• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Penerapan SAK ETAP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Evaluasi Penerapan SAK ETAP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

190 Matildis Murni, Silvester Saman & Syarifuddin

EVALUASI PENERAPAN SAK ETAP TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI KREDIT SUKA DAMAI

KABUPATEN MANGGARAI BARAT

Matildis Murni1, Silvester Saman2, Syarifuddin3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1ishaamal95@gmail.com, 2silvestersaman@gmail.com, 3syarif070707@gmail.com

ABSTRACT

This research aim to find out the suitability of the financial statements of with SAK ETAP in Suka Damai Credit Cooperative, West Manggarai Regency. This research used descriptive comparative approach.

Based on the result of data analysis, it shows that the financial statements of Suka Damai Credit Cooperative was generally in accordance with SAK ETAP because they have presented the balance sheets, the return on operation, the report of changes in equity, the report of cash flows, and the financial statements. But there were still two accounts that were not appropriate, namely assets and liabilites, tax and profit. So it can be concluded that the financial statements of Suka Damai Credit Cooperative have not yet fully follows the SAK ETAP.

Keywords: SAK ETAP Financial Statements, Cooperatives

PENDAHULUAN

Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat diperlukan dan penting untuk diperhatikan. Sebagai unit usaha yang melakukan kegiatan ekonomi maka koperasi di tuntut untuk lebih transparan dalam melaporkan setiap hasil dari aktivitas yang telah dicapainya dengan menyajikan laporan keuangan mengikuti standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yaitu SAK ETAP.

SAK ETAP digunakan untuk perusahaan yang tidak go publik seperti Koperasi dan UMKM. Sesuai dengan peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 12/Per/M.KUMKM/IX/2015 tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi” maka setiap koperasi yang tidak memiliki akuntabilitas publik, dipersyaratkan laporan keuangannya mengacu kepada standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK- ETAP). Laporan Keuangan yang sesuai dengan standar pasti lebih dipercayai oleh pengguna laporan keuangan. Jika koperasi membuat laporan yang sesuai standar, maka hal tersebut akan meningkatkan akuntabilitas mereka dalam masyarakat.

Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada koperasi adalah tidak menyajikan laporan keuangan yang tidak berstandar.

Adanya SAK ETAP diharapkan koperasi maupun usaha kecil menengah mampu melakukan pembukuan akuntansi khususnya dalam menyajikan laporan keuangan sehingga nantinya lebih mudah memperoleh bantuan dana dari pihak pemerintah, dan lembaga keuangan seperti perbankan.

Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi koperasi terhadap produk Domestik Bruto (PDB) naik jadi 5.1%. Pada Tahun 2014,PDB Koperasi hanya tercatat 1.71%. Namun PDB koperasi pada 2017 melonjak menjadi 4,48% dan pada 2018 naik ke angka 5,1 persen. Secara nilai kontribusi koperasi 2017 sebesar Rp 451.953,01 miliar meningkat tajam menjadi Rp 753.842,32 miliar pada 2018. Artinya, terjadi lompatan PDB koperasi hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun 2014. Perkembangan data koperasi secara nasional adalah modal sendiri Rp 181.028,35 miliar, modal luar Rp.166.878,46 miliar, volume usaha Rp 390.676,69 miliar, Sisa Hasil Usaha 15,258,82 miliar. Ini merupakan salah satu indikator keberhasilan program Reformasi Total Koperasi.

(2)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 190-197 Koperasi Suka Damai merupakan koperasi yang bergerak di simpan pinjam.

Anggaran dasar koperasi telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir mengenai perubahan anggaran dasar koperasi oleh Notaries dengan akta No. 11 tanggal 8 April 2015. Perubahan ini telah mendapat pengesahan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Kantor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Nomor 03/PAD/BH/XXIX/IV/2015 tanggal 30 April 2015. Pembukuan Keuangan Kopdit Suka Damai dilakukan dengan standar Keuangan Akuntasi Koperasi Kredit Nasional.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka penulis merumuskan masalah adalah Apakah Evaluasi penerapan SAK ETAP terhadap penyajian laporan keuangan pada Koperasi Kredit Suka Damai di Kabupaten Manggarai Barat sudah sesuai?

