• Tidak ada hasil yang ditemukan

EMOSIONAL ANAK MELALUI BELAJAR KELOMPOK PADA KELAS B DI PAUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EMOSIONAL ANAK MELALUI BELAJAR KELOMPOK PADA KELAS B DI PAUD "

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran kelompok berlangsung ketika suatu kelompok dibentuk dengan anggota kelompok terdiri dari 4-6 orang peserta pelatihan. Kemudian guru memberikan tugas dan materi pembelajaran kepada siswa melalui video atau foto ke grup Whatsapp.

Pertanyaan Penelitian

Untuk menghindari meluasnya penelitian, maka permasalahan yang diteliti fokus pada: perkembangan emosional anak dengan belajar kelompok di kelas B PAUD PGRI 15 A Iringmulyo Metro Timur. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui pembelajaran kelompok di Kelas B PAUD PGRI 15 A Iringmulyo Metro Timur.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi bagi semua bidang pendidikan dalam upaya meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak melalui Belajar Kelompok. Harapannya dapat bermanfaat bagi semua orang yang telah melihat dan membaca hasil penelitian ini, serta memberikan wawasan mengenai perkembangan aktivitas sosial emosional anak dalam pembelajaran kelompok.

Penelitian Relevan

Rizki Ayunda melakukan penelitian dengan judul “Perkembangan sosial emosional anak melalui metode bercerita pada kelompok B.1 RA Al-Ulya Bandar Lampung”, 2017.14. Saridawati melakukan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia Dini Melalui Metode Proyek di TK Nurul Ihsan Ilmi Medan Tembung”, 15.2017.

LANDASAN TEORI

Perkembangan Sosial Emosional

  • Pengertian Perkembangan
  • Karakteristik Perkembangan Sosial Emosional
  • Tahapan-Tahapan Perkembangan Sosial Emosional
  • Tujuan Kemampuan Sosial Emosional

Jadi, perkembangan sosial emosional merupakan kepekaan anak dalam memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Tahapan perkembangan sosial emosional anak menurut George Herbert Mead (dikutip oleh Eka) adalah sebagai berikut:22 a.

Pembelajaran Kelompok

  • Pengertian Pembelajaran Kelompok (Cooperative Learning) 26
  • Tujuan Pembelajaran Kelompok
  • Langkah atau Tahap dalam Pembelajaran Kelompok
  • Kelebihan Pembelajaran Kelompok
  • Kelemahan Pembelajaran Kelompok

Pembelajaran kelompok atau pembelajaran kooperatif akan efektif digunakan apabila: (1) guru menekankan pentingnya kerja sama daripada upaya individu atau individu, (2) guru menginginkan adanya pemerataan hasil dalam pembelajaran kelompok, (3) guru dapat memberikan kontribusi. tutor sebaya atau belajar melalui teman, (4) guru menginginkan pemerataan partisipasi aktif siswa, (5) guru ingin siswa mampu memecahkan suatu masalah. Pembelajaran kelompok dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, meningkatkan nilai belajar siswa dalam proses pembelajaran, dan mengubah norma-norma yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Tujuan pembelajaran kelompok ketiga adalah mengajarkan siswa mengembangkan keterampilan sosial dalam bentuk kerjasama dan kerja sama.

Siswa harus memiliki keterampilan sosial, dengan pembelajaran kelompok ini siswa yang berpengalaman dalam mengambil keputusan dalam kelompok dan posisi kepemimpinan terfasilitasi, serta siswa dapat berinteraksi dan belajar bersama dengan siswa dari latar belakang yang berbeda. Langkah-langkah atau tahapan pembelajaran kelompok dapat diuraikan sebagai berikut: 32.. a) Pembelajaran diawali dengan guru mendiskusikan tujuan pembelajaran dan membangkitkan motivasi belajar siswa. Untuk mensukseskan pembelajaran kelompok ini diperlukan dukungan fasilitas pembelajaran, alat dan biaya yang sesuai.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Penjamin Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Upaya meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui belajar kelompok di kelas B di PAUD PGRI Belajar kelompok di kelas B di PAUD PGRI. Salah satu upaya guru dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak kelas B di PAUD PGRI adalah dengan melakukan pembelajaran kelompok. Perkembangan Sosial Emosi Anak Kelas B PAUD PGRI 15 A Iringmulyo Metro Timur A Iringmulyo Metro Timur.

