• Tidak ada hasil yang ditemukan

ERGONOMI TERAPAN & FISIOLOGI KERJA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ERGONOMI TERAPAN & FISIOLOGI KERJA "

Copied!
158
0
0

Teks penuh

Guru dan siswa datang ke kelas tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan/disepakati. Atau menyesuaikan tugas, istirahat, peralatan, dan peralatan agar sesuai dengan pekerjaan dapat membantu meringankan stres fisik dan mengurangi atau menghilangkan kondisi yang berpotensi serius, seperti kelumpuhan atau gangguan muskuloskeletal terkait pekerjaan (MSDs) (OSHA).

PERTANYAAN

Keberhasilan penerapan ini dapat tercapai apabila terdapat keseimbangan antara tuntutan tugas dan kemampuan, kapabilitas dan keterbatasan manusia yang dapat mengarah pada penampilan yang sehat, aman, nyaman, produktif dan terhindar dari kecelakaan, sakit dan penyakit. Indonesia sudah seharusnya memiliki standar ergonomis yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan masyarakat Indonesia, sehingga berbagai produk dapat dibuat sendiri secara ergonomis, sehingga mampu bersaing dengan berbagai produk dari negara lain.

MODUL PENDIDIKAN

Bahan Pengajaran PS D4 K3 FKM KMK OSH 067

ERGONOMI TERAPAN & FISIOLOGI KERJA MODUL I PERTEMUAN 2

Oleh

PROGRAM STUDI D4 K3

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS BINAWAN

Tahun 2020

ERGONOMI TERAPAN & FISIOLOGI KERJA

Human Information Proccesing & Kinerja Mental Dan

  • MODEL HUMAN INFORMATION PROCESSIING

Berbagai masalah ergonomis yang terjadi pada sistem kerja yang berbeda muncul dari kurangnya perhatian pada interaksi antara manusia dan sistem yang digunakan. Salah satu tanggung jawab profesional ergonomi adalah untuk memastikan interaksi yang dirancang secara optimal antara operator dan sistem kerja serta konsekuensi dari ketegangan mental yang terkait.

PERTEMUAN 2

Dalam hal ini, kesalahan manusia lebih layak disebut kesalahan yang disebabkan oleh manusia karena interaksi antara manusia dan sistem kerja tidak dirancang secara optimal, yang berkontribusi pada kegagalan sistem. Pendekatan pemodelan bukan satu-satunya cara, tetapi metode ini dapat membantu dengan analisis berbagai proses mental yang terjadi, pemahaman tentang keterbatasan operator dalam memproses informasi dan penilaian kesesuaian antara karakteristik operator dan sistem kerja.

HUMAN INFORMATION PROCCESING (HIP), KINERJA MENTAL DAN HUMAN ERROR

  • PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
  • BEBAN KERJA MENTAL
  • PENGUKURAN BEBAN MENTAL
  • STUDI KASUS : PERUBAHAN AMILASE SEBAGAI STRESS BIOMARKER PADA MASINIS SELAMA MENJALANKAN KERETA API

Selain itu, kesalahan atau respons yang lambat terhadap stimulus dapat terjadi karena beban kerja mental yang kurang optimal. Salah satu pendekatan untuk mengevaluasi beban kerja mental adalah dengan menggunakan filosofi beban kerja mental adalah besarnya permintaan.

HUMAN ERROR

Klasifikasi Prerequisites for Acts of Operators (Reinach and Viale, 2006) dari HFACS RR dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Melakukan perbaikan dengan mengurangi faktor-faktor dominan Dari faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya kesalahan, maka dapat dibuat kebijakan tentang faktor mana yang harus dipantau dan diperbaiki sesegera mungkin dengan melihat faktor mana yang paling besar kontribusinya terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. kesalahan. .

Tabel : General Task Type HEART
Tabel : General Task Type HEART

MODUL PENDIDiKAN

ERGONOMI TERAPAN & FISIOLOGI KERJA MODUL I PERTEMUAN 3

Tahun 2021

PERTEMUAN 3

Pengertian Ergonomi

Istilah ergonomis dalam bahasa Yunani berasal dari kata Ergos & Nomos yang berarti “pekerjaan” dan “peraturan atau peraturan kerja”. Dari dua kata tersebut dalam artian lepas sesuai dengan perkembangannya yaitu aturan atau tata tertib yang dijunjung tinggi di lingkungan kerja.

PERTEMUAN 3

Dilihat dari fakta sejarah, ergonomi telah menyatu dengan budaya manusia sejak zaman megalitik, dalam proses perancangan dan pembuatan benda-benda seperti alat kerja megalitik dan barang buatan sesuai dengan kebutuhan manusia pada masanya. Kita dapat mengamati benda-benda megalitik, bagaimana benda-benda tersebut memberikan informasi tersirat tentang keberadaannya, makna fungsi dan keindahannya.

