• Tidak ada hasil yang ditemukan

.ffis'm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan ".ffis'm"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

I

n xmmx

<i

m{J2V

-.r >

m+V.-

,z

vfi

n9-{r

NEe6lq PE A

Ei:

o4

>@

za

HJz.>

ozEt

=maz zfll=

6,>zc)

a6

z.

.ffis'm

(oAL9' -dlslr

\ft

tc

BH.

Hl

H of0)

-'(oEsa

6-aofo)l s9 f -'

tsqo)

d:*+

7,

-6 d ii

EqP E*:>-

NI z

s=a $ =..

*o

:

o X= o C - 6' l

o Hd= i {.=:S

& E:-P q Ba Q S

,H"-e3id.ih

6 - Nad (, j(o_ 3 a.3 3 = n t ra I ?e

*i$ *'g= F=

-!g f + E r

.l'6^ E 3> c"=

:=* n

a

kgo XJ(4 -T

;9s jri

^A A

:o -

o)=4,|

^ou)r+ (r, o

o6'

o

Iv

I\a.l

z,

I

DQr -

T-o

_!)

Fr

!)6

No

Fo

o.!,

T

@,F

6'o

o.

6'-

=q, o,

!)F

!)

t o

-x

!,

=0

v!,

o.

o,ir,

o

=o

z.-

Fo

gl tso

I\)(o

P(o

@o o

lro oP

(2)

AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP EKSPRESI INSULIN DAN MALONDIALDEHIDA (MDA) SEL-β PANKREAS

TIKUS WISTAR DIABETES MELITUS

drh. Ni Luh Eka Setiasih,SKh.M.Si 0016087206

(3)

PENDAHULUAN

Diabetes melitus:

Kejadian penyakit meningkat dari tahun ke tahun

Penyakit degeneratif

Ditandai defisiensi insulin absolut atau relatif

Etiologi: destruksi sel beta, gangguan sekresi insulin, defek genetik, pankreatitis, endokrinopati, infeksi, obat/zat kimia dan sindroma genetik

Karakteristik: hiperglikemia

(4)

Komplikasi diabetes

Type 1/ IDDM (sekitar 20%)

- Mikrovaskuler

Hiperglikemia Komplikasi

- Makrovaskuler

Type 2/NIDDM (sekitar 80%)

Penyebab: disfungsi endotel, stres oksidatif, inflamasi karena hiperglikemia dan hiperlipidemia.

Akibat: kerusakan DNA, protein, sel maupun jaringan

(5)

Penanggulangan

- Antioksidan alami, salah satunya dari tumbuhan - Fitokimia (alkaloid, flavonoid, glikosida, glikolipid,

polisakarida, peptidoglikan, karbohidrat, asam amino dan saponin), memiliki aktivitas hipoglikemia

- Aktivitas: meningkatkan kadar dan aktivitas insulin,

menekan absorpsi glukosa, meningkatkan metabolisme glukosa

-Tempat : pencernaan, sel/jaringan target

(6)

Daun Kelor

Asam fenol meliputi caffeic, p-coumaric dan ferulic (Pari et al., 2007)

β-sitosterol, flavonoid dan polyphenol (Rajanandh and Kavitha, 2010) .

Flavonol: 3-hydroxy-2-phenylchromen-4-one, quercentin dan kaemferol sedangkan phenolic acid terdiri dari benzoic acid dan cinnamic acid (Mbikay, 2012)

Golongan flavonoid dan polyphenol merupakan

antioksidan alami, aktivitasnya secara langsung bereaksi dengan anion superoxide dan radikal lipid peroxyl sehingga dapat menghambat/menghancurkan rantai peroksidasi lipida

(7)

Aktivitas ekstrak daun kelor sebagai antioksidan dapat diketahui dengan mengukur:

Ekspresi MDA pada pulau langerhan pankreas

Ekspresi Insulin pada sel-β pankreas

(8)

Tujuan

1. Membuktikan pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dapat menurunkan ekspresi malondialdehida pada pankreas tikus wistar yang menderita DM.

2. Membuktikan pemberian ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dapat meningkatkan ekspresi insulin pada sel-β pankreas tikus wistar yang menderita DM.

3. Membuktikan pemberian ekstrak daun kelor (Moringa

oleifera) dapat menurunkan kerusakan sel-β pankreas tikus yang menderita DM.

