• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PRINSIP 4 TEPAT PADA KEGIATAN PEMUPUKAN KOMPOS UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN (TM) DI PT. TUNAS PRIMA SEJAHTERA DESA LOA SAKOH KECAMATAN KEMBANG JANGGUT - Politani Samarinda Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EVALUASI PRINSIP 4 TEPAT PADA KEGIATAN PEMUPUKAN KOMPOS UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN (TM) DI PT. TUNAS PRIMA SEJAHTERA DESA LOA SAKOH KECAMATAN KEMBANG JANGGUT - Politani Samarinda Repository"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan praktik industri II. Orang tua, saudara dan keluarga besar saya telah memberikan dukungan materil dan moril. MP sebagai dosen pembimbing merupakan dosen pembimbing yang selalu senang memberikan dukungan baik materil maupun moril.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan penulisan laporan ini dan penulis berharap dapat bermanfaat bagi teman-teman yang Membutuhkannya. Magang Industri II merupakan proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan magang industri di tempat kerja nyata. Kegiatan ini memungkinkan mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat di lapangan dan di kampus pada dunia kerja nyata sesuai bidangnya.

Magang industri bermanfaat dalam mewujudkan visi dan misi perguruan tinggi untuk menciptakan mahasiswa yang memiliki kemampuan bersaing di dunia kerja. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan Praktik Industri II adalah: meningkatkan kompetensi dan pengalaman mahasiswa di lapangan dalam hal pengelolaan perkebunan kelapa sawit dan pemahaman etika kerja di perkebunan kelapa sawit. Tunas Prima Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Mahasiswa akan lebih mengetahui dengan melihat langsung kegiatan-kegiatan di perkebunan kelapa sawit dan dengan pengalaman tersebut diharapkan mahasiswa lulusan sarjana terapan/diploma 4 mempunyai peluang untuk berkontribusi dalam industri perkebunan.

Untuk mengetahui permasalahan atau hambatan apa saja yang terjadi dalam kegiatan pengelolaan perkebunan di PT Tunas Prima Sejahtera.

Sejarah Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk membantu RUPST dalam menjalankan tugasnya dan mempertanggungjawabkan rayon yang dipimpinnya, misalnya mengambil salah satu bagian yang berada di bawah pengawasan bersama dengan RUPST untuk memeriksa pekerjaan yang diperiksa oleh asisten bagian dan apabila ada bahan yang digunakan maka asisten senior dapat memeriksa dan mengutamakan cara kerja dan hasil penggunaan dosis yang benar. Beliau merupakan pemegang jabatan tertinggi pada divisinya masing-masing dan bertanggung jawab terhadap pencapaian target divisi yang dipimpinnya dalam pelaksanaan seluruh kegiatan, baik teknis maupun administratif. Merupakan posisi yang mengurusi perbaikan unit, manajemen unit, operator dan lain-lain dalam kegiatan perkebunan kelapa sawit.

Merupakan posisi yang mengelola kerjasama bisnis yang saling menguntungkan antara pemilik usaha kecil dan perusahaan, dengan berpedoman pada bimbingan dan pengembangan perusahaan. Tugas pokok pelaksana adalah mengawasi pekerjaan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan yang berada di bawah pengawasannya. Pelaksana bertindak sebagai pembantu dalam pengawasan dan pengorganisasian pekerjaan rutin dan pelaksana bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang dilakukan dan bahan-bahan yang digunakan.

Keamanan dalam operasional perusahaan siang dan malam selalu mengutamakan perlindungan fasilitas vital perusahaan, barak dan tempat manajemen.

Lokasi dan Waktu Kegiatan Magang Industri II

III KEGIATAN MAGANG INDUSTRI II.. 1) Rencana Kerja Tahunan (RKT) dilaksanakan sebelum akhir tahun atau sekitar bulan 11 atau bulan 12. Data yang diolah diperoleh dari asisten divisi masing-masing perkebunan karena melihat kondisinya tanah. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pelaksana menyiapkan RKH yang diajukan ke bagian administrasi H-1 dan berkoordinasi dengan asisten dan manajer.

Kegiatan ini mempunyai target yang harus dicapai oleh setiap kontraktor, namun hal ini tidak menghalangi kontraktor untuk mencapai target atau tidak tergantung pada kondisi lahan dan cuaca. Mandor menulis dan mencatat hasil pekerjaan pegawai dalam formulir Laporan Buku Kerja Mandor (BKM), yang biasanya memuat nama pegawai, status pekerjaan, dan hasil pekerjaan yang dilakukan. Dilakukan oleh asisten senior dan asisten divisi setelah pekerjaan selesai dilakukan, dilakukan pengecekan apakah target kerja per karyawan telah tercapai, apakah jarak pembersihan piring sudah sesuai atau belum yaitu luas 2 meter/ pokok.

Dalam kegiatan pemeliharaan plat manual sebaiknya lebih dilakukan pengawasan agar pegawai mengerjakan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh dan apabila pegawai melakukan kesalahan pada saat kegiatan dapat diberikan teguran agar pegawai mengetahui letak kesalahannya dan dapat memperbaikinya. Perawatan hand chips dilakukan dengan cara memotong gulma yang dianggap mengganggu, mulai dari pohon kecil hingga gulma yang tingginya genap 4 meter, kegiatan ini harus digergaji dengan bersih.

