• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTIK STUDI PROSES EKSTRAKSI EMAS DENGAN MENGGUNAKAN PERLAKUAN PRE-OX DAN AACHEEN ASSISTED LEACHING (AAL) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES RUNNING AACHEN BALAI BESAR PENGUJIAN MINERAL DAN BATUBARA BANDUNG, JAWA BARAT

N/A
N/A
DEDI PANGESTU

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTIK STUDI PROSES EKSTRAKSI EMAS DENGAN MENGGUNAKAN PERLAKUAN PRE-OX DAN AACHEEN ASSISTED LEACHING (AAL) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES RUNNING AACHEN BALAI BESAR PENGUJIAN MINERAL DAN BATUBARA BANDUNG, JAWA BARAT"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

STUDI PROSES EKSTRAKSI EMAS DENGAN METODE PRE-OX DAN AACHEN ASSISTED LEACHING (AAL). Saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat dihasilkan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “STUDI PROSES EKSTRAKSI EMAS MENGGUNAKAN METODE PRE-OX AND AACHEN ASSISTED LEACHING (AAL) DENGAN MENJALANKAN PROSES AACHEN” di Pengujian Mineral dan Batubara Balai Besar pada tanggal 27 Juli-27 Agustus 2023 dapat selesai. Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai syarat untuk mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek sesuai dengan kurikulum yang berlaku pada Program Studi Teknik Metalurgi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Metalurgi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari proses pengolahan logam dari logam mentah (bijih) menjadi logam yang dapat dikomersialkan. Balai Pengujian Mineral dan Batubara TekMIRA merupakan lembaga di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang fokus pada jasa pengujian dan pengolahan mineral dari berbagai pihak. Pada proses pengujian proses hidrometalurgi yang dilakukan di Balai Pengujian Mineral dan Batubara TekMIRA dilakukan melalui proses Running di AACHEN yang dilanjutkan dengan analisa pada gulungan botol dan proses analisa titrasi untuk mengetahui konsumsi sianida yang digunakan pada sianidasi ini. proses.

Mahasiswa mampu memecahkan permasalahan yang sering muncul dalam dunia kerja khususnya bidang metalurgi yang diberikan oleh tutor TekMira Mineral and Coal Testing Center terkait dengan proses pengujian metalurgi. Melaksanakan kurikulum dan memenuhi syarat lulus mata kuliah kerja praktek yang ditetapkan oleh program studi sarjana metalurgi Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Manfaat Kegiatan

Waktu dan Tempat Kerja Praktik

Kegiatan Kerja Praktik

TINJAUAN UMUM

  • Sejarah Perusahaan
  • Visi dan Misi Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA
  • Struktur Perusahaan
  • Tugas dan Fungsi Perusahaan
  • Fasilitas Laboratorium
  • Produk dan Jasa
    • Produk
    • Jasa

Selain itu, pada tahun 2022 terjadi perubahan menjadi Pusat Pengujian Mineral dan Batubara sesuai Peraturan Menteri ESDM No. Misi Pusat Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA adalah menyelenggarakan penelitian, pengembangan, rekayasa, pengkajian dan penerapan teknologi, serta jasa di bidang mineral dan batubara. Penyiapan kebijakan teknis, rencana dan program penelitian, pengembangan, rekayasa, evaluasi dan penerapan teknologi, serta jasa di bidang mineral dan batubara;

Penyelenggaraan dan pelayanan penelitian, pengembangan, rekayasa, pengkajian dan penerapan teknologi, serta jasa di bidang mineral dan batubara; Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, rekayasa, pengkajian, dan penerapan teknologi dan jasa di bidang mineral dan batubara. Pelayanan teknologi merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh Balai Pengujian Mineral dan Batubara TekMIRA.

Banyaknya pelayanan yang diberikan menjadi tolak ukur kepercayaan masyarakat terhadap Balai Pengujian Mineral dan Batubara.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara  tekMIRA
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

PELAKSANAAN KEGIATAN

Deskripsi Kegiatan

Agenda Kegiatan

Kendala Kegiatan

Solusi Kendala Kegiatan

HASIL KEGIATAN

Pengolahan Emas

  • Sample
  • Preparasi
  • Proses Running AACHEN

Proses ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil penggilingan sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan cara blinding yang kemudian dilanjutkan dengan penyemprotan, quartering dan analisis laboratorium dengan metode analisis api. Proses ini dilakukan untuk memperoleh sampel dengan ukuran yang lebih kecil sehingga dapat mewakili keseluruhan sampel.

