PROPOSAL TUGAS AKHIR.
Pemafaatan Pohon Beringin (Ficus benjamina) Sebagai Media Remediasi Logam Berat Timbal (Pb) Pada Lingkungan Tanah Yang Tercemar Di TPA Piyungan dengan menggunakan Parameter Total Suspende Solid (TSS)
Diajukan Oleh : Khairunnisa Jundiyah Afifah (NIM) Dosen Pembimbing Proposal : Dewi Wulandari .
Proposal ini sudah diperiksa dan layak untuk diajukan ke tahapan evaluasi proposal.
Yogyakarta, Tanggal, Bulan, Tahun.
Tanda Tangan Dosen Pembimbing Proposal.
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN, UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TAHUN
2 LATAR BELAKANG.
Penimbunan Sampah Padat atau dikenal dengan landfilling merupakan upaya dalam pengolahan limbah padat yang dikenal sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah Yang di angkut Oleh Truk Sampah lalu dibuang Ke TPA. Namun ditumpuk pada permukaan tanah TPA sehingga hanya dibiarkan saja dilahan TPA dengan Ruang Terbuka dan dapat mencemari lingkungan yaitu dapat membawa buruk bagi udara disekitar(Mufid,2021)
Sampah yang dibuang ke TPA akan mengalami pembusukan, oksidasi, dekomposisi dan menghasilkan air lindi (leachate) Ion-Ion logam yang dilepaskan dari air lindi akan terdistribusi ke daerah sekitarnya melalui gerakan permukaan (lateral) atau bawah permukaan (vertikal) Ke dalam profil tanah. Hal ini akan terjadi di sekitar TPA yang konstruksinya tersusun oleh tanpa bahan pelapis (liner) yang tepat atau ketika bahan pelapis rembes atau bocor(Mufid, 2021)
TPA Piyungan Merupakan lokasi tempat pemrosesan akhir terbesar di DI Yogyakarta yangterletak di RT 04 Dukuh Bendo Ngablak dan RT 05 Dukuh Watu Gender, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayahsebesar 12,5 Ha dan telah beroperasi sejak tahun 1995. Sistem pengolahan sampah di TPAPiyungan yang diterapkan saat ini adalah Sanitary Landfill, yaitu tumpukan sampah yangdilapisi dengan timbunan tanah (Kasam, 2011).
Menurut penelitian Mulasari (2016), volume sampah terbanyak dihasilkan oleh Kota Yogyakarta diikuti oleh Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Pada akhir tahun, volume sampah di DIY meningkat karena musim liburan. Musim liburan ini dimanfaatkan oleh pengunjung dari daerah lain ke DIY
Maka Dari Itu Volume Sampah Yang dihasilkan Akan Meningkat hingga membuat Timbunan Sampah Pada TPA Piyungan Menjadi Bertambah dan membawa dampak buruk Bagi yang tinggal di daerah lingkungan TPA Piyungan, salah satunya dikarenakan pencemaran tanah oleh logam berat dari volume sampah yang ditimbun semakin besar sehingga mencemari tanah.
Oleh Sebab Itu Penulis Ingin Melakukan Penelitian Terkait Perbaikan Lingkungan Pada Tanah yang ada Tercemar Diwilayah TPA piyungan dengan menggunakan Tumbuhan dan Mikroba
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Tersebut
1.Apakah Terdeteksi Logam Berat Timbal (Pb) pada tanah lingkungan TPA piyungan dengan Menanam Pohon Beringin (Ficus benjamina) Sebagai Teknologi Remediasi Terhadap lingkungan Tanah Yang Tercemar Dan diukur menggunakan parameter Total Suspended Solid (TSS) ?
