• Tidak ada hasil yang ditemukan

faktor-faktor yang berhubungan dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "faktor-faktor yang berhubungan dengan"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Distribusi frekuensi kejadian hipertensi saat hamil di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016. Hubungan Crosstab antara umur ibu hamil dengan kejadian hipertensi di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016. Terdapat hubungan antara jarak kehamilan faktor dan prevalensi hipertensi pada ibu hamil dengan nilai p=0,005 (p<0,05).

Terdapat hubungan antara faktor riwayat keluarga dengan prevalensi hipertensi pada ibu hamil dengan nilai p=0,000 (p<0,05).

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di Desa Bulumario Kabupaten Tapanuli Sekat Tahun 2016. Untuk mengetahui hubungan umur dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di Desa Bulumario Kabupaten Tapanuli Selatan. Untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di Desa Bulumario Kabupaten Tapanul Selatan.

Untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan prevalensi hipertensi pada kehamilan di Desa Bulumario Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016.

Manfaat Penelitian

  • Bagi Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Bagi Responden
  • Bagi Instansi Kesehatan

TINJAUAN PUSTAKA

  • Hipertensi
    • Defenisi Hipertensi
    • Klasifikasi Hipertensi
    • Hipertensi dalam kehamilan
    • Penjelasan dan pembagian klasifikasi
    • Diagnosis hipertensi kronik pada kehamilan
    • Ciri-ciri hipertensi kronik
    • Dampak hipertensi kronik pada kehamilan
    • Pengelolaan Hipertensi pada kehamilan
    • Penanganan
    • Diagnosis
  • Kehamilan
    • Definisi Kehamilan
    • Tanda Tidak Pasti Dalam Kehamilan
    • Tanda Pasti Dalam Kehamilan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi kehamilan
    • Umur
    • Riwayat Hipertensi
    • Obesitas
    • Jarak Kehamilan
    • Riwayat Keluarga
  • Kerangka Konsep
    • Hipotesa Nol
    • Hipotesa Alternatif

Penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah pada arteri pulmonalis yang menyebabkan sesak napas, pusing, dan pingsan saat beraktivitas. Hipertensi kronis: hipertensi yang diketahui terjadi sebelum kehamilan, atau peningkatan tekanan darah >140/90 mmHg sebelum minggu ke-20 kehamilan dan berlanjut selama 6 minggu pascapersalinan. Diletakkan apabila tekanan darah istirahat ibu meningkat >140/90 mmHg pada minimal dua kali pemeriksaan, paling lambat 1 minggu setelah minggu ke-20 kehamilan pada wanita yang diketahui memiliki tekanan darah normal.

Tanda dan gejala tersebut disertai dengan tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau diastolik > 110 mmHg dan. Namun Kelompok Kerja Program Pendidikan Tekanan Darah Tinggi Nasional tentang Tekanan Darah Tinggi pada Kehamilan (2000) menyatakan bahwa ibu yang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 30 mmHg atau tekanan darah diastolik sebesar 15 mmHg memerlukan observasi yang ketat, terutama jika terjadi proteinuria dan hiperurisemia. terjadi.” (Zaenab, 2006). Dalam kebanyakan kasus, tekanan darah meningkat selama trimester ketiga ke tingkat yang sedikit lebih tinggi dibandingkan pada awal kehamilan. Hasil akhir yang tertunda pada wanita-wanita ini terutama bergantung pada terjadinya pre-eklamsia.

Beberapa pedoman merekomendasikan memulai pengobatan ketika tekanan darah >150/80 mmHg hingga >160/100 mmHg. Para ahli merekomendasikan penghentian terapi antihipertensi jika tekanan darah turun di bawah tekanan darah yang diinginkan. Jika tekanan darah terkontrol, perjalanan kehamilan normal, pertumbuhan janin normal, dan volume ketuban normal, hal ini dapat dilanjutkan hingga persalinan (Parkland Memorial Hospital, Dallas).