Ergonomi terapan

ERGONOMI

Metode kualitatif berfokus pada pengalaman "dunia nyata" dan tekanan serta penggunaan teknologi atau lingkungan tempat kerja. Integrasi Teknologi Tinggi: Proses manual langkah demi langkah untuk menerapkan perubahan teknologi di tempat kerja.

ERGONOMI DI TEMPAT KERJA A. Tempat Aktifitas Kerja di Industri

Macroergonomic Structural Analysis (MAS): Proses menganalisis struktur sistem kerja untuk kesesuaian dengan aspek sosio-teknis. Dalam konteks yang lebih makro ini, perlu melihat sistem kerja sebagai sistem terbuka yang dipengaruhi oleh organisasi dan lingkungan eksternal.

Gambar : Komponen Dalam Sistem Kerja
Gambar : Komponen Dalam Sistem Kerja

PERTEMUAN KE 5

KINESIOLOGI PEKERJA

POSISI TUBUH PERSPEKTIF KINESIOLOGY

  • Kinesiologi : ilmu yg mempelajari tubuh manusia saat melakukan gerakan aktivitas tubuh
  • Merupakan lintas disiplin ilmu : Anatomi tubuh manusia (Antropotomi), Fisiologi Neuromuskuler dan ilmu ttg Aplikasi aspek Mekanika pada
  • Sehingga secara sederhana kinesiologi adalah mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement)
  • BIDANG

Ini adalah lintas disiplin: Anatomi tubuh manusia (Antropotomi), Fisiologi Neuromuskuler dan ilmu penerapan aspek mekanik dalam fisiologi neuromuskular dan ilmu penerapan aspek mekanik tubuh manusia (Biomekanik). Frontal, adalah bidang yang tegak lurus dengan bidang tengah dan sejajar dengan sumbu panjang tubuh.

Kinesiologi Pekerja

  • ARAH
  • LETAK
    • Sumbu horizontal atau sumbu bilateral merentang dari ‘timur ke barat’
    • Sumbu antero-posterior merentang dari ‘depan ke belakang’ terhadap posisi anatomis
  • Gerak pada Bidang Sagital
    • Fleksi – suatu gerak sendi yang memperkecil sudut sendi di antara dua tulang atau lebih. Gerak ini terjadi di sekitar sumbu transversal
    • Ekstensi – gerak kebalikan dari fleksi. Ekstensi adalah gerak meluruskan di sekitar sumbu transversal ketika sendi bergerak dari
    • Dorsifleksi – gerak fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah atas, membawa kaki mendekati tungkai bawah
    • Plantar fleksi – gerak fleksi pada sendi pergelangan kaki ke arah bawah telapak kaki, membawa kaki menjauhi tungkai bawah
    • Abduksi – gerak ke samping, menjauhi tubuh pada posisi anatomis
    • Hiper-abduksi – gerak abduksi melampaui sudut optimal yang memungkinkan
    • Adduksi – kebalikan dari abduksi, mengarah kembali ke posisi anatomis
    • Hiper-adduksi – gerak adduksi melebihi garis tengah tubuh
    • Elevasi – gerak bahu kearah telinga, seperti ketika mengangkat bahu untuk mengatakan, “Saya tidak tahu.”
    • Depresi – kebalikan elevasi, kembali ke posisi anatomis
    • Feksi Lateral – menekuk leher atau batang tubuh ke samping
  • Gerak pada Bidang Transversal
    • Abduksi horizontal – suatu gerak unik pada bidang transversal
    • Protaksi – abduksi skapula (tulang belikat) menuju garis tengah tubuh
    • Retraksi – adduksi skapula kembali ke posisi anatomis netral
  • ANATOMI TUBUH
  • KEMAMPUAN KERJA FISIK

Fleksi menggerakkan sendi dari posisi netral ke posisi acak dalam arah yang sama dengan gerakan alami sendi. Ekstensi adalah gerakan peregangan pada sumbu transversal saat sendi bergerak dari ekstensi pada sumbu transversal ke saat sendi bergerak kembali dari posisi fleksi ke posisi anatomis netral pada bidang sagital. Dorsifleksi - menekuk sendi pergelangan kaki ke atas, membawa kaki lebih dekat ke kaki bagian bawah.

Fleksi plantar – fleksi pergelangan kaki ke arah bagian bawah kaki, dengan kaki menjauh dari bagian bawah kaki. Mengangkat bahu - gerakkan bahu ke arah telinga seolah mengangkat bahu dan berkata, "Saya tidak tahu." untuk mengatakan, "Saya tidak tahu." Pekerjaan sedang dengan gaya intermiten hingga 22,2 kg atau gaya sering hingga 8,9 kg atau gaya kontinu 4,4 kg.

