FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN MASYARAKAT MENJADI PESERTA JKN-KIS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PULAU KUPANG KABUPATEN KAPUAS
Wildayati1, Noorhidayah2,Yeni Riza3
1Kesehatan Masyarakat, 132O1, FKM, Universitas Islam Kalimantan MAB, 16O7OO76
2Kesehatan Masyarakat, 132O1, FKM, Universitas Islam Kalimantan MAB, 11231174O1
3Kesehatan Masyarakat, 132O1, FKM, Universitas Islam Kalimantan MAB, 1O25078601 [email protected]
ABSTRAK
Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) wajib bagi seluruh pendudukIndonesia.Dalam pelaksanaannya, pemerintah menargetkan seluruh masyarakat terdaftar sebagai peserta JKN pada tanggal 1 Januari 2O19 untuk terwujudnya Universal Health Covarage (UHC). Namun sampai saat ini cakupan kepesertaan JKN di Wilayah Kerja Puskemas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas hanya sebesar 49% atau setara 11.721 jiwa. Tujuan Penelitian:untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan keikutsertaan JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.Metode Penelitian surveyanalitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional..Sampel sejumlah 99 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan caraPurposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi- square dengan tingkat kepercayaan (α=O.O5%). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=O,O47), pendidikan (p=O,OO2), pendapatan (p=O,OO4), dan persepsi (p=O,OO9) dengan Keikutsertaan JKN-KIS di Wilayah kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas. Diharapkan, intesitas penyuluhan dan sosialisasi terkait JKN agar masyarakat dapat mengerti dan memahami pentingnya JKN.
Kata kunci : Pengetahuan; Pendidikan; Pendapatan; Persepsi; Keikutsertaan JKN-KIS
ABSTRACT
The National Health Insurance (NHI) certification is mandatory for all Indonesian residents. In its implementation, the Government targets the entire community to be registered as a JKN participant on January 1,2O19 for the Universal Health Covarage(UHC) realization. But until now the coverage of JKN membership in the working area of Pulau Kupang, Kapuas Regency is only 49% or equivalent to 11,721 inhabitants.
Research objectives: To know the factors related to the participation of JKN-KIS in the work area health Centers Kupang Island Kapuas Regency. Research method of Analytic survey using cross sectional approach..Samples of 99 respondents. Sampling is done by Purposive sampling. Research instruments using questionnaires. Data analysis using Chi-square test with confidence level (α = O.O5%). The results showed there was a relationship of knowledge (P = O,O47), education (P = O,OO2), income (p = O,OO4), and perception (P = O,OO9) with the participation of JKN-KIS in the work area of Pulau Kupang, Kapuas regency.
Hopefully, the importance of counseling and socialization related to JKN so that people can understand and understand the significance of JKN.
Key words : Knowledge; Education; Revenue; Perception; JKN-KIS participation
PENDAHULUAN
Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) merupakan program dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan dan mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari2O14. rogram JKN bertujuan untuk membantu seluruh masyarakat agar mendapatkan pelayanan kesehatan Promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bermutu dengan biaya yang terjangkau. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa berobat dikarenakan tidak ada biaya.
Dalam pelaksanaanya, Pemerintah menargetkan seluruh masyarakat terdaftar sebagai peserta JKN pada tanggal 1 Januari 2O19 untuk terwujudnya Universal Health Coverage (UHC). Namun sampai saat ini kenyataannya masih ada masyarakat yang belum terdaftar sebagai Peserta JKN. Data
BPJS pusat mencatat sebanyak 83,94% penduduk Indonesia telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), jumlah ini setara dengan 221.58O.743 jiwa penduduk Indonesia. Ada tiga Provinsi yang sudah mencapai UHC yaitu Jakarta, Gorontalo, dan Aceh. Sedangkan Provinsi Kalimantan Tengah masih belum mencapai UHC berjumlah 2.228.557 jiwa dengan proporsi 89,O4%. data yang di rilis Dinas Kesehatan Provinsi KalimantanTengah diketahui dari 13 Kabupaten dan 1 kota, baru ada tujuh daerah yang sudah mencapai target UHC. Ketujuh daerah ini adalah Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan,Kabupaten Sukamara, dan Kabupaten Lamandau. Sementara Daerah yang belum mencapai UHC adalah Kabupaten Kapuas. Jumlah Masyarakat di Kabupaten Kapuas yang telah menjadi peserta BPJS Kesehatan sebesar 74,89% jumlah ini setara dengan 3O9.986 jiwa. Artinya masih ada sebanyak 25,11% masyarakat Kabupaten Kapuas yang belum memiliki Jaminan Kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 2O19).