Jadi perkembangan sosial emosional siswa kelas B3 yaitu 9 anak yang berkembang sesuai harapan (BSH), 2 anak yang mulai berkembang (MB) dan 1 anak yang belum berkembang (BB).‖10. Perkembangan sosial emosional anak melalui belajar kelompok di kelas B PAUD PGRI 15 A Iringmulyo di kelas B PAUD PGRI 15 A Iringmulyo. Upaya seorang guru dalam meningkatkan perkembangan sosial emosional anak melalui belajar kelompok di Kelas B PAUD PGRI 15 A Iringmulyo Metro Timur telah berhasil.

Dengan demikian perkembangan sosio emosional siswa belum berkembang (BB), mulai berkembang (MB) dan berkembang sesuai harapan (BSH).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Lokasi Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya di PAUD PGRI
  • Visi, Misi, dan Tujuan di PAUD PGRI
  • Sarana dan Prasarana di PAUD PGRI

PAUD TK PGRI Metro Timur merupakan sebuah taman kanak-kanak di Kota Metro yang didirikan oleh Dr. March dibantu oleh Panitia Pendiri pada tanggal 25 Maret 1982 dengan Bapak. Sugiyo sebagai ketua, Dr. Suyono sebagai sekretaris, Bapak Eko Suprapti sebagai bendahara, Ibu. Suhartati dan Ny. Uliat sebagaimana anggota lainnya.1. Pembentukan PAUD PGRI disaksikan oleh seluruh orang tua/wali siswa dan perangkat desa setempat. Direktur sementara sekolah yaitu Ny. Suhartati, guru SDN 2 yang juga menjabat direktur TK PGRI. Setelah beroperasi selama beberapa tahun, PAUD PGRI memiliki gedung sendiri yang tidak jauh dari lokasi lama dan hingga kini memiliki 5 ruang kelas lokal.

Visi PAUD PGRI adalah mewujudkan pendidikan bermutu yang mengembangkan seluruh potensi anak agar menjadi manusia yang sehat, mandiri, kreatif, disiplin, sukses, berakhlak mulia, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. B. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah terlihat data siswa terbagi dalam beberapa kelas yaitu pada kelas A.1 berjumlah 12 siswa yang terdiri dari 6 laki-laki dan 6 perempuan, kelas A. 2 berjumlah 13 siswa, termasuk 7 laki-laki dan 6 perempuan, B. 1 berjumlah 13 siswa, termasuk 8 laki-laki dan 5 perempuan, B.2 berjumlah 12 siswa, termasuk 5 laki-laki dan 7 perempuan, B.3 berjumlah 12 siswa, termasuk 3 laki - laki - laki dan 9 perempuan, B.4 berjumlah 12 siswa, termasuk 5 laki - laki dan 7 perempuan, B.5 berjumlah 14 siswa, termasuk 4 laki - laki dan 10 perempuan. Peneliti melakukan penelitian di kelas B.3 yang berjumlah 12 siswa dengan guru kelas Ibu Eko Sejati Narulita.

Hasil Penelitian

  • Upaya Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak
  • Perkembangan Sosial Emosional Anak pada Kelas B

Di PAUD PGRI 15 A Iringmulyo Metro Timur menggunakan kurikulum K-13 yang menekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu tumbuh kembang jasmani dan rohani agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut dalam bidang perkembangan sosial emosional khususnya pada bidang bidang perkembangan emosi anak. Perkembangan sosial emosional anak yaitu anak mempunyai kemampuan mengelola emosi positif ketika melakukan sosialisasi atau dalam interaksi sosial.4 Proses sosial emosional diperlukan dalam pembelajaran kelompok karena anak dapat terhubung dengan teman sebayanya. Anak sosio emosional yaitu anak yang mengetahui cara bersosialisasi di sekolah/keluarga/lingkungan sekitar, mengetahui cara mengelola emosi dengan baik, berkomunikasi dengan baik, bekerja sama, saling membantu dan menghargai pendapat sesama penderita.

Apabila anak tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi dan mengelola emosi dengan baik, maka ia tidak akan optimal dalam melakukan aktivitas dan tidak optimal dalam perkembangan sosial emosional anak. Pada masa pandemi Covid-19, perkembangan sosial emosional anak di kelas B dilakukan secara daring di rumah dengan mengirimkan video pembelajaran kepada anak dan video call langsung kepada anak dengan bimbingan orang tua dan tidak lepas dari bimbingan guru. Dapat disimpulkan bahwa di PAUD PGRI terdapat pemahaman mengenai perkembangan sosial emosional anak, ada hasil perkembangan yang dapat dikatakan baik, namun perkembangan sosial emosional sebagian anak belum maksimal.

Jika dikatakan tentang perkembangan sosial emosional anak kelas B3 PAUD PGRI pada usia 5-6 tahun, maka pada usia ini sudah dapat dikatakan bahwa anak berkembang sesuai harapan (BSH).

