• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS "

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Adanya keluhan pelanggan terhadap laptop Asus yang berujung pada ketidakpuasan pelanggan terhadap produk.

Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Keputusan pembelian, perilaku konsumen terhadap suatu produk atau jasa, berkaitan dengan kepuasan pelanggan. Hasil kutipan di atas memberikan gambaran bahwa terdapat pengaruh positif antara keputusan pembelian terhadap kepuasan pelanggan.

LANDASAN TEORITIS

Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dengan kinerja yang diharapkan (outcome). Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan seseorang terhadap kinerja produk/jasa yang dipilih.

Harga

Sedangkan Tjiptono (2017, p. 369) mengatakan “harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi dan promosi) menimbulkan biaya pengeluaran”. Menurut Tjiptono (2012, p. 154-155), keputusan penetapan harga yang dilakukan perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Di perusahaan besar, masalah penetapan harga sering kali ditangani oleh manajer divisi atau lini produk.

Dalam industri di mana penetapan harga merupakan faktor kuncinya, biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan harga sendiri yang melapor ke departemen pemasaran atau manajemen puncak.Pihak lain yang mempengaruhi penetapan harga termasuk manajer penjualan, manajer produksi, pemodal, dan akuntan. Apabila suatu perusahaan mempunyai pangsa pasar yang besar maka perusahaan yang bersangkutan dapat mengambil inisiatif untuk melakukan perubahan harga. Sedangkan jika ada hambatan masuk (barriers to market entry), perusahaan yang sudah ada di industri tersebut dapat mengendalikan harga.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat kita simpulkan bahwa penetapan harga dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Keputusan Pembelian

Yang paling penting bagi pemasar adalah sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Perilaku pembelian konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Kebudayaan merupakan penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang atau sebagian besar perilaku tersebut dipelajari.

Tumbuh dalam masyarakat, seorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku dari keluarga dan lembaga penting lainnya.. dalam siklus hidup situasi Ekonomi Kerja. Anggota keluarga mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap perilaku pembelian Keluarga merupakan organisasi pembelian yang paling penting dalam masyarakat Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh laki-laki dan perempuan dalam pembelian barang dan jasa karena laki-laki dan perempuan lebih sering mengambil keputusan bersama. Dengan menetapkan keyakinan atau mengambil suatu sikap untuk memutuskan konsumen membeli suatu produk, salah satunya adalah citra merek dari produk yang akan dibeli.

Sumber informasi tersebut menjadi acuan konsumen dalam mengambil keputusan konsumen untuk kemudian melakukan keputusan pembelian.

Gambar II.2
Gambar II.2

Kerangka Konseptual

Elis Setiawati (2013) dalam jurnalnya yang berjudul: “Pengaruh Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Televisi Samsung di Perumahan Villa Grand Tomang Tangerang”, menyimpulkan bahwa citra harga (X1) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). . Purwati (2012) dengan judul : Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Matic Beat (Studi Kasus Pada PT.Nusantara Solar Sakti), menyimpulkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat, pengaruh. Pengaruh Keputusan Pembelian Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada dasarnya konsumen mempunyai perilaku pembelian yang cukup rumit dengan adanya berbagai perbedaan yang terdapat pada produk-produk yang sejenis, namun merek dan varian bentuk serta rasa produk yang umumnya berbeda.

Namun, sebelum pelanggan merasa puas terhadap pemasok, konsumen akan menilai terlebih dahulu apakah ia puas atau tidak ketika membeli suatu produk atau jasa. Kondisi ini sesuai dengan penelitian Galih Satriyo (2014) yang meneliti tentang Bauran Pemasaran untuk Kepuasan. Studi Nurbaity (2014); Handoko (2017) dan Daulay (2012) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Pengaruh harga dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari paradigma penelitian dibawah ini :

Hipotesis

Logika utamanya sangat terjangkau, diketahui 8 orang (8%) sangat setuju, 30 orang (30%) setuju, 19 orang (19%) kurang setuju, 32 orang (32%) kurang setuju dan 11 orang (11%) ) sangat tidak setuju. Logika utamanya sangat terjangkau, diketahui 15 orang (15%) menyatakan sangat setuju, 58 orang (58%) menyatakan setuju, 16 orang (16%) menyatakan tidak setuju, 11 orang (11%) menyatakan mereka tidak setuju dan tidak setuju. Logika utama sesuai dengan harapan konsumen, diketahui 8 orang (8%) menyatakan sangat setuju, 44 orang (44%) menyatakan setuju, 14 orang (14%) menyatakan tidak setuju, 12 orang (12%) menyatakan tidak setuju, dan 22 orang (22%) sangat tidak setuju.

