• Tidak ada hasil yang ditemukan

etos kerja karyawan dalam pengelolaan - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "etos kerja karyawan dalam pengelolaan - IAIN Repository"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Dengan diterapkannya etos kerja pada KJKS BMT Al-Husnayain Tanggul Angin peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul tersebut. Etos Kerja Pegawai Dalam Pengelolaan Lembaga Keuangan Syariah di Kantor Kas BMT Al-Husnayain Tanggul Angin Sidowaras Kecamatan Bumi Ratu Nuban. Sehingga secara sistematis dapat diketahui etos kerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja pegawai dalam pengelolaan lembaga keuangan di BMT Al-Husnayain Tanggul Angin.

Tn. Supriyanto juga menyampaikan bahwa BMT Al-Husnayain telah menerapkan etos kerja dalam pengelolaan BMT Al-Husnayain. Penerapan etos kerja pegawai yang ada di kantor kas BMT Al-Husnayain lembaga keuangan Tanggul Angin Sidowaras telah berlangsung sejak berdirinya BMT. Etos kerja pegawai BMT Al-Husnayain akan dijadikan sebagai prasyarat mutlak yang harus ditumbuhkan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Etos kerja pegawai BMT Al-Husnayain sudah baik, hanya saja ada salah satu etos kerja pegawai yang belum diterapkan dengan baik.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Bagaimana etos kerja pegawai dalam pengelolaan lembaga keuangan syariah di Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-Husnayain Tanggul Angin. Faktor apa saja yang mempengaruhi etos kerja pegawai dalam pengelolaan lembaga keuangan syariah di Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Al-Husnayain Tanggul Angin.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Secara teoritis sebagai sarana pengayaan ilmu di bidang ekonomi Islam, khususnya dalam kaitannya dengan etika kerja dalam pengelolaan lembaga keuangan Islam. Secara praktis diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai masukan bagi pegawai BMT untuk mempraktekkan etika kerja dan disiplin kerja dengan baik.

Penelitian Relevan

Tesis ini membahas faktor-faktor apa saja yang menyebabkan turunnya etos kerja pedagang pasar Sekampung. 15 Muhhammad Zulham, Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, Skripsi (Medan, Universitas Sumatera Utara Medan, 2014). 16 Profesi Candika Yanti, Etos Kerja Pedagang di Pasar Sekampung Kabupaten Lampung Timur, 2009, disertasi (Metro, Noda Jurai Siwo Metro, 2010).

17 Septa Tia Wulandari, Hubungan Pengalaman Kerja Dengan Etos Kerja Pada KJKS BMT L-Risma Werknemers oleh die Pekalongan Takkantoor, Proefskrif (Metro, STAIN Jurai Siwo Metro, 2015).

LANDASAN TEORI

Pengertian Etos Kerja

Etos kerja adalah perasaan, ucapan, dan tindakan orang-orang yang bekerja di perusahaan, termasuk cara berpikir, bertindak, dan berperilaku yang dipengaruhi oleh etika kerja di perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa etos kerja adalah totalitas kepribadian individu dan cara individu mengungkapkan, mempersepsi, meyakini suatu pekerjaan sehingga menjadi kebiasaan yang menjadi ciri bertindak dan mencapai kinerja yang optimal. .

Konsep Etos Kerja dalam Islam

Menurut Ismail Yusanto, etos kerja Islami adalah aktivitas kerjanya dalam Islam merupakan bagian dari ibadah, karena kerja merupakan pelaksanaan salah satu kewajiban, dan hasil usaha yang diperoleh seorang muslim dari kerja kerasnya dinilai sebagai pendapatan yang mulia. Menurut Nurcholish Madjid, etos kerja dalam Islam merupakan hasil dari keyakinan seorang muslim bahwa bekerja berkaitan dengan tujuan hidupnya yaitu untuk memperoleh ridha Allah SWT. Berdasarkan uraian di atas, maka etos kerja dalam Islam sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai keimanan dan ibadah untuk melakukan aktivitas kerja dalam berbagai bidang kehidupan untuk mencapai ridha Allah SWT.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa etos kerja Islami yang dipraktikkan oleh Rasulullah adalah kerja tuntas, jujur, ikhlas, kerja menggunakan teknologi, kerja kelompok, kerja sebagai bentuk pengabdian.