2.Bagaimana Pengoptimalan Tanaman Beringin Ficus Benjamin Sebagai Teknologi remediasi media alami tanaman
1.3 Tujuan Penelitian
1.Menguji Kemampuan Tanaman Beringin Ficus benjamina untuk Mendeteksi serta Menyerap Logam Berat Yang Terkandung dalam Tanah tercemar pada lingkunga TPA Piyungan dengan Menggunakan Parameter Total Suspended Solid (TSS)
2. Menentukan pengoptimalan penggunaan Tanaman Beringin Ficus Benjamina Sebagai Teknologi remediasi Melalui Media Alami Tanaman
1.4 Manfaat Penelitian:
1. Sebagai Informasi mengenai efisiensi perawatan dalam memperbaiki lingkungan tanah yang tercemar oleh Logam Berat
2. sebagai studi literatur mengenai Tanaman Beringin Pada pencemaran Logam Berat.
3. Sebagai alternatif perawatan tanah yang tercemar logam berat 1.5 Asumsi Penelitian.
Asumsi dalam penelitian ini adalah Tanaman beringin dapat digunakan untuk melihat kemampuan efisiensi removal kadar logam berat di tanah tercemar 1.6 Ruang Lingkup
Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1.Wilayah Kajian Penelitian adalah Kabupaten Bantul. Lokasi Sampel yang di tanam pada tanah sekitaran Lingkungan TPA
2.Penelitian dilakukan pada skala laboratorium
3.Media yang digunakan adalah tanaman Ficus benjamina
4.Kandungan yang diperhatikan yaitu Logam Berat timbal (Pb)Pada Tanah TINJAUAN PUSTAKA.
2.1 Tempat Penbuangan Akhir
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. TPA merupakan tempat sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Di TPA, sampah masih mengalami proses penguraian secara alamiah dengan rangka waktu panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara cepat, sementara yang lain lebih lambat, bahkan ada beberapa jenis sampah yang tidak berubah sampai puluhan tahun, misalnya plastik. Hal ini memberikan gambaran bahwa setelah TPA selesai digunakan pun masih ada proses yang berlangsung dan menghasilkan beberapa zat yang dapat mengganggu lingkungan. Karenanya masih diperlukan pengawasan terhadap TPA yang telah ditutup (Royadi, 2006).
TPA Piyungan merupakan salah satu TPA yang menerapkan sistem controlled landfill dalam pengelolaan sampah yang merupakan pengembangan dari sistem open dumping. Namun, kehadiran TPA Piyungan diindikasikan memiliki dampak bagi lingkungan sekitar termasuk pencemaran terhadap tanah karena adanya konsentrasi logam berbahaya pada sampah seperti Pb, Cu, Zn dan Cd. Semakin meningkatnya volume sampah di TPA Piyungan akan dapat mencemari tanah melalui air lindi, sehingga potensi tercemarnya tanah di wilayah sekitar TPA Piyungan semakin besar. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa secara umum, telah terjadi pencemaran air tanah oleh logam berat di sekitar TPA Piyungan . Penelitian mengenai pencemaran tanah di daerah penelitian, pernah dilakukan peneliti lain tahun 2011, dan hasilnya menunjukkan bahwa tanah di sekitar TPA Piyungan telah mengalami pencemaran oleh logam berat namun hanya terbatas pada parameter Pb dan Zn dengan jumlah sampel yang terbatas. Seiring pertambahan volume sampah di TPA Piyungan sampai dengan saat ini, tentunya akan meningkatkan potensi pencemaran oleh logam berat. Dengan mengetahui kondisi pencemaran yang ada saat ini, instansi terkait diharapkan lebih dapat mengontrol proses pengolahan sampah untuk mengurangi tingkat pencemaran tanah oleh logam berat (Mufid,2021)
2.2 Tanah
Tanah merupakan sistem geosfer yang terdapat banyak aktivitas kimia, biologi maupun fisika. Aktivitas di tanah dipengaruhi oleh kegiatan manusia atau makhluk hidup lainnya, selain itu juga bergantung pada jenis tanah. Jenis tanah dapat menggambarkan karakteristik suatu tanah. Logam berat masuk ke dalam tanah melalui penggunaan bahan kimia yang berlangsung mengenai tanah, penimbunan debu, hujan atau pengendapan, pengikisan tanah dan limbah buangan (Suastawan, 2016)
