• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN WAKTU BONGKAR MUAT KAPAL MV PUL MANDIRI DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN WAKTU BONGKAR MUAT KAPAL MV PUL MANDIRI DI "

Copied!
45
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

BATASAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI

  • PENGERTIAN BONGKAR MUAT 3
  • SARANA PRASARANA PELABUHAN KURANG MEMADAI
  • ALAT BONGKAR MUAT
  • PENYEBAB KETERLAMBATAN BONGKAR MUAT
  • KEGIATAN OPERASI BONGKAR MUAT BARANG
  • PENGERTIAN BONGKAR MUAT
  • FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KETERLAMBATAN BONGKAR MUAT

Kegiatan bongkar muat KM adalah kegiatan memuat dan menurunkan barang dari dan ke atas kapal ke kapal, termasuk kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal ke dermaga. Di KM. Suryo Nomor 25 Tahun 2002 juga menyebutkan bahwa kegiatan bongkar muat dibagi menjadi Bongkar muat langsung ke atau dari dermaga (quay drop/loading) adalah pekerjaan menurunkan muatan atau barang dari kapal langsung ke dermaga kemudian dikeluarkan. dari tali/jaring (ex-tackling) dan ditumpuk di atas truk/tongkang atau sebaliknya.

Namun biasanya untuk alat bongkar muat khususnya land crane, perusahaan bongkar muat menyediakannya dengan cara menyewa dari pihak pelabuhan. Keberadaan peralatan bongkar muat seperti shore crane dan ban karet yang berfungsi dengan baik menjadi salah satu faktor penunjang kelancaran bongkar muat barang di pelabuhan. Tidak semua barang/kargo dapat dibongkar atau dimuat dengan peralatan bongkar muat di atas kapal.

Derek kapal adalah peralatan bongkar muat di atas kapal yang dirancang khusus dan digunakan sebagai alat pengangkat. Awak kapal baru maupun lama (CME) tetap dirasa penting dan wajib untuk mengikuti pelatihan ini agar lebih paham dengan kelancaran proses bongkar muat di kapal. Pemahaman mengenai tata cara kerja pada saat melakukan kegiatan bongkar muat, serta pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing awak kapal.

Pengenalan tentang peralatan keselamatan khususnya yang dipersiapkan untuk operasi bongkar muat, dan cara penggunaan alat tersebut. Lebih berhati-hati dan menjaga pengoperasian kapal agar tidak terjadi kerusakan pada saat bongkar muat. 8) (PPSA) kemudian menetapkan rencana tambatan kapal pada rapat PPSA, dan hasil penetapan tambatan serta pelayanan bongkar muat disebarkan dalam Catatan Peristiwa.

Hal ini akan menimbulkan risiko keterlambatan waktu bongkar muat di pelabuhan yang dapat merugikan perusahaan dan pengguna jasa. Infrastruktur pelabuhan Salah satu faktor penyebab keterlambatan pemuatan adalah peralatan bongkar muat yang bermasalah.Faktor peralatan di pelabuhan mempunyai faktor yang dominan dalam menentukan proses bongkar muat. Banyaknya variabel peralatan yang menjadi penyebab keterlambatan bongkar muat, dan diperlukan peralatan bongkar muat untuk menunjang dan melakukan kegiatan bongkar muat tersebut.

Menunggu kedatangan truk adalah keadaan dimana kapal bongkar muat menunggu truk sebagai alat pemindahan barang. Menunggu kedatangan truk adalah keadaan dimana kapal bongkar muat menunggu truk sebagai alat pemindahan barang.

Gambar 2. 1 Konveyor
Gambar 2. 1 Konveyor

KERANGKA PENELITIAN

METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN

JENIS DAN SUMBER DATA

  • Jenis Data
  • Sumber data
  • Teknik pengumpulan data
  • PEMILIHAN INFORMAN
  • TEKNIK ANALISA DATA

Menurut Umar, data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai objek penulisan. Diambil pada saat taruna sedang bertugas jaga dan meneliti kegiatan bongkar muat di kapal sebagai narasumber. Menurut Sugiyono, data sekunder merupakan data yang tidak langsung diberikan kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui yaitu pada saat penulis melakukan latihan berlayar selama 12 bulan pada semester 5 sampai semester 6.