(9)

Metode

Penelitian eksperimental

Pengukuran Ekspresi malondialdehida dan insulin, dengan IHK metode avidin biotin peroksidase kompleks

Menghitung Ekspresi malondialdehida (MDA) dan insulin dengan rumus:

IHK H-Score [1 X (% sel 1+) + 2 X (% sel 2+) + 3 X (% sel 3+)]

Analisis Data: uji varian (one way anova), dilanjutkan dengan Uji least significant difference (LSD) pada selang kepercayaan 95%,

(10)

Tabel Hasil Skrining Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa oleifera)

No Uji Fitokimia

Pereaksi Perubahan Warna Keteran gan 1 Triterpenoid/

steroid

Lieberman-Burchard Hijau kecoklatan menjadi hijau keunguan

Triterpen

oid/

Steroid (+) H2SO4 Hijau kecoklatan menjadi

hijau keunguan

2 Flavonoid Wilstater Hijau kecoklatan menjadi hijau kekuningan

Flavonoid

(+) Bate Smith-Metcalfe Hijau kecoklatan menjadi

hijau kekuningan

NaOH 10% Hijau kecoklatan menjadi hijau kekuningan

3 Alkaloid HCl 2N + pereaksi

Wagner Terbentuk endapan coklat

Alkaloida (+) 4 Fenolat FeCl3 Hijau kecoklatan menjadi biru

kehitaman

Fenolat (+) 5 Tannin FeCl3 Hijau kecoklatan menjadi biru

kehitaman

Tannin (+) Gelatin Terbentuk endapan

6 Saponin Akuades, dipanaskan, kocok, + HCl 2M

Tidak terbentuk busa yang stabil

Saponin (-)

(11)

Tabel Rata-rata Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar DM Penelitian Setelah Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera)

P Minggu

0 1 2 3 4 5

P0 499.75 565.75 564.5 522.75 539.25 518.75 P1 503.5 517.5 353.75 305.25 181.25 172 P2 510.25 537.5 410.25 235.75 154.5 152.5 P3 477.5 527.5 350.25 220.25 128.75 131.75 P4 453 441.75 326.75 148 100.5 101.5 P5 484.75 515.5 428.75 306 208.25 208

(12)

Imunohistokimia Ekspresi MDA pada Pankreas

Gambar 4.1

Ekspresi MDA pada Pulau Langerhan Pankreas dengan Imunohistokimia, Pembesaran 400x. Warna Coklat (panah) Menunjukkan Ekspresi MDA, P0: DM dengan ekstrak 0 mg/kgbb, ekspresi sedang-kuat terlihat sangat

banyak pada sel Pulau Langerhan; P1: DM dengan 100 mg/kgbb, menunjukkan penurunan ekspresi dibandingkan P0; P2: DM dengan 200 mg/kgbb, terlihat ekspresi lemah-sedang, jumlah lebih sedikit dari P0 dan

P1; P3: DM dengan 300 mg/kgbb, ekspresi lemah-sedang pada beberapa sel pankreas, ; P4:DM dengan 400 mg/kgbb, masih terlihat ekspresi MDA pada beberapa sel pankreas; P5: DM dengan 500 mg/kgbb, menunjukkan

jumlah sel positif lebih banyak dari P4.

P0 P1 P2

P3 P4 P5

(13)

Imunohistokimia Ekspresi Insulin pada Pankreas

P0 P1 P2

P3 P4 P5

(14)

Simpulan

Ekstrak etanol daun kelor (Moringa

oleifera) memiliki aktivitas menurunkan

ekspresi MDA dan meningkatkan ekspresi insulin pada sel pulau langerhan pankreas.

Pemberian ekstrak daun kelor (Moringa

oleifera) dapat menurunkan kerusakan sel-

β pankreas tikus yang menderita DM.

(15)

Saran

Perlu dilakukan penelitian mengenai

mekanisme transduksi signal terhadap proses regenerasi dan proliferasi sel-β pankreas.

Dilakukan uji klinis tentang peran daun

kelor (Moringa oleifera) sebagai agen terapi

kasus DM.

(16)

Luaran

Status: Sudah lulus pada Program Doktor Unud

Dipresentasikan pada Senastek II 2015

Diajukan pada Indonesia Journal of Biomedical Science

(17)

TERIMA KASIH

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan dosis efektif ekstrak daun kelor menggunakan uji regresi yaitu sebesar 1244,97 mg/kgBB, akan tetapi pada penelitian ini pada dosis 62,5 mg/kgBB dapat menurunkan kadar