Proses pemisahan ini dilakukan dengan membagi sampel menjadi 4 bagian kemudian diambil 0,25 bagian sebanyak 2 kali dengan masing-masing bagian berlawanan. Quartering dilakukan untuk memperoleh sampel yang representatif sehingga dapat dilakukan proses analisis laboratorium dengan lebih baik. Setelah dilakukan proses quartering, tahap selanjutnya adalah proses analisis laboratorium dengan metode fire test untuk menentukan kadar awal sampel emas yang digunakan.

Proses ini dilakukan dengan menggunakan tangki pengaduk yang bertujuan untuk mengkondisikan sampel emas agar mencapai titik kesetimbangan tertentu sehingga diperoleh titik idealnya. Variasi metode ini dilakukan agar nantinya dapat menentukan metode terbaik dalam proses pelindian emas dengan meninjau kenaikan laju yang diperoleh.

Gambar 4.1 Jaw Crusher
Gambar 4.1 Jaw Crusher

Mengambil sample untuk base case sebanyak 750 mL

Mengambil sample sebanyak 750 mL sebagai sample Pre-Ox

Mengambil sample Pre-Ox & AAL 750 mL ke dalam botol 2.5 L

  • Proses Leaching Emas
  • Filtrasi
  • Washing

Tujuan dari proses pelindian berbantuan penggunaan alat Aachen adalah untuk mengoksidasi sulfida dan besi dalam bijih, meningkatkan oksigen terlarut, dan meningkatkan nilai pelepasan bijih emas. Pengolahan yang dilakukan di Balai Pengujian Mineral dan Batubara proyek ini menggunakan metode Pre-Ox dan Aachen Assisted Leaching (AAL). Proses simulasi dengan menggunakan roller botol dimaksudkan untuk memperoleh kemungkinan hasil terburuk yang dapat dicapai.

Berikut proses penggulungan botol yang digunakan di Balai Pengujian Mineral dan Batubara TekMIRA, dapat dilihat pada Gambar 4.7 sebagai berikut. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai oksigen terlarut (DO) pada slurry tanpa perlu melakukan proses pelindian emas. Proses pelindian emas sendiri dapat berlangsung ketika terjadi kontak antara ion CN-dari senyawa NaCN dengan unsur Au yang ada di dalam slurry.

Setelah proses penirisan selesai menggunakan roller botol, tahap selanjutnya adalah penyaringan. Proses filtrasi di Balai Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA dilakukan dengan menggunakan filter vakum. Di bawah ini adalah filter vakum yang digunakan di Balai Pengujian Mineral dan Batubara TekMIRA yang dapat dilihat pada Gambar 4.10 di bawah ini.

Caranya dengan mengambil 4 botol kecil sampel kotoran ternak yang kemudian dialirkan melalui proses pemisahan cairan padat dengan alat pemisah sentrifugal. Berikut ini merupakan centrifugal separator yang digunakan pada Balai Pengujian Mineral dan Batubara TekMIRA, dapat dilihat pada Gambar 4.12 berikut ini. Proses titrasi ini dilakukan untuk mengetahui konsumsi NaCN yang terjadi selama proses leaching.

Selanjutnya proses pencucian yang berlangsung di Balai Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA ditunjukkan pada Gambar 4.13 sebagai berikut. Setelah proses pencucian selesai, sampel padat tersebut menjalani proses pengujian laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kandungan bijih emas yang diselesaikan melalui serangkaian proses pelindian untuk mengetahui efektivitas proses. yang telah terjadi. Berikut ini adalah flowchart seluruh proses pelindian emas di Pusat Pengujian dan Pengolahan Mineral TekMIRA, meliputi proses preparasi, running AACHEN, penggulung botol, filtrasi, titrasi, pencucian dan pengujian laboratorium, seperti terlihat pada Gambar 4.15 di bawah ini.

Tabel 4.1 Data Operasi Proses Running Aachen
Tabel 4.1 Data Operasi Proses Running Aachen

METODOLOGI KERJA PRAKTEK

Proses Pengamatan Kerja Praktek

Metode Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengambilan Data

PEMBAHASAN

  • Hasil Analisis Ayak
  • Hasil Sampling Bottle Roller
  • Hasil Filtrasi
  • Hasil Titrasi
  • Hasil Washing

Persentase ekstraksi per interval ini dapat membantu ahli metalurgi menentukan efisiensi proses pelindian yang dilakukan. Berikut hasil analisis ekstraksi yang dilakukan terhadap sampel Pre-Ox yang ditunjukkan pada Gambar 6.1. Dari dua hasil analisis persentase ekstraksi masing-masing sampel terlihat bahwa persentase ekstraksi sampel Pre-Ox lebih rendah dibandingkan persentase ekstraksi sampel Aachen Assisted Leaching (AAL).

