• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS "

Copied!
86
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hal tersebut, lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar. Lingkungan kerja yang kondusif dipastikan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap semangat kerja.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa lingkungan kerja tidak hanya mempengaruhi semangat kerja dalam melaksanakan tugas, namun seringkali pengaruhnya cukup besar. Dengan latar belakang diatas, hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan penulis untuk meneliti permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) dalam disertasi yang berjudul : “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MENTALITAS KERJA PEGAWAI DINAS TENAGA KERJA KOTA MAKASSAR”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sumber daya manusia yang memiliki wawasan masa depan mempertimbangkan keterampilan yang ada untuk mencapai efisiensi dan hasil yang lebih baik di masa depan. Berdasarkan asas-asas umum manajemen tersebut di atas, maka proses manajemen mempunyai dampak langsung terhadap hubungan pekerja sebagai sumber daya manusia terhadap pekerjaannya, selain itu proses manajemen juga menghilangkan kemungkinan pekerja berdasarkan kemauannya sendiri baik dalam perencanaan, pengorganisasian. , pelaksanaan, kegiatan, pengawasan dan evaluasi, bila pekerja dapat dengan benar melakukan pekerjaan sesuai keinginan dengan tujuan yang ditentukan, maka akan tercapai hasil.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengelolaan sumber daya manusia terjalin secara terpadu sehingga menjadikan seluruh anggota organisasi terlibat dalam pencapaian tujuan. Sedangkan menurut Perancis (Sedarmanti, 2001: ) manajemen sumber daya manusia adalah daya tarik, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia dan organisasi.

Pengertian Lingkungan Kerja

Menurut Wursanto, lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan aspek jasmani dan rohani yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pegawai. Dengan lingkungan kerja yang bersih, tenang dan nyaman maka karyawan akan merasa santai dan betah dalam melakukan pekerjaannya serta menikmati tempat dimana mereka bekerja.

Pengertian Semangat Kerja

Dari uraian di atas kita dapat melihat betapa besar pengaruh lingkungan kerja terhadap pegawai dalam melaksanakan pekerjaan atau tugasnya, karena lingkungan kerja merupakan lingkungan yang mempengaruhi kita sekarang dan secara langsung dan merupakan kenyataan yang pertama kali ditemui oleh pegawai. Semangat kerja dapat dikatakan dapat meningkatkan produktivitas pada kondisi tertentu, namun pada kondisi lain tidak begitu berpengaruh terhadap produktivitas, seperti semua pekerjaan dilakukan dengan mesin yang hanya mengikuti suatu program dan tidak memerlukan banyak pertimbangan. Nitisemito Semangat bekerja adalah melakukan pekerjaan lebih banyak sehingga diharapkan pekerjaan menjadi lebih cepat dan baik.

Semangat kerja mengacu pada adanya kebersamaan, yaitu rasa saling pengertian dengan memperhatikan unsur pekerjaan, kondisi kerja, rekan kerja, atasan, manajer dan perusahaan. Lingkungan kerja yang tenang dan nyaman akan sangat membantu dalam mencapai tujuan perusahaan karena secara tidak langsung kantor yang sejuk dan asri akan membantu para karyawan dalam bekerja sehingga setiap ada permasalahan dapat menghadapinya dengan tenang.

Cara Meningkatkan Semangat Kerja

Secara umum cara yang biasa dilakukan manajemen untuk meningkatkan semangat kerja adalah dengan melakukan tindakan sebagai berikut. Menempatkan pegawai pada posisi yang tepat berdasarkan prinsip 'the right man in the right place'.

Pengertian Karyawan

Pekerja mempunyai peranan sebagai faktor produksi yang sama seperti faktor lainnya, berarti tenaga kerja sebagai faktor produksi juga bersifat terbatas.

