PENGARUH HARGA, CITRA MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR
HONDA BEAT eSP CW PADA BUNDA MOTOR PAYAKUMBUH
JURNAL
SRI WAHYUNI NPM. 12090126
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2017
HALAMAN FEN,GW.4TTAN JURNAL
PI,NGARUH HARGA, CITRA
Fffi*{SAN
SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPU'TUSAN XMffiEI-TAN SEPEDA MOTORHONDA BEAT eSPCW,ft&&& BUNDA MOTOR PAYAKT]MBTIH
Oleh
Nama NPM
Program Studi Iristitusi
: Sri lVahyuni :12ffr0126
: PenrlidikanEkonomi
iSukolat Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Baral.
Padang, Februari 2017
#
Disefiijui ctleh:
Pembirlbins I
Y1-'
(Vivina Eprillison, S.Pd, M.Pd)
Pembimbing
II
lla+ '
(YZamalinda,SE,M.Si)
PENGARUH HARGA, CITRA MEREK DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR
HONDA BEAT eSP CW PADA BUNDA MOTOR PAYAKUMBUH
Oleh
Sri Wahyuni1,Vivina Eprillison, S.Pd, M.Pd2, Yolamalinda, S.E, M.Si3
1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2, 3)
Dosen STKIP PGRI Sumbar STKIP PGRI Sumatera Barat Email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh kualitas harga, citra merek dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat eSP CW pada Bunda Motor Payakumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, yang ditunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,285. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,846>ttabel
sebesar 2,003. (2) citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, yang ditunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,695. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 5,508> ttabel sebesar 2,003. (3) sikap konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, yang ditunjukkan oleh nilai koefisiennya sebesar 0,468. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 3,181 > ttabel
sebesar2,003. (4) harga, citra merek dan sikap konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dimana diperoleh nilai Fhitung 34,807> Ftabel3,16.
Kata kunci: Keputusan pembelian, harga, citra merek dan sikap konsumen ABSTRACT
This study aims to reveal the influence of price quality, brand image and consumer attitudes toward purchasing decisions Honda Beat motorcycle ESP CW on Mother Motor Payakumbuh. The results showed that: (1) the price significantly influence purchasing decisions, indicated by the coefficient value of 0.285. The coefficient value is significant because the value thitung3,846> ttable 2.003. (2) the brand image significantly influence purchasing decisions, indicated by the coefficient value of 0.695. The coefficient value is significant because the value thitung 5.508> 2.003 ttable. (3) consumer attitudes have a significant effect on purchasing decisions, indicated by the coefficient value of 0.468. The coefficient value is significant because the value ttable 3.181> ttable
sebesar2,003. (4) price, brand image and consumer attitudes significantly influence purchasing decisions. Where the obtained value of F 34.807> Ftabel 3.16.
Keywords: Decision purchase, price, brand image and consumer attitudess
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bersaingnya, agar dapat memenangkan persaingan yang dihadapi.Dari perspektif pemasaran pada situasi persaingan yang demikian, maka agar dapat keluar sebagai pemenang, manajemen perusahaan dituntut untuk
dapat mendesain dan
mengimplementasikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan, mempertsahankan terhadap produk yang ditawarkan perusahaan. Dalam meningkatkan persaingan masing- masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2002:34)
Penelitaan ini di latar belakangi oleh adanya persaingan bisnis di bidang dunia otomotif roda dua mengalami persaingan yang cukup tajam.Persaingan saling alih posisi puncak yang di alami oleh, Honda, Yamaha dan Suzuki.
Kemajuan perekonomian di era globalisasi ini juga mendorong pertumbuhan pada sektor jasa.Dimana salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan perusahaan jasa adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan harga produk yang terjangkau dan bermerek. Di Indonesia, sepeda motor menjadi salah satu jawaban atau alternatif dan pelengkap untuk mengisi kebutuhan akan saran transportasi. Sepeda motor memiliki fungsi untuk menambah jaringan transportasi secara efisien, murah dan cepat. Selain itu sepeda motor juga memiliki jangkauan yang sangat fleksibel saat di jalan aspal maupun jalan di desa. Perusahaan juga harus mengalami banyak inovasi dan
kreatififtas, sebuah kepercayaan dari konsumen sangatlah berarti bagi perusahaan serta mendapatkan keuntungan yang maksimal dari penjualannya. Hal ini terlihat dari semakin beraneka ragamnya merek dan jenis motor di Indonesia. Akibatnya konsumen harus semakin selektif dalam memilih produk yang akan dibeli.