Proses awal dalam setiap kegiatan adalah perencanaan, dalam perencanaan ini terlebih dahulu harus diketahui rencana kerja tahunan (RKT), rencana kerja bulanan (RKB), rencana kerja harian (RKH). 1) Rencana Kerja Tahunan (RKT) dilaksanakan sebelum akhir tahun atau sekitar bulan ke 11 atau bulan ke 12. Tuna Prima Sejahtera menetapkan dosis 80 kg/pokok dengan target 32 ​​pokok/hari dengan upah borongan Rp . Evaluasi ini sangat perlu dilakukan untuk memastikan karyawan melakukan kegiatan tersebut dengan baik dan benar, setiap pohon mendapat dosis yang sama yaitu 80kg/pohon, pemupukan tepat dan mencapai target atau tidak.

Perbaikannya adalah pengawasan terhadap kegiatan lebih ditingkatkan untuk mencapai target kerja yang lebih baik dan agar pegawai Nomor Blok TK SPH Area Hektar Nomor Kepala. Pemupukan ini dilakukan pada pagi hari dengan tenaga kerja sebanyak 20 orang menggunakan arco dan ditempatkan tepat di samping batang induk TM.

Tabel 1. Realisasi Komposting
Tabel 1. Realisasi Komposting

Pemupukan Rock Phospate 1. Tujuan

Pemupukan organik menggunakan kompos yang mengandung abu boiler, limbah dan bakteri yang menambah unsur hara. Pemakaian pupuk RP pada pohon TBM adalah 500 gr/pohon, dimana pupuk tersebut telah dibuang sebelumnya. Asisten divisi menyerahkan dan menyiapkan surat permohonan pupuk (ISSUE) 1 hari sebelum kegiatan dan ditujukan ke bagian gudang yang ditandatangani oleh asisten senior dan manajer harian.

Penilaian dilakukan oleh rekan senior dan panitera setelah kegiatan selesai, dimana dilakukan pengecekan apakah tujuan pekerjaan, dosis pupuk yang tepat dan jenis pupuk telah tercapai. Pupuk batuan fosfat merupakan pupuk yang mengandung mineral batu dalam bentuk bubuk dan berguna untuk menyuburkan akar. Pemupukan ini dilakukan di 3 blok di seksi 3 dengan jumlah pekerja sebanyak 9 orang. Penggunaan pupuk RP tidak bisa sembarangan disemai.

Tabel 2. Penggunaan pupuk rock phosphate di divisi 3  Blok  Jumlah TK  SPH  Luas  Jumlah Pokok  E29  38 orang  136  18,3 ha  2.500 pokok  E30  29 orang  136  14,7 ha  2.000 pokok
Tabel 2. Penggunaan pupuk rock phosphate di divisi 3 Blok Jumlah TK SPH Luas Jumlah Pokok E29 38 orang 136 18,3 ha 2.500 pokok E30 29 orang 136 14,7 ha 2.000 pokok

Pengawas mencatat dan melaporkan setiap hari hasil pekerjaan pekerja pemanen yang dicatat dalam buku kerja mandor (BKM). Setelah buku pemotongan buah selesai dibuat, petugas memberikannya kepada mandor untuk diperiksa kemudian diserahkan kepada asisten divisi. Dilakukan setelah kegiatan oleh asisten senior dan asisten divisi, bisa juga ditegur langsung oleh mandor saat pelaksanaan karena biasanya pekerja melakukan kesalahan dalam pemanenan yaitu tidak meletakkan daun pada lahan mati, memanen buah yang masih mentah, tidak mengambil buah yang lepas dan lain-lain. pelanggaran.

Pengawasan dan pengendalian blok akan semakin kami tingkatkan agar karyawan dapat bekerja lebih serius dan tidak akan dihasilkan buah-buahan yang masih mentah, sisa buah-buahan dan daun-daun yang tidak rapi. Akses jalan untuk kegiatan pemanenan juga sangat ditingkatkan karena terkadang terdapat jembatan pemanenan yang tidak layak untuk dilintasi karyawan, serta kondisi lahan yang lebat dan banjir menghambat kegiatan pemanenan dan juga menurunkan target pemanenan. Menggunakan sistem Ankak atau Ankak giring tidak tetap merupakan akast/pembagian wilayah kerja masing-masing pemanen, dimana akast bukan milik masing-masing seperti halnya akast tetap, sehingga akast yang masuk pada hari ini dapat dimasukan oleh yang lain. pemanen di masa depan (tidak tetap), jadi akan tetapi tetap berbeda.

Kekurangan dari azcar yang dilingkari ini adalah tidak ada seorang pun yang bisa bertanggung jawab secara pribadi atas kebersihan azcar, namun kelebihannya adalah tidak ada azcar yang kosong sehingga buahnya akan terus dipanen. Dalam kegiatan pemanenan ini terkadang terjadi kendala cuaca, jika terjadi hujan maka lahan tergenang air dan terkadang kasar sehingga menyulitkan pemanen untuk mencapai target panennya.

Tabel 3. Perencanaan panen janjang tandan buah segar kelapa sawit
Tabel 3. Perencanaan panen janjang tandan buah segar kelapa sawit

Kesimpulan

Saran

Penyediaan APD oleh perusahaan atau karyawan karena APD sangat penting dalam setiap aktivitas untuk mengurangi risiko dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi mahasiswa lebih rajin dan mau terjun ke lapangan untuk mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan dan mentaati setiap peraturan perusahaan.

Gambar b. Kegiatan pemupukan komposting
Gambar b. Kegiatan pemupukan komposting

Gambar

Tabel 1. Realisasi Komposting
Tabel 2. Penggunaan pupuk rock phosphate di divisi 3  Blok  Jumlah TK  SPH  Luas  Jumlah Pokok  E29  38 orang  136  18,3 ha  2.500 pokok  E30  29 orang  136  14,7 ha  2.000 pokok
Tabel 3. Perencanaan panen janjang tandan buah segar kelapa sawit
Gambar b. Kegiatan pemupukan komposting
+4

Referensi