• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen wisata religi pada makam Abah Guru Zuhdi di Kota Banjarmasin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen wisata religi pada makam Abah Guru Zuhdi di Kota Banjarmasin"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

97 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian terkait Manajemen Wisata Religi Pada Makam Abah Guru Zuhdi di Kota Banjarmasin maka dapat di tarik kesimpulan:

1. Manajemen Wisata Religi Makam Abah Guru Zuhdi di Kota Banjarmasin dari aspek pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan sudah terlaksana dengan baik, hanya saja pada aspek perencanaan dapat dikatakan belum dilaksanakan secara maksimal.

Hal ini disebabkan perencanaan yang telah dilakukan hanya terdapat perencanaan jangka pendek, sedangkan untuk perencanaan jangka panjang diperlukan untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga di masa yang akan datang.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen wisata religi pada makam Abah Guru Zuhdi di Kota Banjarmasin. Faktor pendukungnya adalah terlaksananya proses pengelompokkan, penggerakkan, dan pengawasan yang baik sehingga memberikan kelancaran operasional dalam proses manajemen Makam Abah Guru Zuhdi. Faktor penghambatnya ialah proses perencanaan yang belum seimbang antara perencanaan jangka pendek dan jangka panjang yang

(2)

98

tentunya sangat diperlukan keberadaannya agar terciptanya perencanaan yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

B. Rekomendasi

Adapun saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kesadaran yang baik dari pengurus yayasan Majelis Tabarruk (Majta) terutama dalam membentuk perencanaan yang bersifat jangka panjang mengingat ketidakpastian di masa yang akan datang sehingga dalam manajemennya berfungsi secara efisien.

2. Meningkatkan infrastruktur dan pelayanan yang memungkinkan peziarah mengunjungi makam Abah Guru Zuhdi secara aman dan nyaman.

3. Bekerja sama dengan pemerintah atau dinas pariwisata untuk mengembangkan destinasi wisata religi makam Abah Guru Zuhdi, mengingat makam tersebut merupakan kekayaan budaya, khususnya bagi industri wisara religi Kalimantan Selatan.

4. Menyediakan buku tamu untuk memudahkan didalam mengetahui perkembangan jumlah peziarah yang datang setiap harinya.

5. Menertibkan para pedagang yang berjualan ketika proses peribadatan sedang berlangsung, guna menciptakan suasana peribadatan yang lebih khusyu.

Referensi

Dokumen terkait

Atraksi wisata tersebut yaitu Monumen Bhuana Kerta yang merupakan salah satu monumen sejarah terbentuknya Kabupaten Buleleng, pura-pura yang di kelola Desa maupun

"Students’ Demotivating Factors in English Language Learning at One State Madrasah Tsanawiyah in Palembang, South Sumatera, Indonesia", Indonesian Research Journal in