Pekerjaan berat mengerahkan hingga 44,4 kg gaya atau hingga 22,2 kg gaya sering atau hingga 8,9 kg gaya terus menerus.

ERGONOMI TERAPAN & FISIOLOGI KERJA MODUL 2 PERTEMUAN KE 6

ANTROPOMETRI

ERGONOMI TERAPAN & FISIOLOGI KERJA PERTEMUAN 6

VARIASI DIMENSI TUBUH MANUSIA

Nyeri jangka panjang pada sistem muskuloskeletal dapat meningkatkan risiko penyakit atau cedera muskuloskeletal.

MODUL 2 PERTEMUAN 6 Ilmu Antropometri

  • Definisi & Sejarah
    • Sejarah Antropometri
    • Sejarah Antropometri
  • FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI ANTROPOMETRI
  • MET ODE PENGUKURAN

Secara umum dijelaskan bahwa antropometri merupakan ilmu yang erat kaitannya dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri secara definitif dinyatakan sebagai studi yang melibatkan pengukuran dimensi tubuh manusia dan menerapkan desain yang melibatkan geometri fisik, massa tubuh, dan kekuatan. Berikut adalah beberapa faktor yang akan mempengaruhi dimensi tubuh manusia, sehingga seorang desainer harus memperhatikan faktor-faktor tersebut, antara lain:

Cari data rata-rata dan distribusi dimensi yang digunakan oleh populasi yang diukur. Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus) Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus. Tinggi tangan dalam posisi lurus, diukur dari lantai hingga perpanjangan tangan lurus ke atas (vertikal.

Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur dengan angka 24 tetapi dalam posisi duduk.

PENGGUNAAN ANTROOMETRI UTK PERANCANNGAN

Mereka yang memiliki tubuh besar atau kecil berfungsi sebagai pembatas ukuran populasi pengguna yang akan diakomodasi oleh desain. Idealnya sebuah desain dapat menampung 100% populasi jika tidak ada kendala dari segi biaya, estetika dan aspek teknis.

VARIASI DIMENSI TUBUH MANUSIA

Contoh produk yang biasa menggunakan pendekatan ini adalah meja kursi dengan ketinggian yang bisa dinaikkan dan diturunkan, kemiringannya bisa diatur, dll. Jika pekerjaan tersebut merupakan gabungan dari elemen-elemen yang cocok dengan kedua jenis workstation di atas, maka elemen-elemen pekerjaan tersebut dapat difasilitasi dengan menerapkan desain workstation duduk/berdiri.

Pembagian Kelompok Antropometri

Peralatan per Kelompok

PERTEMUAN 9

PRAKTIKUM

KESEIMBANGAN FISIK & PSIKOLOGI

Keseimbangan Fisik & Psikologi serta Fisiologi Kerja dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

  • Kapasitas Dasar

Adanya keterbatasan fisik pekerja sesuai dengan kebutuhan jenis pekerjaan yang disebabkan oleh sistem ketenagakerjaan tidak menjadi perhatian.

MODUL3 PERTEMUAN 9

  • Faktor Budaya dan Iklim Kerja
  • Kelelahan
  • Konsep Dasar
  • PERTEMUAN 10

Iklim organisasi disebut Iklim Perusahaan: proses mengukur "budaya" suatu organisasi mendahului gagasan budaya organisasi. Penelitian oleh Dennis Rose dan rekan menemukan hubungan yang sangat kuat antara iklim organisasi dan tanggapan karyawan seperti tingkat stres, ketidakhadiran, komitmen dan partisipasi. Konsep iklim organisasi hanya berkaitan dengan persepsi dan perasaan masing-masing individu yang matang dari lingkungan organisasi sebagaimana sebenarnya dihasilkan oleh perkembangan budaya.

2008 menegaskan bahwa iklim organisasi sangat memperhatikan pengaruh banyak elemen, karakteristik dan/atau kualitas lingkungan kerja terhadap perilaku individu. Schneider 2008 menulis bahwa iklim organisasi terkait dengan bagaimana karyawan memandang praktik, prosedur, dan kebijakan formal dan informal yang diterapkan dalam organisasi. Karena pengaruh iklim organisasi mempengaruhi setiap individu lebih langsung daripada budaya dan karena iklim itu eksklusif dan berbeda, dirasakan oleh setiap karyawan, dalam hal ini terkait dengan persepsi subyektifnya, kita dapat menyimpulkan bahwa iklim organisasi harus memiliki pengaruh yang lebih langsung dan lebih kuat pada perilaku individu sebagai iklim organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Halpin (1971) dengan menggunakan Organizational Climate Description Questionnaire (OCDQ), terdapat 6 klasifikasi iklim organisasi sebagai berikut.