Hal ini dikarenakan proses pelindian dengan menggunakan Aachen Assisted Leaching (AAL) dapat meningkatkan kinetika proses pelindian. Dari volume hasil titrasi terlihat bahwa hasil filtrat untuk sampel dengan pre-ok treatment menghasilkan filtrat yang lebih banyak. Hal ini disebabkan karena viskositas sampel pre-oak lebih tipis dibandingkan dengan sampel Aachen Assisted Leaching (AAL), sehingga akan menghasilkan volume cairan yang lebih besar dibandingkan dengan volume cairan sampel Aachen Assisted Leaching (AAL).

Sedangkan sampel Aaschen Assisted Leaching (AAL) menghasilkan volume filtrat yang lebih kecil dibandingkan volume filtrat dari pre-ox. Data hasil titrasi sampel emas Pre-Ox dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari data tersebut terlihat bahwa kandungan NaCN larutan pre-ox leaching setiap selang waktu mengalami penurunan.

Sedangkan hasil titrasi sampel Aachen Assisted Leaching (AAL) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari data tersebut terlihat bahwa pada setiap interval waktu kandungan NaCN pada larutan bilas berbantuan Aachen semakin menurun. Dari hasil data tersebut, data titrasi sampel Pre-Ox menunjukkan penurunan kadar NaCN dengan rata-rata penurunan sebesar 129,1542 ppm, sedangkan pada sampel Aachen Assisted Leaching (AAL) rata-rata penurunan kadar NaCN untuk range sebesar 128,2183 . ppm.

Hal ini menunjukkan bahwa sampel Pre-Ox mengonsumsi lebih banyak NaCN dibandingkan sampel Aachen Assisted Leaching (AAL). Hal ini dibuktikan dengan nilai kandungan NaCN pada interval terakhir, yaitu pada sampel Pre-Ox nilai NaCN sebesar 290,129 ppm, sedangkan pada sampel Aachen Assisted Leaching (AAL) nilai NaCN sebesar 294,8085 ppm. Hal ini dapat terjadi karena pupuk kandang telah diaktivasi dengan bantuan Aachen pada saat proses pelindian dengan metode Aachen Assisted Leaching (AAL).

Gambar 6.1 Grafik % Ekstraksi vs Waktu Sample Pre-Ox
Gambar 6.1 Grafik % Ekstraksi vs Waktu Sample Pre-Ox

PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

DAILY REPORT ACTIVITY

NAME : Dedi Pangestu, Evan Nugrah Aurigha, Zan Adinda Pusipita Tri Lestari Permata Jingga, Oktavio Yorris

REPORTING DATE : Thursday, 27 July 2023

Today Activity

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 1

EMRI : Dedi Pangestu, Evan Nugrah Aurigha, Zan Adinda Pusipita Tri Lestari Permata Jingga, Oktavio Yorris Zan Adinda Pusipita Tri Lestari Permata Jingga, Oktavio Yorris Brillian.

REPORTING DATE : Friday, 28 July 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 2

REPORTING DATE : Monday, 31 July 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 3

REPORTING DATE : Tuesday, 1 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 4

REPORTING DATE : Wednesday, 2 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 5

REPORTING DATE : Thursday, 3 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 6

REPORTING DATE : Friday, 4 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 7

REPORTING DATE : Monday, 7 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 8

REPORTING DATE : Tuesday, 8 August 2023

REPORTING DATE : Wednesday, 9 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 10

REPORTING DATE : Thursday, 10 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 11

REPORTING DATE : Friday, 11 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY Lampiran Day 12

REPORTING DATE : Monday, 14 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 13

REPORTING DATE : Tuesday, 15 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN 14

REPORTING DATE : Wednesday, 16 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 15

NAME : Dedi Pangestu, Dedi Pangestu, Evan Nugrah Aurigha, Zan Adinda Pusipita Tri Lestari Permata

REPORTING DATE : Friday, 18 August 2023

DAILY REPORT ACTIVITY LAMPIRAN DAY 16

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara  tekMIRA
Gambar 4.1 Jaw Crusher
Gambar 4.2 Rod Mill  c.  Sizing
Gambar 4.3 Proses Pengayakan
+7

Referensi

Dokumen terkait