebagai pusat peribadatan (sholat) dan sebagai tempat mengasuh umat. Materi kajian yang biasa disediakan di Masjid Al-Raisiyah adalah terkait dengan amar ma'ruf nahi. Keberadaan Masjid Al-Raisiyah sebagai lembaga pendidikan non formal bagi masyarakat Pande Mas semakin terasa.
Pihak pengelola Masjid Al-Raisiyah hendaknya meningkatkan kajian-kajian yang ada sesuai dengan pemahaman keagamaan masyarakat. Peneliti melakukan wawancara dengan tokoh agama (pengisi kajian) Masjid Al-Raisiyah di kawasan Pande Mas.
Konsep dan Implementasi Program-Program Pendidikan Islam di
- Kajian Rutin
- Program Taman Pendidikan Al-Qur’an
Kontribusi Program-Program Pendidikan di Masjid Al-Raisiyah
- Penguatan Ukhuwah Islamiyah Masyarakat
- Semangat dalan Melaksanakan Ibadah dan Menuntut
- Tingginya Dukungan Masyarakat Terhadap Kegiatan
- Rasa Kepedulian Sosial Masyarakat Semakin Kuat
PENUTUP
Kesimpulan
Kajian ba'da Magrib secara khusus membahas kitab-kitab materi akhlak, fikih dan kehidupan sosial serta materi Tahsin bagi para pembimbing TPQ Al-Raisiyah. Sedangkan Kajian Pagi dilaksanakan setiap hari Minggu, dimana seluruh jemaat di Sekarbela mengikuti materi keagamaan secara umum. Masjid Al-Raisiyah juga memiliki lembaga pendidikan non formal yaitu TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur'an) yang biasa diadakan.
Persaudaraan Islam umat di lingkungan Pande Mas semakin menguat karena sering dilakukan pengajian rutin untuk menambah ilmu keislaman masyarakat sehingga tidak pernah lagi terjadi pertikaian atau pertikaian yang terjadi khususnya di lingkungan Pande Mas. Semangat dalam menjalankan ibadah dan menuntut ilmu agama Masyarakat Sekarbela khususnya yang berada di lingkungan Pande Mas memiliki semangat yang tinggi untuk selalu sholat berjamaah di mesjid dan mengikuti setiap pengajian. Hal ini terlihat dari banyaknya jamaah yang mengikuti sholat berjamaah dan pengajian di masjid.
Tingginya Dukungan Masyarakat Terhadap Kegiatan Keagamaan Terbentuknya TPQ Al-Raisiyah sebagai bentuk kepedulian masyarakat untuk mempersiapkan putra-putrinya agar mampu mengaji. Sehingga Masjid Al-Raisiyah tidak hanya fokus membangun masjid saja tetapi juga dapat membantu masyarakat dan anak yatim dan jompo (lansia) di kawasan Sekarbela.
Saran-saran
- DAFTAR PUSTAKA
Kepada para pengawas TPQ agar lebih memperhatikan kelestariannya dengan memberikan insentif agar motivasi dan rasa tanggung jawab dalam mengajar tetap terjaga. Kepada jamaah agar selalu menjaga sholat berjamaah di masjid dan mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan oleh takmir masjid serta dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan yang diprogramkan oleh masjid. Diharapkan jemaah memiliki motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri untuk terus menunaikan sholat berjamaah secara konsisten.
Eman Suherman, Kiat Sukses Manajemen Masjid Dalam Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Optimalisasi Kegiatan Berbasis Pendidikan Bermutu Unggul, Bandung: Alfabeta, 2012.