Peningkatan pada industri sepeda motor dikarenakan sepeda motor merupakan kendaraan yang terjangkau oleh masyarakat di semua kalangan.
Selain harganya yang terjangkau, kelebihan dari sepeda motor adalah perawatannya yang murah dibandingkan dengan mobil, sehingga permintaannya pun terus meningkat dari tahun ke tahun.
Kelebihan tersebut yang dijadikan kesempatan perusahaan-perusahaan sepeda motor untuk meraih peluang bisnis yang besar dalam pasar sepeda motor. Lonjakan yang signifikan pada trend penjualan sepeda motor terjadi pada jenis sepeda motor matic. Pada tahun 2008 diperkenalkannya motor matic di Indonesia yang diluncurkan oleh perusahaan PT.Astra Honda Motor.
Honda Beat eSP CW ini banyak digemari oleh masyarakat karena mudah, praktis, dan nyaman di kendarai.
Berikut adalah data Tipe Sepeda Motor Yamaha Mio yang paling diminati dan paling laris di Kota Padang
Tabel 1.
Daftar Tipe Sepeda Motor Terlarisdi Periode 2015-2016
No Tipe Sepeda Motor 1 Honda Beat eSP CW
2 Yamaha Mio M3 125 Bluecore CW
3 Honda Vario 150 eSP 4 Honda Scoopy FI 5 Suzuki Adress
Sumber: Asosiasi Sepeda Motor Indonesia, 2016
Dari tabel 1 diatas terlihat bahwa persaingan di dunia ototmotif yaitu antara perusahaan Honda, Yamaha Dan Suzuki bersaing ketat dalam menampilkan produk-produk terbarunya. Honda Beat eSP CW berada pada urutan pertama tipe sepeda motor matic yang paling laris dan paling diminati pengguna sepeda motor di Indonesia yang diproduksi oleh PT.
Astra Honda Motor (AHM), kemudian disusul oleh Yamaha Mio M3 125 Bluecore CW diurutan kedua yang diproduksi oleh PT.Yamaha, selanjutnya sepeda motor terlaris diurutan ketiga yaitu Honda Vario 150 eSP dan di susul oleh Honda Scoopy FI diurutan keempat peminat terlaris sepeda motor matic dan terakhir ditutup oleh Suzuki Adress .Sesuai dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia sampai sekarang dikatakan sepeda motor Honda Beat eSP CW berada dipuncak motor injekasi paling diminati. Serta daat juga dilihat bahwa motor matic terlaris banyak dikuasai oleh PT. Astra Honda Motor (AHM) dibandingkan dengan perusahaan lain.
Walaupun sudah dilengkapi dengan teknologi yang sudah cangkih
Honda Beat eSP CW memiliki performa yang yang kurang baik, ketika diuji power dari motor Beat eSP CW hampir stabil dan tidak ada tanda-tanda performa yang menurun sehingga kecepatannya kalah saiang dengan pesaing lain. Dalam pemesanan Honda Beat eSP CW sampai dengan 1 bulan, dari pemesanan ini timbul bemancam keluhan pada konsumen Bunda Motor Payakumbuh antara lain: pemesan lebih dari 1 bulan ini membuat konsumen atau calon pemakai Honda Beat eSP CW menjadi ragu-ragu untuk memutuskan membelinya, warna yang diinginkan kadang-kadang tidak sesuai dengan yang dipesan dan desain jok motor yang sempit sehingga banrang yang dimasukkan sangat terbatas sekali.
Berdasarkan wawancara yang diterima, dilihat bahwa adanya keluhan dari konsumen sepeda motor Honda Beat eSP CW. Dengan diperoleh data tersebut menunjukan bahwa sepeda motor Honda Beat eSP CW harus bisa memperbaiki hal-hal yang menjadi keluhan konsumen. Hal ini dilakukan agar konsumen sepeda motor merasakan kenyaman terhadap sepeda motor yang dikendarainya.
Tabel 2. Data Penjualan dan Market Share Sepeda Motor Di Indonesia Tahun 2014-2015
Merek Tahun
2014 Pangsa Pasar (%) 2015 Pangsa Pasar (%)
Honda 4,700,871 60.49 5,055,510 63.92
Yamaha 2,495,796 32.12 2,390,902 30.23
Suzuki 400,675 5.16 275,184 3.48
Kawasaki 153,807 1.98 165,231 2.09
TVS 19,865 0.26 22,114 0.28
Total 7,771,014 100 7,908,941 100
Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia 2016 Dari tabel 2 diatas dapat
diketahui perkembangan penjualan setiap tahunnya selalu ada perubahan.