Kerangka Pikir

Hipotesis

Menurut Boqdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong, penelitian kualitatif adalah “penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan atau perilaku yang diamati”. Sedangkan menurut Arikunto, metode deskriptif adalah “suatu penelitian yang tidak menggunakan hipotesis tertentu, tetapi menggambarkan satu variabel atau gejala tertentu saja”. Oleh karena itu, penelitian kualitatif dengan metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menciptakan uraian dan gambaran yang sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang diteliti.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang faktual dan akurat mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja pegawai di Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar yang berjumlah 122 orang. Sampel adalah sebagian subjek dalam populasi yang diteliti. Untuk memperoleh (n) dalam populasi digunakan rumus Yamane (Sekarang sampel ditentukan sebagai berikut. Jika presisi yang digunakan adalah 5%, maka jumlah sampel yang diteliti dari populasi 93 karyawan adalah sebagai berikut.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian Pustaka ( Library Research )

Penelitian Lapangan ( Field Research )

Jenis dan Sumber Data

Defenisi Operasional

Oleh karena itu, setiap kantor harus menyediakan lingkungan kerja yang terpelihara dengan baik sehingga berdampak positif terhadap semangat kerja karyawan. Semangat kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah melakukan pekerjaan lebih banyak sehingga diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih baik.

Metode Analisis

Sejarah Singkat Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar

Sub Bagiaan Umum dan Kepegawaian

Subbagian kepegawaian umum mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kerja, pelaksanaan tugas teknis kesekretariatan, administrasi kepegawaian, dan urusan administrasi.

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Perlengkapan

Perencanaan, perluasan dan penempatan tenaga kerja mempunyai tugas menyusun konsep kebijakan, menyusun rencana operasional, mengkoordinasikan, mengembangkan, memimpin, mengorganisir, mengevakuasi, melaporkan penyusunan rencana tenaga kerja, menyebarkan informasi pasar tenaga kerja, melaksanakan sosialisasi tenaga kerja. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis penempatan dan pendayagunaan tenaga kerja, bursa kerja, penyuluhan dan bimbingan kerja. Menyiapkan bahan bimbingan teknis dan pemantauan penerbitan izin dan pemantauan perpanjangan izin Pengguna Tenaga Kerja Asing Migran (TKAWP).

Seksi Perencanaan Tenaga Kerja

Seksi Perluasan Kerja

TTG), penyandang disabilitas, lanjut usia dan analisis pekerjaan, menyiapkan proposal kebutuhan usaha mandiri sesuai instruksi atasan dan menangani koordinasi serta tugas resmi lainnya yang diberikan atasan. 2) Pada saat melaksanakan tugas sesuai dengan ayat 1 Bagian Perpanjangan Pekerjaan menangani fungsi.

Seksi Penempatan Tenaga Kerja

Seksi Pelatihan Keterampilan Kerja

Seksi Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja

Seksi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

Mengawasi P4-D/P4-P atau Pengadilan Pasar Tenaga Kerja terhadap perkara PHI/PHK untuk mencapai kepastian hukum bagi para pihak yang berselisih. Memberikan nasihat dan bimbingan pada badan-badan swasta yang menyelenggarakan jaminan sosial dan kesejahteraan pekerja dengan tujuan untuk menyelenggarakan jaminan sosial dan kesejahteraan pekerja.

Seksi Hubungan Industrial dan Syarat-Syarat Kerja

Seksi Hubungan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan mengenai pelaksanaan kegiatan bagian pasar tenaga kerja dan kondisi kerja sebagai masukan dan menyusun laporan kegiatan bulanan, triwulanan dan tahunan. Meneruskan perkara PHI/PHK ke P4-D/P4-P atau pengadilan pasar tenaga kerja untuk mendapatkan kepastian hukum bagi para pihak yang berselisih. Mengurus pembinaan dan pembentukan LKS Dua Bagian di perusahaan dan menyiapkan gagasan pokok sebagai bahan rapat bagi anggota LKS Tiga Bagian.

Seksi Kesejahteraan Pekerja

Meneruskan perkara PHI/PHK ke P4-D/P4-P atau pengadilan pasar tenaga kerja untuk mendapatkan kepastian hukum bagi para pihak yang berselisih. f. Memberikan nasihat dan bimbingan pada badan hukum yang menyelenggarakan jaminan sosial dan kesejahteraan pekerja dengan tujuan menyelenggarakan jaminan sosial dan kesejahteraan pekerja. f. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan perusahaan yang meliputi pemeriksaan standar kerja, peraturan jaminan sosial dan lingkungan kerja secara berkala.

Menyiapkan bahan penyuluhan atau pembinaan kepada instansi swasta penyelenggara jaminan sosial (Jamsos) untuk perlindungan pekerja.

