Penelitian ini merupakan salah satu upaya awal dalam konteks Indonesia untuk memahami niat konsumen dalam mengadopsi layanan perbankan digital dengan menggabungkan dua teori TAM dan TPB. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian ini untuk memberikan konteks berbeda yaitu digital banking pada aplikasi Jenius.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Ruang Lingkup Masalah
- Identifikasi Masalah
- Perumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penulisan
Agar dapat memberikan pengetahuan, memperkaya wawasan dan menambah referensi mengenai perbankan digital dan teori-teori lainnya sehingga memperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti serta dapat mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap terhadap perilaku, norma subjektif. kontrol perilaku, perilaku yang dirasakan adalah risiko terhadap niat perilaku dalam konteks digital banking pada produk Jenius. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu pemasaran khususnya pada teori Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB) serta memberikan informasi positif bagi pembaca dan mahasiswa STIE Indonesia Banking School mengenai pemanfaatan layanan perbankan digital. pada produk Jenius di Indonesia .
LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka
- Digital Banking
- Pemanfaatan Teknologi oleh Perbankan Digital
- Technology Acceptance Model
- Theory of Planned Behavior
- Penelitian Terdahulu
Kegunaan yang dirasakan (PU) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja kerjanya, sedangkan persepsi kemudahan penggunaan (PEOU) didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi akan memberikan kebebasan untuk bekerja. upaya atau kesulitan (Davis, 1989). Judul dan sumber hasil Penelitian Batasan/saran untuk berbagai penelitian selanjutnya dan inovasi lainnya.
Dasar Teoritis
- Perceived Usefulness
- Perceived Ease of Use
- Attitude Toward the Behavior
- Subjective Norm
- Perceived Behavioral Control
- Perceived Risk
- Behavioral Intention
- Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Attitude Toward the Behavior
- Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Behavioral Intention
- Pengaruh Perceived Ease of Use Terhadap Attitude Toward the Behavior
- Pengaruh Attitude Toward the Behavior Terhadap Behavioral Intention
- Pengaruh Subjective Norm Terhadap Behavioral Intention
- Pengaruh Perceived Behavioral Control Terhadap Behavioral Intention
- Pengaruh Perceived Risk Terhadap Behavioral Intention
Patel (2018) berpendapat bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap niat berperilaku, sedangkan menurut Akturan & Tezcan (2012), tidak ada hubungan antara persepsi kegunaan dengan niat berperilaku. Menurut (Glavee-Geo et al., 2017) dan (Patel & Patel, 2018), mereka mengklaim bahwa ada hubungan positif antara persepsi kontrol perilaku (PBC), sikap (ATT) dan norma subjektif (SN) dengan niat berperilaku . Pengaruh persepsi kegunaan terhadap niat berperilaku mempunyai pengaruh positif yang signifikan dan telah dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya (Alalwan et al., 2016; Martins, Oliveira, & Popovič, 2014; Tran & Corner, 2016).
Pengaruh persepsi kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku telah dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya (Balabanoff, 2014; Glavee-Geo et al., 2017). Kedua penelitian ini menunjukkan bahwa konstruk kontrol perilaku yang dirasakan mempengaruhi niat perilaku seseorang dalam mengadopsi layanan mobile banking.
Model Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Jenius merupakan salah satu layanan perbankan digital di Indonesia milik PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) yang saat ini sedang banyak dilirik nasabah. Proposisi nilai bank digital dan manajer produk BTPN, Irwan Sutjipto Tisnabudi mengatakan, segmen pengguna Jenius sangat luas, yakni dari usia 17-50 tahun (http://keuangan.kontan.co.id/, 2018). Jenius selama ini melakukan pemasaran secara masif di kota-kota besar, khususnya Jakarta.
Semua pengguna yang sudah memiliki akun Jenius tidak perlu sering-sering menggunakan aplikasi Jenius dan kartu debit untuk melakukan transaksi finansial sehari-hari, karena Jenius merupakan produk baru bagi konsumen di Indonesia. Berdasarkan penjelasan di atas, kriteria pengisian kuesioner pada penelitian ini adalah individu yang sudah memiliki akun Jenius dan Generasi Y yaitu mereka yang lahir antara tahun 1981-2000.
Desain Penelitian
Metode Pengambilan Sampel
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Indonesia yang memiliki akun pada produk Jenius. Sedangkan sampelnya adalah subkelompok elemen populasi yang dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian (N.K. Malhotra, 2010), sehingga yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari komunitas Generasi Y Indonesia di kota-kota besar yang memiliki akun Jenius. Oleh karena itu, sejalan dengan penjelasan tersebut, penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling dengan menggunakan teknik convenience sampling.
Teknik convenience sampling merupakan pengambilan sampel yang paling murah dan memakan waktu paling sedikit dibandingkan semua teknik pengambilan sampel (N.K. Malhotra, 2010). Penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (SEM) untuk menentukan jumlah sampel. 2010) berpendapat bahwa besarnya sampel bergantung pada jumlah indikator dikalikan 5 sampai 10.
