• Tidak ada hasil yang ditemukan

faktor-faktor yang berhubungan dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "faktor-faktor yang berhubungan dengan"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Sebagai wujud pengabdian, rasa hormat dan syukur yang tiada habisnya, karya kecil ini saya persembahkan kepada ayah saya (Oka Masrizal) dan ibu saya (Desi Murna) yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, berkah dan kasih sayang kepada saya. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul. Bapak Dezi Ilham, M.Si. Biomed, serta mentor 1 yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan sarannya untuk membimbing penulis dalam mempersiapkan tugas ini.

Tuan Dr. Syahrial, M. Biomed selaku peneliti yang telah banyak mencurahkan waktu, tenaga dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa
  • Bagi Peneliti
  • Bagi Masyarakat
    • Ruang Lingkup Penelitian

Antenatal care (ANC) juga menjadi salah satu penyebab bayi berat lahir rendah, karena kunjungan ke ibu hamil di bawah usia empat tahun mempunyai risiko tinggi terjadinya BBLR. Menurut Jumirah, ibu hamil yang berpandangan negatif terhadap pemeriksaan kehamilan dilakukan setelah perut ibu sudah besar atau mendekati melahirkan, sedangkan kehamilan muda tidak memerlukan pemeriksaan. Ibu hamil lainnya akan mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan antenatal ke bidan jika terdapat masalah atau kelainan selama kehamilan.

Berdasarkan latar belakang yang ada maka rumusan penelitian ini adalah bagaimana pengaruh BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) terhadap gizi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya, apa pengaruh BBLR (Berat Lahir Rendah) Berat Badan) terhadap perkembangan janin ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Koto Tangah Padang.

TINJAUAN PUSTAKA

  • BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
    • Definisi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
    • Etiologi
  • Faktor-Faktor Penyebab BBLR Berat Badan Lahir Rendah .1 Faktor Ibu
  • Hubungan Antara Faktor Penyebab dengan Berat Badan Lahir Rendah .1 Hubungan Status Gizi Ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah
    • Hubungan Umur Ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah
    • Hubungan Jarak Kehamilan dengan Berat Badan Lahir Rendah
    • Hubungan Anemia dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah
    • Hubungan Status Sosial Ekonomi Ibu dengan Berat Badan Lahir Rendah
    • Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Berat Badan Lahir Rendah Hasil penelitian Kabulracman (1995) bahwa ibu yang berpendidikan
  • Pencegahan Terjadinya Berat Badan Lahir Rendah
  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis
  • Definisi Operasional

Berat badan kurang, kehamilan dan stunting pada anak usia prasekolah masih banyak ditemui di masyarakat. Meskipun pemberdayaan masyarakat telah gencar dilakukan dan pemberian suplementasi gizi telah dilakukan, namun berat badan anak prasekolah masih berada di bawah standar internasional (Saimin dkk, 2018). Prematuritas murni adalah bayi dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai berat badan menurut usia kehamilan atau disebut bayi baru lahir prematur menurut usia kehamilan.

Bayi prematur atau prematur adalah bayi dengan usia kehamilan 37 minggu, berapa pun beratnya. Ciri-ciri yang terdapat pada bayi prematur murni adalah: 1) Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang atau . sama dengan 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm. Malnutrisi pada ibu hamil dapat menimbulkan risiko dan komplikasi bagi ibu, antara lain: anemia, perdarahan, kenaikan berat badan ibu tidak normal, dan infeksi.

Dengan demikian mereka dapat memilih dan mampu menentukan alternatif terbaik dalam melakukan pengobatan dan pemeriksaan agar dapat lahir bayi yang sehat dan berat badan normal (Setyowati, 2000). Jarak antar kehamilan juga menentukan terjadinya berat badan lahir rendah, jarak kehamilan yang cukup aman dengan kehamilan sebelumnya sebaiknya lebih dari 24 bulan. Jika usia kehamilan sangat dekat, kurang dari 24 bulan, ibu akan melahirkan dengan berat badan yang kecil.