Dapat dilihat pada tahun 2014 yang berada di peringkat tertinggi adalah mrek sepeda motor Honda dengan jumlah penjualan sebanyak 4,700,871
unit menjadi 5,055,510 unit di tahun 2015 menunjukkan pasar secara keseluruhan naik 3.43% dari 60.49%
meningkat 63.92% ditahun 2015. Dan diperingkat terendah dengan merek sepeda motor TVS, jumlah penjualan 19,865 ditahun 2014 menjadi 22,114
pada tahun 2015 dengan pasar secara keseluruhan naik 0.02% dari 0.26%
ditahun 2014 meningkat 0.28% ditahun 2015.
Keputusan pembelian adalah suatu kegiatan membeli sejumlah barang dan jasa, yang dipilih berdasarkan informasi yang didapat tentang produk, dan segera disaat kebutuhan dan keinginan muncul, dan kegiatan ini menjadi informasi untuk pembelian selanjutnya. Secara umum ada lima peranan yang dapat dilakukan oleh seseorang dalam melakukan pembelian, (Kotler, 2005: 221) yaitu: Pencetus (Initiator), pemberi pengaruh (Influencer), pengambil keputusan (Decision Maker), pembeli (Buyer), pemakai (User.
Selanjutnya keputusan pemebelian dipengaruhi oleh harga (Sitinjak, dkk
2004:7). Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk.Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa.
Kesuksesan dalam penetapan harga merupakan elemen kunci dalam pemasaran. Untuk pelanggan yang sensitive, harga yang murah biasanya adalah sumber kepuasan yang penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi. Komponen harga tidak penting bagi mereka yang tidak sensitive terhadap harga. Harga dapat menjadi alat yang menjadi kompetitif dalam bersaing.(Sitinjak, dkk 2004:9)
Tabel 3. Data Merek dan Jenis Harga Sepeda Motor Matic Sejenis
No Merek Tipe Harga
1 Honda Beat Rp 12.950.000
Beat Plus Rp 13.200.000
Beat eSP CW Rp 14.990.000
Beat eSP CW CBS Rp 14.750.000 Beat Pop Sporty Rp 14.620.000 Vario FI 110 eSP CBS Rp 15.600.000 Vario FI 110 eSP CBS ADV Rp 16.350.000 Vario 125 eSP CBS Rp 17.920.000
Vario 150 eSP Rp 20.950.000
Scoopy FI eSP Rp 16.920.000
Spacy CW Rp 14.300.000
2 Yamaha Mio Rp 12.050.000
Mio M3 125 Bluecore CW Rp 14.750.000
Mio Soul Rp 13.850.000
Mio J CW FI TEEN (54PB) Rp 13.300.000 Mio J FI (54PI) Rp 12.350.000 Mio J CW FI (54P2/54PA) Rp 13.200.000
Xeon Rp 16.100.000
Fino Classic Rp 14.075.000
Fino Sporty Rp 13.875.000
3 Suzuki Suzuki Nex UD (Adress) 110 Rp 12.820.000 Spin 125 CW UY 125 SC Rp 12.940.000 Sumber: Bunda Motor Payakumbuh, 2016
Selain dari harga keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh citra merek. Karena citra merek suatu produk berhubungan dengan pemahaman dan pengetahuan yang dianut oleh pelanggan terhadap merek produk yang ditawarkan, untuk itu pemasar harus memeriksa apakah produk yang ditawarkan telah mencapai posisi yang diinginkan dalam pikiran konsumen. Menurut Kotler (2002:338), citra adalah persepsi masyarakat terhadap produk atau perusahaan.Citra merek juga tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Citra merek (Brand Image) merupakan persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut Ferrinadewi (2008:165).
Dan keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh sikap konsumen. Sikap konsumen juga merupakan kunci keberhasilan dalam persaingan, salah satu bentuk dari psikologi konsumen yang turut mempengaruhi keputusan konsumen. Menurut Sumarwan (2004:136) sikap adalah ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga menggambarkan kepercayaan kosumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (Ferrinadewi, 2008: 94) sikap merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses belajar.