FISIOLOGI KERJA DALAM UPAYA MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT

KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA YG AMAN

Daya fisik & beban kerja, mekanisme penyediaan energi untuk kerja, proses metabolisme, kapasitas kerja fisik, intervensi. Sejumlah efek buruk dapat terjadi ketika tekanan fisik suatu pekerjaan melebihi kapasitas fisiologis pekerja. Dampak negatif ini secara konseptual diartikan sebagai rendahnya energi yang dihasilkan oleh proses metabolisme tubuh dibandingkan dengan energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.

Kondisi seperti ini secara kronis dapat mengakibatkan kelelahan yang berlebihan yang tidak dapat diatasi dengan istirahat saja (penumpukan kelelahan). Energi diperoleh dari nutrisi yang berasal dari makanan dan beberapa minuman yang masuk ke dalam tubuh. Nutrisi tersebut melalui proses metabolisme diubah menjadi energi yang siap digunakan oleh otot.

Untuk memahami proses ini, diketahui fungsi-fungsi yang berkaitan dengan produksi energi dalam tubuh terdiri dari.

MODUL3 PERTEMUAN 10

PERTEMUAN 12

Biomekanika 1 & 2 MODUL 5 Metode RULA & REBA

  • BIOMEKANIKA

PERTEMUAN 12

  • PENGUKURAN KAPASITAS OTOT RANGKA
  • GERAK TELAAH BIOLOGI
    • Gerak Volunter
    • Gerak Reflek
    • Gerak Ritmis
    • Gerak Manipulatif

Respon internal tubuh terhadap tuntutan kerja dapat dihitung dari besarnya gaya pada bisep dan momen yang terjadi pada sendi siku. Analisis model tangan dan siku saat menahan beban. Jika kita menganggap berat tangan adalah 1 kg, maka akan ada gaya 10 N di pusat massa tangan, gaya ini juga memiliki arah ke bawah dan ke bawah. Momen luar yang diakibatkan oleh gaya luar yaitu gaya pada titik beban dan gaya pada pusat massa lengan.

Momen dalam akibat gaya dalam yaitu gaya pada titik siku dan gaya pada bisep (Fbiceps). Refleks berbentuk: pola gerakan kompleks yang melibatkan interaksi antara refleks ekstremitas (tangan dan kaki). Merupakan refleks yang terjadi dalam kerjasama antara pusat otak dengan sistem saraf dan otot-otot anggota gerak untuk menghasilkan gerakan.

Gerakan ini dimulai dan diakhiri secara sadar, tetapi gerakan selanjutnya yang mengikuti awal gerakan adalah gerakan refleks dari bentuk yang tetap.

ERGONOMI TERAPAN & FISIOLOGI KERJA Modul 5 PERTEMUAN 15

Metode RULA, REBA, Nordic Body Map (NBM)

Metode, RULA, REBA, Nordic Body Map (NBM)

PERTEMUAN 15

  • RULA (Rapid Upper Limb Assessment)
  • Grup A (Lengan bagian Atas, lengan bagian bawah dan pergelangan tangan)
  • Grup B (Leher, punggung dan kaki)
    • REBA (Rapid Entire Body Assessment)
  • NORDIC BODY MAP (NBM)

REBA lebih bersifat umum, dengan penambahan salah satu sistem baru dalam analisis yang mencakup faktor dinamis dan statis berupa beban interaksi beban individu, dan konsep baru mengenai pertimbangan yang disebut "The Gravity Attended" untuk memprioritaskan posisi yang paling unggul. 154 The Nordic Body Map adalah metode pengukuran subyektif untuk mengukur nyeri otot karyawan. Melalui Nordic Body Map dapat diketahui bagian otot mana yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan bervariasi dari tidak nyaman (sedikit nyeri) hingga sedikit nyeri.

The Nordic Body Map digunakan untuk melihat dan menganalisis peta tubuh sehingga dapat dinilai jenis dan derajat masalah muskuloskeletal yang dialami pekerja. Data masalah muskuloskeletal diperoleh melalui wawancara dengan pekerja dengan mengisi tabel kuesioner Nordic Body Map. Skor Peta Tubuh Nordik didasarkan pada tanggapan yang diberikan pekerja, antara lain tidak sakit, sakit ringan, sakit, dan sangat sakit.

Kuesioner Peta Tubuh Nordik adalah kuesioner yang paling banyak digunakan untuk menentukan ketidaknyamanan pekerja, karena standar dan terorganisir dengan baik.

Gambar 1.1 Worksheet RULA
Gambar 1.1 Worksheet RULA

Gambar

Tabel : General Task Type HEART
Tabel : Error Producing Conditions
Gambar : Komponen Dalam Sistem Kerja
Tabel Data Pengukuran Tubuh
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan proses penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase menurut Pasal 27 sampai dengan 60 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 dan memiliki keputusan lembaga