Berat janin pada kehamilan kembar rata-rata lebih ringan 1000 gram dibandingkan berat janin tunggal. Selain itu, berat kedua janin pada kehamilan kembar juga tidak sama, bisa bervariasi antara 50-100 gram. Pada masa kehamilan, kebutuhan gizi meningkat dan kecukupan gizi dapat dipantau dengan meningkatkan berat badan normal ibu sebesar 6,5-16 kg (Suwarno, 2002).

Terdapat hubungan antara anemia ibu dan kadar hemoglobin dengan kejadian berat badan lahir rendah.

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian .1 Populasi .1 Populasi
    • Sampel
  • Jenis Pengumpulan Data .1 Data Primer
    • Data Sekunder
  • Teknik Pengolahan dan Analisa Data .1 Pengolahan Data .1 Pengolahan Data
    • Analisa Data

Responden dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buayo Kecamatan Koto Tangah Padang yaitu sebanyak 63 orang dengan kriteria sebagai berikut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi pada buku KIA serta melalui wawancara yang disampaikan kepada responden. Data diperoleh dari data yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang.

Data Jumlah Ibu Melahirkan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang. Editing merupakan kegiatan memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi pada saat pengumpulan data, memeriksa kuesioner ini untuk melihat apakah jawaban dalam kuesioner sudah lengkap, relevan dan konsisten. Entri data dilakukan untuk mempertimbangkan data yang tidak sesuai dengan jawaban yang diberikan pada kuesioner dengan melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel atau dengan memeriksa kembali data pada tabel utama.

Analisis data dengan analisis univariat untuk distribusi frekuensi dan persentase masing-masing variabel untuk mendapatkan gambaran data. Jika p<0,05 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen, jika p>0,05 menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

HASIL PENELITIAN

  • Gambaran Umum Lokasi Penelitian
  • Karakteristik Responden
  • Analisa Univariat
    • Angka Kejadian BBLR
    • Umur Ibu
    • Jarak Kehamilan
    • Status Gizi
    • Pendidikan Ibu
    • Tingkat Sosial Ekonomi
  • Analisa Bivariat
    • Hubungan Umur Ibu dengan BBLR Tabel 4.9 Tabel 4.9
    • Hubungan Jarak Kehamilan dengan BBLR Tabel 4.10 Tabel 4.10
    • Hubungan Status Gizi dengan BBLR Tabel 4.11 Tabel 4.11
    • Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dengan BBLR Tabel 4.12 Tabel 4.12
  • Total 21 33,3 42 66,7 63 100
    • Hubungan Pendidikan Ibu dengan BBLR Tabel 4.13

Distribusi frekuensi status gizi ibu di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya kabupaten Koto Tangah Padang tahun 2020. Distribusi frekuensi tingkat sosial ekonomi di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya kabupaten Koto Tangah Padang tahun 2020. hubungan umur ibu dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020.

Uji chi-square diperoleh P-value = 0,005 yang berarti berhubungan dengan umur ibu dan pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020. Hubungannya antara Jarak Kehamilan dengan Prevalensi BBLR di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020. Dari uji chi-square diperoleh P = 0,054 yang tidak terdapat hubungan bermakna antara jarak kehamilan dengan pengetahuan dalam bekerja wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang pada tahun 2020.

Hubungan status gizi dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020. Uji chi-square menunjukkan P = 0,656% yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi status dan pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Dengan Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020 .

Hubungan Pendidikan Ibu dengan BBLR di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020. Uji chi-square menunjukkan P-value = 1000 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan dalam pekerjaan bukan Wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi BBLR diWilayah Kerja Puskesmas Lubuk  Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi BBLR diWilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020

PEMBAHASAN

Keterbatasan Penelitian

Analisa Univariat

  • Gambaran Angka Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020
  • Gambaran Umur Dengan Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020
  • Gambaran Status Gizi Ibu Dengan Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020
  • Gambaran Tingkat Sosial Ekonomi Dengan Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang
  • Gambaran Tingkat Pendidikan Dalam Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Padang Tahun 2020

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyakit yang dialami ibu dengan terjadinya BBLR di wilayah kerja Puskesmas Buaya Lubuk Kecamatan Koto Tangah Padang sebanyak 63 responden dan responden sebanyak 31 orang. 49,2% yang memiliki riwayat KEK. Berdasarkan hasil survei didapatkan 63 responden ibu menderita BBLR di wilayah bersalin Puskesmas Lubuk Buaya Padang dan 42 responden 66,7% mempunyai tingkat sosial ekonomi kurang baik. Tingginya tingkat edukasi masyarakat menjadi penunjang agar lebih mudah mencerna informasi yang diterima untuk dipahami, termasuk sosialisasi program penurunan angka kematian bayi melalui penurunan angka kejadian BBLR.

