(1) Pembacaan Alkitab: LUKAS 16 : 1 – 9
Tema:
“PILIHAN HIDUP BERIMAN YANG BERTANGGUNG JAWAB”
Latar Belakang
Hari ini kita sudah ada pada hari ke-253, terus- menerus kita di ingatkan tentang fokus pelayanan Pembaharuan GKI tentang “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya yang akan diterangi oleh firman Tuhan Lukas 16 : 1 – 9 dimanapun kita, tanggung jawab diperlukan untuk apapun yang dipercayakan. Di dalam kehidupan orang beriman salah satu hal penting yaitu harus
memberikan pilihan hidup yang tepat, yaitu hidup yang bertanggung jawab dan setiap orang beriman harus menyadari bahwa ada tanggung jawab yang di berikan oleh Tuhan yaitu supaya mempergunakan hidupnya atau milik kepunyaannya-
(2)
(hartanya) untuk melakukan pemberitaan Injil Kristus di tengah-tengah dunia ini. Injil Lukas yang ditulis pada tahun 60 Masehi menggambarkan secara detail kepada orang percaya bahwa pentingnya pelayanan Yesus bagi semua orang. Hal ini juga terlihat di dalam pembacaan Injil Lukas 16 : 1 - 9 berisikan
perumpamaan dari Yesus yang merupakan suatu pengajaran khusus bagi para Murid-Nya. Murid- murid Yesus diharapkan dapat belajar dari sikap seorang Bendahara yang tidak jujur.
Penjelasan Teks
Ada hal menarik di dalam perumpamaan Yesus di dalam teks Injil Lukas 16 : 1 – 9 yang memberikan suatu pengajaran iman untuk belajar dari seorang Bendahara yang tidak jujur. Tentu para murid Yesus sebagai tujuan utama dari pengajaran perumpamaan ini, namun kita juga sebagai orang percaya masa kini akan merasa aneh mengapa Yesus menggunakan - (3)
Contoh sikap etika seseorang yang negatif yang tidak memiliki kejujuran, yang sebenarnya sebagai murid ataupun orang percaya tidak boleh ditiru.
Teks Injil Lukas 16 : 1 – 9 tentang perumpamaan Yesus yang khusus ditujukan kepada para murid-murid-Nya ada dua pokok pengajaran, yaitu :
Ayat 1 – 7 Hidup beriman yang bertanggungjawab
Bila memahami ayat 1 – 7 dari teks Lukas 16 ini ada hal menarik yang Yesus hendak ajarkan kepada para Murid-Nya yaitu sikap hidup bertanggung jawab dan memiliki pikiran yang matang tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Yesus menceritakan bahwa ada seorang kaya yang memiliki bendahara yang dituduh menghamburkan uang majikannya. Kemudian dikisahkan bagaimana bendahara itu dipanggil untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dan ia dipecat.. Bendahara itu berpikir di dalam hati bahwa ia
(4)
tidak memiliki keahlian apapun selain hanya menjadi bendahara, Ia berpikir punya keahlian mencangkul, dan bila mengemis pasti malu. Bendahara berpikir bahwa hanya ada satu cara supaya ia bisa memiliki hari esok yang baik dan diantara orang yang berhutang bisa menampungnya ketika ia dipecat yaitu dengan cara memanggil semua orang yang pernah berhutang kepada tuannya, yaitu ia
menanyakan berapa hutang mereka. Orang pertama berhutang 100 tempayan minyak, ia memberi surat hutang kepada orang tersebut, namun ia menyuruh menurunkan hutang orang tersebut menjadi 50 tempayan saja (ayat 6). Dan untuk orang kedua yang berutang 100 pikul gandum, diberi surat hutang namun dipotong 20 pikul gandum, sehingga orang tersebut hanya menulis di surat hutangnya adalah 80 pikul gandum. Ini hal yang menarik karena
bendahara ini membuat suatu strategi bahwa di dalam keadaan ketika ia sudah tidak menjabat seorang bendahara lagi, orang-orang ini akan memberi tumpangan
(5)
baginya karena ia pernah menolong atau berjasa bagi mereka. Kita harus melihat bahwa melalui
perumpamaan ini Yesus tidak bermaksud bahwa orang percaya atau para muridNya didorong untuk mengikuti tindakan bendahara yang tidak jujur ini. Yesus sangat menolak nilai ketidakjujuran, namun hal penting yang diberikan dari sikap bendahara ini adalah ada sikap bertanggung jawab untuk hidupnya sendiri.