Logika utamanya sangat bersaing dengan kompetitor. Diketahui 18 orang (18%) menyatakan sangat setuju, 50 orang (50%) setuju, 28 orang (28%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (2%) tidak setuju dan 2 orang (2%) menyatakan sama sekali tidak. Logika utama setelah memilih tempat yang berbeda diketahui bahwa 8 orang (8%) menyatakan sangat setuju, 28 orang (28%) setuju, 25 orang (25%) menyatakan tidak setuju, 19 orang (19%) tidak setuju dan 20 orang (20%) sangat setuju. Logika utama karena dapat memenuhi kebutuhan saya diketahui 14 orang (14%) menyatakan sangat setuju, 69 orang (69%) setuju, 15 orang (15%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (2%) tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Logika Utama karena harga terjangkau, diketahui 15 orang (15%) menyatakan sangat setuju, 72 orang (72%) setuju, 8 orang (8%) menyatakan tidak setuju, 5 orang (5% ) menyatakan bahwa mereka tidak setuju dan tidak ada yang setuju.

METODE PENELITIAN

Defenisi Oprasional

Definisi operasional yang bertujuan untuk memperjelas atau memudahkan pemahaman variabel dengan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Keputusan pembelian merupakan proses pengambilan keputusan konsumen untuk membeli produk tertentu atau merek tertentu yang dimulai ketika mereka merasakan adanya kebutuhan tertentu dalam dirinya yang belum terpenuhi.

Tempat dan Waktu penelitian

Kegiatan Des '18 Jan '19 Feb '19 Mar '19 1 Penelitian Pendahuluan/Penelitian 2 Penyerahan Judul 3 Penulisan Proposal 4 Panduan Proposal 5 Seminar Proposal 6 Pengumpulan dan.

Populasi dan Sampel

Menurut Mudrajad Kuncoro (2013, p. 103), “Sampel adalah sebagian (subsest) dari unit populasi.” Jika populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi tersebut. Penulis menggunakan non-probability sampling. Menurut Sugiyono (2012, p. 84), pengertian non-probability sampling adalah sebagai berikut: “Suatu teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai contoh.” Teknik non-probability sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini lebih tepat menggunakan teknik Purposive Sampling. Menurut Sugiyono (2012, p. 84), pengertian Purposive Sampling adalah sebagai berikut: “Teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling adalah karena tidak semua sampel mempunyai kriteria yang ditetapkan oleh penulis, sehingga penulis memutuskan untuk menggunakan teknik purposive sampling dengan menetapkan pertimbangan atau kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel yang digunakan dalam penelitian ini. .. Pelanggan yang menggunakan laptop Asus yang dilayani oleh PT Logikreasi Utama Medan selama survei. Survei ini dilakukan selama 10 hari terhadap 10 responden, sehingga besar sampelnya adalah 10 x 10 = 100 pelanggan yang membeli laptop Asus dari PT Logikreasi Utama Medan.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk menentukan valid atau tidaknya suatu item instrumen maka diperhatikan probabilitas koefisien korelasinya. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Apabila rhitung lebih besar dari rtabel dan bernilai positif maka item pernyataan atau indikator dinyatakan valid. Berdasarkan data diatas diperoleh rhitung X (Harga), Y (Kepuasan Pelanggan) dan Z (Keputusan Pembelian) > r tabel yaitu sebesar 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh item penjelasan pada kuesioner telah dinyatakan valid.

Pengujian reliabilitas merupakan pengujian yang berkaitan dengan masalah keyakinan terhadap instrumen tes (instrumen) yang digunakan. Suatu instrumen dapat mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi apabila hasil tesnya menunjukkan hasil yang konsisten, Ghozali (2013). Apabila nilai Cronbach Alpha r11 mendekati angka 1 (satu), hal ini menunjukkan bahwa pengukuran yang digunakan dapat diandalkan (reliable), atau alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0,6 maka kurang baik, sedangkan jika nilai Cronbach Alpha 0,7 dapat diterima, dan jika Cronbach Alpha 0,8 atau lebih maka baik.

Tabel III.4
Tabel III.4

Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali (2013, p. 110), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah tidak normal dan apakah dalam model regresi variabel X1, X2 dan variabel Y ketiganya berdistribusi normal. Uji ini dapat digunakan untuk melihat normal atau tidaknya model regresi dengan syarat data mengikuti garis diagonal dan tersebar di sekitar garis diagonal. Jika data tersebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau histogram menunjukkan pola sebaran normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar keluar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi telah ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan varian model regresi antara sisa observasi yang satu dengan observasi yang lain.

Apabila variansi residu tetap ada dari pengamatan yang satu ke pengamatan yang lain maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas.

