Masalah dalam Pembelajaran
Penyebab
Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
(1) (2)
(3)
(4) (5) (6) (7)
Mater
i Media Metode
/
Strategi Model
Model
pembelajaran inovatif
Belum memaham i sintak- sintak model
pembelajara n
Mengajar dengan model
pembelajaran berbasis masalahyaitu PBL (
Problem Based Learning)Kajian literatur:
Untuk dapat membangun keterampilan berpikir kritis, pendidik dapat
memberikan pengalaman belajar dengan mendesain proses pembelajaran.
Pendidik mendesain pembelajaran dengan memberikan permasalahan yang melibatkan keterampilan berpikir peserta didik dan melibatkan proses
menganalisis berdasarkan permasalahan yang sebenarnya. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah.
PBL menekankan belajar sebagai proses yang melibatkan pemecahan masalah dan berpikir kritis dalam konteks yang sebenarnya.
(Nafiah Yunin & Wardan, 2014.
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/art icle/viewFile/2540/2098. Diakses 09-01- 2024)
Kelebihan model PBL:
1. Mampu
mengembangkan keterampilan dasar yang harus dimiliki peserta didik seperti keterampilan
berfikir, keterampilan
membuat keputusan, berkreatifitas dan mampu
memecahkan masalah
2. Lebih efektif untuk mengembangkan rasa percaya diri peserta didik,
menajemen diri serta kemampuan
berkomunikasi.
3. Menekankan pada keaktifan peserta didik secara penuh 4. Model pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai medianya.
Kekurangan model PBL:
1. Untuk peserta didik yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Problem Based Learning membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan, dan dana
3. Tidak semua mata pelajaran dapat
menerapkan model
pembelajaran ini.
4. Membutuhkan fasilitas yang memadai
5. Menuntut pendidik membuat
perencanaan yang lebih matang 6. Kurang efektif jika
peserta didiknya terlalu banyak.
Kekurangan bisa diatasi dengan pemilihan materi yang sesuai dengan menyajikan masalah materi ajar dan
manajemen waktu yang sesuai sehingga tercapai tujuan pembelajaran Nama Pendidik : Leli Silfia Lazuardi
Asal Institusi : SMA Negeri 4 Rejang Lebong
Masalah dalam Pembelajaran
Penyebab
Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
(1) (2)
(3)
(4) (5) (6) (7)
Materi Media Metode /
Strategi Model
Hasil wawancara:
Sumber wawancara: pendidik (Devi Tri Jayanti, M. Pd. Si/ pendidik mata pelajaran Biologi, SMA Negeri 4 Rejang Lebong, Prov.
Bengkulu)
“Pada saat mengajar, pendidik masih banyak menerangkan dan mencatat di papan tulis, jadi proses pembelajaran belum berpusat pada peserta didik, melainkan masih berpusat pada pendidik. Pendidik hanya berbekal buku peserta didik saja dan tidak pernah menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, karena belum adanya LCD yang terpasang di setiap kelas. Saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung, pendidik tidak menggunakan RPP sebagai acuan, karena pendidik tidak membuat RPP sendiri, melainkan hanya men-downloud dari internet.
Jadi, antara RPP dengan pelaksanaan pembelajaran banyak ketidaksesuaian, padahal mampu dan tidaknya pendidik dalam merancang RPP sangat menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran”.
Sumber wawancara pakar:
(Dian Ramadan Lazuardi, M. Pd/ Dosen Pend.
Bahasa Indonesia, Universitas Silampari, Lubuk Linggau, Prov. Sumatera Selatan)
“Kurangnya sosialisasi dari lembaga-lembaga pendidikan terkait model-model pembelajaran. Pendidik dituntut untuk berperan aktif untuk mencari informasi pelatihan-pelatihan mengenai model pembelajaran sehingga pendidik lebih update.
Selain itu juga pendidik harus membuka wawasan dan pengetahuannya untuk terus berkembang, keluar dari zona nyaman untk melakukan perubahan sesuai dengan
pembelajaran masa kini dan jangan selalu merasa puas dengan ilmu yang sudah didapat”.
Masalah dalam Pembelajaran
Penyebab
Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
(1) (2)
(3)
(4) (5) (6) (7)
Materi Media Metode /
Strategi Model
Sumber wawancara: wakil kepala sekolah bagian kurikulum (Marta Triyanti, M. Pd./ wakil kepala sekolah SMA Negeri 4 Rejang Lebong, Prov.