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan kesesuaian penyajian laporan keuangan SAK ETAP dengan koperasi Kredit Suka Damai di Kabupaten Manggarai Barat.

TINJAUAN LITERATUR

Istilah koperasi berasal dari bahasa asing co-operation. (co=bersama operation=usaha) koperasi berarti usaha bersama atau bekerjasama. Menurut Rudianto (2010) mendefenisikan koperasi sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis.

Aliansi Koperasi Internasional (Internatonal Co-operative Alliance) menyatakan koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan aspirasi ekonomi, social, budaya secara bersama melalui perusahaan yang mereka miliki dan dikendalikan bersama secara demokratis. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Pedoman Akuntansi Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

1. Karakteristik utama koperasi yaitu:

Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama

2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, keadilan, persamaan dan demokratis.

3. Koperasi didirikan, dimodali, diatur dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya.

4. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota

Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Repoblik Indonesia No.13 Tahun 2015 Tentang Pedoman Akuntansi Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1995.

Sebagaimana dikatakan dalam UU No.25 Tahun 1992 pasal 5 ayat 1dan ayat 2, koperasi melaksanakan prinsip sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

d. Pendidikan Perkoperasian.

e. Kerjasama antar koperasi

Menurut Bahri (2016), laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode pelaporan dan dibuat untuk mempertanggung jawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pihak pemilik perusahaan. Sedangkan menurut Harahap (2016), laporan keuangan adalah kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka panjang.

Menurut Kasmir (2018), tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu;

(3)

192 Matildis Murni, Silvester Saman & Syarifuddin 1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta), kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

3. Memberikan informasi tentang dan jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu 4. Memberikan informasi tentang perubahan-

perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan

5. Memberikan informasi tentang catatan- catatan atas laporan keuangan

Pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan diantaranya adalah:

a. Pihak Manajemen perusahaan dimana laporan keuangan dapatdigunakan untuk pengambilan keputusan.

b. Pemilik perusahaan, fungsi laporan keuangan digunakan untuk memberi tahu keadaan perusahaan dari sisi keuangan.

c. Investor & pemegang saham, disini investor biasanya melihat laporan keuangan untuk mengambil keputusan penanaman.

d. Kreditur atau pemberi hutang biasanya melihat kesehatan perusahaan dari laporan keuangan untuk memutuskan perusahaan layak diberikann kredit atau tidak.

e. Pemerintah, berkepentingan untuk memungut pajak berdasarkan laporan keuangan yang ada.

f. Karyawan, untuk mengetahui profitabilitas dan akuntabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.

SAK ETAP ini digunakan sebagai runtutan atas keputusan IAI dibawah Menteri Keuangan, atas penghapusan PSAK No.27 tentang Akuntansi Koperasi yang terhitung sejak 8 April 2011.

Menurut Bahri. (2016) tujuan disusun Standar Akuntansi Keuangan adalah:

1. Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliabel 2. Memudahkan penyusun laporan keuangan

karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun

Laporan keuangan SAK ETAP yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), terdiri dari:

1. Neraca, menurut SAK ETAP Paragraf 4.1 Neraca menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu akhir periode pelaporan. 4.2 Neraca minimal mencakup pos-pos berikut:

a. Kas dan setara kas

b. Piutang usaha dan piutang lainnya c. Persediaan

d. Properti Investasi e. Aset tetap

f. Aset tidak berwujud

g. Utang usaha dan utang usaha lainnya h. Aset dan kewajiban pajak

i. Kewajiban diestimasi j. Ekuitas

2. Laporan Laba Rugi, menurut SAK ETAP Laporan laba rugi memasukkan semua pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode kecuali SAK ETAP mensyaratkan lain. SAK ETAP mengatur perlakuan berbeda terhadap dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian terhadap periode yang lalu dan bukan bagian dari laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan.