Tanah secara alamiah mengandung logam berat, sebagian logam berat tersebut memiliki peran dalam proses fisologis tanaman seperti Fe, Cu, Zn dan Ni tetapi dengan jumlah yang relatif sangat sedikit, bila berlebihan akan memberikan efek toksisitas kepada tanaman. Namun Cd dan Pb sangat beracun dan sampai saat ini belum diketahui perannya bagi tanaman, kedua unsur tersebut merupakan pencemar kimia utama dalam lingkungan dan sangat beracun bagi tumbuhan, hewan dan manusia (Mengel, 1987)
2.2.1 Pencemaran Tanah
Kandungan logam berat pada tanah buka merupakan indikator yang baik dari ketersediaan logam untuk tumbuhan. Di dalam tanah, logam terdapat dalam berbagai keadaan termasuk ion logam bebas, ion pertukaran logam, logam terikat pada komponen organik, oksida (senyawa tidak larut), karbonat dan hidroksida atau sebagian dari struktur tanah itu sendiri yang terikat pada silikat. Proses perserapan dari bahan-bahan pencemar yang terjadi pada lapisan tanah dipengaruhi oleh banyak hal(Adhani, 2017)
Keberadaan logam berat esensial dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Logam berat dapat memasuki tanah melalui sumber berbeda-beda yang dapat menjadi polutan. Pupuk, pestisida, penambahan bahan organik dan anorganik, residu limbah dan lumpur aktif mengandung sejumlah logam berat (Yulipriyanto, 2010). Logam berat dapat membahayakan kesehatan manusia melalui konsumsi makanan yang berasal dari tanaman yang di tanam di tanah yang tercemar oleh logam berat (Setyoningrum, 2014). Bahkan dalam dosis kecil dapat memiliki konsekuensi serius. Kegiatan manusia dapat telah mengakibatkan peningkatan kadar kontaminan di lingkungan (Singh, 2018)
2.2.2 Logam Berat
Timbal (Pb) adalah logam berat yang secara alami terdapat di dalam kerak bumi. Pencemaran Pb berasal dari sumber alami maupun limbah hasil aktivitas manusia dengan jumlah yang terus meningkat, baik di lingkungan, udara dan darat (Widowati et al, 2008). Tanah mengakumulasi kadar timbal umumnya dari pipa, cat timbal dan emisi residu dari kendaraan bermotor (Wani, 2015). Timbal sebagian besar di akumulasi oleh bagian organ tanaman, yaitu daun, batang, akar dan akar pada umbi-umbian (bawang merah). Tanaman dapat menyerap timbal pada saat kondisi kesuburan tanah dan kandungan bahan organik serta KTK tanah rendah.
(Charlena, 2004). Logam toksik timbal dapat menyebabkan anemia, gangguan
ensefalopati dan gejala gangguan saraf perifer, dapat menyebabkan aminoasiduria, fostfaturia, gluksoria, nefropati, fibrosis dan atrofi glomerular (Darmono, 2001).
2.3 Metode Pemulihan Tanah
Fitoremediasi (phytoremediation) dapat diartikan suatu sistem di mana tanaman tertentu yang bekerjasama dengan mikroorganisme dalam media (tanah, koral dan air) dapat mengubah zat kontaminan (pencemar/polutan) menjadi kurang atau tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang berguna secara ekonomi. Tumbuhan hiperakumulator adalah tumbuhan yang mempunyai kemampuan untuk mengkonsentrasikan logam di dalam biomassanya dalam kadar yang luar biasa tinggi. Kebanyakan tumbuhan mengakumulasi logam (setara dengan 0,001%), tetapi tumbuhan hiperakumulator logam mampu mengakumulasi hingga 11%BK. Batas kadar logam yang terdapat di dalam biomassa agar suatu tumbuhan dapat disebut hiperakumulator berbeda – beda bergantung pada jenis logamnya (Budhi. P, Joko. P, 2014
METODE.