Diagnosis hipertensi pada kehamilan ditegakkan bila tekanan darah 140/100 atau lebih sebelum wanita hamil, atau menunjukkan peningkatan tekanan darah sebelum minggu ke-20 kehamilan, tanpa gejala preeklampsia (Prawiharjo 2008). Tekanan darah tinggi merupakan suatu proses kronis yang terjadi akibat gaya hidup yang penuh tekanan, pola makan yang tidak sehat, dan gaya hidup yang kurang berolahraga. Tekanan darah juga bisa dikontrol dengan bahan makanan sehari-hari, seperti bawang putih, mentimun dan jenis jamur yang bisa kita olah menjadi makanan.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah di arteri, yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Desain dan Metode Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
    • Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Alat Pengumpulan Data
  • Prosedur Pengumpulan Data
  • Definisi Operasional
  • Pengolahan Data

Berdasarkan analisis bivariat menggunakan uji chi-square diperoleh p-value sebesar 0,755. P-value ini lebih besar dari nilai alpha (0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara faktor umur dengan kejadian hipertensi pada. wanita hamil. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan uji chi-square diperoleh p-value sebesar 0,031. P-value ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) yang berarti terdapat hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi. pada wanita hamil. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value sebesar 0,005. P-value ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) yang berarti ada hubungan antara faktor obesitas dengan kejadian hipertensi pada. wanita hamil.

Berdasarkan analisis bivariat dengan uji chi-square diperoleh nilai p value sebesar 0,005. Nilai p ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) yang berarti terdapat hubungan antara faktor jarak kehamilan dengan kejadian hipertensi. pada wanita hamil. Nilai p value sebesar 0,000 diperoleh berdasarkan analisis bivariat dengan uji chi-square. Nilai p ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) yang berarti terdapat hubungan antara faktor riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p value sebesar 0,755. Nilai p ini lebih besar dari nilai alpha (0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara faktor usia dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. wanita.

Hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada kehamilan. Berdasarkan analisis bivariat menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value sebesar 0,031. Nilai p ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) yang berarti ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada kehamilan. Berdasarkan analisis bivariat dengan uji chi-square diperoleh nilai p value sebesar 0,005. Nilai p ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) yang berarti ada hubungan antara faktor obesitas dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Nilai p value sebesar 0,000 diperoleh berdasarkan analisis bivariat dengan uji chi-square. Nilai p ini lebih kecil dari nilai alpha (0,05) yang berarti terdapat hubungan antara faktor riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil.

Hubungan tekanan darah dan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah. Ibu hamil berisiko mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dan anemia saat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional

HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Keadaan Geografi Desa Bulumario
  • Keadaan Demografi Desa Bulumario

Desa Bulumario merupakan salah satu desa di kecamatan Kabupaten Tapanuli Selatan yang memiliki luas wilayah 2013 ha dan beriklim tropis. Sebaran penduduk menurut kelompok umur di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kelompok umur mayoritas adalah 35-39 tahun yaitu sebanyak 297 jiwa (20,9%).

Sebaran karakteristik kepala keluarga menurut pekerjaan di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2016.

Tabel 4.2. Distribusi Karakteristik Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016
Tabel 4.2. Distribusi Karakteristik Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

Analisa Univariat

Distribusi frekuensi jarak kehamilan pada Responden di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016. Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa dari 32 responden terdapat 17 responden yang mempunyai jarak kehamilan saat ini dengan kehamilan sebelumnya kurang dari 17 orang. dari 2 tahun, sedangkan 15 responden mempunyai jarak kehamilan lebih dari dua tahun. Distribusi frekuensi riwayat keluarga pada masa kehamilan di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016.

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 32 responden, mayoritas menderita hipertensi saat hamil yaitu 17 orang.

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan Pada Responden di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan Pada Responden di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016

Analisa Bivariat

Penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian Radjamuda (2014) di Poliklinik RSJ Ratumbuysang Kota Manado yang menyatakan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi pada ibu hamil adalah usia masing-masing p=0,002. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Cuningham (2002) bahwa usia yang berisiko terkena hipertensi (preeklampsia-eklampsia) pada ibu hamil adalah < 20 tahun dan > 35 tahun. Masih banyaknya kasus hipertensi pada ibu hamil muda, mungkin karena kurangnya pemahaman mengenai usia reproduksi yang sehat sehingga banyak masyarakat yang menikah dan hamil di usia remaja.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Radjamuda (2014) di Poliklinik RSJ Ratumbuysang Kota Manado yang menyatakan bahwa riwayat hipertensi berhubungan dengan prevalensi hipertensi dengan p=0,002. Menurut Otomo (2011), obesitas pada ibu hamil merupakan ancaman serius dan dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan yaitu DM, hipertensi dan penyakit jantung. Penelitian ini didukung oleh penelitian Radjamuda (2014) di Poliklinik RSJ Ratumbuysang Kota Manado yang menyatakan bahwa paritas berhubungan dengan prevalensi hipertensi dengan p=0,000.