3. Laporan Perubahan Ekuitas, menurut SAK ETAP laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara lansung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan (tergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh, dan deviden dan distribusi lain kepemilik ekuitas selama periode tersebut.

4. Laporan Arus Kas, menurut SAK ETAP Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

5. Catatan atas Laporan Keuangan, menurut SAK ETAP Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk

(4)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 190-197 mengukur aset, liabilitas, pendapatan dan beban dalam laporan keuangan.

a. Aset diakui dalam neraca jika kemungkinan manfaat bagi ekonominya dimasa depan mengalir ke entitas dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dalam manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir kedalam entitas setelah periode pelaporan berjalan.

b. Liabilitas diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dilakukan untuk menyelesaikan liabilitas masa kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.

c. Pengakuan pendapatan merupakan akibat lansung dari pengakuan aset dan liabilitas.

Pendapatan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur secara andal.

d. Pengakuan beban merupakan akibat lansung dari pengakuan aset dan liabilitas.

Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur secara andal.

Proses ini termasuk memilih dasar pengukuran tertentu. Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar.

a) Biaya historis adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran yang diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan.

b) Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset, atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban, antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar. Penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

Menurut IAI (2011) Karakteristik Kualitatif informasi dalam laporan keuangan yang tertuang dalam SAK ETAP adalah dapat dipahami, relevan, materialistis, keandalan, substansi mengungulli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat.

Raven Pardomuan Siagian (2016), Analisis Penyajian Laporan Keuangan

Berdasarkan SAK Etap Pada Koperasi Karyawan Bank Sulut Go. Peneliti menyimpulkan bahwa penerapan SAK ETAP pada penyajian laporan keuangan pada Koperasi Bank Sulut Go masih belum sesuai.

Margareta Meilisa (2017), Analisis Penyajian Laporan Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK No. 27”. Peneliti menyimpulkan bahwa penyajian laporan keuangan koperasi belum sesuai dengan PSAK No. 27.

Livia (2017), Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Credit Union pancur kasih Berdasarkan SAK ETAP. Penyusunan laporan credit union dalam hal penyajian belum sepenuhnya menggunakan SAK ETAP.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam peneitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Adapun tempat yang dijadikan objek penelitian yaitu Koperasi kredit Suka Damai yang bergerak dibidang simpan pinjam dan terletak di Jl. Frans nala, Batu cermin, Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data Kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi, atau observasi. Sedangkan Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang ditanyakan dengan bilangan atau berbentuk angka.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: data primer dan data sekunder.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan teori yang sudah ada dengan praktek yang sesungguhnya, dengan memaparkan laporan keuangan koperasi yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan hingga komponen laporan keuangan tersebut akan diamati, dibandingkan dan dianalisis kesesuaiannya dengan SAK ETAP.

(5)

194 Matildis Murni, Silvester Saman & Syarifuddin HASIL DAN PEMBAHASAN Informasi yang dihasilkan dari Laporan keuangan koperasi Kredit Suka Damai Kabupaten Manggarai Barat menunjukkan seberapa jauh efisien pelaksanaan kegiatan serta pengembangan koperasi yang telah dicapai. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) diterapkan pada tanggal 1 januari 2015.

Laporan Keuangan Koperasi Kredit Suka Damai telah menyajikan Neraca, Laporan Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penerapan SAK ETAP yang dilakukan pihak koperasi dalam menyajikan laporan keuangan, yaitu laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis.