Kecamatan Bataguh merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kapuas.
Jumlah penduduk yang terdaftar di Kecamatan Bataguh pada tahun 2O19 adalah sebanyak 23.781 jiwa. Kecamatan Bataguh memiliki 2 Puskesmas, salah satunya adalah Puskesmas Pulau Kupang.
Wilayah kerja Puskesmas Pulau Kupang meliputi 1 kelurah dan 7 desa dengan jumlah penduduk 23.781.
Cakupan Kepersertaan JKN di wilayah kerja Puskesmas Pulau Kupang hanya sebesar 49% atau setara 11.721 jiwa, dimana jumlah ini masih belum mencapai target BPJS Kesehatan yaitu 95% sesuai yang ditetapkan. Rendahnya angka kepemilikan kartu JKN menandakan bahwa masyarakat masih banyak belum terdaftar sebagai peserta JKN dan pentingnya memiliki kartu JKN. Pencapaian Universal Health Covarage (UHC) melalui program JKN diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini dapat tercapai apabila semua masyarakat mendaftarkan diri menjadi peserta JKN. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dimungkinkan dapat mempengaruhi masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai peserta JKN yaitu Pengetahuan, Pendidikan, Pendapatan, dan Persepsi.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang dapat diketahui bahwa banyak masyarakat mendengar terkait JKN, namun informasi yang mereka dapatkan masih terbatas. Selain itu hasil pendapatan mereka yang rendah juga membuat mereka berpikir untuk mendaftar menjadi peserta dan mereka berpikir bahwa mendaftar sebagai peserta JKN namun tidak memfaaatkannya mereka merasa rugi karena setiap bulannya harus membayar iuran. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Masyarakat Menjadi Peserta JKN-KIS Di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas”.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan menggunakan desain penelitian surveianalitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Menurut Notoatmodjo(2O12) desain penelitian surveianalitik adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau faktor resiko dengan faktor efek. Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor resiko, sedangkan faktor resiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek atau pengaruh.
Cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek.
HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat
Analisis Univariat pada penelitian ini menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel yang dapat dilihat sebagai berikut :
a. Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN
Tabel 1 Distribusi RespondenBerdasarkan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN
No. Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN
Jumlah Presentase %
1. Tidak 73 73,7
2. Ya 26 26,3
Total 99 1OO %
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan Tabel 1diketahui bahwa sebagian besar responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN sebanyak 73 orang (73,7 %) dan responden yang menjadi peserta JKN sebanyak 26 orang (26,3%).
b. Pengetahuan
Tabel 2 Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan Terhadap Keikutsertaan Masyarakat Menjadi Peserta JKN
No. Pengetahuan Jumlah Presentase %
1. Kurang 42 42,4
2. Cukup 39 39,4
3. Baik 18 18,2
Total 99 1OO %
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan Tabel 2 diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 42 orang (42,4%), pengetahuan cukup sebanyak 39 orang (39,4%) dan pengetahuan baik ada 18 orang (18.2%).
c. Pendidikan
Tabel 3 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Presentase %
1. Rendah 81 81,8
2. Menengah 11 11,1
3. Tinggi 7 7,1
Total 99 1OO%
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan Tabel 3diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan rendah 81 orang (81,8%), berpendidikan menengah sebanyak 11 orang (11,1%) dan berpendidikan tinggi sebanyak 7 orang (7,1%).