Prinsip-Prinsip Etos Kerja Dalam Islam

Pelayanan adalah suatu bentuk usaha yang melayani kebutuhan orang lain, cara memulai bekerja dengan pelayanan adalah sebagai berikut: memandang pekerjaan dengan mulia dan bekerja dengan niat yang tulus dalam rangka beribadah kepada Allah, mengetahui keinginan pelanggan yang dilayani dan mengetahui tingkat kepuasan konsumen. Kerja keras dengan etos kerja yang baik akan sia-sia jika kita tidak menunaikan zakat sesuai dengan perintah Allah.

Dasar Hukum Etos Kerja Dalam Islam

Ayat di atas dapat dipahami bahwa seorang muslim harus bekerja keras dan mencari rezeki dengan dalih sibuk beribadah atau bertawakal kepada Allah, karena langit ini tidak akan menghujani emas dan perak.14 Manusia wajib untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhannya. kebutuhan tanpa mempercayai orang lain apalagi mengharapkan sedekah. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa seorang muslim dituntut untuk bekerja keras mencari rezeki dengan memperkokoh ibadahnya. Makna dari hadits di atas adalah bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk bekerja dan berusaha serta makan dari hasil keringat sendiri, bahwa bekerja dan berusaha dalam Islam adalah wajib, maka setiap muslim diwajibkan bekerja dan berusaha untuk mencapai kesejahteraan dalam kehidupan ini.

Rasulullah memerintahkan mereka untuk bekerja dengan kemampuan untuk bekerja dan mendorong mereka untuk tidak merasa lemah dan mengharapkan belas kasihan orang lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja

Etos kerja yang rendah secara tidak langsung dipengaruhi oleh rendahnya kualitas agama dan orientasi nilai-nilai budaya konservatif, yang berkontribusi pada bertahannya etos kerja yang rendah. Tingkat etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada tidaknya struktur politik yang mendorong orang untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja kerasnya. Etos kerja adalah pandangan dan sikap berdasarkan nilai-nilai yang kita yakini.

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi semangat kerja adalah.

Etos Kerja Dalam Pengelolaan Lembaga Keuangan

Etos kerja harus dimulai dengan kesadaran akan pentingnya tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara. 19 Anoraga Birawa, Motivasi Kerja dan Etos Kerja Islami Pegawai Bank Jatim Syariah Cabang Surabaya, Jurnal Ekonomi dan Teori Islam, Volume 1, Nomor 1, H.9. Karakter lembaga keuangan harus selalu diperkaya dengan nilai-nilai baru, sehingga etos kerja selalu dapat lebih dinamis dan kreatif dalam menjawab tantangan baru.

Etos kerja harus menjadi disiplin yang memandu setiap sumber daya manusia di lembaga keuangan untuk mengembangkan cara kerja yang efektif, kreatif, sinergis, produktif dan beretika, dalam semangat dan tanggung jawab memberikan layanan berkualitas kepada pemangku kepentingan.

Kinerja Karyawan

  • Pengertian Kinerja Karyawan
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan 26
  • Pengertian Lembaga Keuangan
  • Dasar Hukum Lembaga Keuangan
  • Bentuk Lembaga Keuangan Syari’ah

Menurut Dahlam Siamat, lembaga keuangan adalah badan usaha yang asetnya terutama berupa aset keuangan atau tagihan, seperti saham, obligasi, dibandingkan dengan aset riil, seperti bangunan, peralatan, dan bahan baku. Jadi, lembaga keuangan adalah badan usaha yang menghimpun harta berupa dana dari masyarakat dan menyalurkannya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan ekonomi dengan memperoleh imbalan berupa bunga sebesar persentase dari jumlah dana yang disalurkan. Lembaga keuangan syariah mendapatkan pijakan hukum yang kuat melalui UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang memperkenalkan sistem pengelolaan perbankan berdasarkan konsep bagi hasil, dimana pada tingkat tenis pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1992 tentang Perbankan Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil Pengertian prinsip syariah juga terdapat dalam Pasal 1 Nomor 12 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, yang menjelaskan prinsip-prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan fatwa di bidang syariah.