Tabel 1. Koperasi Kredit Suka Damai Neraca

Per 31 Desember 2018 dan 2017

ASET 2018 (Rp) 2017 (Rp)

ASET LANCAR

Kas dan bank 2.922.427.177 978.966.886 Piutang

anggota 61.830.397.223 50.573.545.484 Persediaan 64.651.000 89.866.000 Jumlah aset

lancer 64.817.475.400 51.642.378.370 ASET TIDAK LANCAR

Investasi 1.211.440.062 428.578.048 Aset tetap 4.809.421.529 4.247.862.895 Jumlah aset

tidak lancer 6.020.861.591 4.676.440.943 JUMLAH

ASET 70.838.336.991 56.318.819.313 KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Kewajiban Kewajiban Jangka pendek

24.969.118.310 19.902.774.644 Kewajiban

jangka panjang

38.107.275.399 30.305.078.936 Jumlah

Kewajiban 63.076.393.709 50.207.853.580 Ekuitas 7.761.943.282 6.110.965.733 Jumlah

Kewajiban dan Ekuitas

70.838.336.991 56.318.819.313

Sumber: Koperasi Suka Damai (2019)

Neraca pada Koperasi Kredit Suka Damai telah menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu tanggal tertentu yaitu akhir periode pelaporan.

Tabel 2. Koperasi Kredit Suka Damai Perhitungan Hasil Usaha Periode 31 Desember 2018 dan 2017

Perhitungan Hasil Usaha

2018 (Rp)

2017 (Rp) Pendapatan

Balas Jasa

Pinjaman 9.039.032.367 6.757.260.921 Jasa Pelayanan 468.890.500 295.480.500 Administrasi 488.027.395 255.704.206 Jumlah

Pendapatan 9.995.950.262 7.308.445.627 Beban Lansung (3.765.247.041) (2.324.384.458) Beban

Operasional Beban

Organisasi 1.783.862.517 .1.711.323.038 Beban Koperasi 3.909.771.579 .2.850.952.974 Jumlah Beban

Operasional 5.693.634.096 4.562.276.01 SISA HASIL

USAHA 537.069.125 421.785.157

Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak

537.069.125 492.787.736 Beban Pajak

Penghasilan Pajak

Penghasilan (102.030.079) (61.598.467) Sisa Hasil

Usaha setelah Pajak

435.039.046 431.189.269

Sumber: Koperasi Suka Damai (2019).

Perhitungan Hasil Usaha koperasi kredit suka damai telah menyajikan informasi pendapatan dan beban. Pengakuan pendapatan dan beban menggunakan akrual basis yaitu mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya transaksi, pendapatan bunga yang belum diterima tidak dicatat dan diakui sebagai pendapatan.

Tabel 3. Koperasi Kredit Suka Damai Laporan Perubahan Ekuitas Per 31 Desember 2018 dan 2017

Saldo per 1 Januari 2017 Penambahan (penurunan) a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan Kapitalisasi d. Hibah

e. Cadangan umum SHU Tahun Berjalan Saldo per 31 Desember 2017

Saldo per 1 januari 2018 Penambahan (penurunan)

a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Cadangan umum

Rp.30.283.190.654 Rp. 36.500.000 Rp. 3.375.711.960 ( Rp.21.691.545.428 ) ( Rp.1.235.907.434 ) (Rp.1.326.040.292 ) ( Rp2.090.335.531 ) ( Rp24.172.224.121 )

Rp.6.110.965.733 Rp.6.110.965.733

Rp. 73.300.000

(6)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 190-197 SHU Tahun Berjalan

Saldo per 31 Desember 2018

Rp.1.236.137.000 Rp. 337.690.772 Rp. 3.849.777

Rp.1.650.977.549 Rp.7.761.943.282

Sumber: Koperasi Suka Damai (2019)

Laporan perubahan ekuitas Koperasi kredit Suka Damai untuk tahun 2018 dan 2017 merupakan laporan keuangan yang menyajikan penambahan atau pengurangan komponen ekuitas yang terdiri dari penambahan untuk (simpanan Pokok, simpanan wajib, simpanan kapitalisasi, hibah, cadangan umum, dan SHU Tahun Berjalan).