Firman Tuhan saat ini memberi petunjuk dari Yesus bahwa orang percaya atau para murid-Nya harus memiliki sikap hidup bertanggung jawab. Selain itu ayat 1 – 7 ini juga menunjukkan suatu sikap Yesus bahwa Ia tidak menyatakan bahwa memperoleh uang atau kekayaan itu sesuatu yang salah. Tidak ada yang salah. Menjadi murid Yesus harus sadar bahwa uang atau kekayaan itu dapat meolong pekabaran Injil.
Namun hal yang penting adalah harus dipergunakan secara bertanggung jawab, pelayanan yang dilakukan orang percaya juga harus dipertanggung jawabkan, dan harus bersikap strategis untuk pelayanan di masa depan.
(6)
Ayat 8 – 9 Kehidupan orang beriman harus memberikan pilihan
Pada bagian ini ada hal menarik yang dikatakan di dalam perumpamaan ini (ayat 8a) bahwa tuannya memuji bendahara yang tidak jujur sebagai orang cerdik karena berpikir strategis untuk masa depannya.
Di dalam mengakhiri perumpamaan ini Yesus pada ayat 8b memberikan suatu pernyataan atau statemen bahwa, ternyata anak-anak di dunia di dalam hal ini bukan para murid Yesus atau orang percaya jauh lebih cerdik di dalam melihat masa depannya dibanding dengan anak-anak terang.
Pernyataan Yesus ini memberikan suatu dorongan bagi para murid-Nya atau orang beriman supaya harus memberikan pilihan yang strategis dalam pelayanan dan tidak boleh kurang cerdik dari anak-anak dunia atau orang yang tidak percaya Yesus. Itulah mengapa
(7) mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu
diterima di dalam Kemah abadi”. Melalui penegasan Yesus ini menyatakan bahwa kadang Mamon atau harta benda/kekayaan yang dibayangkan sebagai oknum yang jahat itu dapat dipergunakan untuk pelayanan pekabaran Injil. Namun ada waktu uang atau harta kekayaan itu tidak lagi dibutuhkan karena itu bukan suatu tujuan pelayanan Injil Kristus, namun pilihan hidup beriman yang bertanggung jawab untuk mengembangkan misi keselamatan Allah di dalam dunia ini, akan menghantar orang percaya untuk memperoleh kehidupan kekal bersama Allah di dalam Yesus. Itu yang ditandai dengan kata Kemah abadi. Misi Tuhan Yesus harus dijalankan dengan memberikan pilihan iman yang bertanggung jawab.
Yesus pada ayat 9 memberikan penegasan kepada para Murid-Nya bahwa : “Ikatlah persahabatan dengan
mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika
Penerapan
Melalui teks perumpamaan di dalam Lukas 16 :1-9 yang menjadi pembelajaran iman untuk kita adalah : (8)
1. Menolong orang percaya masa kini untuk memiliki pilihan hidup beriman yang
bertanggung jawab. Orang percaya diharapkan untuk memahami dengan sungguh hidupnya diberikan oleh Tuhan Yesus untuk memiliki plihan hidup yaitu harus memiliki iman yang baik dan bertanggung jawab.
Pilihan itu seperti apa? Seperti pesan Yesus di dalam perumpamaan kepada para Murid-Nya sebagai seorang beriman harus memilih berpikiran cerdik atau pandai tapi berhikmat.
Artinya cerdik di dalam menjalani hidup, tahu apa yang akan terjadi di masa depan dan memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan yang akan datang dengan tepat atau strategis. Seperti bendahara tersebut maka orang percaya tidak boleh hanya pasrah dengan keadaan lalu menyatakan bahwa ah ini sudah nasib jadi kalau tidak berhasil, gagal didalam hidup, pekerjaan amburadul, hidup
(9)
rumah tangga tidak harmonis, pelayanan di jemaat statis atau tidak mengalami
persoalan lalu duduk diam dan menerima sebagai suatu bagian dari nasib. Ini pemikiran yang keliru, ada hikmat Tuhan yaitu memiliki kesanggupan untuk memecahkan persoalan hidup dan masa depan. Seperti sikap bendahara yang tidak pasrah dengan nasib, namun ia mencari jalan keluar yang strategis untuk masa depannya. Maka orang percaya pun harus demikian, tidak boleh lemah didalam iman.
