• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Fakultas Ekonomi dan Bisnis "

Copied!
141
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan kinerja dan mengatasi permasalahan kinerja pegawai yang tentunya harus diperhatikan adalah kualitas sumber daya manusia yang baik sehingga mampu bekerja secara maksimal. Wirawan (2015, p. 272) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah (1) Faktor lingkungan eksternal organisasi, meliputi faktor ekonomi makro dan mikro organisasi, kehidupan politik, kehidupan sosial budaya masyarakat, agama/ spiritualitas dan pesaing. Wirawan (2009, p. 9) menjelaskan bahwa faktor internal pegawai bersinergi dengan faktor lingkungan internal organisasi dan faktor lingkungan eksternal organisasi.

Dikatakan pula bahwa stres kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan tekanan terhadap produktivitas dan lingkungan kerja serta dapat mengganggu seseorang. Siagian (2010, p. 301) menjelaskan bahwa faktor stres kerja berasal dari pekerjaan dan di luar pekerjaan. Secara khusus judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor Kinerja Pegawai dan Stres Kerja Pada Pelayanan Keamanan Pangan di Kota Medan”.

Identifikasi Masalah

Selain itu, organisasi yang masih relatif besar menuntut pegawainya untuk bekerja secara maksimal sehingga pegawai mempunyai tingkat tekanan dan emosi yang relatif tinggi ketika bekerja. Selain itu banyak faktor yang mempengaruhi emosi pegawai sehingga pegawai menjadi stres yaitu lingkungan organisasi yang kurang nyaman karena Kantor Pelayanan Keamanan Pangan sedang dalam renovasi. Penelitian perilaku organisasi mengingatkan manajer bahwa karyawan adalah sumber daya manusia yang memiliki kebutuhan manusia.

Dengan menghormati seluruh aspek pribadi kehidupan karyawan, inisiatif beragam ini menunjukkan bahwa organisasi dan manajer peduli terhadap karyawannya, membantu karyawan berkinerja lebih baik dan diharapkan tidak menimbulkan stres kerja.

Batasan dan Rumusan

  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis faktor apa saja yang dominan mempengaruhi tingkat stres kerja pegawai Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan. Untuk menganalisis kebijakan apa saja yang diterapkan organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan. Untuk menganalisis kebijakan apa saja yang diterapkan organisasi dalam mengendalikan stres kerja pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan.

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Uraian Teoritis

  • Kinerja Pegawai
  • Stres Kerja

Irianto dalam buku Sutrisno (2011, p. 171) menjelaskan bahwa kinerja pegawai adalah kinerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Suntoro dalam buku Nawawi Uha (2013, p. 213) menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing guna mencapai tujuan yang bersangkutan mencapai organisasi. sah. , tanpa melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Pabundu Tika (2010, p. 122) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai terdiri dari faktor internal dan eksternal.

Sedangkan menurut Prawirosentono dalam buku Sutrisno (2013, p. 176), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah sebagai berikut. Spielberger dalam buku Rivai dan Mulyadi (2013, p. 307) menjelaskan bahwa stres merupakan tuntutan eksternal pada diri seseorang. Dwiyanti dalam buku Rivai dan Mulyadi (2013, p. 310) Faktor yang mempengaruhi penyebab stres kerja yaitu faktor lingkungan kerja dan faktor pribadi.

Kerangka Pemikiran

Indikator stres kerja yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kondisi kerja, stres akibat peran, faktor interpersonal, pengembangan karir dan struktur organisasi. Kinerja adalah prestasi kerja yang mencerminkan perbandingan antara hasil kerja dengan standar yang telah ditentukan. Beban kerja yang berlebihan akan membuat pegawai merasa stres terhadap pekerjaannya, mereka merasa pekerjaan yang dibebankan terlalu berat sehingga jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh pegawai tidak maksimal.

Selain itu, jam kerja yang terlalu singkat dan karyawan kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan. Pegawai yang tidak layak dalam pekerjaannya akan mengakibatkan pekerjaan yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang ditentukan. Dengan tingginya risiko tersebut maka kinerja pegawai akan lebih berhati-hati dan ragu-ragu sehingga kualitas kerjanya menurun.