26 Abdul Ghofur Anshari, Penerapan Prinsip Syariah Pada Lembaga Keuangan, Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hal.10. Landasan hukum lembaga keuangan syariah juga diatur dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 275 tentang penghindaran unsur riba. Sistem keuangan di Indonesia diselenggarakan oleh dua jenis lembaga keuangan, yaitu lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan non-keuangan.

Lembaga keuangan perbankan secara operasional didukung dan diawasi oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia. 31 Andri Soemitra, Islamic Banks and Financial Institutions, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group.. 2012), hal.44. Prinsip syariah dalam sistem konvensional dikenal sebagai bank perkreditan rakyat. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa bentuk lembaga keuangan perbankan adalah bank umum syariah dan bank keuangan syariah. B.

Jenis lembaga keuangan non bank ada enam yaitu Batul Mal Wal Tamwil, Asuransi Syariah (Takaful), Reksa Dana Syariah, Pasar Modal Syariah, Pegadaian Syariah, Lembaga Zakat Infaq Shodaqah. Dengan adanya lembaga keuangan non bank ini, tidak akan ada riba dan ekonomi akan lebih efisien dan mendorong efisiensi sistem keuangan.

METODE PENELITIAN

Sifat Penelitian

Sumber Data

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, terkini dan akurat tentang etos kerja pegawai Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Al-Husnayain Tanggul Angin dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi etos kerja pegawai Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) tanggul angin Al-Husnayain. Anggota BMT Al-Husnayain Tanggul Angin sebagai sumber utama data ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling. Random sampling adalah cara penentuan sampel berdasarkan kebetulan, tanpa pertimbangan apapun.5 Yang dimaksud dengan random adalah siapa saja yang kebetulan cocok sebagai sumber data yang dibutuhkan oleh peneliti.

Metode ini merupakan prosedur pengambilan sampel yaitu memilih sampel dari orang atau unit yang paling mudah ditemukan 6 Sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah anggota BMT yang ditemui peneliti pada saat observasi. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data 7 Sumber data sekunder biasanya disusun dalam bentuk dokumen. Sumber data sekunder berupa buku, jurnal, majalah dan referensi sekunder merupakan referensi lain yang sejenis dengan referensi utama yang digunakan dalam penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu, percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut 8 Menurut Burhan Bugdin, wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian dengan cara meminta jawaban pada saat pewawancara dan responden atau orang yang diwawancarai 9 Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur. Dalam hal ini digunakan bentuk wawancara bebas terbimbing, yaitu pada saat melakukan wawancara pewawancara membawa serta pedoman yang hanya merupakan gambaran umum dari kondisi yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan kepada pengurus, karyawan dan anggota Baitul Maal Watamwil (BMT) Al-Husnayain Tanggul Angin, untuk mengetahui dan mengumpulkan informasi yang relevan tentang penerapan etika kerja dalam pengelolaan lembaga keuangan syariah.

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan yang berkaitan dengan data pribadi.10 Dalam penelitian ini, sumber yang akan dijadikan dasar pemikiran metode dokumentasi adalah data dari bahan tertulis berupa dokumen, arsip atau catatan, seperti sejarah, visi, misi tanggul angin Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Husnayain. Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yang dapat diamati oleh peneliti.11 Dalam artian data dikumpulkan melalui pengamatan oleh peneliti melalui panca indera. Metode ini merupakan metode observasi dari penelitian langsung (partisipan) maupun tidak langsung (non partisipan) terhadap objek penelitian.

Pengumpulan data dengan cara tidak langsung mengamati objek tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan etos kerja pegawai dalam pengelolaan lembaga keuangan di BMT Al-Husnayain Tanggul Angin. Hal-hal yang secara tidak langsung akan diamati oleh peneliti di BMT Al-Husnyain Tanggul Angin adalah. Peneliti melakukan observasi terhadap cara kerja karyawan dalam menerapkan etos kerja di BMT Al-Husnyain Tanggul Angin.

Mencermati perilaku pengurus dan karyawan mengenai etos kerja yang ada di BMT Al-Husnyain Tanggul Angin.

Teknik Analisis Data

Etos kerja pegawai dalam pengelolaan lembaga keuangan syariah di kas BMT Al-Husnayain Tanggul Angin.

Referensi

Dokumen terkait

Etos kerja merupakan sikap yang mendasar terhadap diri yang membentuk perilaku kerja positif yang berakar pada kesadaran mental, keyakinan yang fundamental,