Variabel independen yang digunakan peneliti terdahulu adalah untuk menjelaskan pengaruh pengetahuan perpajakan, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak UMKM di wilayah Demak. Sedangkan peneliti saat ini menggunakan pengetahuan perpajakan, sanksi perpajakan, sosialisasi perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.
Variabel independen yang digunakan peneliti sebelumnya adalah untuk menjelaskan pengaruh insentif pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Malang Utara. Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak UMKM di Kabupaten Kudus.
Variabel independen yang digunakan peneliti sebelumnya adalah untuk menjelaskan pengaruh pengetahuan perpajakan, kesadaran wajib pajak, tingkat pendidikan dan sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Variabel independen yang digunakan peneliti sebelumnya adalah untuk menjelaskan pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan dan kualitas pelayanan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Ambon. Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Ambon.
Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak orang pribadi di Malaysia.
Syanti Dewi, Widyasari, dan Nataherwin (2020)
Variabel independen yang digunakan peneliti sebelumnya adalah untuk menjelaskan pengaruh insentif perpajakan, tarif pajak, sanksi pajak dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dan badan khusus di wilayah DKI Jakarta. Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak orang pribadi dan badan khusus di wilayah DKI Jakarta.
Ropinov Saputro dan Farah Meivira (2020)
Hasil penelitian yang dilakukan Ropinov Saputro dan Farah Meivira (2020) adalah pendidikan pemilik UMKM tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak UMKM. Sementara itu, praktik akuntansi UKM dan persepsi insentif perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan pajak UKM. Persamaan topik penelitian yang digunakan peneliti terdahulu dengan peneliti saat ini adalah memiliki kesamaan dalam menjelaskan kepatuhan wajib pajak UMKM.
Persamaan pengujian juga terlihat antara peneliti terdahulu dengan peneliti saat ini, yaitu sama-sama menggunakan uji eksploratif berganda analisis data regresi linear untuk menguji beberapa variabel independen/independen terhadap variabel dependen/terikat. Persamaan juga terlihat antara peneliti terdahulu dan peneliti saat ini, yaitu sama-sama menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner untuk mengumpulkan data. Variabel independen yang digunakan peneliti terdahulu adalah untuk menjelaskan pengaruh pendidikan pemilik UMKM, praktik akuntansi UMKM dan persepsi insentif pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.
Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak UMKM di Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Nivakan Sritharan dan Sahari Salawati (2019)
Variabel independen yang digunakan peneliti terdahulu dimaksudkan untuk menjelaskan tingginya probabilitas pemeriksaan, persepsi pengeluaran pemerintah, persepsi pemerataan, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
Nivakan Sritharan dan Sahari Salawati (2019)
Hasil penelitian Nivakan Sritharan dan Sahari Salawati (2019) menunjukkan bahwa keadaan keuangan individu, kelompok referensi, pengaruh politik, pengaruh budaya dan religiusitas berhubungan secara signifikan terhadap perilaku kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Namun pengetahuan perpajakan tidak berhubungan secara signifikan terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dan juga mengarah pada hubungan negatif terhadap perilaku kepatuhan Wajib Pajak. Hasil analisis regresi hierarki menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan perpajakan memoderasi hubungan antara faktor individu dengan perilaku kepatuhan pajak individu.
Variabel independen yang digunakan peneliti sebelumnya adalah menjelaskan kondisi keuangan, kelompok referensi, politik. Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel dari wajib pajak di Malaysia. Wa Ode Aswati, Arifuddin Mas'ud dan Tuti Nurdianti Nudi (2018) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kesadaran.
Wa Ode Aswati ,Arifuddin Mas’ud, dan Tuti Nurdianti Nudi (2018) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kesadaran
Sedangkan variabel kesadaran wajib pajak, pengetahuan perpajakan dan akuntabilitas pelayanan publik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor di UPTB Samsat kabupaten Muna. Variabel independen yang digunakan peneliti terdahulu adalah untuk menjelaskan pengaruh kesadaran wajib pajak, pengetahuan perpajakan, akuntabilitas pelayanan publik terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak kendaraan bermotor di UPTB SAMSAT Kabupaten Muna.