Peran serta masyarakat terkait dalam upaya meningkatkan pendidikan ibu hamil adalah dengan meningkatkan akses penggunaan layanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil dengan cara memeriksakan kehamilannya oleh petugas kesehatan (Proverawati, 2010). Hasil penelitian hubungan umur ibu dengan kejadian BBLR menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian BBLR. Kehamilan di bawah usia 20 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi karena sistem reproduksi belum optimal, peredaran darah pada leher rahim dan juga pada rahim belum sempurna sehingga hal ini dapat mengganggu proses penyampaian nutrisi dari ibu ke dalam kandungan. janin. .

Kehamilan pada wanita di atas 35 tahun dikaitkan dengan gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes melitus, anemia dan penyakit kronis lainnya. Fungsi reproduksi berkurang dibandingkan reproduksi normal, sehingga berpeluang mengalami komplikasi dan mengalami penyakit kebidanan dan penyakit kronis. Menurut peneliti, penelitian tersebut sejalan dengan pendapat para ahli, peneliti menemukan adanya hubungan antara usia ibu dengan kejadian BBLR karena pada usia di bawah 20 tahun, perkembangan sistem reproduksinya terganggu. belum optimalnya kesiapan psikologis dalam menerima kehamilan sehingga mempengaruhi berat badan lahir bayi.

Pada wanita usia diatas 35 tahun fungsi organ reproduksi mengalami penurunan sehingga akan mempengaruhi kehamilan, juga dengan bertambahnya usia ibu akan terjadi perubahan pada pembuluh darah dan juga berkurangnya fungsi hormon yang mengatur siklus reproduksi. Jika usia ibu termasuk dalam usia tidak berisiko maka peluang terjadinya BBLR juga rendah, sebaliknya pada ibu dengan usia risiko tinggi maka peluang terjadinya BBLR atau peluang terjadinya BBLR juga semakin besar pada ibu dengan risiko tinggi. usia.

Analisa Bivariat

  • Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
  • Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
  • Hubungan Status Gizi Ibu dengan Kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
  • Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
  • Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dengan Kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang, ditemukan 62,5% ibu tidak mempunyai KEK, dan 71,0% ibu tidak mempunyai KEK. dari ibu mereka memiliki KEK. Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa ibu yang melahirkan dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) terjadi pada ibu yang tingkat pendidikannya rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang, ditemukan 66,7% ibu berpendidikan rendah dan 66,7% ibu berpendidikan tinggi.

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa ibu yang melahirkan dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) banyak terjadi pada ibu yang kurang mampu secara ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat sosial ekonomi dengan pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang, ditemukan 71,4% ibu yang memiliki tingkat sosial ekonomi buruk, dan 57,1% ibu yang kompeten secara sosial ekonomi.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Terdapat hubungan antara umur ibu dengan kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang. Tidak ada hubungan pemisahan kehamilan ibu hamil dengan kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang. Tidak ada hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang.

Tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi ibu hamil dengan kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang.

SARAN

  • Bagi Peneliti Selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Menurut ibu, apa saja tanda dan gejala yang berhubungan dengan berat badan lahir rendah (BBLR), kecuali? Menurut sang ibu, berapa usia kehamilan yang ideal agar tidak ada risiko berat badan lahir rendah (BBLR).

Gambar

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi BBLR diWilayah Kerja Puskesmas Lubuk  Buaya Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2020

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor risiko badan lahir rendah yaitu dari karakteristik ibu (usia, paritas dan jarak kehamilan), karakteristik bayi