Gambar II-1. Kerangka Pemikiran
Gambar II-1. Kerangka Pemikiran

METODOLOGI PENELITIAN

  • Pendekatan Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Tempat dan Waktu Penelitian
    • Populasi
    • Sample
    • Teknik Sampling
  • Teknik Penggunaan Data
    • Angket / Kuesioner
    • Wawancara / Interview
    • Studi Dokumentasi
  • Uji Validitas dan Reliabilitas
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Teknik Analisis Faktor
    • Analisis Faktor Eksploratori atau Analisis Komponen Utama . 42

Lokasi penelitian adalah Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan yang beralamat di Jl. Populasi yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan yang berjumlah 62 orang. Analisis faktor merupakan teknik yang digunakan untuk mencari faktor-faktor yang dapat menjelaskan hubungan atau korelasi antar indikator yang berbeda.

Berdasarkan hasil penelitian diatas mengenai Analisis Facto – Faktor Kinerja Pegawai dan Stres Kerja Pada Dinas Keamanan Pangan Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai dan stres kerja pegawai pada Dinas Keamanan Pangan Kota Medan. Terkait kinerja pegawai, Dinas Keamanan Pangan Kota Medan wajib memeriksa dan mengawasi setiap pekerjaan yang dilakukan oleh setiap pegawai.

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tami dalam Memilih Kupu - Kupu Jimbaran Roottop Suites and Spa Hotel, Jimbaran, Bali. Sinar Galesong Pratama (SGP) Cabang Gorontalo. 2011) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai pada organisasi sektor publik. ANALISIS FAKTOR KINERJA PEGAWAI DAN STRES KERJA PADA LAYANAN KEAMANAN PANGAN KOTA MEDAN” dengan cara menyebarkan kuisioner kepada pegawai yang bekerja di Dinas Keamanan Pangan Kota Medan.

Dengan terbitnya peraturan tersebut maka didirikanlah Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara yang berkantor di Jl. Untuk mencapai tujuan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan telah menetapkan misi dan visi sebagai berikut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai dan stres kerja pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yang perlu dipahami, yang dapat dijelaskan oleh beberapa ahli.

Tabel III-1
Tabel III-1

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian

  • Deskripsi Data Penelitian
  • Hasil Analisis Karakteristik Responden
  • Deskripsi Variabel Penelitian
  • Teknik Analisis data
  • Kinerja Pegawai
  • Stres kerja

Dari tabel diatas diketahui jumlah responden yang bekerja pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan dengan umur 25 – 45 tahun sebanyak 54 orang. Kesimpulannya pegawai yang bekerja pada Dinas Ketahanan Pangan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan sesuai. sesuai dengan apa yang diinginkan dewan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai dan stres kerja pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dominan dalam kinerja berbagai aktivitas yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam pelaksanaan pekerjaannya.

Dilihat dari kedua faktor tersebut, terlihat hubungan antara pegawai dengan pimpinannya menimbulkan stres pada pegawai yang bekerja di Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan. Diharapkan bagi para peneliti selanjutnya dapat melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang, melalui penelitian yang lebih mendalam mengenai analisis faktor kinerja pegawai dan stres kerja pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan. Kesimpulannya adalah pegawai yang bekerja pada Dinas Ketahanan Pangan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh instansi tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sedangkan faktor yang diperoleh meliputi pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja dan motivasi kerja. Dari pendapat diatas banyak sekali faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai dalam suatu organisasi, diantaranya adalah faktor dari dalam organisasi (internal) dan juga faktor luar organisasi (eksternal). Hal ini juga digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah kecil faktor yang dapat digunakan untuk menjelaskan sejumlah besar variabel yang saling terkait.

Untuk mengetahui berapa banyak faktor yang dapat dibentuk, Anda dapat melihat tabel Total Variance Preparedness sebagai berikut: Kriteria kedua adalah penentuan berdasarkan nilai persentase dari total varians yang dapat dijelaskan oleh banyaknya faktor yang akan dibentuk. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ada tiga komponen atau faktor yang terbentuk. e) Matriks Komponen.

Dapat dilihat bahwa pemuatan faktor yang dirotasi memberikan signifikansi yang diharapkan dan setiap faktor dapat diinterpretasikan dengan jelas. Setelah faktor-faktor pembentuk yang masing-masing tersusun atas variabel-variabel yang diteliti, maka faktor-faktor tersebut diberi nama menurut ciri-ciri yang sesuai dengan anggota-anggotanya. Kriteria kedua adalah penentuan berdasarkan nilai persentase total varians yang dapat dijelaskan oleh banyaknya faktor yang akan dimodelkan.

