• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MP-ASI DINI (PREAKTEAL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MP-ASI DINI (PREAKTEAL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS "

Copied!
86
0
0

Teks penuh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYEDIAAN MP-ASI DINI DI WILAYAH PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini di wilayah operasional Puskesmas SEMURUP. Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci pada tahun 2020. Hasil survei menunjukkan bahwa ketersediaan MP-ASI (73,6%), kurangnya pengetahuan (69,4%), budaya membeli MP-ASI (73,6%)), informasi dari tenaga kesehatan (55,6%), paparan iklan MP-ASI (65,3%)), dukungan keluarga yang tinggi (56,9%). Terdapat hubungan antara pengetahuan, budaya pemberian MP-ASI, paparan iklan MP-ASI, dukungan keluarga dan pemberian MP-ASI dini.

Oleh karena itu para ibu jangan memberikan MP-ASI pada anak sejak dini, untuk mencegah kerusakan organ pencernaan pada anak. Kata Kunci: Pemberian MP-ASI dini, Pengetahuan, budaya pemberian MP-ASI dini, informasi dari tenaga kesehatan, terpaan iklan MP-ASI, dukungan keluarga. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LP ASI SWASTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat melengkapi proposal penelitian ini yang berjudul 'Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian MP-ASI Dini (PREAKTEAL) Di Wilayah Kerja Puskesmas. Semurup, Kabupaten Kerinci 2020". 42 Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan. 42 Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan paparan iklan Mp-ASI.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat penelitian .1 Bagi puskesmas .1 Bagi puskesmas
    • Bagi Masyarakat
    • Bagi Mahasiswa
    • Bagi Ibu Balita
    • Ruang Lingkup

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian makanan pendamping ASI dini di wilayah kerja JZ Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Untuk mengetahui distribusi frekuensi responden berdasarkan pemberian makanan pendamping ASI dini di wilayah kerja Zdravstveni dom Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020 Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping ASI dini di wilayah kerja lembaga Zdravstveni dom Semurup kabupaten Kerinci tahun 2020.

Untuk mengetahui sebaran frekuensi iklan mp-asis dengan pemberian mp-asis dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Untuk mengetahui sebaran frekuensi pengaruh keluarga dengan pemberian mp-asis dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian mp-ASI di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020.

Untuk mengetahui hubungan keterpaparan informasi petugas kesehatan dengan pemberian mp-asi dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan pemberian mp-asi dini pada wilayah kerja Puskesmas Semurup Kerinci 2020.

TINJAUAN PUSTAKA

Makanan Pendamping ASI (MP-SI)

  • Defenisi MP-ASI
  • Tunjuan dan Manfaat Pemberian MP-ASI
  • Pola Pemberian Makanan Pada Bayi
  • Akibat/ Resiko MP-ASI Dini

Bayi usia 0-6 bulan dilahirkan pertama kali, ASI bertujuan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi atau balita guna tumbuh kembang fisik dan psikomotorik yang optimal. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik bila dalam pemberian MP-ASI sesuai dengan umur serta kualitas dan kuantitas pangan yang baik serta jenis pangan yang bervariasi (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Jenis Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) baik tekstur, rasa, frekuensi dan porsi makannya sebaiknya disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang bayi atau balita usia 6 hingga 24 bulan.

Setelah bubur mengental menjadi lebih kasar kemudian berpindah ke makanan yang dicincang kasar dan akhirnya bayi siap menerima makanan yang dikonsumsi keluarganya. Bahan tambahan makanan lokal adalah makanan yang diolah di rumah, dibuat dari bahan makanan yang tersedia secara lokal, tersedia dengan harga murah. Makanan pendamping ASI lokal ini disebut juga makanan pendamping ASI lokal (MP-ASI) (Depkes RI, 2015).

Pemberian MP-ASI lokal mempunyai beberapa dampak positif diantaranya adalah para ibu mempunyai pemahaman dan keterampilan yang lebih baik dalam membuat MP-ASI dari makanan lokal sesuai dengan adat istiadat dan sosial budaya setempat, sehingga para ibu dapat terus memberikan MP-ASI secara mandiri, meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat meningkat. . meningkat. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014), makanan pendamping ASI yang diolah oleh pabrik adalah makanan yang sudah diolah dalam bentuk olahan dan beredar langsung. Bahan tambahan makanan hasil produksi, misalnya bubur susu, diperdagangkan dalam keadaan kering dan sudah matang sehingga tidak perlu dimasak lagi dan dapat diberikan kepada bayi atau balita setelah ditambah air matang.

Makanan tambahan dari produsen lain seperti nasi holding adalah bubur nasi dengan tambahan daging, ikan dll. Pada usia 6 bulan, kondisi sistem pencernaannya sudah semakin kuat sehingga bayi sudah bisa dikenalkan dengan makanan selain ASI, seperti makanan lunak sebanyak 2 kali sehari. Dalam jangka pendek, pemberian MP-ASI pada bayi terlalu dini akan menurunkan frekuensi dan intensitas pemberian ASI pada bayi.

