• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESSAY 2

N/A
N/A
alya alawiah

Academic year: 2025

Membagikan "ESSAY 2"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ESSAY

PERTUMBUHAN PENDUDUK SEBABKAN PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN

Disusun untuk Melengkapi Nilai Tugas Essay Kedua Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup

Disusun Oleh :

Nama : Alya Alawiah Adadiah NPM : 40521100037 Kelas A – Reguler B2

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS WIDYATAMA

(2)

PERTUMBUHAN PENDUDUK SEBABKAN PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN

Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia terus mengalami peningkatan.

Menurut Worldometers, pada tahun 2020 diproyeksikan penduduk Indonesia sebanyak 273,5 juta jiwa yang artinya bertambah sekitar 1,15% dari tahun 2019 dimana penduduknya berjumlah 270,6 juta jiwa. Dan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga menyebutkan bahwa kontribusi pertambahan penduduk paling besar disumbangkan oleh Jawa Barat yang mencapai 5,2 juta jiwa.

Dengan meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk ini, maka akan bertambah juga kebutuhan manusia dalam hal produksi makanan, industrialisasi, konsumsi sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, bahkan polusi.

Jumlah penduduk yang semakin meningkat akan sejalan dengan peningkatan industrialisasi. Pertumbuhan industrialisasi berfungsi sebagai penyeimbang pertumbuhan penduduk yang membutuhkan lapang pekerjaan berlebih bagi masyarakat dan juga berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Didalam pertumbuhan industrialisasi tentu saja dibutuhkan lahan-lahan yang cukup luas untuk melakukan sebuah pembangunan industri, dengan semakin banyaknya lahan pembangunan maka akan semakin sedikit ruang untuk peresapan air dan mengakibatkan cadangan air tanah berkurang. Bisa dikatakan dengan adanya pertumbuhan penduduk maka akan berpengaruh pada penurunan kondisi dan kualitas lingkungan atau bisa juga dibilang sebagai degradasi lingkungan.

Degradasi lingkungan yang terjadi di sekitar industri biasanya tidak jauh dari degradasi air dan degradasi udara. Degradasi air adalah suatu penurunan kualitas air secara fisik ataupun kimia dan penurunan kuantitas air. Sebagai contoh dari telah terjadinya degradasi disekitar industri yaitu ketidakseimbangan debit air, jadi sewaktu datangnya musim hujan debit air melampaui batas dan terjadilah banjir di depan gerbang industri maupun dijalan raya kawasan industri namun pada saat musim

(3)

kemarau akan terjadi kekeringan. Banjir yang terjadi disebabkan oleh kurangnya daerah resapan air disekitar wilayah dikarenakan dampak dari banyaknya lahan pembangunan yang dijadikan industri dan juga dapat disebabkan oleh adanya hasil dari proses industri.

Dengan ada banyaknya industri, akan banyak juga hasil dari proses industri berupa limbah. Limbah seharusnya bukan suatu masalah yang besar jika dikelola dengan baik, namun nyatanya masih banyak industri sekitar yang entah kekurangan dana untuk mengolah limbah atau mungkin memang kurang dan tidak adanya kepedulian dari para pelaku industri terhadap limbah tersebut. Terdapat salah satu pelaku industri susu yang membuang limbah industrinya secara sembarangan ke sungai, hal ini lama kelamaan akan mendatangkan masalah dan berdampak mencemari air sungai. Limbah industri susu dapat mencemari lingkungan dikarenakan limbah tersebut mengandung zat pencemar yang cukup tinggi melebihi ambang batas baku mutu air buangan, sehingga akan mengakibatkan pencemaran lingkungan jika limbah tersebut langsung dibuang ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu.

Tidak bisa dipungkiri sungai disekitar kawasan industri ini juga tercemar bukan karena perilaku para pelaku industri saja, melainkan juga oleh perilaku warga sekitar yang sama-sama masih mempunyai kebiasaan untuk membuang limbah rumah tangga (misalnya limbah cucian) secara langsung ke sungai. Air sungai yang telah tercampur oleh limbah industri dan limbah rumah tangga ini dapat mengalami proses eutrofikasi yaitu perairan menjadi terlalu subur yang menyebabkan peningkatan jumlah alga dan fitoplankton yang kemudian akan saling berebut cahaya untuk fotosintesis. Karena alga yang jumlahnya terlalu banyak, maka fitoplankton dibagian bawah akan mengalami kematian massal dikarenakan terjadi kompetisi dalam mengkonsumsi oksigen.

Selain terjadi degradasi air didaerah sekitar industri, ada juga degradasi lingkungan yang terjadi seperti adanya polusi udara yang terjadi dikawasan industri.

Jumlah polutan akan semakin meningkat ketika aktivitas semakin tinggi. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari transportasi, industri, dan domestik. Faktor yang secara tidak langsung berpengaruh pada pencemaran udara ialah pertumbuhan

(4)

penduduk, laju urbanisasi yang tinggi serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang pencemaran udara.

