• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2019-2021

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2019-2021"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Penundaan audit adalah rentang atau lamanya waktu untuk menyelesaikan audit, diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal laporan audit diterbitkan. Terbitnya informasi perusahaan yang mengalami audit delay akan memberikan sinyal kepada investor untuk melanjutkan atau menarik kembali investasinya di perusahaan tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi audit delay adalah profitabilitas, ukuran perusahaan dan solvabilitas.

Ukuran perusahaan menjadi faktor penyebab audit delay karena adanya perbedaan pengelolaan perusahaan antara perusahaan besar, menengah dan kecil yang memiliki prinsip yang berbeda. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019-2021”. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Diharapkan pihak manajemen perusahaan dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan untuk dapat mempublikasikan atau menyampaikan laporan keuangan tepat waktu sehingga tidak terjadi penundaan audit yang lama. Menurut Donabella (Zebriyanti, Devi Eka, 2016), audit delay adalah selisih waktu antara akhir tahun laporan keuangan dengan tanggal selesainya proses audit yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Audit lag adalah kerangka waktu audit, yaitu waktu yang dibutuhkan auditor untuk menghasilkan laporan audit atas sebagian laporan keuangan perusahaan.

Menurut (Zulaikha, 2022), audit delay adalah lamanya hari yang diperlukan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan yang diaudit.

Solvabilitas

Perusahaan besar adalah perusahaan dengan kekayaan bersih lebih dari Rp 10 miliar, termasuk tanah dan bangunan, dan omzet lebih dari Rp 50 miliar per tahun. Perusahaan menengah adalah perusahaan dengan kekayaan bersih lebih dari Rp 1-10 miliar, termasuk tanah dan bangunan, dan omzet lebih dari Rp 1 miliar dan kurang dari Rp 50 miliar per tahun. Usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih maksimal Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan, dan omzet minimal Rp 1 miliar per tahun.

Telaah Penelitian Terdahulu

Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Audit Delay (Studi Kasus pada Perusahaan Subsektor Migas yang Terdaftar di BEI Periode. Pengaruh Financial Distress, Leverage, Komite Audit dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor. Profitabilitas, Solvabilitas, Kompleksitas Operasi Perusahaan ), Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Opini Audit Komite Audit.

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay Perubahan auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay Incumbency audit tidak berpengaruh terhadap audit delay. Ukuran kantor akuntan publik terhadap audit delay (studi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2016-2019).

Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis .1 Kerangka Teoritis

Pengembangan Hipotesis

  • Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay

Perusahaan dengan profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu untuk mengaudit laporan keuangannya lebih cepat karena kebutuhan untuk menyampaikan kabar baik kepada publik sesegera mungkin, Rachmawati, (A.S. dan Prameswari & Yustrianthe, 2015). Perusahaan dengan profitabilitas yang lebih tinggi memerlukan waktu untuk mengaudit laporan keuangannya lebih cepat karena adanya kebutuhan untuk menyampaikan kabar baik kepada publik sesegera mungkin agar perusahaan tidak menunda publikasi laporan keuangannya. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi cenderung ingin menerbitkannya lebih awal karena akan meningkatkan nilai perusahaan.

Perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas yang tinggi menggambarkan perusahaan yang memiliki standar pengendalian intern yang baik, yang memiliki kinerja perusahaan yang baik dengan menghasilkan keuntungan yang tinggi, sehingga tidak diperlukan investigasi audit yang mendetail yang memakan waktu lebih lama dan memperlama proses audit (Adhika Wijasari. & Ary Wirajaya, 2021 ). Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Zebriyanti, Devi Eka, 2016) dan (Indra Kurniawan & Laksito, 2015) yang menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay. Sebab, perusahaan-perusahaan tersebut diawasi ketat oleh investor, pemerintah, dan juga regulator permodalan.

Akuntan di kantor akuntan dengan aset yang lebih besar akan meningkatkan waktu audit. Ini karena menafsirkan semua aset perusahaan yang lebih besar akan memakan waktu lebih lama daripada menghitung aset perusahaan dengan aset. Perusahaan dengan jumlah neraca yang lebih besar akan menjalani audit lebih lama daripada perusahaan dengan jumlah neraca yang lebih kecil, hal ini dikarenakan jumlah sampel yang harus diambil lebih banyak dan pekerjaan audit yang harus dilakukan juga lebih banyak.

Hipotesis ini didukung oleh penelitian (Nuur et al., 2017) dan (Nur Aditya, 2014) yang menyimpulkan bahwa firm size berpengaruh positif terhadap audit delay. Tingginya utang yang dimiliki perusahaan menandakan adanya keterlambatan dalam penyusunan opini audit, karena tingkat utang yang berlebihan menandakan bahwa perusahaan bermasalah dan tidak beroperasi secara efisien, sehingga dapat memperpanjang audit delay. Hipotesis ini didukung oleh penelitian (Zulaikha, 2022) dan (Fanny et al., 2019) yang menyimpulkan bahwa solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay.

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian .1 Populasi
    • Sampel Penelitian
  • Data dan Teknik Pengumpulan Data .1 Jenis dan Sumber Data
    • Teknik Pengumpulan Data
  • Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
    • Variabel Dependen
    • Variabel Independen
  • Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
    • Statistik Deskriptif
    • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Parsial (Uji t)
    • Koefisien Determinasi (R ² )

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif karena mengacu pada perhitungan data berupa angka. Dan sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Data yang relevan adalah laporan tahunan (annual report) dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang memuat informasi lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara dokumen (document), yaitu dengan menelusuri data melalui jurnal atau temuan penelitian yang relevan dengan permasalahan yang dibahas yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Variabel dependen atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau merupakan akibat dari variabel independen. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah Audit Delay, yaitu lamanya penyelesaian audit yang diukur dari tanggal akhir tahun buku sampai dengan tanggal berakhirnya laporan audit independen.

Audit delay diukur dengan menghitung jarak antara penutupan tahun buku dengan penandatanganan laporan keuangan yang telah diaudit. Menurut (Ariyanti & Sapari, 2017) variabel independen adalah variabel yang dapat menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain dan mempunyai hubungan positif atau negatif dengan variabel dependen. Variabel bebas atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau munculnya variabel terikat.

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang diperiksa oleh kantor akuntan publik dan dihitung berdasarkan total aset yang dimiliki perusahaan atau total aset perusahaan klien yang dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan sampai dengan akhir periode. diperiksa menggunakan ukuran log. Uji ini dirancang untuk menguji apakah data yang digunakan dalam regresi dapat digunakan atau tidak. Pengujian ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode Glesjer yaitu meregresikan setiap variabel independen dengan residual mutlak sebagai variabel dependen.

Uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glesjer yang menunjukkan bahwa jika setiap variabel bebas memiliki sig > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Sibarani, I, 2022). Widodo, 2017) Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat kesalahan perancu pada periode t dengan kesalahan perancu pada periode t-1 (sebelumnya) pada model regresi linier atau tidak. Uji t digunakan untuk membuktikan apakah secara individual variabel independen Profitabilitas (X1), Ukuran Perusahaan (X2) dan Solvabilitas (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu audit delay (Y). Jika tingkat probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen dapat dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika t hitung < t tabel dan taraf signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Bahwasannya terdapat 3 pelayanan dari e-Government yang dibuat oleh pemerintah kota Malang antara lain, Pelayanan pengaduan online, pelayanan data dan Informasi melalui