Seksi Pengawasan Norma Kerja

Memberikan pembinaan, nasehat dan nasehat kepada perusahaan dan karyawan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Memberikan nasihat atau bimbingan kepada lembaga penyelenggara jaminan sosial swasta (Jamsos) untuk perlindungan pekerja. Tabel I.1 diatas menunjukkan hasil dari 93 kuesioner yang dibagikan kepada responden pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar menurut umur yaitu responden pada kelompok umur 28 – 30 tahun merupakan responden dengan persentase sebesar 19,4% dan itu mayoritas masih berada pada usia produktif.

Dari Tabel I.2 di atas terlihat bahwa responden di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 48 orang atau 51,6% dibandingkan responden perempuan yaitu sebanyak 45 orang atau 48,4%. Dari tabel I.3 diatas terlihat bahwa dari hasil 93 kuesioner yang disebarkan kepada responden yang bekerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar menurut status perkawinan yaitu dari status menikah, jumlah responden sebanyak 73 orang atau 78,5%. , sedangkan belum menikah jumlah respondennya adalah 20 orang atau 21,5 orang. Klasifikasi responden didasarkan pada pendidikan terakhir (umum) pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar.

Dari tabel I.4 diatas terlihat bahwa dari hasil 93 kuesioner yang dibagikan kepada responden pegawai Disnaker Kota Makassar berdasarkan latar belakang pendidikan terakhir (umumnya) yaitu latar belakang sekolah dasar, jumlah responden 0 atau 0%. , latar belakang SLTA, jumlah responden 0 atau 0%, latar belakang SLTA, jumlah responden 21 orang atau 22,6%, latar belakang DIPLOMA, jumlah responden 9 orang atau 9,7%, latar belakang sarjana. Dari tabel I.5 diatas terlihat bahwa dari hasil 93 kuesioner yang dibagikan kepada responden pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar, berdasarkan pegawai yang sudah lama bekerja di instansi tersebut, mayoritas respondennya adalah pegawai yang telah bekerja lebih dari 5 tahun. Pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar.

Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Semangat kerja karyawan pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar

Artinya hipotesis yang diajukan penulis terbukti bahwa lingkungan kerja juga berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai Disnaker Kota Makassar. 8 diatas terlihat dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden pegawai Disnaker Kota Makassar berdasarkan keselamatan kerja yaitu sebanyak 73 orang atau 78,5% tanggapan sangat puas, 15 orang atau 16,1% tanggapan puas, jawaban cukup puas 5 orang atau 5,4%, jawaban tidak puas 0 atau 0%, jawaban sangat tidak puas 0 atau 0%. Jawaban responden didasarkan pada sarana dan prasarana kerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar.

Dari tabel II.9 terlihat fasilitas dan fasilitas kerja mempunyai pengaruh terhadap peningkatan semangat kerja pegawai Disnaker Kota Makassar yaitu dari jawaban sangat puas sebanyak 53 orang atau 57,0. 10 merupakan kumpulan jawaban responden mengenai lingkungan kerja pada Disnaker Kota Makassar yang menunjukkan bahwa 71 orang pegawai atau 76,3% sangat puas, 19 orang atau 20,4% puas, 3 orang cukup puas atau 3,2% tidak puas. tanggapan 0 atau 0%, tanggapan sangat tidak puas 0 atau 0. Lingkungan kerja yang dialami pegawai di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar baik atau nyaman.

Pegawai yang bekerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar mempunyai etos kerja yang baik. Hal ini terlihat dari jawaban responden, dimana jawaban tersebut merupakan jawaban yang dirasakan atau dialami oleh setiap pegawai selama bekerja di Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar dengan memperhatikan kelima indikator yang telah ditentukan, artinya apa yang dirasakan oleh pegawai terhadap kelima indikator tersebut. sudah baik dan kedepannya harus ditingkatkan, karena semakin tinggi semangat kerja maka semakin tinggi motivasi karyawan dalam bekerja sehingga tujuan perusahaan tercapai. Dari pengolahan data SPSS yang dilakukan, lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja pegawai Disnaker Kota Makassar.

Tabel II. 7
Tabel II. 7

SARAN

Scale: ALL VARIABLES

Semangat Kerja Reliability

Frequencies

Frequency Table

Gambar

Tabel II. 6
Tabel II. 7
Tabel II. 8
Tabel II. 9
+2

Referensi

Dokumen terkait

5.2 Discussion on Differences of Aggressive Behaviour based on Athletes’ Gender The findings of the present study revealed that there is no significant difference of aggressive