Pada daerah kawasan industri ini sudah jelas yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara adalah kepulan asap pabrik yang keluar dari cerobong pabrik dan juga asap dari banyaknya transportasi yang berlalu-lalang dikawasan industri mulai dari motor, mobil, bus, dan truk. Komponen pencemar udara yang paling berpengaruh dalam pencemaran udara adalah karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, hidrokarbon, dan partikel-partikel kecil lainnya. Pencemaran udara ini dapat menyebabkan terganggunya kesehatan bagi manusia dan mengurangi tingkat kualitas lingkungan itu sendiri.

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan perindustrialisasi ini akan membawa pengaruh pada peningkatan masalah-masalah lingkungan yang akan terjadi. Karena dengan banyaknya orang maka akan lebih banyak juga aktivitas yang dilakukan.

Dengan banyaknya masalah yang terjadi yang terkait dengan lingkungan maka akan terjadi juga penurunan kualitas lingkungan, jadilah pertumbuhan penduduk itu bisa dibilang sebagai penurunan kualitas lingkungan. Dan sebagai contoh dampak dari pertumbuhan penduduk pada pertumbuhan industrialisasi didaerah sekitar yaitu terjadinya degradasi lingkungan yang timbul dari segi pencemaran air maupun pencemaran udara.

Pencemaran air ini disebabkan oleh dua faktor yang paling berpengaruh seperti kurangnya lahan untuk daerah resapan air dan kurangnya kesadaran para pelaku industri maupun warga sekitar kepada lingkungannya. Beberapa pabrik maupun warga masih sering melakukan pembuangan limbah secara langsung ke aliran sungai. Untuk mengatasi atau mengurangi pencemaran air ini perlu lebih disuarakan lagi ajakan agar masyarakat peduli dan memperhatikan lingkungan dimana ia tinggal, dan bagi para pelaku industri yang masih sering membuang limbah industrinya ke sungai agar diberikan sanksi sesuai dengan Undang-Undang yang telah berlaku (UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 69) dan pada

(5)

setiap industri sebaiknya melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu seperti diadakannya Wastewater Treatment Plant (WWTP) untuk libah cair agar tidak secara langsung dibuang ke sungai dan mencemari sungai tersebut.

Dan pada pencemaran udara yang telah terjadi disekitar industri yang disebabkan oleh kepulan asap dari cerobong asap industri maupun dari banyaknya transportasi yang berlalu lalang, pencemaran udara ini menurut saya tidak bisa dihilangkan tetapi masih bisa dikurangi kadar pencemarannya seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan penggunaan mobil dengan bahan diesel karena akan lebih banyak mengeluarkan nitrogen oksida dan upaya industri untuk melakukan pembersihan aliran gas atau udara sebelum dibebaskan ke lingkungan. Dan yang terpenting agar lingkungan ini tidak terlalu banyak mengalami kerusakan dan penurunan dalam masa pertumbuhan penduduk dan perindustrialisasi yang tinggi adalah tingkat kesadaran dari masing-masing pribadi lagi yang harus semakin ditingkatkan agar lebih peduli untuk menjaga kelestarian lingkungan yang ia tinggali.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Budi, W. K. (2002). Pengolahan Limbah Cair Industri Susu. Manusia dan Lingkungan Vol. IX No. I, 23-31.

Donella H. Meadows, D. L. (1972). The Limits To Growth. New York: Universe Book.

Gunawan, M. F. (2007). Antara Pembangunan Ekonomi Dan Degradasi Lingkungan. E ko-Regional Vol. 2, No. 2, 107-111.

Kiswanto, A. F. (2013). Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri Dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 246-254.

Setyowati, R. D. (2016). Studi Literatur Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Kualitas Air. Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik - Sistem Vol. 12 No. 1, 7-11.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan pencemaran udara akibat proses pengolahan atau hasil industri tersebut.Hasil industri yang dapat mencemari udara antara lain debu batu bara, semen, kapas,

Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap

Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta disebabkan karena

Pencemaran udara berarti hadirnya satu atau beberapa kontaminan di dalam udara atmosfir di luar, seperti antara lain oleh debu, busa, gas, kabut, bau-bauan, asap atau uap

Menyusun strategi untuk pengendalian pencemaran udara konvensional sektor transportasi, sektor industri, dan sektor persampahan yang diterapkan di Kabupaten Batang.. 1.5

Fenomena fisik adalah fenomena yang tidak melibatkan campur tangan manusia atau keputusan manusia Fenomena sosial contoh pencemaran udara dari industri, transportasi dan

Perkembangan industri penerbangan disebabkan karena meningkatnya jumpah pengguna jasa transportasi udara. Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga membutuhkan

Dilain pihak, pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar fosil; pencemaran tanah terutama