d. Pendapatan
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan
No. Pendapatan Jumlah Presentase %
1. Rendah 95 96,O
2. Tinggi 4 4,O
Total 99 1OO%
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan Tabel 4 diketahui sebagian besar responden yang memiliki pendapatan rendah sebanyak 95 orang (96.O%) dan pendapatan rendah 4 orang (4.O%).
e. Persepsi
Distribusi responden berdasarkan persepsi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Persepsi
No. Persepsi Jumlah Presentase %
1. Negatif 54 54,5
2. Positif 45 45,5
Total 99 1OO%
Sumber : Data Primer, 2020
Berdasarkan Tabel 5di ketahui sebagian besar responden yang memiliki persepsi negatif sebanyak 54 orang (54.5%) dan persepsi positif sebanyak 45 orang (45.5%).
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan masyarakat menjadiPeserta JKN-KIS Tabel 6. Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas
No. Pengetahuan
Keikutsertaan Masyarakat
Menjadi Peserta JKN-KIS Jumlah
Tidak Ya
n % n % N %
1. Kurang 36 85,7 6 14,3 42 1OO
2. Cukup 24 61,5 15 38,5 39 1OO
3. Baik 13 72,2 5 27,8 18 1OO
Jumlah 73 73,7 26 26,3 99 1OO
P value= O,O47 < α = O.O5 Sumber : Data Primer, 2020
Dari Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 42 reponden yang berpengetahuan kurang didapat 36 (85,7%) responden yang tidak ikut menjadi Peserta JKN dan 6 (14,3%) responden yang ikut menjadi peserta JKN. Dari 39 responden yang berpengetahuan cukup di dapat 24 (61,4%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 15 (38,5%) responden yang ikut menjadi peserta JKN. Dari 18 responden yang berpengetahuan baik terdapat 13 (72,2%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 5 (27,8%) responden yang ikut menjadi peserta JKN.
Dari hasil uji statitik Chi-Square didapatkan nilai p value = O,O47. Artinya ada hubungan pengetahuan dengan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS di Wilayah Kerha Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.
b. Hubungan pendidikan dengan Keikutsertaan masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS
Tabel 7. Hubungan Pendidikan dengan Keikutsertaan Masyarakat Menjadi Peserta JKN- KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas
No. Pendidikan
Keikutsertaan Masyarakat
Menjadi Peserta JKN-KIS Jumlah
Tidak Ya
n % n % N %
1. Rendah 64 79,O 17 21,O 81 1OO
2. Menengah 9 5O,O 9 5O,O 18 1OO
Jumlah 73 73,7 26 26,3 99 1OO
P value= O,O18 < α = O.O5 Sumber : Data Primer, 2020
Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 81 responden berpendidikan rendah didapat 64 (79,O%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 17 (21,O%) responden yang ikut menjadi peserta JKN. Dari 11 responden yang berpendidikan menengah di dapat 9 (5O,O%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 9 (5O,O%) responden yang ikut menjadi peserta JKN.
Dari hasil uji statitik Chi-Square dengan penggabungan cell didapatkan nilai p value = O,O18. Artinya ada hubungan pendidikan dengan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.
c. Hubungan Pendapatan dengan Keikutsertaan masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS
Tabel 8. Hubungan Pendapatan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas
Sumber : Data Primer, 2020
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 95 responden berpendapatan terdapat di dapat 73 (76,8%) responden yang berpendapatan rendah yang tidak ikut menjadi Peserta JKN dan 22 (23,2%) responden yang ikut menjadi peserta. Dari 4 responden terdapat 4 (1OO%) yang berpendapatan tinggi terdapat O (O%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 4 (1OO%) responden yang ikut menjadi peserta JKN.
Dari hasil uji statitik Chi-Square didapatkan nilai p value = O,OO4. Artinya ada hubungan pendapatan dengan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.