Data yang dikumpulkan akan berasal dari wawancara dengan berbagai informan, serta melalui observasi dan pencatatan gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian serta dari buku-buku, buku petunjuk di kapal dan internet. Untuk memperoleh data tersebut secara akurat dan dapat menjamin tingkat validitasnya, perlu menggunakan berbagai metode pengumpulan data berdasarkan data, fakta, dan informasi. Agar tulisan dapat memenuhi kriteria yang dipersyaratkan, maka harus dilengkapi dengan lebih dari satu metode pengumpulan data.

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung pada kapal pada saat pembuatan prala, tentang penyebab keterlambatan proses bongkar muat kapal di pelabuhan, penyebab internal dan eksternal serta cara mengatasinya, sehingga diambil datanya. benar-benar berasal dari sumbernya langsung. Sedangkan yang menjadi objek yang patut dicermati langsung oleh penulis adalah: faktor tertundanya bongkar muat kapal di pelabuhan. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan cara membaca arsip-arsip yang ada di ruang anvil atau jembatan.

Dan segala permasalahan yang penulis alami sehubungan dengan proses bongkar muat yang selanjutnya dapat penulis analisa dan kaitkan dengan peranan para pekerja dan awak kapal. Dalam pengumpulan data, informan yang diharapkan dapat memberikan informasi selama praktek berlayar di atas kapal adalah seluruh awak kapal terutama yang berada di geladak dan informan lain yang dapat memberikan data yang diperlukan serta sebagai pembimbing karya ilmiah ini. Data yang diperoleh diolah sesuai dengan teori dan metode yang kami tetapkan dari awal sebelum pengumpulan data.

Data yang sudah kita olah, kemudian kita analisis hasil yang diperoleh.Garis besar kegiatan analisis data pada bagian ini adalah mereduksi data dari masing-masing kasus secara terpisah menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, menemukan pola, menemukan apa yang penting dari setiap kasus sehingga dapat dikelola. dipelajari dan dijadikan sebagai data awal. Reduksi data merupakan pilihan untuk memusatkan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data mentah atau data mentah yang berasal dari catatan tertulis di lapangan.Dalam penelitian kualitatif, reduksi data terjadi secara terus menerus selama pengumpulan data masih berlangsung. Miles dan Huberman menjelaskan bahwa sejak awal pengumpulan data, penganalisis mulai berupaya menemukan makna suatu hal, mencatat keteraturan, pola dan pola interpretasi yang mungkin muncul, alur sebab akibat, dan saran rencana.

Sedangkan analisis data dilakukan secara bertahap yaitu data yang diperoleh secara periodik dianalisis terlebih dahulu kemudian disusun, pengumpulan data selanjutnya dianalisis kembali dan seterusnya sampai pengumpulan data mencukupi, cara ini dilakukan sesuai dengan tiga tahap kehadiran dan kehadiran peneliti. cara ini lebih mudah dilakukan bagi pemula. Penyajian data yang sering digunakan untuk data kualitatif pada masa lalu adalah dalam bentuk teks naratif sepanjang puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan halaman.

Gambar 3. 1 Hubungan interaktif alur analisis data penelitian.
Gambar 3. 1 Hubungan interaktif alur analisis data penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

  • Penyajian Data data

Data 1

Data 2

Data 3

  • Analisis Data
  • PEMBAHASAN

46.PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Gambar

Gambar 2. 1 Konveyor
Gambar 2. 2 Crane
Gambar 2. 3 Truck
Gambar 3. 1 Hubungan interaktif alur analisis data penelitian.

Referensi