3.1 Waktu Dan Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan Pada Penelitian Ini yaitu TPA Piyungan yang berada di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.dalam hal ini, waktu yang digunakan pada proses penelitian ini kurang lebih 7 bulan lamanya. Untuk mengamati prosesnya Sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan menjadi sumber penelitian.
Dengan Fokus pengukuran timbal (Pb) 3.2 Alat Dan Bahan
Untuk Alat dan Bahan Yang digunakan Pada penelitian ini yaitu, -Bibir Pohon Beringin
-Media Tanah 3.3
Bibit Pohon Pohon Beringin (Ficus benjamina) Di kembang biakan sendiri oleh peneliti didalam Rumah Kaca Dosen pembimbing, agar pada proses pertumbuhan mengetahui kandungan yang telah diberikan kepada media Uji dan dapat dicatat . sehingga menjadi pertimbangan didalam penulisan Penelitian .dalam hal ini metode yang digunakan yaitu fitoremediasi lingkungan dengan Cara Menanam Bibit Pohon Pohon Beringin (Ficus benjamina) disekitar tanah TPA piyungan yang tersebar 20 titik dengan masa uji percobaan selama 7 bulan. Lalu dilakukan analisis dengan skema berikut
3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara rekapitulasi data dari hasil pengujian
di Laboratorium terhadap kemampuan Beringin (Ficus benjamina) Dalam menurunkan nilai TSS pada kandungan Logam yang kemudian dibandingkan dengan baku mutu
Bagian metode berisi uraian ringkas terhadap lokasi, bahan dan alat yang digunakan, jenis dan variabel penelitian, metode pengumpulan data dan atau cara kerja alat, serta metode analisis data. Jika terdapat acuan standar yang diacu (misal SNI) tidak perlu dijabarkan secara detil, acuan tersebut cukup ditambahkan di bagian lampiran. Bagian ini juga dilengkapi dengan bagan/diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang sudah dilaksanakan (jika ada) dan yang akan dikerjakan selama tugas akhir. Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan pentahapan yang jelas untuk mencapai tujuan penelitian/perencanaan. Bagian metode dituliskan kurang dari 600 kata.
JADWAL TUGAS AKHIR.
RENCANA ANGGARAN BIAYA TUGAS AKHIR.
Jadwal pelaksanaan memuat perkiraan lamanya pengerjaan TA dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan penelitian, dan tahapan lainnya sampai dengan ujian akhir (pendadaran). Jadwal ditampilkan dalam format tabel.
Bagian ini memuat perkiraan biaya yang dibutuhkan selama pengerjaan TA. Satuan biaya menggunakan tarif uji sebagaimana tercantum didalam peraturan pemerintah yang berlaku.
Besaran anggaran biaya akan digunakan sebagai pertimbangan/justifikasi kewajaran biaya dalam pelaksanaan TA
.DAFTAR PUSTAKA.
Budhi, P., dan Joko, P. 2014. Fitoremediasi Sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan Pencemaran, Khususnya Logam Berat. TRIPOD, IPAL Biotech, Ipal Biofilter,Wwtp Ipal Rs, Ipal Industri.
Charlena. 2004. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) Pada Sayur- Sayuran. Program Pascasarjana/S3. FalsafahSain (PSL 207). Institut Pertanian Bogor Darmono, 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam). Penerbit : Universitas Indonesia Press, Jakarta
Kasam, 2011. Analisis Risiko Lingkungan pada TPA Sampah. Vol 3 No. 1, hal: 019‐030.
Program Studi Teknik Lingkungan. Universitas Islam Yogyakarta
Mengel, K and Kirkby. 1987. Principle of Plant Nutrition. 4 th Edition. International Potash Institute. Bern
Mulasari, Asti, Adi Heru Husodo, dan Noeng Muhadjir. 2016. Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta dan Kebijakan Penanggulangannnya. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2016
Muyassar, mufid dkk. 2021. Pencemaran Logam Berat Pada Tanah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA).Vol 6 No1 .Program Studi Teknik Geologi.Universitas Gadjzah Mada. KURVATEK , hal: 11-12
Royadi. 2006. Analisis Pemanfaatan TPA Sampah Pasca Operasi Berbasis Masyarakat (Studi Kasus TPA Bantar Gebang Bekasi). Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana, Bogor.