Pembahasan

  • Perkembangan Sosial Emosional Anak melalui Belajar

Adapun indikator perkembangan sosial emosional siswa yaitu guru dapat menilai perkembangannya, siswa mampu mengendalikan emosinya ketika merasa senang, marah, sedih, mampu memperlakukan teman dan guru dengan sopan, mereka terbiasa bekerja sendiri, mereka antusias. dalam beraktivitas, mampu mengikuti peraturan yang ada, suka membantu satu sama lain, saling membantu teman, mampu bekerja sama dengan baik, tidak egois dalam arti mau mengalah dan tidak menang sendiri. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti PAUD PGRI 15 A Iringmulyo Metro Timur dapat dipahami bahwa rata-rata perkembangan sosial emosional siswa sesuai dengan usianya. Dalam pembelajaran daring, guru dapat melihat perkembangan sosial emosional siswa ketika orang tua mengirimkan video hasil kegiatan siswa sesuai pembelajaran hari itu, dan guru dapat melihat perkembangan siswa melalui video call secara langsung.

Perkembangan sosio-emosional siswa sangatlah penting karena menentukan sikap sosialisasinya terhadap lingkungan sekolah, keluarga dan sekitarnya. Ketika pembelajar sosial-emosional telah berkembang dengan baik, mereka dapat dan siap untuk pendidikan lebih lanjut. Siswa berkembang dengan baik, berkembang sesuai usianya, dalam menilai perkembangan sosial emosional ada beberapa indikator yang dinilai guru yaitu kebiasaan bekerja sendiri, semangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, perilaku santun, kemampuan mengendalikan emosi. , mengikuti aturan main/belajar mandiri, menolong, tahu bagaimana bekerjasama dengan teman, saling membantu teman, siap mengalah dan tidak menang sendirian.

Siswa menyelesaikan tugas kelompok pertama yang diberikan guru yaitu mendiskusikan cara menggambar lebah.

PENUTUP

Kesimpulan

Guru menerapkan pembelajaran kelompok, melaksanakan tahapan yang berbeda-beda, dan guru melaksanakan pembelajaran sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) yang berlaku. Tahapan yang dilakukan guru adalah membentuk anggota kelompok, menjelaskan apa yang akan dilakukan siswa, memberikan insentif dan dorongan agar siswa antusias mengikuti pembelajaran kelompok, menceritakan tema pembelajaran seperti tema binatang dengan subtema hewan bersayap, guru menyampaikan aturan pembelajaran dilakukan secara kerjasama dengan anggota kelompok memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpikir memecahkan masalah bersama anggota kelompoknya masing-masing.

Saran

Di bawah bimbingan guru, agar semua siswa dapat mempertahankan keunggulannya dalam pembelajaran kelompok, maka harus meningkatkan toleransi yang baik terhadap siswa. Bahwa sekolah menjaga kualitas hasil pembelajaran yang prima dengan model pembelajaran kelompok. Meningkatkan Keterampilan Sosial Emosional Melalui Permainan Kooperatif Pada Anak Keluarga Berencana.” Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Vol 2, No.

Pengembangan Emosi Sosial Anak Melalui Metode Bercerita di Kelompok B1 RA Al-Ulya Bandar Lampung.” UIN Bandarlampung. Meningkatkan perkembangan sosial emosional melalui kegiatan outing pada anak kelompok B di TK Asy-Syafa'ah Jember Tahun Ajaran Jember Vol III, No. Upaya meningkatkan kapasitas sosial emosional anak usia dini melalui metode proyek di TK Nurul Ihsan Ilmi Medan Tembung.”

Tingkat pencapaian aspek perkembangan anak usia 5-6 tahun berdasarkan standar nasional pendidikan anak usia dini.” NANAEKE 2 (Juni 2019). Peneliti bernama Fathur Rahma Yanti, lahir di Desa Ogan Lima pada tanggal 31 Oktober 1999, tinggal bersama orang tuanya yaitu Bapak. Yunus Efendi dan Ny. Siti Rohahah di Desa Ogan Lima, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara. Peneliti pertama kali menempuh pendidikan di SDN O2 Ogan Lima dari tahun 2017, kemudian melanjutkan pendidikan menengah di MTs Muhammadiyah Ogan Lima dari dan SMAN 01 Abung Barat lulus pada tahun 2017, kemudian penulis melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN Metro Lampung pada tahun 2017 sebagai Mahasiswa dan Pengajar Fakultas Tarbiyah Sains, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) melalui pilihan jalur UMPTKIN Universitas Negeri.

Referensi

Dokumen terkait

All of the songs except “Ruponeso” have an introduction which is sung by the leader, who is later joined by the chorus singing its ostinato figures.. Each leader has his own unique type