No. Pendapatan
Keikutsertaan Masyarakat menjadi peserta JKN-KIS
Tidak Ya Jumlah
n % n % N %
1. Rendah 73 76,8 22 23,2 95 1OO
2. Tinggi O O, 4 1OO 4 1OO
Jumlah 73 73,7 26 26,3 99 1OO P value = O,OO4 < α = 5%
d. Hubungan Persepsi dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS
Tabel 9. Hubungan Persepsi dengan Keikutsertaan Masyarakat Menjadi Peserta JKN- KIS di Wilayah Kerja Puskesma Pulau Kupang Kabupaten Kapuas
No. Persepsi
Keikutsertaan Masyarakat menjadi peserta JKN-KIS
Tidak Ya Jumlah
n % n % N %
1. Negatif 46 85,2 8 14,8 54 1OO
2. Positif 27 6O,O 18 4O,O 45 1OO
Jumlah 73 73,7 26 26,3 99 1OO
P value = O,OO9< α = O,O5 Sumber : Data Primer, 2020
Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 54 responden di dapat 46 (85,2%) responden yang persepsi negatif yang tidak ikut menjadi Peserta JKN dan 8 (14,8%) responden yang ikut menjadi peserta. Dari 45 responden terdapat persepsi positif 27 (73,7%) yang tidak ikut menjadi peserta dan 18 (4O%) responden yang ikut menjadi peserta JKN.
Dari hasil uji statitik Chi-Square didapatkan nilai p value = O,OO9. Artinya ada hubungan persepsi dengan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.
PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
a. Keikutsertaan Masyarakat Menjadi Peserta JKN-KIS
Dketahui sebagian besar responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN sebanyak 73 orang (73,7%) dan responden yang ikut menjadi peserta JKN sebanyak 26 orang (26,3%).
Hasil penelitian ini memperlihatkan masih banyak responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN yang dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti kurangnya informasi terkait JKN, masih rendahnya kesadaran responden tentang perilaku kesehatan khususnya tentang asuransi kesehatan. Merasa terbebani karena harus membayar iuran tiap bulannya.
Tanpa menjadi peserta JKN, responden merasa masih dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan tingkat pertama atau membeli obat di apotek atau di warung-warung yang dekat dengan rumah responden. Cara ini dianggap menguntungkan dikarenakan mereka hanya mengeluarkan uang pada saat sakit saja.
b. Pengetahuan
Diketajui sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang 42 orang (42,4%), pengetahuan cukup 39 orang (39,4%) dan pengetahuan baik 18 orang (18,2%).
Menurut hasil kuesioner pengetahuan responden, diketahui memiliki pengetahuan baik dan cukup kebanyakan sebagian besar menjawab pertanyaan tentang pengertian, penyelenggara JKN, jenis pelayanan, syarat pendaftaran, dan iuran. Dan pengetahuan kurang kebanyakan salah menjawab tentang Hukum peserta JKN dan golongan anggota BPJS.
Sebagian besar responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 42 orang disebabkan karena rendahnya pendidikan yang mereka miliki. Di sisi lain kurangnya
pengetahuan responden yang berpendidikan tinggi disebabkan karena kurangnya pengetahuan terkait tentang JKN, hal itu bisa disebabkan karena kurangnya sosialisasi ataupun penyuluhan. Serta ada juga pendidikannya rendah yang berpengetahuan baik, hal tersebut bisa disebabkan karena responden tidak hanya mendapatkan pengetahuan dari pendidikan formal tapi dikarenakan dia mengikuti sosialisasi terkait JKN atau informasi yang didapat dari media.
c. Pendidikan
Dietahui sebagian besar responden berpendidikan rendah sebanyak 81 orang (81.8%), pendidikan menengah sebanyak 11 orang (11.1%) dan pendidikan rendah sebanyak 7 orang (7.1%).
Sebagian besar responden yang berpendidikan rendah (Tidak tamat SD, SD-SMP) dikarenakan di wilayah tersebut kebanyakan dihuni oleh masyarakat menengah kebawah.