-Shani Rasyid. Kembali Dibuka, Begini Total Penumpukan Sampah di Jogja Selama TPA Piyungan Ditutup https://www.merdeka.com/jateng/kembali-dibuka-begini-total- penumpukan-sampah-di-jogja-selama-tpa-piyungan-ditutup.html. 19Mei2022
Setyoningrum, H. M., Hadisusanto, S., Yunianto, T., 2014. Kandungan Kadmium (Cd) Pada Tanah Dan Cacing Tanah Di TPAS Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. J.
Manusia Dan Lingkungan. Vol. 21. No. 2. Hal: 149-155
Singh, Ravindra., Ahirwar, Narendra. Kumar., Tiwari, Jagati., Pathak, Jyotsana. 2018.
Review On Sources And Effect Of Heavy Metal In Sooil: ITS Bioremediation. Impact Journal.
Department of Biological Sciences, Faculty of Science and Environment, Mahatma Gandhi Chitrakoot Gramodaya Vishwavidyalaya, Chitrakoot, Madhya Pradesh, India.
Suastawan, G., Satrawidana, I. D., Wiratini, N. M. 2016. Analisis Logam Pb Dan Cd Pada Tanah Perkebunan Sayur Di Desa Pancasari. Jurnal Wahana Matematika Dan Sains. Vol. 9.
No. 2
Wani, A. B. Latif., A. A., Usmani, J. A. 2015. Lead Toxicity. Interdisciplinary Toxicology. Vol. 2.
Hal. 55-64.
Widowati, W. 2008. Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Yulipriyanto, H. 2010. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaannya. Graha Ilmu. Yogyakarta.
LAMPIRAN.
Tahapanmembuat proposal tugas akhir tentang teknologi remediasi
Dimuat dengan latar belakang terjadi pencemaran tanah dilingkungan TPA piyungan dengan logam berat Pb. Yang membawa dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatn .
Yang Dibangun Perumusan masalah yang terjadi di lapangan Apakah Terdeteksi Logam Berat Timbal (Pb) pada tanah lingkungan TPA piyungan dengan Menanam Pohon Beringin (Ficus benjamina) Sebagai Teknologi Remediasi Terhadap lingkungan Tanah Yang Tercemar Dan diukur menggunakan parameter Total Suspended Solid (TSS) ?
Dan Bagaimana Pengoptimalan Tanaman Beringin Ficus Benjamin Sebagai Teknologi remediasi media alami tanaman
Yaitu objek penelitian yaitu Tanah pada tanah TPA Piyungan
Lalu dari proposal ini memiliki tujuan untuk Menguji Kemampuan Tanaman Beringin Ficus benjamina untuk Mendeteksi serta Menyerap Logam Berat Yang Terkandung dalam Tanah tercemar pada lingkunga TPA Piyungan dengan Menggunakan Parameter Total Suspended Solid (TSS) serta Menentukan pengoptimalan penggunaan Tanaman Beringin Ficus Benjamina Sebagai Teknologi remediasi Melalui Media Alami Tanaman
Petunjuk Penulisan Proposal TA
Aturan tata tulis dalam proposal tugas akhir mengikuti petunjuk teknis penulisan laporan tugas akhir di prodi Teknik Lingkungan UII.
Contoh Gambar skema kerangka berpikir penelitian/perencanaan
Judul TA: Perancangan Teknologi Pengolahan Air Minum Untuk Kondisi Darurat
Menggunakan Proses Filtrasi Nanopartikel Perak.