Kenyataan yang ada telah membuktikan bahwasannya sikap konsumen turut mempengaruhi keputusan pembelian. Didalam sikap terdapat 3 komponen konsumen dalam melakukan keputusan pembelian yaitu:
cognitive component, affective component, dan behaviorial component Simamora (2002:14)
KAJIAN PUSTAKA
Teori Keputusan Pembelian
Bagi pemasar tahap keputusan pembelian ini adalah tahap yang sangat penting untuk dipahami karena akan berhubungan dengan keberhasilan suatu program pemasaran. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian. Kotler (2005: 220)
Konsumen akan melalui lima tahap dalam setiap pembelian. Kelima tahap yang akan dilalui konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk menurut (Kotler &
Amstrong, 2001) yaitu:
1) Pengenalan kebutuhan 2) Pencarian informasi 3) Evaluasi alternatif 4) Keputusan pembelian 5) Perilaku pasca pembelian Teori Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut Kotler (2001:349). Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya Stanton (1993:13).Indikator harga menurut (Kotler, 2008:345) :
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan manfaat produksi
5. Harga mempengaruhi daya beli konsumen
6. Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
Menurut Kotler (2002) jika perusahaan kurang tepat menentukan harga, maka hat ini akan berakibat fatal dimasa akan datang. Harga akan selalu dikaitkan dengan produk, apabila harga tidak sesuai dengan kualitas produk maka akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula sehingga keputusan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut akan meningkat.
Teori Citra Merek
Merek merupakan nama atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, simbol, lambang, tanda, slogan, kata-kata atau kemasan) untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari penjual atau pemegang merek Surachman (2008:3)
Sedangkan menurut Rangkuti (2002:2) dalam Antonius, merek adalah suatu simbol rumit yang dapat menyampaikan hingga enam tingkat pengertian, yaitu :
1. Atribut 2. Manfaat 3. Nilai 4. Budaya 5. Kepribadian 6. Pemakai
Menurut Rangkuti (2002:43) yang menjadi indikator dari Brand Image yaitu:
1. Ingatan konsumen terhadap merek 2. Ciri-ciri atau karakter merek 3. Keunikan desain merek
Hubungan citra merek dengan keputusan pembelian
Menurut Peter dan Olson 1994 (dalam Rangkuti) 2009:20-21 bahwa dalam pengambilan keputusan pembelian, jika konsumen dihadapkan
pada pilihan seperti nama merk, harga serta berbagi atribut produk lainnya, akan cenderung memilh nama merek terlebih dahulu. Ini karena citra merek terbentuk dibenak konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderungn memiliki konsistensi dalam pembelian produk yang diinginkannya.
Teori Sikap Konsumen
Sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbin (2006:123) sikap adalah pernyataan- pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek, orang atau suatu peristiwa.
Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap menempatkan seseorang kedalam satu pikiran menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhi sesuatu Kotler dan Amstrong (1993:240
Sifat yang penting dari sikap konsumen adalah kepercayaan, dimana tingkat keprcayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah dapat mempengaruhi kekuatan hubungan di antara sikap dan perilaku. Kepercayaan dapat mempengaruhi kerentanan sikap terhadaap perubahan. Indikator sikap konsumen menurut Simamora (2002:14) adalah:
1. Cognitive component 2. Affective component 3. Behaviorial component
Hubungan citra merek dengan keputusan pembelian
Sebelum melakukan atau mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk biasanya seorang konsumen akan terlebih dahulu mencari
informasi tentang produk tersebut. Oleh karena itu rangsangan dari pihak pemasar tentu akan memberi pengaruh
yang besar dalam pengambilan keputusan tersebut. Simamora (2002:79)
Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangaka konseptual ini dimaksud sebagai konsep untuk menjelaskan, mengungkapkan dan menentukan keterkaitan antara variabel Y dan X yang akan diteliti berdasarkan batasan dan perumusan masalah.
Keterkaitan maupun hubungan antara variabel yang diteliti diuraikan dengan berpijak pada kajian teori di atas.
Kebutuhan akan alat transportasi yang dapat membantu konsumen dalam menghindari kemacetan. Bunda Motor telah membawa konsumen kepada sebuah pilihan terhadap apa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Sifat dan sikap, serta gaya hidup konsumen dalam melakukan pemilihan didasari oleh perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologisnya.
Keempat faktor tersebut kemudian menjadi landasan dorongan yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Terdapat beberapa unsur yang menjadi perhatian dan pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian yaitu pilihan produk, merek, penyalur, jumlah pembelian, waktu pembelian, dan metode pembayaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Hipotesis
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan kajian teoritis di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulan sementara yang dapat diajukan sebagai hipotesis, yaitu sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian Honda Beat eSP CW pada Bunda Motor Payakumbuh.