Bengkulu)
“Pendidik tidak memahami model-model pembelajaran inovatif. Kurangnya
sosialisasi mengenai model pembelajaran inovatif. Pendidik tidak mengupdate diri untuk mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai model pembelajaran. Pendidik tidak menyadari pentingnya menerapkan model pembelajaran inovatif. Pendidik merasa kerepotan/malas untuk
menerapkan model pembelajaran inovatif di dalam kelas. Pendidik masa bodoh dengan perubahan-perubahan baru di dalam meningkatkan pembelajaran di kelas”.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
Keterbatasan kemampuan pendidik untuk
menggunakan teknologi
Mengajar dengan memanfaatkan media
pembelajaran yang cocok dan mendukung terhadap materi yang diajarkan
Literatur:
1. Pemanfaatan sarana multimedia dalam proses pembelajaran diwujudkan melalui modul-modul pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik minat pembelajaran, misalnya penggunaan flash, adanya penjelasan melalui media
Kelebihan penggunaan media video kontekstual pada materi ajar:
1) Video pembelajaran ini berisikan animasi yang
dapat menarik
perhatian peserta didik.
2) Demonstrasi yang sulit dapat dipersiapkan
dan direkam
sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar
pendidik bisa
memusatkan perhatian
Kelemahan
penggunaan media video kontekstual pada materi ajar : 1) Komunikasi
bersifat satu arah
dan perlu
diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain
2) Kurang mampu menampilkan
Kekurangan bisa diatasi dengan:
1) Untuk Peserta didik yang tidak kreatif yang hanya mempe rhatika n
suara/audio dan penambahan fitur-fitur yang dapat meningkatkan partisipasi aktif dari peserta didik. (Amin Akbar dan Nia Noviani : 2019)
pada penyajian dan peserta didiknya.
3) Dapat menghemat waktu dan rekaman
dapat diputar
berulang-ulang
detail objek yang disajikan secara sempurna
3) Memerlukan peralatan yang
mahal dan
kompleks
gambar bukan konsep akandipantau aktivitas pembelaj arannya melalui penilaian
Masalah dalam Pembelajaran
Penyebab
Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
(1) (2)
(3)
(4) (5) (6) (7)
Materi Media Metode /
Strategi Model
2. Adanya internet memungkinkan kita untuk belajar kapan dan di mana saja dengan lingkup yang sangat luas misalnya, dengan fasilitas email, chatting, e-book, e- library dan sebagainya, kita dapat saling berbagi informasi tanpa harus bertatap muka langsung dengan sumber informasi tersebut (Kristiawan, 2014)
4) Keras lemahnya suara dapat diatur.
5) Gambar proyeksi dapat di-beku-kan untuk diamati 6) Objek yang sedang
bergerak dapat dapat diamati lebih dekat
4. Menurut pakar, kelemahan menggunakan video adalah peserta didik yang tidak kreatif hanya
memperhatikan gambar bukan konsep
5. Malas menulis/
membuat ringkasan dll.
sikap selama pembelajara n (observasi) serta dengan mengemban gkan LKPD yang tepat.
2) Untuk video konteks tualdalam pembela jaran videonya disesuai kan dengan lingkun gannyata peserta didik
Hasil wawancara
Sumber wawancara: pendidik (Devi Tri Jayanti, M. Pd. Si/
pendidik mata pelajaran Biologi, SMA Negeri 4 Rejang Lebong, Prov. Bengkulu)
“Pendidik harus mengalih fungsikan gadget yang peserta
didik gunakan untuk
pembelajaran. Harusnya dalam
setiap pembelajaran, pendidik
juga melibatkan peserta didik
dalam setiap aplikasi. Tujuannya
untuk mengalih fungsikan
gadget yang mereka gunakan “.
Masalah dalam Pembelajaran
Penyebab
Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
(1) (2)
(3)
(4) (5) (6) (7)
Materi Media Metode /
Strategi Model
Sumber wawancara pakar:
(Dian Ramadan Lazuardi, M. Pd/
Dosen Pend. Bahasa Indonesia, Universitas Silampari, Lubuk Linggau, Prov. Sumatera Selatan)
Sarana dan prasarana yang kurang mendukung dimana jumlahnya yang sangat terbatas, kemudian ketersediaan sumber listrik ketika akan menggunakan media infokus
dan laptop untuk proses
pembelajaran. Kemudian kurangnya motivasi dari pendidik untuk menggunakan teknologi secara maksimal. Hanya terpaku pada satu media saja, tidak ada upaya untuk mengembangkan kompetensinya di bidang itu”.
Sumber wawancara: wakil kepala sekolah bagian kurikulum (Marta Triyanti, M. Pd./ wakil kepala sekolah SMA Negeri 4 Rejang Lebong, Prov. Bengkulu)
Pendidik malas melakukan perubahan, merasa direpotkan dengan perubahan- perubahan zaman. Sarana dan prasarana yang kurang mendukung seperti jaringan internet yang kurang stabil. Pendidik merasa butuh waktu yang banyak untuk memanfaatkan teknologi di dalam
pembelajaran”.