Hal ini sama dengan penelitian Walidah (2005), terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian preeklampsia. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rahayu, 2012 yang menyatakan bahwa riwayat keluarga berhubungan dengan hipertensi pada ibu hamil di RSUD Tugurejo Semarang dengan nilai p=0,001. Riwayat hipertensi dalam keluarga merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi, karena hipertensi merupakan penyakit keturunan.

Disarankan agar ibu hamil di wilayah operasi Puskesmas Sipirok rutin datang ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memantau kehamilannya guna mendeteksi tanda-tanda bahaya pada kehamilan. Hubungan Obesitas dan Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Preeklampsia di Rawat Inap Puskesmas Danau Panggang Jurnal An Nada Vol 1 No.

Tabel 4.11 merupakan tabel silang hasil dari uji chi-square untuk variabel riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil
Tabel 4.11 merupakan tabel silang hasil dari uji chi-square untuk variabel riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil

PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian diketahui mayoritas responden pada kelompok umur 21-35 tahun sebanyak 18 responden (56,3%) dan minoritas pada kelompok umur > 35 tahun sebanyak 14 responden (43,8%). Berdasarkan hasil penelitian diketahui mayoritas responden mempunyai riwayat hipertensi sebelum hamil yaitu 17 responden (53,1%) dan sebagian kecil tidak pernah mengalami riwayat hipertensi yaitu 15 responden (46,9%). Untuk data obesitas berdasarkan temuan penelitian diketahui sebagian besar responden mengalami obesitas sebanyak 17 responden (53,1%) dan minoritas yang tidak mengalami obesitas sebanyak 15 responden (46,9%).

Dari data yang diperoleh hasil penelitian terlihat bahwa sebagian besar responden mempunyai jarak kehamilan < 2 tahun yaitu sebanyak 17 responden (53,1%), sedangkan sebagian kecil mempunyai jarak kehamilan > 2 tahun, sedangkan sebagian besar responden mempunyai jarak kehamilan > 2 tahun. sebanyak 15 responden (46,9%). Berdasarkan hasil penelitian dari data yang diperoleh di lapangan, diketahui sebagian besar responden mempunyai riwayat hipertensi dalam keluarga yaitu sebanyak 17 responden (53,1%), sedangkan sebagian kecil tidak mempunyai riwayat hipertensi dalam keluarga atau sebanyak 15 responden (46,9%) Dari hasil survei diketahui mayoritas 17 responden (53,1%) menderita hipertensi dan 15 responden (46,9%) tidak menderita hipertensi.

Analisa Bivariat

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Karkata (2006) yang menyatakan bahwa wanita yang mengalami hipertensi pada kehamilan pertama akan mengalami preeklampsia pada kehamilan berikutnya. Kejadian tersebut dapat diminimalisir dengan memberikan edukasi kepada setiap ibu hamil untuk mengenali tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi selama kehamilan, terutama bagi ibu yang memiliki riwayat penyakit hipertensi sebelumnya, agar lebih memperhatikan makanan, kesehatan ibu dan janin. dan membawanya dengan tekun. di luar ANC dengan petugas kesehatan di fasilitas Pelayanan kesehatan. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Dewi (2014) yang menyatakan tidak ada hubungan antara obesitas dengan hipertensi kehamilan dengan nilai p=0,281 di Puskesmas Pasien Danau Panggang.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 18 orang yang keluarganya memiliki riwayat hipertensi, 50% atau 16 orang positif mengidap hipertensi saat hamil. Disarankan kepada tenaga kesehatan ZD Sipirok untuk meningkatkan kesadaran seluruh ibu hamil di wilayah kerja ZD Sipirok tentang pentingnya mengetahui tanda-tanda dan bahaya yang mungkin terjadi selama kehamilan. Pengaruh Usia Ibu, Paritas, Usia Kehamilan Terhadap Asfiksia Bayi Pada Ibu Preeklamsia Berat, Tesis Diploma, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 4.1. Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016
Tabel 4.2. Distribusi Karakteristik Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Desa Bulumario Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kelurahan Sukajaya Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya Tahun 2022 ... 53 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hubungan Jumlah Anak Responden