Dalam kondisi seperti itu, makanan yang diberikan pada akhirnya tidak berfungsi sebagai makanan pendamping ASI, melainkan sebagai pengganti ASI, karena ASI yang diberikan berkurang. Tak hanya itu, jika makanan yang diberikan ternyata memiliki nilai gizi yang lebih rendah dibandingkan ASI, maka akan berdampak buruk bagi bayi karena bayi bisa saja mengalami kekurangan gizi, misalnya zat besi (Fe). Risiko jangka panjang yang terkait dengan pemberian makanan pendamping ASI secara cepat termasuk obesitas, hipertensi, arterioklorosis, dan alergi makanan.

Pengertian ASI

  • Komposisi ASI

Di usus, sebagian laktosa diubah menjadi asam laktat, sehingga menghambat penyerapan kalsium dan mineral lainnya (Bahriya 2017). Sekitar separuh energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak yang mudah dicerna dan diserap bayi dibandingkan ASI. Kandungan lemak total ASI berbeda-beda pada setiap orang dan berbeda-beda pada setiap tahap menyusui, pada awalnya kandungan lemaknya rendah, namun kemudian jumlahnya meningkat.

Begitu pula dengan kandungan lemak pada tahap pertama, kedua dan seterusnya yang akan terus berubah sesuai dengan kebutuhan energi yang dibutuhkan dalam perkembangan tubuh bayi. Jenis lemak pada ASI ini banyak mengandung omega 3, omega 6 dan DHA yang diperlukan untuk pembentukan sel jaringan otak. Meski produk PASI dilengkapi dengan ketiga unsur tersebut, namun susu formula tetap tidak mengandung enzim.

Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil, mudah diserap tubuh dan dalam jumlah yang sangat sedikit. Berbeda dengan zat besi yang mampu diserap pada PASI yang hanya mencapai sekitar 5-10% (Yulianti j, 2010). Jika makanan yang dikonsumsi ibu tercukupi berarti seluruh vitamin yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya dapat diperoleh dari ASI (Purwanti, 2014).

Volume Poduksi ASI

Aspek Kesehatan Ibu

Aspek Penurunan Berat Badan

Aspek Psikologis

  • Cara ASI Melindungi Terhadap Infeksi
  • Faktor- faktor yang Berhubungan Dengan MP-ASI DINI a) Defenisi Pengetahuan a) Defenisi Pengetahuan
  • Teori Lawrence Green
  • Penelitian Terkait
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesa
  • Defenisi Oprasional Variabel Defenisi Variabel Defenisi
  • Desain Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Kriteria Sampel
  • Teknik Pengambilan sampel
  • Instrumen penelitian
  • Teknis Dan Cara Pengumpulan Data .1 Data primer
    • Data Sekunder
  • Pengolahan Data .1 Pengolahan Data
  • Analisis Data .1 Univariat
    • Bivariat
  • Gambaran Umum Tempat Penelitian
  • Karakteristik Responden
    • Umur
  • Hasil Penelitian
    • Analisa Univariat
    • Distribusi Frekuensi Pemberian MP-ASI Dini Tabel 4.2 Tabel 4.2
    • Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tabel 4.3 Tabel 4.3
    • Distribusi Frekuensi Budaya Pemberian MP-ASI Dini Tabel 4.4
    • Distribusi Frekuensi Informasi Petugas Kesehatan Tabel 4.5
    • Distribusi Frekuensi Ketepaparan Iklan MP-ASI Tabel 4.6
    • Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Tabel 4.7
  • Analisa Bivariat
    • Hubungan Pengetahuan dengan MP-ASI Dini Tabel 4.8 Tabel 4.8
    • Hubungan Budaya Pemberian MP-ASI Dini dengan Pemberian MP- ASI Dini ASI Dini
    • Hubungan Informasi Petugas Kesehatan dengan Pemberian MP-ASI Dini Dini
    • Hubungan Keterpaparan Iklan MP-ASI dengan Pemberian MP-ASI Dini Dini

Ada hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian PM-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Ada hubungan budaya dengan pemberian PM-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Tahun 2020. , Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Terdapat keterkaitan informasi dari petugas kesehatan dengan pemberian MP-ASI dini di wilayah hasil kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020.

Ada hubungan antara iklan PM-ASI dengan pemberian PM-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian PM-ASI dini di tempat kerja. wilayah Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Distribusi frekuensi responden Berdasarkan pemberian MP-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020.

Artinya responden di wilayah kerja Puskesmas Semurup kabupaten Kerinci pada tahun 2020 sebagian besar memberikan MP ASI dini kepada bayinya. Distribusi frekuensi responden menurut budaya pemberian MP-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup kabupaten Kerinci pada tahun 2020. Artinya responden di wilayah kerja Puskesmas Semurup kabupaten Kerinci pada tahun 2020 mempunyai kebiasaan memberikan MP-ASI pada bayinya sejak dini.