Rizki Indrawan dan Bani Binekas (2018)
Variabel independen yang digunakan peneliti sebelumnya adalah untuk menjelaskan pengaruh pemahaman perpajakan dan pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Sampel yang digunakan berbeda, yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel wajib pajak UMKM di Kota Cimahi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan perpajakan, sosialisasi perpajakan dan pelayanan fiskus baik secara simultan maupun parsial terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (tidak bekerja) di KPP Pratama Bandung Bojonagara.
Meiska Lianty, Dini Wahjoe Hapsari, dan Kurnia (2017) menemukan bahwa pengetahuan perpajakan, sosialisasi perpajakan, dan pemberian pelayanan perpajakan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (non pegawai) di KPP Pratama Bandung Bojonagara. Pengetahuan perpajakan dan pelayanan fiskus berpengaruh signifikan ke arah positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (non pegawai) sedangkan sosialisasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi (non pegawai) di KPP Pratama Bandung Bojonagara. Variabel independen yang digunakan peneliti sebelumnya adalah untuk menjelaskan pengaruh pengetahuan perpajakan, sosialisasi perpajakan dan manfaat perpajakan terhadap kepatuhan individu (non pegawai).
Sampel yang digunakan berbeda yaitu peneliti sebelumnya mengambil sampel dari pihak swasta (non pegawai) di KPP Pratama Bandung Bojonagara.
Oktaviane Lidya Winerungan (2013)
- Landasan Teori
- Attribution Theory
- Pajak
- Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
- Kepatuhan Wajib Pajak (Y)
- Pengetahuan Perpajakan (X1)
- Sanksi Perpajakan (X2)
- Sosialisasi Perpajakan (X3)
- Kesadaran Wajib Pajak (X4)
- Pengaruh Antar Variabel
- Pengaruh Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pengetahuan perpajakan menjadi dasar yang wajib dimiliki oleh setiap
- Pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
- Pengaruh Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuhan wajib pajak Sosialisasi perpajakan dibuat oleh pemerintah agar wajib pajak paham
- Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kesadaran wajib pajak merupakan wajib pajak yang memiliki keinginan
- Kerangka Pemikiran
- Hipotesis Penelitian
Sedangkan faktor internal yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak UMKM dalam melaporkan SPT tahunannya adalah pengetahuan perpajakan dan kesadaran wajib pajak. Pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak akan dimasukkan ke kas negara untuk membiayai pembangunan negara. Kepatuhan wajib pajak merupakan kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya tanpa adanya kewajiban apapun.
Wajib Pajak akan menghitung dengan benar pajak yang dibayarkan melalui SPT dan melaporkannya tepat waktu. Wajib Pajak yang memahami peraturan perpajakan akan sangat memudahkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Wajib Pajak mengetahui Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), Pengusaha Kena Pajak (TPP) dan tarif pajak.
Apabila seorang wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik maka ia dikenakan sanksi perpajakan. Sanksi yang lebih berat dikenakan kepada Wajib Pajak yang melanggar kewajiban dan melakukan kesalahan penyampaian informasi. Jika kesadaran wajib pajak tinggi maka wajib pajak akan mudah patuh dalam melaporkan NPT tahunannya.
Wajib pajak sadar bahwa jika menunda atau mengurangi pajak yang harus dibayarnya, maka akan merugikan negara. Menurut penelitian Aswati dkk (2018) dan Indrawan dan Binekas (2018), pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sanksi perpajakan diciptakan oleh pemerintah untuk menjamin wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya.
Sanksi perpajakan yang dikenakan harus tegas dan tidak boleh diberikan keringanan untuk meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak. Menurut penelitian Atarmawan (2002) dan Dewi dkk (2020), sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hubungan sosialisasi perpajakan dengan teori atribusi adalah sosialisasi perpajakan merupakan faktor eksternal dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Menurut penelitian Antika dkk (2021), sosialisasi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Menurut penelitian Aswati dkk (2018), kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.