Tabel 4. Koperasi Kredit Suka Damai Laporan Arus Kas

Per 31 Desember 2018

Keterangan Periode 31 Desember 2018

ARUS KAS

DARI AKTIVITAS OPERASI SHU Setelah Pajak

Penyusutan Kenaikan Piutang Anggota

Kenaikan Persediaan Kenaikan Simpanan Anggota

Penurunan Dana- dana

Kenaikan Hutang Pajak

Kenaikan biaya YMH dibayar AKTIVITAS INVESTASI Kenaikan Investasi

Kenaikan Asset Tetap

Kenaikan simpanan Anggoota Kenaikan pinjaman diterima AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan Modal Anggota

Kenaikan Modal Lembaga

Rp. 435.039.046 Rp 447.429.888 (Rp. 11.256.851.739) Rp. 25.215.000 Rp 4.944.943.604

(Rp. 182.892.347) Rp. 40.431.612 Rp. 263.860.797

(Rp. 5.489.09.9) (Rp. 787.863.014) (Rp. 561.558.634)

Rp. 5.862.196.463 Rp. 1.940.000.000 Rp. 6.457.775.815 Rp. 309.437.000 Rp. 337.690.772 (Rp. 431.189.269)

SHU Tahun

Berjalan

Rp. 1.215.938.503

Penurunan Kas dan Bank Kas dan bank awal

Kas dan bank akhir

Rp. 1.943.460.291 Rp. 978.966.886 Rp. 2.922.427.177

Sumber: Koperasi Kredit Suka Damai (2019) Laporan arus kas pada Koperasi kredit Suka Damai Kabupaten Manggarai Barat disusun dengan metode tidak lansung dan arus kas dikelompokan atas dasar kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas mencakup kas dan setara kas.

Koperasi Kredit Suka Damai Kabupaten Manggarai Barat telah memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan, penyajian informasi dalam catatan atas laporan keuangan adalah gambaran umum koperasi struktur kepengurusan koperasi kebijakan akuntansi yang digunakan koperasi penjelasan pos-pos laporan keuangan.

Menurut SAK ETAP, neraca menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas, hal tersebut sudah sesuai dengan yang disajikan oleh koperasi kredit suka damai kabupaten manggarai barat. Namun, dalam penyajiannya Koperasi Kredit tidak menyajikan aset tidak berwujud sedangkan Menurut SAK ETAP Neraca minimal menyajikan pos-pos berikut kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, persediaan, properti investasi, aset tatap, Aset tidak berwujud, utang usaha dan utang usaha lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, ekuitas. Sehingga penyajian aset dalam neraca belum sesuai dengan SAK ETAP.

Laporan laba rugi disajikan oleh koperasi dengan nama Perhitungan Hasil Usaha yang menunjukkan penghasilan dan beban koperasi pada suatu periode. Menurut SAK ETAP 5.3 Laporan laba Rugi menyajikan pos-pos sebagai berikut: pendapatan, beban keuangan, bagian laba atau rugi yang menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi neto. Tetapi koperasi kredit tidak menyajikan bagian laba atau rugi yang menggunakan metode ekuitas, karena pada investasi keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan penga kuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui

(7)

196 Matildis Murni, Silvester Saman & Syarifuddin proses amortisasi. Sehingga dapat dikatakan penyajian laporan laba rugi belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP. Menurut SAK ETAP, entitas menyajikan Laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan laba atau rugi.

Laporan perubahan ekuitas Koperasi kredit Suka Damai untuk tahun 2018 dan 2017 merupakan laporan keuangan yang menyajikan penambahan atau pengurangan komponen ekuitas yang terdiri dari penambahan untuk (simpanan Pokok, simpanan wajib, simpanan kapitalisasi, hibah, cadangan umum, dan SHU Tahun Berjalan). Sehingga penyajian laporan perubahan ekuitas sudah sesuai dengan SAK ETAP.

Menurut SAK ETAP paragraf 7.3 Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikan menurut aktivtas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Laporan arus kas pada Koperasi kredit Suka Damai Kabupaten Manggarai Barat disusun dengan metode tidak lansung dan arus kas dikelompokan atas dasar kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas mencakup kas dan setara kas.