Distribusi frekuensi responden menurut paparan iklan Mp-ASI di ruang kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci pada tahun 2020. Artinya responden di ruang kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci mendapat informasi tentang MP-ASI dini melalui iklan pada tahun 2020 . Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa diantara 72 responden terdapat yang mempunyai dukungan keluarga yang tinggi terhadap pemberian MP ASI dini.

Hubungan Pengetahuan Dengan Penawaran MP-ASID Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020 Hubungan Terpaan Iklan Mp-ASI Dengan MP-ASID Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Puskesmas Kabupaten Kerinci paparan tahun 2020.

Hubungan dukungan keluarga terhadap MP-ASID dengan MP-ASID dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup wilayah Kerinci dalam dukungan tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan penyediaan MP-ASI di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020.

PEMBAHASAN

  • Keterbatasan Peneliti
  • Analisa Univariat
    • Gambaran Pemberian MP-ASI Dini
    • GambaranPengetahuan Ibu dengan MP-ASI Dini
    • Gambaran Budaya Pemberian MP-ASI Dini
    • Gambaran Informasi Petugas Kesehatan
    • Gambaran Keterpaparan Iklan MP-ASI
    • Gambaran Dukungan Keluarga
  • Analisa Bivariat
    • Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian MP-ASI Dini Di Wilayah Kerja Puskemas Semurup Kab Kerinci tahun 2020
    • Hubungan Budaya Pemberian MP-ASI Dini dengan Pemberian MP- ASIDini Wilayah Kerja Puskemas Semurup Kab Kerinci tahun 2020
    • Hubungan Informasi Petugas Kesehatan dengan Pemberian MP- ASI Dini Di Wilayah Kerja Puskemas Semurup Kabupaten Kerinci
    • Hubungan Keterpaparan Iklan Mp-ASI dengan Pemberian MP-ASI Dini Di Wilayah Kerja Puskemas Semurup Kabupaten Kerinci
    • Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pemberian MP-ASIDini Di Wilayah Kerja Puskemas Semurup Kabupaten Kerinci tahun 2020
  • Kesimpulan
  • Saran
    • Bagi Puskesmas
    • Bagi Masyarakat

Berdasarkan analisa peneliti, ditemukan lebih dari separuh responden memberikan MP-ASI Dini pada bayinya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 72 responden terdapat responden dengan budaya memberikan MP-ASI dini. Artinya responden di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci pada tahun 2020 mendapat dukungan yang tinggi dari keluarganya untuk memberikan MP ASI sejak dini.

Berdasarkan penyebaran kuesioner diketahui bahwa responden yang mempunyai dukungan keluarga yang tinggi terhadap pemberian MP ASI Dini akan mendorong ibu untuk memberikan MP ASI Dini kepada anaknya. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pemberian makanan pendamping ASI dini lebih banyak terjadi pada ibu yang berpengetahuan buruk (59,7%) dibandingkan ibu yang berpengetahuan baik (13,9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian MP-ASI dini lebih banyak pada ibu yang memiliki budaya memberikan MP-ASI dini (62,5%) dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki budaya memberikan MP-ASI dini (11,1%). ) responden tidak memberikan MP-ASI Dini.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara budaya pemberian MP-ASI dini dengan pemberian MP-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara budaya pemberian MP-ASI dini dengan pemberian MP-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. tidak ada hubungan yang signifikan antara informasi dari petugas kesehatan dengan pemberian MP-ASI di lingkungan kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu-ibu yang sebelumnya terpapar iklan MP-ASI (56,9 %) dibandingkan ibu yang tidak terpapar iklan MP-ASI (16,7).

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara paparan iklan MP-ASI dengan pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Hasil penelitian ini adalah sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nursanah (2015) dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian MP -ASI Dini Pada Balita di Desa Atong Kab. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ibu yang terpapar iklan MP-ASI cenderung memberikan MP-ASI dini kepada bayinya.

Hasil penelitian menemukan bahwa pemberian makanan pendamping ASI dini lebih banyak terjadi pada ibu dengan dukungan keluarga tinggi (56,9%) dibandingkan dengan ibu yang tidak mendapat dukungan keluarga (41,3%). Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemberian MP-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci pada tahun 2020. Lebih dari separuh (65,3%) ibu terpapar iklan MP-ASI . di wilayah kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci pada tahun 2020.

Terdapat hubungan budaya antara pemberian MP-ASI dengan pemberian MP-ASI dini di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Terdapat hubungan antara terpaan iklan MP-ASI dengan pemberian MP-ASI Dini. - ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Semurup Kabupaten Kerinci Tahun 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Methods: his study used medical record data from patients who underwent childbirth at RSIA Permata Bunda, Solok City, West Sumatra, from July to December 2021,