• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of EVALUASI MARGIN KEUNTUNGAN PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERHITUNGAN KAPASITAS PEKERJAAN MENGACU SNI 28/PRT/M 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of EVALUASI MARGIN KEUNTUNGAN PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERHITUNGAN KAPASITAS PEKERJAAN MENGACU SNI 28/PRT/M 2016"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

1

EVALUASI MARGIN KEUNTUNGAN

PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERHITUNGAN KAPASITAS PEKERJAAN

MENGACU SNI 28/PRT/M 2016

Ahmad hari sufitriono1, Titin sundari2, Totok yulianto3

1,2,3 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Hasyim Asy’ari, Jombang, 61411, Indonesia

ahsufitriono@gmail.com, tari1273@yahoo.co.id, totokyulianto@unhasy.ac.id

ABSTRAK

Pelaksanaan pembangunan proyek diperlukan perhitungan anggaran biaya pelaksanaan yang teliti. Biaya setiap item pekerjaan seharusnya dihitung sesuai dengan acuan kapasitas produksi atau kemampuan mencapai hasil per satu satuan volume berdasarkan waktu yang dibutuhkan, margin bisa diperoleh dengan maksimal jika besarnya anggaran biaya pelaksanaan lebih kecil dan anggaran biaya kontrak proyek tersebut. Penyusunan rencana anggaran biaya memiliki dampak terhadap keuntungan yang diperoleh kontraktor. Untuk menghindari dampak kerugian yang ditimbulkan di akhir proyek maka penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya perkiraan margin keuntungan pada penyelesaian proyek. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode perhitungan kapasitas pekerjaan mengacu SNI 28/PRT/M Pelaksanaan pembangunan ramp Gedung E RSUD Prof. Dr. Soekandar direncanakan 4 lantai dengan nilai kontrak Rp 4.759.976.000,00 dan durasi pekerjaan selama 150 hari kalender dengan sistem kontrak unit price. Hasil perhitungan Rencana Anggaran Pelaksanaan adalah senilai Rp 4.119.170.520,34 sebelum PPn. dengan membandingkan RAB sebelum PPn sebesar Rp 4.327.251.046,82 didapatkan estimasi margin keuntungan proyek sebesar 4,81 % yaitu sebesar Rp 208,080,526.49

Kata kunci: Biaya; RAB; RAP; margin keuntungan

1. Pendahuluan

Proyek merupakan upaya yang digerakkan organisasi dengan tujuan mencapai sasaran serta harapan penting dengan anggaran maupun sumber daya yang dialokasikan dan diselesaikan dalam kurun waktu tertentu [1]. Dalam kontrak kerja terdapat aspek-aspek kesepakatan, seperti biaya, waktu serta spesifikasi material yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek [2]. Tujuan dalam pelaksanaan konstruksi ialah untuk menyelesaikan proyek dan memperoleh keuntungan dari total biaya yang telah dikeluarkan [3]. Agar mampu memperoleh margin keuntungan kontraktor sebagai penyedia jasa harus mampu mengoptimalkan biaya.

Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) merupakan perhitungan kebutuhan bahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan secara detail dilapangan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi [4].

RAP tidak dapat lepas dari RAB karena RAP sendiri merupakan implementasi atas RAB di lapangan ketika pembangunan dilaksanakan. Seharusnya biaya setiap item pekerjaan dihitung per satu satuan volume berdasarkan waktu yang dibutuhkan. Margin dapat diperoleh dengan maksimal apabila besaran anggaran biaya pelaksanaan lebih kecil dari anggaran biaya kontrak.

Deviasi diantara RAP dan RAB tersebut merupakan gambaran awal untuk memperkirakan laba rugi perusahaan kontraktor dalam menyelesaikan suatu proyek [5]. Penyusunan RAB dan RAP yang efisien serta dapat dipertanggung jawabkan akan mendatangkan keuntungan kontraktor maupun owner. Pelaksanaan pembangunan ramp Gedung E RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Mojokerto direncanakan 4 lantai, dengan nilai Rencana Angaran Biaya non PPn sebesar Rp 4.327.251.046,82 dan durasi waktu pekerjaan 150 hari kalender.

(2)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

2 Untuk menghindari dampak kerugian yang ditimbulkan di akhir proyek maka penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya perkiraan margin keuntungan pada penyelesaian proyek.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode perhitungan kapasitas pekerjaan mengacu SNI 28/PRT/M. Oleh karena itu penelitian ini berjudul, “Evaluasi Margin Keuntungan Penyelesaian Proyek Dengan Metode Perhitungan Kapasitas Pekerjaan Mengacu SNI 28/PRT/M 2016”.

2. Bahan dan Metode

Pada penelitian ini menggunakan diskriptif kuantitatif, di mana memakai dua variabel uji yakni waktu serta biaya. Guna pengumpulan data didapat melalui wawancara serta observasi. Pengumpulan data berupa Rencana Anggaran Biaya, gambar kerja, Kurva-S Rencana, dan Harga Satuan Dasar Pekerjaan.

Penelitian ini mengacu pada dua sumber data, yaitu data primer serta data sekunder. Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan pengamatan,sedangkan data sekunder diperoleh melalui pendekatan literatur terkait penelitian ini. Diagram alir penelitian ini tertera seperti gambar 1.

Mulai

Studi Literatur:

A. Mempelajari pengendalian waktu dan biaya yang bersumber pada jurnal terkait dan buku manajemen konstruksi B. Mempelajari mengenai Metode Earned Value yang bersumber pada jurnal terkait dan buku manajemen konstruksi C. Observasi ke Lokasi Proyek

Pengumpulan Data

Data Primer: Data Sekunder:

Survey HSD

HSD Material

Analisis Kapasitas Pekerjaan

Margin Keuntungan

Kesimpulan dan saran

Selasai Perbandingan RAB dan RAP

HSD Upah HSD Pekerjaan

SNI

Analisa HSP Pelaksanaan

RAB RAP

Gambar 1. Diagram alir penelitian (Sumber: Analisis penulis, 2022)

(3)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

3 .

2.1. Rencana Anggaran Biaya

Anggaran biaya pada bangunan yang sama memiliki anggaran biaya yang tidak sama di setiap daerah. Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan sebauh acuan pelaksanaan berjalannya sebuah proyek, dimana perhitungan biaya mengacu pada gambar serta spesifikasi bangunan [6].

Rencana Anggaran Biaya harus dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat [7]. Dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya mengacu pada beberapa aspek, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Gambar rencana bangunan b. Rencana kerja dan syarat c. Bobot volume pekerjaan d. Daftar harga bahan material e. Daftar harga upah pekerja f. Daftar harga sewa alat

g. Analisis harga satuan pekerjaan h. Metode pelaksanaan.

2.2. Rencana Anggaran Pelaksanaan

Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) merupakan kebutuhan bahan material serta tenaga secara rinci dalam menyelesaikan proyek bangunan atau daam kata lain disebut perhitungan aktual untuk menyelesaikan proyek konstruksi [4, 8]. Rencana Anggaran Pelaksanaan ialah rincian biaya sebenarnya yang dipaki kontraktor di lapangan dalam kelangsungan proyek hingga kegiatan proyek selesai, di mana memuat kebutuhan tenaga kerja dan material [9].

Bagi seorang kontraktor pelaksana sebuah konstruksi, RAP diperlukan untuk memberikan gambaran secara rinci terhadap rencana kerja pekerjaan di lapangan [3, 10]. Hal tersebut dikarenakan pengaruh terhadap laba rugi bagi penyedia jasa konstruksi.

Dibutuhkan langkah sistematis dalam pembuatan Rencana Anggaran Pelaksanaan. Adapun tahapan pembuatan Rencana Anggaran Pelaksanaan [11] sebagai berikut:

a. Mempelajari rencana kerja dan syarat serta gambar kerja

Sebelum menyusun Rencana Anggaran Pelaksanaan, seorang pengamat perhitungan perlu mempelajari gambar kerja yang telah disediakan pemilik proyek. Hal tersebut bertujuan agar mengetahui item pekerjaan yang akan dikerjakan beserta langkah dan metode yang efisien/tepat diterapkan dalam pekerjaan tersebut dengan pertimbangan RKS yang telah ditetapkan [12].

b. Menyusun item pekerjaan dan menghitung volume pekerjaan

Pada langkah ini menyusun uraian item pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam bentuk pokok pekerjaan dan detail pekerjaan secara umum. Setelah membuat uraian pekerjaan kemudian menghitung bobot volume tiap pekerjaan [13].

c. Membuat daftar harga satuan upah

Fungsi dari analisis harga satuan bahan dan alat sebagai pertimbangan/pedoman dalam menghitung rencana anggaran biaya yang mencakup angka di mana per satuan pekerjaan menunjukan jumlah material, tenaga dan biaya. Guna memperoleh daftar harga, satuan dapat bersumber dari berbagai media [14] antara lain sebagai berikut:

1. Pemerintah daerah setempat.

2. Agency tertentu.

3. Jurnal mengenai harga satuan.

4. Survei.

5. Bapenas

Langkah yang dilakukan sesudah daftar harga didapatkan ialah melakukan analisis harga satuan pekerjaan yang diperoleh melalui perhitungan analisa dengan pedoman SNI maupun BOW [15].

Setelah itu melakukan hitungan biaya pelaksanaan.

(4)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

4 d. Perhitungan Jumlah Biaya Pekerjaan

Tahapan selanjutnya ialah mengalikan nilai satuan pekerjaan dengan nilai volume[16], sehingga diperoleh jumlah biaya pada masing-masing item pekerjaan.

e. Rekapitulasi

Rekapitulasi merupakan tahapan akhir setelah hasil dari semua pekerjaan didapatkan, yakni total biaya pekerjaan pada setiap pekerjaan [17].

2.3. Work Breakdown Structure (WBS)

WBS adalah elemen perencanaan yang tersusun atas kerangka penjabaran program, detail perencanaan, urutan jadwal, biaya, cara pelaporan dan penyusunan organisasi sehingga dapat memudahkan penjadwalan dan pengendalian [18]. WBS dapat berguna dalam kemudahan proses pengaturan jadwal dan langkah pengendalian karena mencakup paket pekerjaan yang memiliki aktivitas jelas. Pengolahan paket pekerjaan dengan kode identifikasi dapat diukur dengan kinerja biaya, waktu dan mutu. Sehingga bila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi dan penyempurnaan [19].

Secara umum dalam menentukan WBS disusun berdasarkan klasifikasi dengan pertimbangan beberapa faktor [20] sebagai berikut:

a. Area/lokasi

b. Tenaga kerja, peralatan dan material

c. Subdivisi pekerjaan dengan dasar spesifikasi pekerjaan

d. Pembagian pihak (pemasok, subkontraktor dan kontraktor utama

Dengan demikian pada setiap tingkatan memiliki penanggung jawab sehingga mudah dalam tindakan pengawasan.

2.4. Harga Satuan Pekerjaan

Perhitungan analisis mengenai jumlah harga bahan/material, upah tenaga kerja dan alat disebut harga satuan pekerjaan [21]. Dalam menghitung analisa harga satuan pekerjaan berpedoman pada Permen PUPR. Dalam analisa SNI tata cara perhitungan harga satuan membutukan nilai indeks atau angka koefisien sebagai faktor pengali pada perhitungan biaya bahan, upah tenaga kerja dan alat untuk setiap jenis pekerjan

Dalam menghitung harga satuan pekerjaan wajib memenuhi persyaratan-persyaratan, diantaranya.

a. Syarat Umum

1) Di Indonesia berlaku perhitungan harga satuan pekerjaan dengan menyesuaikan harga satuan dasar setempat.

2) Penyesuaian spesifikasi dan metode pengerjaan dengan standar spesifikasi yang ditetapkan.

b. Non Teknis

1) Gambar dan Rencana Kerja Syarat (RKS) digunakan sebagai dasar perhitungan harga satuan pekerjaan.

2) Penambahan nilai toleransi senilai 15%-20% dalam perhitungan indeks bahan, termasuk angka susut berdasarkan jenis bahan, campuran adukan. Penambahan tersebut termasuk biaya langsung dan tidak langsung.

3) Untuk para pekerja jam kerja efektif tiap hari 8 jam, dimana 1 jam istirahat dan 7 jam kerja efektif.

3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Kapasitas Pekerjaan

Pada uraian kapasitas pekerjaan menunjukkan biaya pelaksanaan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai volume yang ditetapkan. Berikut merupakan tabel kebutuhan material dan alat pada beberapa item pekerjaan.

(5)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

5 Tabel 1. Kapasitas kebutuhan material dan alat

No. Uraian Satuan Volume Harga Satuan Jumlah Harga

1 Pekerjaan papan nama proyek

a Triplek 9 mm lbr 0.24975

82,608.70

20,631.52

b Print out lapis vinyl m2 0.72

95,000.00

68,400.00

c Usuk 4x6 kayu meranti m3 0.015

2,400,000.00

36,000.00

d Lis siku aluminium 3 cm m' 3

10,000.00

30,000.00

e Cat tembok kg 0.675

13,272.73

8,959.09

Jumlah

163,990.61

2 Plat lantai t = 13 cm (K-300)

a Beton K-300 m3 14.416675

740,740.74

10,679,018.52

b Besi tulangan kg 2210.094

7,960.20

17,592,788.06

c Multiplek lembar 22.57

82,608.70

1,864,478.26

d Kayu kaso 5/7 btg 13.99

32,500.00

454,675.00

e Pipa support btg 124.375

40,000.00

4,975,000.00

f Truck Mixer per jam 2

31,250.00

62,500.00

g Scaffolding set 248.75

50,000.00

12,437,500.00

h Alat Bantu Slab + Selang lot 1

150,000.00

150,000.00

Jumlah

48,215,959.84

3 Pasangan dinding bata ringan

a Bata Ringan tebal 10cm m3 37.0327

666,666.67

24,688,466.67

b Mortar Siap Pakai kg 38.884335

3,750.00

145,816.26

Jumlah

24,834,282.92

4 Instalasi Lampu

a Kabel NYM 3x2,5 mm² mtr 176

8,540.00

1,503,040.00

b Pipa Conduit 20mm ljr 79.86

5,500.00

439,230.00

c T Doos 20 mm bh 24.2

2,000.00

48,400.00

Jumlah

1,990,670.00

(Sumber: Analisis penulis, 2022)

Pada perhitungan upah pekerjaan menggunakan sistem upah borongan per volume satuan pekerjaan. Dapat dilihat tabel upah pekerjaan pada beberapa item pada tabel di bawah.

(6)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

6 Tabel 2. Kapasitas upah pekerjaan

No. Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Harga

1 Pekerjaan direksi keet = 12 m2 12 m2

120,000.00

1,440,000.00

2 Type SLR.1 (35x60) cm, K-300

a Bekisting 8.4798 m2

60,000.00

508,788.00

b Pembesian 937.67 kg

1,800.00

1,687,809.70

c Beton K-300 4.2399 m3

130,000.00

551,187.00

Jumlah

2,747,784.70

3 Pekerjaan Pelapis Dinding (Ramp)

a Plesteran dinding 1243.45 m2

33,000.00

41,033,817.00

b Benangan 1Pc : 3Ps 593.43 m'

16,500.00

9,791,540.00

c Acian 1243.45 m2

16,500.00

20,516,908.50

Jumlah

71,342,265.50

4 Pekerjaan Elektrikal

a Instalasi Lampu 26.00 ttk

10,000.00

260,000.00

b Lampu Downlight Outbow LED 12 W 26.00 bh

10,000.00

260,000.00

c Saklar Ganda 1.00 bh

10,000.00

10,000.00

Jumlah

530,000.00

(Sumber: Analisis penulis, 2022)

Setelah diketahui besaran biaya material, alat dan upah selanjutnya dapat diketahui perkiraan biaya pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Rincian biaya pelaksanaan penyelesaian proyek dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 3. Rencana anggaran pelaksanaan

No. Pekerjaan Harga Bahan dan Alat Harga Upah Total Harga

1 Persiapan 61,933,362.11 28,026,400.00 89,959,762.11

2 Struktur Lantai 1 215,579,475.21 52,580,082.10 268,159,557.31

3 Struktur Lantai 2 354,759,939.90 124,860,167.74 479,620,107.64

4 Struktur Lantai 3 305,080,699.17 130,805,890.01 435,886,589.18

5 Struktur Lantai 4 269,208,229.91 105,747,976.80 374,956,206.71

6 Struktur Lantai Atap 185,664,491.81 75,465,783.96 261,130,275.77 7 Arsitektur Lantai 1 242,699,523.68 97,255,733.62 339,955,257.30 8 Arsitektur Lantai 2 255,478,476.74 107,629,210.50 363,107,687.24 9 Arsitektur Lantai 3 261,818,737.36 144,484,147.50 406,302,884.86

10 Arsitektur Lantai 4 56,126,442.70 42,010,961.94 98,137,404.64

11 Arsitektur Lantai Atap 654,834,282.49 188,635,675.60 843,469,958.09

12 ME Lantai 1 7,958,940.00 630,000.00 8,588,940.00

(7)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

7

No. Pekerjaan Harga Bahan dan Alat Harga Upah Total Harga

13 ME Lantai 2 6,696,515.00 530,000.00 7,226,515.00

14 ME Lantai 3 6,696,515.00 530,000.00 7,226,515.00

15 ME Lantai 4 5,686,575.00 450,000.00 6,136,575.00

16 ME Lantai Atap 84,891,034.48 6,010,000.00 90,901,034.48

17 K3 38,405,250.00

Total 4,119,170,520.34 (Sumber: Analisis penulis, 2022)

Gambar 2. Grafik akumulasi RAB dan RAP (Sumber: Analisis penulis, 2022)

Pada grafik di atas dapat garis kuning menunjukkan biaya pelaksanaan proyek, sedangkan garis biru menunjukkan biaya rencana proyek. Ketika biaya pelaksanaan proyek lebih tinggi daripada biaya rencana proyek menunjukkan margin kerugian dan apabila biaya pelaksanaan proyek lebih rendah daripada biaya pelaksanaan menunjukkan margin keuntungan yang diperoleh. Dapat disimpulkan grafik di atas, pada awal proyek mengalami margin kerugian, tetapi secara akumulasi sampai akhir proyek memperoleh margin keuntungan.

3.2 Margin Keuntungan

Dari hasil olah data diperoleh nilai yang menunjukkan deviasi antar pekerjaan dalam Rencana Anggaran Biaya dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan. Dimana deviasi tersebut menunjukkan margin untung rugi yang diperoleh, seperti terlampir pada tabel 4.

0.00 500,000,000.00 1,000,000,000.00 1,500,000,000.00 2,000,000,000.00 2,500,000,000.00 3,000,000,000.00 3,500,000,000.00 4,000,000,000.00 4,500,000,000.00 5,000,000,000.00

GRAFIK AKUMULASI RAB DAN RAP

AKUMULASI RAB AKUMULASI RAP

(8)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

8 Tabel 4. Prosentase margin keuntungan

(Sumber: Analisis penulis, 2022)

Dari tabel di atas diperoleh margin keuntungan tertinggi pada pekerjaan arsitektur lantai 4 sebesar Rp 145,557,272.96, sedangkan margin kerugian tertinggi pada pekerjaan arsitektur lantai 1 sebesar -Rp 91,431,850.95 .

Gambar 2. Perbandingan RAB dan RAP (Sumber: Analisis penelitian, 2022)

1

RAB 4,327,251,046.82

RAP 4,119,170,520.34

4,327,251,046.82 4,119,170,520.34

500,000,000.000.00 1,000,000,000.00 1,500,000,000.00 2,000,000,000.00 2,500,000,000.00 3,000,000,000.00 3,500,000,000.00 4,000,000,000.00 4,500,000,000.00 5,000,000,000.00

PERBANDINGAN RAB DAN RAP

NO URAIAN RAB RAP PROSENTASE

KEUNTUNGAN

1 Persiapan 27,107,853.60 89,959,762.11 -1.44%

2 Struktur Lantai 1 388,925,441.45 268,159,557.31 2.77%

3 Struktur Lantai 2 523,562,030.98 479,620,107.64 1.01%

4 Struktur Lantai 3 551,976,602.08 435,886,589.18 2.67%

5 Struktur Lantai 4 408,684,140.14 374,956,206.71 0.77%

6 Struktur Lantai Atap 254,133,894.72 261,130,275.77 -0.16%

7 Arsitektur Lantai 1 248,523,406.36 339,955,257.30 -2.10%

8 Arsitektur Lantai 2 346,487,591.18 363,107,687.24 -0.38%

9 Arsitektur Lantai 3 339,116,451.14 406,302,884.86 -1.54%

10 Arsitektur Lantai 4 243,694,676.60 98,137,404.64 3.34%

11 Arsitektur Lantai Atap 778,391,958.56 843,469,958.09 -1.49%

12 ME Lantai 1 15,740,000.00 8,588,940.00 0.16%

13 ME Lantai 2 20,450,000.00 7,226,515.00 0.30%

14 ME Lantai 3 20,450,000.00 7,226,515.00 0.30%

15 ME Lantai 4 15,740,000.00 6,136,575.00 0.22%

16 ME Lantai Atap 29,292,000.00 90,901,034.48 -1.41%

17 K3 114,975,000.00 38,405,250.00 1.76%

(9)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

9 Pada gambar di atas dapat disimpulkan bahwa RAB lebih tinggi daripada RAP. Secara keseluruhan item pekerjaan yang mengalami kerugian dapat ditutup dengan item pekerjaan yang memperoleh keuntungan. Di mana keuntungan secara keseluruhan sebesar Rp 208,080,526.49.

4. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil analisa kapasitas pekerjaan terhadap biaya rencana terdapat perbedaan margin.

Margin keuntungan tertinggi pada pekerjaan arsitektur lantai 4 sebesar 3,34% senilai Rp 145,557,272.96, sedangkan margin kerugian tertinggi pada pekerjaan arsitektur lantai 1 sebesar 2,1% sebesar -Rp 91,431,850.95.

2. Besaran Rencana Anggaran Pelaksanaan pembangunan ramp gedung E RSUD Prof. Dr.

Soekandar Mojosari Mojokerto senilai Rp 4.131.776.661,25 dengan rincian biaya persiapan sebesar Rp 89.959.762,11; biaya struktur sebesar Rp 1.870.388.977,37; biaya arsitektur sebesar Rp 2.051.348.342,30 dan biaya mekanikal elektrikal sebesar Rp 120.079.579,48. Proyek pembangunan ramp gedung E RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Mojokerto mengalami keuntungan dengan estimasi margin keuntungan proyek sebesar 4,517 % terhadap RAB non PPn dengan nilai sebesar Rp 195.474.386,57.

Perolehan margin keuntungan tertinggi pada pekerjaan arsitektur lantai 4 sebesar 3,34%

senilai Rp Rp 145,557,272.96.

Saran yang dapat diberikan penulis terhadap margin keuntungan proyek pembangunan ramp gedung E RSUD Prof. Dr. Soekandar berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada penelitian tugas akhir ini agar lebih mempertimbangkan kapasitas produksi atau kemampuan memperoleh hasil per satu satuan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari biaya pelaksanaan yang lebih besar dari biaya kontrak sehingga dapat diperoleh margin keuntungan yang maksimal. Guna mendapatkan biaya pelaksanaan yang lebih rendah penyedia jasa sebaiknya memperhatikan biaya material dan sewa alat dengan mencari penyedia material maupun sewa alat yang menawarkan harga lebih rendah.

Selain itu efisiensi tenaga kerja perlu diawasi untuk memperoleh produktivitas yang optimal. Agar penelitian ini lebih sempurna perlu adanya perhitungan mengenai kelayakan ekonomi.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada CV. Dwi Mulya Jaya dan pihak RSUD Prof. Dr.

Soekandar Mojosari Mojokerto yang telah memberi izin penulis melakukan penelitian sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian tugas akhir serta jurnal ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepada bapak ibu dosen yang telah membimbing penelitian ini.

Referensi

[1] S. Lambi Sapang Michael, H.Habir, “Perbandingan Estimasi Anggaran Biaya Antara Metode SNI dan BOW Pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan RS. Dirgahayu Samarinda,” Univ. 17 Agustus Samarindagustus Samarinda, pp. 1–7, 2019.

[2] A. Husen, Manajemen Proyek (Perencanaan, Penjadwalan, & Pengendalian Proyek) Edisi Revisi, Revisi. Andi, 2009.

[3] D. Pitaloka and I. Rivai, “Perbandingan Antara RAB dan RAP Pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum (RSUD) Kota Depok,” J. Tek. Sipil-Arsitektur, vol. 19, pp. 1–9, 2020.

[4] S. A. Sastraadmadja, Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung: Nova, 1984.

[5] R. Riswandi, M. Natalia, S. Satwarnirat, Z. Mirani, and M. L. Sapril, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Kontraktor pada Proyek Konstruksi Gedung di Kota Padang 2018,” J. Ilm. Rekayasa Sipil, vol. 16, no. 1, pp. 47–61, 2019, doi:

10.30630/jirs.16.1.194.

[6] Isnain Nurdiana Fitri i dan Verlandes Yuliasnita, “Analisis Biaya Proyek Pembangunan Pusat Oleh-oleh dan Produk Unggulan Desa Sooko,” Univ. Islam majapahit, pp. 136–144, 2020.

[7] A. Triyatmo, S. Alwi, and J. Suryono, “Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Menggunakan HSPK Tahun 2016 Dan Harga Lapangan Pada Proyek Gedung SMP Negeri 23 Makroman Kota Samarinda,” J. Inersia, vol. IX, no. 2, pp. 13–19, 2017.

(10)

Vol. 3, No. 1, pp. 1-10, 2023 Jurnal Ilmiah REAKTIP |Kirim: 18 Ags 2022 | Diterima: 23 Ags 2022 | Publikasi: 8 Juni 2023|

10 [8] S. D. Aisyah and Sukobar, “Perhitungan Waktu dan Biaya Pelaksanaan Klaska Residence

Tower Azure Surabaya,” J. Tek. ITS, vol. 10, no. 1, 2021.

[9] W. N. Ayni, P. G. Suranata, and ..., “Analisis Kinerja Pelaksanaan Proyek dengan Menggunakan Metode Earned Value Concept (Studi Kasus Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia …,” … J. Tek. Sipil …, vol. 8, pp. 94–104, 2019.

[10] B. Salincis, M. Indrayadi, and R. Pratiwi, “Perbandingan Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Berdasarkan Studi Di Lapangan (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Puskesmas Di Pahauman Kabupaten Landak),” Univ. Tanjungpura Pontianak, 2020.

[11] I. Setiana, U. Jayabaya, and J. Timur, “Perbandingan Antara RAB Dengan RAP Pada Pembangunan Gedung Maternitas RSUD Karawang,” Tek. Sipil-Arsitektur, vol. 20, no. 1, pp.

134–143, 2021.

[12] F. Sopacua, A. Fakultas, and T. Jurusan, “Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Dengan Metode SNI Dan Rencana Anggaran Pelaksanaan Kontraktor Pada Pembangunan Pengganti Bangunan Di Yonif 611/AWL Kompi Senapan A Dan C Di Samarinda Seberang,” Univ. 17 Agustus Samarindagustus Samarinda, 2019.

[13] Radinal, Suripto, and Suwarjo, “Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Struktur Induk Gedung Rektorat Universitas Muara Bungo,” J. KOMPOSITS, vol. 1, no. 1, pp. 1–14, 2020.

[14] P. Victoria, M. Indrayadi, and S. M. Nuh, “Analisa Perencanaan Pelaksanaan Pembangunan Gedung Laboratorium Terpadu Iain Pontianak,” JeLAST J. PWK, Laut, Sipil, no. 1, 2020, [Online]. Available: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JMHMS/article/view/45748.

[15] Kementerian PUPR, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2016. Jakarta, 2016.

[16] Z. A. Zakaria, Analisa Bangunan Menghitung Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

[17] M. R. Akbar, Mahmuddin, and Tripoli, “Analisis Biaya Pekerjaan Sloof Pada Proyek Pembangunan Gedung BPJN Aceh,” J. Civ. Eng. student, vol. 3, no. 2, pp. 169–175, 2021.

[18] H. A. Rani, Manajemen Proyek Konstruksi, 1st ed., no. November 2016. Yogyakarta:

Deepublish, 2016.

[19] I. dan L. Widiasanti, Manajemen Konstruksi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

[20] A. Purnomo, Panduan Mengelola Proyek dengan Microsoft Office Project 2007, 1st ed.

Bandung: CV. Yrama Widya, 2007.

[21] J. Harmawanto, Y. C. Setianto Poernomo, and S. Winarto, “Analisa Anggaran Biaya Dan Penjadwalan Proyek Perbaikan Tanggul Kali Bakung Desa Cengkok Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri,” J. Manaj. Teknol. Tek. Sipil, vol. 2, no. 2, p. 224, 2019, doi:

10.30737/jurmateks.v2i2.514.

Referensi

Dokumen terkait