Sehingga dapat dikatakan penyajian laporan arus kas pada koperasi kredit suka damai telah sesuai dengan SAK ETAP.

Menurut SAK ETAP paragraf 8.1 Catatan atas laporan keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi lebih lanjut. Koperasi Kredit Suka Damai Kabupaten Manggarai Barat telah memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan. Secara keseluruhan penyajian catatan atas laporan keuangan Koperasi kredit sesuai dengan SAK ETAP.

PENUTUP

Berdasarkan analisisi yang telah dikemukakan dalam pembahasan diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penyusunan laporan keuangan pada Koperasi kredit Suka Damai Kabupaten Manggarai barat secara umum sudah menerapkan SAK ETAP. Hal ini dapat dibuktikan bahwa entitas sudah menyajikan laporan keuangan secara lengkap yaitu Neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tetapi masih ada terdapat akun-akun yang tidak disajikan di

komponen laporan Keuangan yaitu pada neraca tidak terdapat akun aset tidak berwujud dan pada laporan perhitungan hasil usaha tidak terdapat bagian laba atau rugi yang menggunakan metode ekuitas. sehingga dapat dikatakn laporan keuangan Koperasi Kredit Suka Damai Kabupaten Manggarai Barat belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP.

Saran dalam penelitian ini, penyusunan laporan keuangan Koperasi Kredit Suka Damai Kabupaten Manggarai Barat sebaiknya menyusun laporan keuangan berpedoman pada SAK ETAP serta manajemen sebaiknya meningkatkan kesadaran akan pentingnya laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Bahri, S. (2016). Metode Penelitian Bisnis.

Edisi Pertama. Jogjakarta: CV. Andi Offset.

Bahri, S. (2016). Pengantar Akuntansi 1. Edisi Pertama. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Darmayanti R. A, Syarifuddin S & Darmayanti D. (2018). Konstruksi Akuntabilitas:

Sebuah tinjauan akuntansi dan sistem informasi dari perspektif lokal. Makassar Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin.

Diakses 15 Januari 2020 melalui https://scholar..co.id/citations?user=pAFIq5 cAAAAJ&hl=id

Harahap, S, S. (2016). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta:

PT Rajagrafindo persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia, (2011), Standar Akuntansi Keuangan entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

Ikatan Akuntansi Indonesia, (2007). Standar Akuntansi Keuangan. PSAK no.27. Jakarta:

Salemba Empat

Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan.

Edisi Pertama. Depok: Kharisma Putra Utama Offset.

Kusumandaru, A. (2018). Tentang Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP. Jurnal. Universitas Satadarma. Yogyakarta.

Livia, (2017). Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Kredit Union Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Yogyakarta.

Martani, D., NPS, S, V. Wardhani, R., Farahmita, A.& Tanujaya, E. (2012).

(8)

ACCOUNTING. Vol. 01, No.02, Juni 2020, pp 190-197 Akuntansi Keuangan Menengah. Edisi Asli.

Jakarta: Salemba Empat.

Meilisa, M. (2017). Analisis Penyajian Laporan Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK No.27. Jurnal. Fakultas Ekonomi.

Yogyakarta

Menteri Koperasi dan UKM (2018), https://finance.detik.com/berita-ekonomi- bisnis/d-4646163/pdb-koperasi-naik Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Repoblik Indonesia tentang Pedoman Akuntansi Simpan Pinjam oleh Koperasi No.13 Tahun 2015

Prastowo, D. (2015). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketiga. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Rudianto, (2010). Akuntansi Perkoperasian.

Edisi pertama. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Referensi

Dokumen terkait

Productivity Analysis of Original Character OC Research in Open Access Journal Indexed 2 by Scopus, Novida Nur Miftakhul Arif Productivity Analysis of Original Character OC Research

Vanderburgh County Upon notification that they had been selected as a pilot program site, the personnel at the parole district and community corrections agency scheduled a series of