Variabel dan Operasional Variabel
SN1: orang-orang yang penting bagi hidup saya berpendapat bahwa saya harus menggunakan Perbankan Digital. SN3: orang yang pendapatnya saya hargai, lebih suka jika saya menggunakan Layanan Perbankan Digital (Yadav et al., 2015). BI2: menggunakan Perbankan Digital untuk transaksi perbankan saya adalah sesuatu yang akan saya lakukan BI3: Saya akan melakukannya.
Teknik Pengelohan dan Analisis Data
- Spesifikasi Model
- Identifikasi
- Estimasi
- Uji Kecocokan
- Kecocokan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
- Kecocokan Model Pengukuran (Measurement Model Fit)
Model Under-Identified adalah model yang jumlah parameter estimasinya lebih besar dari jumlah data yang diketahui (datanya adalah varians dan kovarians dari variabel yang diamati). Dari definisi ini, model yang kurang teridentifikasi dalam derajat kebebasan SEM = jumlah data yang diketahui - jumlah parameter estimasi < 0. Model underidentified adalah model dengan jumlah parameter estimasi yang sama dengan data yang diketahui.
Model over-identified adalah model yang jumlah parameter estimasinya lebih kecil dibandingkan dengan jumlah data yang diketahui. Ukuran parsimony goodness-of-fit menghubungkan GOF suatu model dengan jumlah parameter estimasi, yaitu parameter yang diperlukan untuk mencapai goodness-of-fit pada tingkat tersebut.
Uji Realibilitas dan Validitas Model (Pre-Test)
- Uji Validitas (Pre-Test)
- Uji Realibilitas (Pre-Test)
Setelah kecocokan model dan data secara keseluruhan sudah baik, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi atau menguji kecocokan model pengukuran. Uji kebulatan Bartlett menunjukkan bahwa matriks korelasi merupakan matriks identitas yang menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam faktor-faktor tersebut berhubungan atau tidak. -Matriks gambar Setiap nilai pada kolom diagonal matriks korelasi anti-gambar menunjukkan ukuran kecukupan sampling setiap indikator.
Nilai diagonal matriks korelasi terhadap gambar di atas 0,5 menunjukkan bahwa variabel tersebut sesuai atau konsisten dengan struktur variabel lain pada faktor tersebut. Nilai factor loading lebih besar atau sama dengan uji reliabilitas, yaitu pengujian yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan apakah pengukuran dilakukan berulang kali.
Uji Hipotesis
Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis persepsi kemudahan penggunaan (PEOU) terbukti mempengaruhi sikap (ATT) dan didukung oleh data. Hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi manfaat tidak berpengaruh positif terhadap niat berperilaku. Hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh positif terhadap sikap terhadap perilaku.
Hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa norma subjektif tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat berperilaku. Hasil hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi risiko yang rendah mempunyai pengaruh positif terhadap niat berperilaku.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Jenius adalah aplikasi perbankan digital yang memungkinkan nasabah memiliki rekening bank dan membantu melakukan aktivitas keuangan seperti menabung, bertransaksi atau pengelolaan keuangan yang lebih aman, cerdas dan sederhana (https://www.jenius.com, 2016). Jenius juga dilengkapi dengan otentikasi dua tingkat untuk transaksi finansial, serta fungsi pemblokiran/pembukaan blokir kartu dan pengaturan limit transaksi yang dapat diatur langsung di aplikasi (https://www.jenius.com, 2016). Pelanggan Jenius juga dapat membayar atau menjadwalkan pembayaran telepon, air, TV, dan internet melalui aplikasi Jenius.
Flexi Saver merupakan tabungan dengan bunga 5% per tahun yang dapat ditarik/disetorkan sewaktu-waktu tanpa terikat jangka waktu tertentu, tanpa biaya administrasi dan tanpa biaya penalti. Dream Saver merupakan fitur perencanaan keuangan berupa deposito atau tabungan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Uji Validitas dan Realibilitas (pre-test)
- Uji Validitas (pre-test)
- Uji Realibilitas (pre-test)
Uji reliabilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi dan reliabilitas alat ukur dalam kuesioner mengenai variabel.
Profil Responden
- Jenis Kelamin
- Usia
- Domisili Tempat Tinggal
- Pekerjaan
Hasil total yang diperoleh menunjukkan bahwa 11 responden tidak dapat dikerahkan karena tidak memenuhi screening question. Jadi jumlah responden yang memiliki akun Jenius Digital Banking adalah 151 responden. Hal ini menunjukkan sudah banyak responden yang menggunakan Jenius sebagai alat transaksi perbankan. Mayoritas dari 151 responden tersebut berasal dari DKI Jakarta sebanyak 47% (55 responden) dan Jawa Barat sebanyak 33% (39 responden).