2. Terdapat pengaruh signifikan antara citra merek terhadap keputusan pembelian Honda Beat eSP CW pada Bunda Motor Payakumbuh.
3. Terdapat pengaruh signifikan antara sikap konsumen terhadap keputusan pembelian Honda Beat eSP CW pada Bunda Motor Payakumbuh.
4. Terdapat pengaruh signifikan antara harga, citra merek dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian Honda Beat eSP CW pada Bunda Motor Payakumbuh.
Harga (X1)
Sikap Konsumen (X3)
Keputusan Pembelian (Y) Citra Merek (X2)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah berupa deskriptif dan asosiatif. Menurut (Iskandar, 2009:19) penelitian deskriptif dan asosiatif ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dengan desain penelitian deskriptif dan asosiatif, maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal (Arikunto, 2010:3).Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu pengaruh harga, citra merek, dan siap konsumen terhadap keputusan pembelian Honda Beat eSP CW pada Bunda Motor Payakumbuh.
Tempat penelitian dilakukan di Bunda Motor Payakumbuh dengan Subjek Penelitian kepada konsumen yang membeli Honda Beat eSP CW pada Bunda Motor Payakumbuh diNagari Pilubang Kecamatan Harau Kabupaten 50 Kota. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016.
Jumlah variabel dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Roscoe, sampel minimal untuk penelitian ini (4x15=40), dengan menggunakan empat variabel, dalam satuan variabel ditetapkan untuk 15 sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling untuk mengetahui populasi berdasarkan kriteria tertentu agar responden yang benar telah membeli dan menggunakan sepeda motor Honda Beat eSP CW dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk penelitian.
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Sumber
1 Keputusan Pembelian (Y)
1) Pengenalan kebutuhan Kotler
(2001:184) 2) Pencarian informasi
3) Evaluasi alternatif 4) Keputusan pembelian 5) Perilaku pasca pembelian
2 Harga (X1) 1)Keterjangkauan harga Kotler
(2008:345) 2)Kesesuaian harga dengan kualitas
produk
3)Daya saing harga
4)Kesesuaian harga dengan manfaat produksi
5) Harga mempengaruhi daya beli konsumen
6)Harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan
3 Citra Merek (X2)
1) Ingatan konsumen terhadaap merek Rangkuti (2002:43) 2) Ciri-ciri atau karakter produk
3) Keunikan desain produk 4 Sikap
Konsumen ( X3)
1) Cognitive component Simamora
(2002:14) 2) Affective component
4) Behaviorial componet
Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba.Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas angket.Menurut Arikunto (2010:211) “Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.”
Sebuah angket dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan kata dari variabel yang diteliti secara tepat. Pernyataan
dikatakan valid jika corrected item-total correlation >0,361. Menurut Nunnally dalam (Ghozali, 2011:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>
0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach Alphadengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0.
Tabel 5. Tabel Uji Validitas Variabel Keterangan
Valid Tidak Valid
Y 14 1
X1 15 3
X2 8 2
X3 8 1
Tabel 6. Uji Reliabilitas Variabel Jumlah Item
Pernyataan
Cronbach’s alpha
Nilai
Kritis Kesimpulan Keputusan
Pembelian (Y)
15 0,878 0,70 Reliabel
Harga (X1) 18 0,883 0,70 Reliabel
Citra Merek (X2) 9 0,756 0,70 Reliabel
Sikap Konsumen (X3)
9 0,864 0,70 Reliabel
Sumber: Olahan Data Primer, November 2016 HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X
Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa rata-rata variabel keputusan pembelian (Y) 3.96 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79.20 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel harga 4.08 dengan tingkat capaian responden (TCR) 81.51 yang tergolong kategori baik, untuk rata-rata variabel citra merek 4.06 dengan tingkat capaian responden (TCR) 81.13 yang tergolong kategori baik dan untuk rata-rata variabel sikap konsumen 4.28 dengan tingkat capaian
responden (TCR) 85.63 yang tergolong kategori baik.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan bila penelitian bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (Kriterium) bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2014:89),
Persamaan regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat Model regresi linear berganda (Suliyanto, 2011:54) adalah sebagai berikut:
Y = a + + + Dimana:
Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta
= Harga
= Citra Merek
= Sikap Konsumen
= Koefisien regresi variabel
= Koefisien regresi variabel
= Koefisien regresi variabel
Tabel 7. Hasil Analisis Regresi linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .040 5.795 .007 .995
Harga (X1) .285 .074 .354 3.846 .000
Citra Merek
(X2) .695 .126 .469 5.508 .000
Sikap (X3) .468 .147 .274 3.181 .002
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil nilai R Square sebesar 0,651 yang artinya 65,1%
perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (harga, citra merek dan sikap konsumen) sedangkan sisanya sebesar 34,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t
Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah :
a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh antara harga (X1) terhadap keputusan pembelian (Y).