Sehingga banyak dari responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan ada juga yang menjadi peserta JKN tetapi merupakan peserta penerima bantuan iuran dan peserta bukan penerima bantuan iuran.
d. Pendapatan
Diketahui responden yang memiliki pendapatan tinggi sebanyak 4 orang (4.O%) dan pendapatan rendah sebanyak 95 orang (96.O%).
Berdasarkan hasil kuesioner responden sebagian besar masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang berpenghasilan rendah dengan mata pencaharian sebagai petani, wiraswasta dan buruh, sehingga banyak masyarakat yang tidak ikut menjadi peserta JKN. Akan tetapi ada juga responden yang berpenghasilan rendah yang ikut menjadi peserta JKN terdaftar sebagai peserta bukan penerima iuran.
e. Persepsi
Diketahui diketahui responden yang memilik persepsi negatif sebanyak 54 orang (54.5%) dan persepsi positif sebanyak 45 orang (45.5%).
Berdasarkan hasil kuesioner responden sebagian besar memiliki persepsi negatif terhadap JKN, kebanyakan responden setuju dengan pernyataan bahwa iuran BPJS memberatkan dan tidak sesuai dengan kemampuan responden sehingga banyak responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN.
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 42 responden berpengetahuan kurang di dapat 36 (85,7%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 6 (14,3%) responden yang ikut menjadi peserta JKN. Dari 39 responden yang berpengetahuan cukup di dapat 24 (61,5%) yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 15 (38,5%) yang ikut menjadi peserta JKN. Dari 18 responden yang berpengetahuan baik didapatkan 13 (72,2%) yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 5 (27,8%) yang ikut menjadi responden.
Dari hasil keusioner pengetahuan didapat 13 responden yang berpengetahuan baik namun tidak ikut menjadi peserta JKN di karenakan mereka merasa iuran yang dianggap teralu berat dan tidak sesuai dengan kemampuan mereka.
Dari hasil uji statistik Chi square didapatkan nilai p value = O,O47 dengan p <α = O,O5. Maka H₀ ditolak, artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Salma (2O16) dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan Nasional Di Desa Tegalsari Kabupaten Ponorogo 2O15”
bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap keikutsertaan masyarakat dalam Jaminan Kesehatan Nasional dengan hasil p value sebesar O,OOO.
Dari hasil kuesioner pengetahuan responden didapatkan soal pengetahuan yang paling banyak menjawab benar yaitu soal tentang penyelenggara JKN, pelayanan kesehatan yang ditanggung BPJS, Pendaftaran, iuran dan kelas kepesertaan. Dan soal yang paling banyak dijawab salah yaitu pengertian, Hukum, golongan anggota BPJS.
b. Hubungan Pendidikan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.
Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 81 responden berpendidikan rendah didapat 64 (79,O%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 17 (21,O%) responden yang ikut menjadi peserta JKN. Dan 18 responden yang berpendidikan menengah di dapat 9 (5O,O%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 9 (5O,O%) responden yang ikut menjadi peserta JKN.
Berdasarkan hasil kuesioner pendidikan didapat pendidikan tinggi memiliki kesadaran lebih tinggi untuk menjadi peserta JKN. Sedangkan orang yang berpendidikan rendah mempunyai peluang dua kali lipat untuk tidak ikut menjadi peserta JKN. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap Keikutsertaan menjadi peserta JKN baik secara formal maupun nonformal.
Hasil uji statistik Chi square dengan penggabungan cell didapatkan nilai p value = O,O18 dengan p < α = O,O5. Maka H₀ ditolak, artinya terdapat hubungan antara pendidikan dengan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Lawrence Green, bahwa tingkat pendidikan merupakan faktor predisposisi yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang.