Dengan mengekstraksi variabel awal menjadi 2 faktor maka dihasilkan total variance yang cukup besar yaitu 75,468% yang berarti 2 faktor yang sudah terbentuk dapat mewakili 6 faktor stres kerja. Jika dilihat dari variabel-variabel yang berkorelasi dengan masing-masing faktor, ternyata pemuatan faktor yang dihasilkan belum mampu memberikan makna seperti yang diharapkan. Terlihat bahwa pemuatan faktor yang dirotasi telah memberikan makna sesuai yang diharapkan dan masing-masing faktor dapat diinterpretasikan dengan jelas.

Setelah faktor-faktor pembentuk yang masing-masing terdiri dari variabel-variabel yang diteliti, maka faktor-faktor tersebut diberi nama menurut ciri-ciri yang sesuai dengan anggotanya. Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa faktor yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai adalah faktor kecerdasan dan inisiatif, faktor tanggung jawab, serta faktor efektivitas dan efisiensi. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa faktor yang dominan mempengaruhi stres kerja adalah faktor interpersonal dan faktor tuntutan pekerjaan.

Saran

Dinas Keamanan Pangan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara yang semula sebelum diberlakukannya UU Otonomi Daerah, Dinas Pertanian dari satu satuan kerja merupakan UPT Dinas Keamanan Pangan yang menjadi Dinas Keamanan Pangan Kota Medan . Oleh karena itu, pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara membentuk badan ketahanan pangan yang berperan membantu kepala daerah dalam menjaga ketahanan pangan. Visi Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan adalah menjadi lembaga yang tangguh, inovatif dan ambisius dalam menghadapi Ketahanan Pangan Kota Medan secara berkelanjutan.

Meningkatkan koordinasi yang harmonis antar departemen/lembaga terkait dan pemangku kepentingan dalam mencapai Program Ketahanan Pangan. Menyelenggarakan penilaian ketersediaan dan kerawanan pangan, mendorong distribusi dan akses terhadap pangan serta mendorong keseragaman konsumsi, kualitas dan keamanan sumber pangan dalam ketahanan pangan. Melaksanakan pengkajian, analisis dan pembinaan pada aspek ketahanan pangan (ketersediaan, distribusi, diversifikasi konsumsi dan kesadaran pangan).

Mengkoordinasikan pelaporan dan evaluasi program peningkatan keamanan pangan yang mencakup aspek ketersediaan, mutu dan keamanan pangan. Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumut merupakan unsur pelaksana pengendalian ketersediaan pangan di wilayah Sumut. Sebagaimana tercantum dalam bagan struktur organisasi Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, dalam pelaksanaan tugas membantu walikota dalam penguatan ketahanan pangan, berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Utara nomor K/Tahun 2002 tentang Tugas, Fungsi dan tata kerja Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan adalah sebagai berikut.

Keamanan Pangan bertugas memimpin, mengembangkan, mengkoordinasikan dan memantau serta mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi departemen. Sekretaris bertugas menangani beberapa tugas kepala Dinas Keamanan Pangan di bidang administrasi yang meliputi Pengelolaan Administrasi Umum, Keuangan dan Penyiapan Program. Kepala bagian ketersediaan dan kerawanan pangan mempunyai tugas melaksanakan beberapa tugas kepala dinas ketahanan pangan di bidang ketersediaan dan kerawanan pangan, meliputi perencanaan, koordinasi, identifikasi, pembinaan, pengembangan, pengendalian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Sampel dalam penelitian ini adalah Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan yang berjumlah 62 orang, yaitu seluruh populasi yaitu pegawai yang bekerja di Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan yang berjumlah 62 orang. Dari tabel diatas diketahui responden yang bekerja pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan berumur 25 – 45 tahun sebanyak 54 orang dengan persentase 87% dan yang berumur diatas 45 tahun sebanyak 8 orang dengan persentase 13%. . Kesimpulannya adalah tidak semua pegawai yang bekerja pada Dinas Ketahanan Pangan mengalami stres, hanya sebagian pegawai saja yang mengalami stres.

Tabel IV-4
Tabel IV-4

Referensi

Dokumen terkait