Diperoleh nilai koefisien regresi harga sebesar 0,285 dan nilai thitung
sebesar 3,846>ttabel sebesar 2,003 sedangkan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian sepeda
motor honda beat esp cw pada Bunda Motor Payakumbuh.
b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh antara citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
Diperoleh nilai koefisien regresi citra merek sebesar 0,695 dan nilai thitung sebesar 5,508>ttabel
sebesar 2,003 sedangkan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda beat esp cw pada Bunda Motor Payakumbuh.
c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh antara sikap konsumen (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Diperoleh nilai koefisien regresi sikap sebesar 0.468 dan nilai thitung sebesar 3.181 >ttabel
sebesar 2,003 sedangkan nilai signifikan 0,002<0,05, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara sikap konsumen terhadap keputusan
pembelian sepeda motor honda beat esp cw pada Bunda Motor Payakumbuh.
Hasil Uji F
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 34,807 > Ftabel
3,16 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.
Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa harga, citra merek dan sikap konsumen bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Honda Beat eSP CW di Bunda Motor Payakumbuh.
PENUTUP
Berdasarkan penjelasan dan hasil analisis data diatas, tentang pengaruh harga, citra merek dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian Honda Beat eSP CW Pada Bunda Motor Payakumbuh dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara harga (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai koefisien regresi harga sebesar 0,285 dan nilai thitung
sebesar 3,846>ttabel sebesar 2,003 sedangkan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti Ha diterima dan H0ditolak.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merek (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai koefisien regresi citra merek sebesar 0,695 dan nilai thitung sebesar 5,508>ttabel
sebesar 2,003 sedangkan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti Ha
diterima dan H0ditolak.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai koefisien regresi sikap sebesar 0,468 dan nilai thitung
sebesar 3,181 >ttabel sebesar 2,003 sedangkan nilai signifikan
0,002<0,05, berarti Ha diterima dan H0ditolak.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara harga, citra merek dan sikap konsumen secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian sepeda mtor Honda Beat eSP CW dengan nilai Fhitung
34,807 > Ftabel 3,16 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.
SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian, Penulis mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan keputusan pembelian yang ditunjukan kepada:
1. Untuk kesesuaian harga disarankan kepada pihak managaer Bunda Motor Payakumbuh agar mampu menyesuaikan harga dengan produk yang dipasarkan, dengan adanya hal tersebut akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli sepeda motor Honda Beat eSP CW.
2. Untuk Citra merek disarankan kepada pihak distributor dalam hal ini yaitu Bunda Motor Payakumbuh agar lebih menspesifikasikan ciri-ciri atau karakter produk sepada motor Honda Beat eSP CW kepada konsumen dengan menggunakan selebaran brosur dan spanduk agar informasi tersebut sampai kepada konsumen dengan baik dalam pemilihan pembelian sepeda motor.
3. Begitu pula dengan Sikap konsumen disarankan kepada pihak Bunda Motor Payakumbuh agar mampu memahami affective component konsumen menjadi baik dalam hal penilaian kesukaan mereka terhadap penggunaan sepeda motor Honda Beat eSP CW, sehingga keputusan konsumen untuk membeli sepeda
motor tersebut semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. (2013). prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (edisi revi). Jakarta:
Rineka Cipta.
Setiawati, Elis. Pengaruh Harga dan Citra Merek Terhadap Keputusan Televisi samsung di Perumahan Villa Grand Tomang.Tangerang, 978–979.
Fatlahah, A. (2013). Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Es Krim Walls MAgnum.Surabaya, 1(2), 472–483.
Ferrinadewi, E. (2008). Merek Konsumen dan Psikologi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Freddy Rangkuti. (2002). Riset Pemasaran (edisi keli). jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Umum.
Ghozali Imam. (2011). Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran. (Hendra Teguh, Ed.) (Milenium j). jakarta:
PT.Prenhalindo.
Simamora, B. (2002). Analisis Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. DR. (2011). Ekonometrika Terapan Teori & Aplikasi Dengan SPSS. Yogyakarta: CV.Andi Offeset.
Tony, Sitinjak. (2004). Model Matriks Konsumen Untuk Menciptakan Superior Costumer Value. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.