Sedangkan untuk tempat tinggal lainnya sebanyak 2 responden (2%) berasal dari Sumatera Selatan sebanyak 1 responden dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 1 responden. Responden berjumlah 151 orang, masing-masing responden mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda.
Hasil Analisis Data
- Spesifikasi Model
- Identifikasi Model
- Uji Model Pengukuran
- Hasil Uji Model Keseluruhan
- Godness of Fit
- Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel persepsi kegunaan (PU) mempunyai pengaruh positif terhadap sikap terhadap perilaku (ATT) karena nilai estimasi menunjukkan hasil positif sebesar 0,489, nilai rasio kritis > 1,96 yaitu 6,850, dan nilai p-value dari hipotesisnya adalah *** yang berarti p-value < 0,05. Variabel persepsi kemudahan penggunaan (PEOU) mempunyai hasil positif terhadap sikap terhadap perilaku (ATT) karena nilai estimasinya menunjukkan hasil positif yaitu 0,550, nilai rasio kritis > 1,96 yaitu 5,400, dan nilai p-value dari hipotesisnya adalah *** yang berarti p-value < 0,05. Variabel norma subyektif (SN) mempunyai pengaruh positif terhadap niat berperilaku (BI), karena nilai estimasinya sebesar 0,044 yang merupakan nilai kritis rasio.
Variabel persepsi kontrol perilaku (PBC) mempunyai pengaruh positif terhadap niat berperilaku (BI), karena mempunyai nilai estimasi sebesar 0,534, nilai kritis rasio >1,96 yaitu 4,924, dan nilai p dari hipotesis *** , yang berarti nilai p < 0,05. Variabel persepsi risiko (PR) mempunyai pengaruh positif terhadap niat berperilaku (BI) karena nilai estimasinya sebesar 0,301 yang merupakan nilai rasio kritis.
Model Hasil Pembahasan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis risiko yang dirasakan (PR) terbukti berpengaruh positif terhadap niat berperilaku (BI) dan didukung oleh data. Peneliti hanya ingin mengetahui apakah menambahkan variabel perilaku penggunaan akan memberikan hasil yang berbeda atau tidak. Hasil penelitian yang peneliti lakukan berdasarkan saran yang diacu oleh Yadav et al., (2015) menunjukkan bahwa dengan menambahkan variabel perilaku penggunaan, hasil penelitiannya tidak sebaik model penelitian panel 1.
Model hasil penelitian panel 2 menunjukkan hasil yang belum dapat disimpulkan karena hanya terdapat 2 hipotesis yang signifikan dan hasilnya dilampirkan pada lembar lampiran. Peneliti menduga model penelitian dengan menambahkan variabel perilaku penggunaan tidak sesuai dengan konteks perbankan digital di Indonesia.
Pembahasan
- Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Attitude Toward the Behavior
- Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Behavioral Intention
- Perngaruh Perceived Ease of Use Terhadap Attitude Toward the Behavior . 79
- Pengaruh Subjective Norms Terhadap Behavioral Intention
- Pengaruh Perceived Behavioral Control Terhadap Behavioral Intention
- Pengaruh Perceived Risk Terhadap Behavioral Intention
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kegunaan pengguna terhadap digital banking Jenius tidak berpengaruh langsung terhadap minat terhadap Jenius itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan yang ditawarkan Jenius berpengaruh positif terhadap sikap atau keyakinan pengguna dalam menggunakan digital banking Jenius. Hal ini menunjukkan bahwa sikap positif seseorang berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan layanan Jenius.
Hal ini menunjukkan bahwa mempengaruhi sebagian besar masyarakat untuk menggunakan layanan Jenius tidak mempengaruhi masyarakat tersebut untuk menggunakan Jenius. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi seseorang terhadap kemudahan dan kemampuan dalam menggunakan layanan Jenius mempengaruhi niatnya untuk menggunakan layanan Jenius.
Implikasi Manejerial
Di antara kedua aspek tersebut, variabel persepsi kemudahan penggunaan mempunyai nilai estimasi yang lebih tinggi terhadap sikap terhadap perilaku. Variabel persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan merupakan faktor pendorong sikap konsumen yang secara tidak langsung mempengaruhi niat perilaku positif menggunakan layanan Jenius. Variabel kedua yaitu persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap pengaruh tidak langsung sikap.
Tujuan peresinikan ini untuk testa tuluhan variable perceived usefulness, perceived ease of use, attitude towards behavior, subjective norms, perceived behavioral control, perceived risk and behavioral intention. Consumer acceptance of mobile banking in Jordan: Examining the role of usability, ease of use, perceived risk and self-efficacy.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Kajian Empiris Teori Planned Behavior dan Dampak Kewajiban Moral Terhadap Perilaku Ketidakpatuhan Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi. Memperluas Model Penerimaan Teknologi untuk memperhitungkan dampak sosial: landasan teoritis dan validasi empiris. Memahami adopsi internet banking: Sebuah teori terpadu tentang penerimaan dan penggunaan teknologi serta penerapan risiko yang dirasakan.