Tingkat pendidikan seseorang memiliki peran penting terhadap Kepesertaan JKN.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi dalam melakukan tindakan sebuah perencanaan dan pengendalian untuk mengatasi sebuah resiko yang tidak pasti di masa depan yang timbul dalam kehidupan. Jadi dengan tingkat pendidikan yang tinggi dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang asuransi kesehatan,sehingga mampu menimbulkan tingkat kesadaran yang tinggi dalam kepesertaan JKN.
c. Hubungan Pendapatan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 95 responden berpendapatan terdapat di dapat 73 (76,8%) responden yang berpendapatan rendah yang tidak ikut menjadi Peserta JKN dan 22 (23,2%) responden yang ikut menjadi peserta. Dari 4 responden terdapat 4 (1OO%) yang berpendapatan tinggi terdapat O (O%) responden yang tidak ikut menjadi peserta JKN dan 4 (1OO%) responden yang ikut menjadi peserta JKN.
Berdasarkan hasil kuesioner pendapatan di dapat 22 responden yang berpendapatan rendah yang ikut menjadi peserta JKN dikarenakan sebagian dari responden yang ikut menjadi peserta JKN adalah sebagai anggota PBI (Penerima Bantuan Iuran) sehingga mereka tidak perlu lagi membayar iuran tiap bulannya karena sudah ditanggung atau dibayarkan oleh pemerintaah.
Dari hasil uji statitik Chi-Square didapatkan nilai p value = O,OO4 dengan p <α = O,O5. Maka H₀ ditolak, artinya ada hubungan pendapatan dengan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.
Pendapatan merupakan salah satu faktor pendukung terhadap suatu pelayanan kesehatan. Hal ini terjadi pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang
memutuskan untuk ikut menjadi peserta JKN. Responden yang berpendapatan rendah yang tidak ikut menjadi peserta JKN mengatakan jika mereka ikut kepesertaan JKN mereka harus mengeluarkan uang iuran tiap bulannya dan itu memberatkan bagi mereka dan harus memperhitungkan lagi untuk menjadi peserta JKN karena penghasilan yang didapat lebih diutamakan untuk kebutuhan sehari-hari daripada menjadi peserta JKN.
d. Hubungan Persepsi dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.
Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 54 responden di dapat 46 (85,2%) responden yang persepsi negatif yang tidak ikut menjadi Peserta JKN dan 8 (14,8%) responden yang ikut menjadi peserta. Dari 45 responden terdapat persepsi positif 27 (73,7%) yang tidak ikut menjadi peserta dan 18 (4O%) responden yang ikut menjadi peserta JKN.
Dari hasil uji statitik Chi-Square didapatkan nilai p value = O,OO9 dengan p <α = O,O5. Maka H₀ ditolak, artinya ada hubungan persepsi dengan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Melinda, et all (2O16) dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Minat Masyarakat Dalam Keikutsertaan BPJS Mandiri di Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo” yang berarti ada hubungan persepsi dengan minat masyarakat dalam keikutsertaan BPJS Mandiri dengan hasil p value sebesar O,OO9.
Dari hasil penelitian menunjukan masih banyak penduduk yang memiliki persepsi negatif terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional yang diartikan masih banyak yang belum memahami manfaat Jaminan Kesehatan Nasional dan pandangan yang negatif terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional akibat adanya stimulus-stimulus yang diterima berupa informasi terkait dengan menjadi peserta JKN belum tentu mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan akses fasilitas kesehatan, iuran yang memberatkan menjadi salah satu alasan responden tidak ikut menjadi peserta JKN. Responden yang memiliki persepsi positif dan ikut menjadi peserta JKN karena menilai bahwa JKN mampu membiayai pembiayaan kesehatannya dengan iuran yang cukup terjangkau.
PENUTUP KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keikutsertaan Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang yang menjadi peserta JKN- KIS sebanyak 26 (26,3%) responden.
2. Pengetahuan Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang yang berpengetahuan baik sebanyak 18 (18,2%) responden, berpendidikan menengah sebanyak 9 (5O,O%) responden, berpendapatan tinggi 4 (4.O%) responden, dan persepsi positif 45 (45.5%) responden.
3. Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas dengan P value = O,O47.