Rubrik Peniliaian Proposal Tugas Akhir
Rubrik penilaian proposal TA
Bobot 1 2 3 4
No Kategori unsatisfactory satisfactory good excellent
< 60% 60-70% 70-80% > 80%
1 Latar belakang/peru
musan masalah 20
Penulisan latar belakang penelitian tidak komprehensif
Penulisan latar belakang penelitian kurang komprehensif
Penulisan latar belakang penelitian cukup komprehensif
Penulisan latar belakang penelitian komprehensif
Permumusan masalah penelitian tidak jelas Permumusan masalah penelitian kurang jelas Permumusan masalah penelitian cukup jelas Permumusan masalah penelitian sangat jelas Ide penelitian kurang orisinil Ide penelitian kurang orisinil Ide penelitian kurang orisinil Ide penelitian cukup orisinil
2
Manfaat hasil
penelitian 10
Hasil penelitian kurang memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan bidang ilmu teknik lingkungan
Hasil penelitian kurang memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan bidang ilmu teknik lingkungan
Hasil penelitian memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan bidang ilmu teknik lingkungan
Hasil penelitian memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan bidang ilmu teknik lingkungan
Hasil penelitian kurang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi HKI
Hasil penelitian kurang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi HKI
Hasil penelitian kurang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi HKI
Hasil penelitian memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi HKI
3 Tinjauan
pustaka 20
Tinjauan pustaka tidak relevan dengan penelitian
Tinjauan pustaka kurang relevan dengan
penelitian Tinjauan pustaka relevan dengan penelitian Tinjauan pustaka relevan dengan penelitian Jurnal ilmiah yang digunakan dalam tinjauan
pustaka sejumlah < 20% dari total pustaka
Jurnal ilmiah yang digunakan dalam tinjauan pustaka sejumlah (20-40%) dari total pustaka
Jurnal ilmiah yang digunakan dalam tinjauan pustaka sejumlah (40-60%) dari total pustaka
Jurnal ilmiah yang digunakan dalam tinjauan pustaka sejumlah >60% dari total pustaka Pengutipan pustaka tidak sesuai standar Pengutipan pustaka kurang sesuai standar Pengutipan pustaka kurang sesuai standar Pengutipan pustaka sesuai standar 4
Metode
Penelitian 30
Rancangan penelitian kurang sesuai dengan permasalahan penelitian
Rancangan penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian
Rancangan penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian
Rancangan penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian
Pemilihan instrumen penelitian tidak tepat sasaran
Pemilihan instrumen penelitian kurang tepat
sasaran Pemilihan instrumen penelitian tepat sasaran Pemilihan instrumen penelitian tepat sasaran Metode analisis yang digunakan tidak tepat Metode analisis yang digunakan kurang tepat Metode analisis yang digunakan kurang tepat Metode analisis yang digunakan tepat 5
Kelayakan
Penelitian 10
Jadwal pelaksanaan tugas akhir tidak sesuai dengan kewajaran
Jadwal pelaksanaan tugas akhir kurang sesuai dengan kewajaran
Jadwal pelaksanaan tugas akhir sesuai dengan kewajaran
Jadwal pelaksanaan tugas akhir sesuai dengan kewajaran
Anggaran biaya tugas akhir tidak sesuai dengan kewajaran
Anggaran biaya tugas akhir kurang sesuai dengan kewajaran
Anggaran biaya tugas akhir kurang sesuai dengan kewajaran
Anggaran biaya tugas akhir sesuai dengan kewajaran
6 Format
Penulisan 10
Format penulisan proposal tidak sesuai dengan juknis
Format penulisan proposal kurang sesuai dengan juknis
Format penulisan proposal sesuai dengan juknis
Format penulisan proposal sesuai dengan juknis
Penulisan proposal tidak sesuai dengan kaidah anti plagiarisme
Penulisan proposal kurang sesuai dengan kaidah anti plagiarisme
Penulisan proposal kurang sesuai dengan kaidah anti plagiarisme
Penulisan proposal sesuai dengan kaidah anti plagiarisme
100