Hidup harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan.
2. Ada hal lain juga di dalam hidup ini yang harus dipahami secara baik oleh orang percaya, mamon atau harta/kekayaan yang selalu dianggap sebagai kuasa jahat yang akan menguasai manusia, itu sebenarnya tidaklah
Benar. Mengapa? karena uang atau harta (10)
kekayaan bila dipergunakan secara baik untuk menolong orang yang membutuhkan,
pelayanan kemanusiaan atau pekabaran Injil maka akan bernilai positif seperti pada ayat 9 katakan. Namun hal yang mesti dipahami hidup orang percaya, tidak boleh sepenuhnya bergantung pada kekuatan mamon sehingga menjadi buta dan memiliki nafsu hanya mengejar mamon seperti banyak contoh kita dapati, banyak orang yang berambisi
memperoleh uang atau harta kekayaan namun tidak memiliki kebahagiaan bahkan berubah menjadi jahat dan menyebabkan banyak orang yang menderita.
3. Hal yang ketiga adalah Tuhan Yesus inginkan adalah uang atau kekayaan kita itu berguna bagi pelayanan, namun tidak sepenuhnya pelayanan pekabaran Injil bergantung pada
(11)
keselamatan yang berasal dari Tuhan itu sendiri yang utama bagi kehidupan orang percaya. Maka hal yang paling penting bagi orang percaya adalah berilah pilihan iman yang bertanggung jawab seperti yang Yesus kehendaki.
AMIN.
uang. Sebab hal yang pokok adalah
(7)
keluarga kita masing-masing, biarlah firman-Mu yang disampaikan oleh hambaMu jangan berlalu begitu saja tetapi tumbuh di dalam hati loh kami yang paling dalam untuk bertumbuh dan berbuah dalam
kehidupan kami, dan disaat ini secara khusus kami doakan keluarga di tempat ini, keluarga mengucapkan syukur atas napas kehidupan yang Tuhan Engkau berikan. Dan secara khusus kami berdoa untuk bapa keluarga atas pekerjaan yang dia lakukan supaya selalu membawa berkat dalam kehidupan keluarga, beri ia kesehatan, panjang umur dan jauhkan dia dari segala susah, mara bahaya bahkan maut sekalipun.
Kami berdoa bagi Ibu Keluarga, Tuhan berikan dia ketabahan , kemampuan untuk menopang suami dan anak-anak mereka ke jalan yang Engkau kehendaki bagi keluarga ini, berikan kesehatan, panjang umur dan jauhkan mereka dari segala hal yang datang menganggu kehidupan mereka, kami tengking itu hanya dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus . Kami doakan anak-anak mereka yang
(8) masih duduk dalam bangku pendidikan, Tuhan Engkau memberikan Roh kerajinan, Roh kepintaran bagi mereka, Yang mencari pekerjaan , Tuhan Engkau buka jalan bagi usaha mereka, dan disaat ini kami berdoa bagi keluarga-keluarga yang didalam kelompok ini, Tuhan jaga keluar masuk mereka dalam rumah masing-masing , yang sakit dirumah maupun dirumah sakit Tuhan Engkau jamah supaya ada kesembuhan dan nama-Mu selalu di puji dan dipermuliakan , dan lewat satu persekutuan Ibadah ini kami sudah mengumpulkan persembahan, kiranya Tuhan Engkau berkati , supaya berguna bagi jemaat kami, klasis dan aras sinode dan berguna bagi pekerjaan Tuhan. Inilah diri-diri kami yang kami persembahkan dan berbau harum dihadapan-Mu.
Inilah Doa Syafaat kami, hanya di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin”
Semua bangkit berdiri untuk kita mengakhiri Ibadah ini, mari menyanyi dalam Ny. Rohani: