Universitas YARSI viii ABSTRAK
Nama : Himathul Ulya
Program Studi : Kedokteran Gigi Program Sarjana
Judul : Evaluasi nilai sefalometri dental analisis Steiner pada sefalogram di RSGM YARSI
Latar belakang: Nilai standard sefalometri metode Steiner digunakan sebagai alat bantu untuk menegakkan diagnosis dan rencana perawatan ortodontik. Nilai tersebut berasal dari ras Kaukasia, sedangkan terdapat perbedaan nilai sefalometri antara ras/etnis yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan nilai standard sefalometri untuk orang Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sefalometri dental metode Steiner pada sefalogram di RSGM YARSI, perbandingannya antara laki-laki dengan perempuan, dan perbandingannya dengan nilai standard Steiner serta ras/etnis lainnya. Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 61 sefalogram digital yang terdiri dari 49 perempuan dan 12 laki-laki yang diambil dari bagian Radiologi RSGM YARSI. Sefalogram digital diprint menggunakan kertas foto kemudian ditracing dan diukur nilai sefalometri menggunakan metode Steiner, kemudian dianalisis secara statistik menggunakan SPSS. Hasil: Hasil analisis dental RSGM YARSI adalah sudut UI-NA 28.65°±6.5, jarak UI-NA 4.4 mm±2.1, sudut LI-NB 31.90°±6.5, jarak LI-NB 5.9 mm±2.1, sudut UI-LI 114.97°±9.6, sudut UI-SN 110.82°±7.2, jarak bibir atas ke E-line 1.1 mm±1.7, dan jarak bibir bawah ke E-line 0.5 mm±1.6. Tidak ada perbedaan bermakna secara statistik antara perempuan dengan laki-laki. Dibandingkan dengan norma Steiner, nilai dental sefalometri RSGM YARSI lebih besar secara bermakna untuk semua variabel kecuali jarak UI-NA (mm). Nilai sefalometri pada ras lain terdapat perbedaan dan persamaan sesuai dengan karakteristik setiap ras. Kesimpulan:
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai sefalometri yang bermakna secara statistik antara laki-laki dengan perempuan RSGM YARSI. Subjek RSGM YARSI menunjukkan insisif atas (UI-NA) dan bawah (LI-NB) lebih proklinasi dan proposisi dengan sudut interinsisal (UI-LI) lebih kecil dibanding nilai standard Steiner. Bibir atas dan bawah RSGM YARSI berada di depan E-line sementara norma Steiner berada di belakang E-line. Menurut Islam, Allah SWT menciptakan setiap manusia dengan kekhususan masing-masing. Pengukuran sefalometri yang bermanfaat untuk menegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan gigi merupakan bagian dalam menegakkan maqashid asy-syariat hifdzu an-nafs (menjaga keselamatan jiwa manusia).
Kata kunci: Sefalometri, metode Steiner, analisis dental, RSGM YARSI
Universitas YARSI ix ABSTRACT
Name : Himathul Ulya
Study Program : Dentistry Undergraduate Program
Title : Evaluation of the cephalometric value of Steiner's dental analysis on the cephalogram at RSGM YARSI
Background: Standard cephalometric value of Steiner method is used to help establish diagnosis and treatment planning in orthodontic treatment. Steiner values derived from Caucasian race, while there are differences in cephalometric values between different races/ethnics. Therefore, cephalometric standard values are needed for Indonesians. Objective: This study aims to determine the value of dental cephalometric by Steiner's method on cephalogram at RSGM YARSI, comparison between men and women, and the comparison with standard values of Steiner and other races/ethnics. Research method: This cross-sectional descriptive analytic research has 61 digital cephalograms sample of 49 women and 12 men taken from the Radiology Section of RSGM YARSI. The cephalogram were printed using photo paper and then traced and Steiner cephalometric values were measure, then statistically analyzed using SPSS. Results: The results are UI-NA 28.65°±6.5, UI- NA distance 4.4 mm±2.1, LI-NB 31.90°±6.5, LI-NB distance 5.9 mm±2.1, UI-LI 114.97°±9.6, UI-SN 110.82°±7.2, upper lip to E-line 1.1 mm±1.7, and lower lip to E-line 0.5 mm±1.6. There are no statistically significant difference between women and men. Compared to Steiner's norm, the YARSI RSGM dental cephalometric value are significantly higher for all variables except the UI-NA distance (mm).
Compared to other races cephalometric values have differences and similarities according to the race characteristics. Conclusion: It can be concluded that there is no statistically significant difference in cephalometric values between men and women at RSGM YARSI. The subjects of RSGM YARSI show that the upper (UI- NA) and lower (LI-NB) incisors were more proclined and more proposition with interincisal angle (UI-LI) smaller than Steiner value. The RSGM YARSI's upper and lower lips are beyond E-line while the Steiner’s is behind the E-line. According to Islam, Allah SWT created every human being unique. Cephalometric measurement which is useful to establish diagnosis and treatment planning is a part of enforcing maqashid ash-syariat hifdzu an-nafs (maintaining the safety of the human soul).
Keywords: Cephalometry, Steiner's method, dental analysis, RSGM YARSI