Teknik Analisis Data

Logika utama sesuai dengan kualitas yang diberikan, diketahui 18 orang (18%) menyatakan sangat setuju, 50 orang (50%) setuju, 28 orang (28%) menyatakan tidak setuju, 2 orang (2%) menyatakan tidak setuju dan 2 orang (2%) menyatakan sangat tidak setuju. Artinya konsumen menganggap harga yang diberikan perusahaan sesuai dengan kualitas yang diberikan. Logika utama karena produk yang ditawarkan berkualitas baik, diketahui 14 orang (14%) menyatakan sangat setuju, 56 orang (56%) setuju, 22 orang (22%) menyatakan tidak setuju, 6 orang (6 %) tidak setuju dan 2 orang (2%) menyatakan sangat tidak setuju, artinya konsumen puas dengan produk yang ditawarkan perusahaan. Logika utamanya adalah karena produk mempunyai umur simpan yang lama maka diketahui 18 orang (18%) menyatakan sangat setuju, 53 orang (53%) setuju, 23 orang (23%) menyatakan tidak setuju. , 6 orang (6%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju. Artinya konsumen merasa puas terhadap produk yang ditawarkan perusahaan karena mempunyai daya tahan yang baik.

Logika utamanya karena perusahaan bisa menawarkan program menarik sesuai kebutuhan. Diketahui 11 orang (11%) menyatakan sangat setuju, 74 orang (74%) menyatakan setuju, 12 orang (12%) menyatakan tidak setuju, 3 orang (3%) menyatakan tidak setuju dan responden tidak setuju, menyatakan sangat tidak setuju. Artinya konsumen puas karena program yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan kebutuhannya. Logika utamanya karena pelayanan yang diberikan dapat memenuhi keinginan saya, diketahui 18 orang (18%) menyatakan sangat setuju, 53 orang (53%) setuju, 23 orang (23%) menyatakan tidak setuju, 6 orang (6 %) menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju. Logika utamanya karena produk yang disampaikan dapat memenuhi keinginan saya, diketahui 8 orang (8%) menyatakan sangat setuju, 52 orang (52%) setuju, 30 orang (30%) menyatakan tidak setuju, 9 orang (9 %) menyatakan tidak setuju dan 1 orang (1%) menyatakan sangat tidak setuju, artinya konsumen merasa puas karena produk yang diberikan perusahaan sesuai dengan keinginan konsumen. c) Keputusan pembelian.

Logika utamanya, karena banyaknya alternatif pilihan, diketahui 6 orang (6%) menyatakan sangat setuju, 36 orang (36%) setuju, 17 orang (17%) menyatakan tidak setuju, 26 orang ( 26%) menyatakan tidak setuju, dan 15 orang (15%) menyatakan tidak setuju sama sekali. Artinya konsumen membeli karena perusahaan mempunyai banyak alternatif pilihan produk. Logika utamanya, karena produk inovatif maka diketahui 17 orang (17%) menyatakan sangat setuju, 66 orang (66%) setuju, 13 orang (13%) menyatakan tidak setuju, 4 orang (4%) menyatakan bahwa mereka tidak setuju dan tidak ada yang menjawab bahwa mereka tidak setuju sama sekali. Artinya konsumen memutuskan membeli karena produk perusahaan inovatif. Logika utamanya, karena promosi tersebut menarik perhatian saya, maka diketahui 25 orang (25%) menyatakan sangat setuju, 57 orang (57%) setuju, 12 orang (12%) menyatakan tidak setuju, 6 orang (6%) menunjukkan bahwa mereka tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab tidak setuju sama sekali. Artinya konsumen membeli karena tertarik dengan promosi yang ditawarkan perusahaan.

Tabel IV-1  Jeniskelaminresponden  JENIS KELAMIN
Tabel IV-1 Jeniskelaminresponden JENIS KELAMIN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elis Setiawati (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian TV Samsung di Apartemen Villa Grand Tomang”. Namun hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Murwatiningsih dan Apriliani (2013) dalam jurnal penelitian berjudul “Dampak Risiko dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Kepercayaan Konsumen”. Hasil penelitian ini juga berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Muiszudin dan Ori. berjudul “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Pesawat Di PT.

2012) Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Bagi Hasil Terhadap Kepuasan Nasabah Tabungan Pada Bank Mandiri Syariah Kota Medan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Gambar II.2
Gambar II.2: Pengaruh KeputusanPembelian terhadap Kepuasan Pelanggan.
Tabel III.1
Tabel III.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Semakin pas harga produk yang ditetapkan semakin tinggi keinginan konsumen dalam membeli produk Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap indikator harga pas pada variabel harga,