4. Ada hubungan Pendidikan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas dengan P value = O,O18.
5. Ada hubungan Pendapatan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas dengan P value = O,OO4.
6. Ada hubungan Persepsi dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang Kabupaten Kapuas dengan P value = O,OO9.
SARAN
1. Bagi Instansi Pemerintah
a. Badan Penyelenggara Jaminanan Sosial
Bagi BPJS Kesehatan perlu meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan juga bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk melakukan promosi tentang Jaminan Kesehatan Nasional agar mengerti dan memahami program JKN yang sangat berguna bagi masyarakat.
b. Puskesmas
Diharapkan agar dapat membantu BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang keuntungan menjadi peserta JKN karena jika sakit tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Kupang diharapkan ikut mendukung Jaminan Kesehatan Nasional agar tercapainya Universal Health Coverage yaitu tidak ada lagi penduduk Indonesia yang tidak memiliki Jaminan Kesehatan Nasional.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini bisa menjadi referensi atau menambah referensi baru kedepannya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS, serta dapat menjadi perbandingan untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel-variabel lain seperti variabel pekerjaan, dukungan keluarga, sikap, dan akses yang diduga berhubungan dengan Keikutsertaan Masyarakat menjadi Peserta JKN-KIS yang dapat diteliti dengan penelitian ini.
REFERENSI
Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan.2O19. Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional.
[Diakses 1O Februari 2O2O]
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Laporan Tahunan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2O19.
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah. Upah Minimum Kabupaten/kota di Provinsi Kalimanta Tengah Tahun 2O2O. [Di akses 2O Februari 2O2O]
Kementerian Kesehatan, RI. 2O13. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Kurniawan, Deny. 2O18.Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat DalamPemanfaatan Jaminan Kesehatan Nasional Di Wilayah Kerja Puskesmas TamalanRea Jaya.Skripsi Sarjana Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Hasanuddin.
Kusumanigrum, andita, & Muhammad Azinar. 2O18. Kepesertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan Nasional Secara Mandiri.
Melinda. et al., 2O16. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Minat Masyarakat Dalam Keikutsertaan BPJS Mandiri Di Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.
Muh al thariksyah R. 2O17.Hubungan Persepsi Masyarakat Tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Terhadap Keikutsertaan Menjadi Peserta BPJSKesehatan Di Wilayah Kerja PuskesmasMinahasa Upakota Makassar. Skripsi Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Universitas Hasanuddin.
Mukti, PW. 2O15. Pengetahuan Masyarakat Tentang Program BPJS Di Dusun Pakel Desa Pohijo Kecamatan sampung Kabupaten Ponorogo. KTI Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan.
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Notoadmodjo,S.2O12. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pangestika, Viona, Sutopo Patria, & Ayun Sriatmi. 2O17. Faktor-Faktor YangBerhubungan Dengan KepersertaanSektor Informal Dalam BPJ Kesehatan Mandiri Di Kelurahan Poncol Kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan.Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Diponegoro.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2O14 tentangPedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. [Di akses 3O Maret 2O2O]
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2O13 tentang Jaminan Kesehatan. [Di akses 3O maret 2O2O]
Putro, Gurendro dan dan Iram Barida. 2O17. Manajemen Peningkatan Kepesertaan dalam Jaminan Kesehatan Nasional pada Kelompok Nelayan Non Penerima Bantuan Iuran (PBI).
[Diakses 13 September 2O19]
Puskesmas Pulau Kupang. 2O2O. Data Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2O2O.
Salma. 2O16.Faktor-Faktor Yang Berhubungan DenganKeikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan KesehatanNasional Di Desa Tegalsari Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suranto. 2O1O. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
Undang-Undang RI Nomor 24 (2O11). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Tuty, Ch Ernawaty&Dhina Uswatul.2O18.Hubungan Kepesertaan JKNMandiri Dengan Pendapatan, Pengetahuan, Persepsi, Akses, Dan Kepercayaan Masyarakat Suku Sakai Di Desa Petani Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.Fakultas KesehatanMasyrakat.
Universitas Andalas.
Walgito, B. 2O1O.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.