Bibit &
Bibit &
Pembibitan Kopi
Pembibitan Kopi
Bibit Bibit
Bibit merupakan benih yang telah berkecambah, umumnya sudah berbentuk tanaman muda, yaitu adanya akar, batang dan daun meskipun sangat kecil.
Salah satu faktor penentu keberhasilan
pengembangan kopi adalah adanya dukungan
ketersediaan bahan tanam unggul dan
bermutu. Pemilihan bahan tanam unggul
merupakan langkah penting dalam budidaya
kopi untuk memperoleh citarasa dan
produktivitas yang maksimal
Kopi Arabika utamanya tumbuh di atas ketinggian 1000 mdpl, jenis Robusta dapat tumbuh pada ketinggian 300-900 mdpl, sedangkan jenis Liberika banyak ditanam di tanah gambut atau dekat dengan permukaan laut.
suhu pada Arabika berkisar 15 – 25 C, Robusta 21 – 24 C, dan Liberika 21 – 30 C.
pH tanah 5,5 – 6,5 (kecuali pada Liberika dapat tumbuh pada pH 4 – 6,5) Kesesuaian Lahan diantaranya yaitu:
Sangat sesuai Sesuai
Tidak sesuai
Secara umum, kopi dibedakan atas 3 jenis yaitu kopi jenis Arabika, Robusta, dan Liberika.
1.
2.
3.
Syarat tumbuh tanaman kopi
Syarat tumbuh tanaman kopi
Sumber Benih Sumber Benih
KEDUA
PERTAMA KETIGA
kebun induk resmi Berasal dari pohon induk terpilih (jelas asalnya) atau yang
telah di
rekomendasikan dari dinas terkait.
Produsen benih yang sudah
memperoleh SK menteri.
Pohon induk unggul yang dimiliki petani.
a. memiliki kualitas yang baik
b. berasal dari pohon yang produksinya tinggi (5 kg/pohon/tahun).
c. buah kopi berwarna merah.
d. buah diambil dari bagian tengah cabang produksi yang berbuah lebat.
e. dilakukan penyortiran dengan merendam buah kopi dan dipilih buah kopi yang tenggelam.
f. fermentasi selama 12 jam dan dicuci untuk menghilangkan lendirnya.
g. Kopi gabah selanjutnya dikeringanginkan selama 2–3 hari di tempat yang teduh dengan kelembaban udara sekitar 30%.
h. menyortir dengan memilih kopi yang bernas dan memiliki garis tengah lurus.
Syarat &
Pemilihan Benih
Macam-macam Varietas Macam-macam Varietas
Penggunaan bahan tanam kopi harus menggunakan benih unggul yang dilepas dan ditetapkan oleh menteri pertanian (Menteri Pertanian RI Nomor:3998/Kpts/SR.120/12/2010, tanggal 29 Desember 2010) antara lain sebagai berikut :
Gayo 1 Gayo 2
Andungsari 1 Sigarar Utang
USDA 762 S 795
Klon Andungsari 2K
Komasti
Gayo 1 Gayo 1
Pertumbuhan tinggi dan kokoh.
Warna daun hijau tua.
Buah muda berwarna hijau bersih, buah masak berwarna merah cerah,
bentuk buah agak memanjang, ujung agak tumpul dan masak buah kurang serempak.
Lebih toleran terhadap penyakit Karat Daun Mutu fisik dan seduhan sangat baik.
Ditanam di daerah ketinggian mulai dari 1.000 - 1.250 mdpl
Varietas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Gayo 2 Gayo 2
Tipe pertumbuhan tinggi, melebar dengan perdu kokoh.
Daun tua berwarna hijau tua, pupus berwarna coklat kemerahan.
Buahnya agak bulat dan berwarna merah muda.
Agak tahan penyakit Karat Daun.
Mutu fisik dan seduhan sangat baik.
Ditanam di daerah lebih dari 1.400 mdpl
Varietas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Klon Andungsari 2K Klon Andungsari 2K Andungsari 1
Andungsari 1
Tipe pertumbuhan katai (kecil), daun oval bergelombang,lentur dan lebar, buah masak kurang serempak, biji lonjong.
Berbunga pertama umur 15-24 bulan.
Produktivitas 35 kwintal/ha pada populasi 3300 pohon/ha untuk pola tanam monokultur.
Ditanam pada Ketinggian lebih dari 1.000 mdpl, rentan terkena penyakit karat daun, citarasa baik
Varietas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Bentuk pohon semi katai.
Perlu penaung dan cocok untuk rehabilitasi kebun.
Rata-rata hasil perpohon tinggi 1,25 kg perpohon.
Bisa diperbanyak dengan sambung pucuk,sebaiknya disambung dengan batang bawah Robusta BP308 untuk menghindari serangan nematoda.
Citarasa sangat bagus.
Rakus hara (dosis pupuk kimia minimal 10,5kg/pohon+pupuk kandang 10 kg).
Ditanam didaerah ketinggian 1.000 mdpl
Varietas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sigarar Utang
Sigarar Utang USDA 762 USDA 762
Produktivitasnya mencapai 1.500 kg perhektar Varietas ini memiliki keistimewaan bisa
berbuah terus menerus mengikuti pola sebaran hujan.
Bijinya berukuran besar.
Rentan terhadap hama bubuk buah dan
nematoda, namun cukup tahan penyakit karat daun.
Disarankan ditanam pada ketinggian diatas 1.000 mdpl
Varietas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
pertumbuhan tinggi melebar, percabangan
teratur. Dengan diameter tajuk + 1,90 m (batang tunggal).
Warna daun hijau tua kecoklatan, pupus daun hijau muda. Bentuk daun lonjong melebar,
pangkal daun tumpul, ujung meruncing.
memiliki umur ekonomis sampai 25 tahun.
Buah muda hijau kusam, ujung meruncing, pangkal tumpul, buah masak serempak berwarna merah cerah.
disarankan ditanam mulai dari ketinggian 1.000 m dpl, tanah subur dan penaung cukup.
Varietas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Tipe pertumbuhan tinggi agak melebar, daun rimbun sehingga batang pokok tidak tampak dari luar.
buah seragam, biji berukuran besar tetapi tidak seragam.
berbunga pertama umur 15-24 bulan.
Produktivitas 10-15 kwintal/ha pada populasi 1.600-2000 pohon.
Pada ketinggian lebih dari 1.000 mdpl tahan serangan karat daun dan pada ketinggian kurang dari 900mdpl agak tahan penyakit karat daun, citarasa cukup baik.
Varietas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Percabangan agak melebar, mendatar, dan kokoh,diameter tajuk terpanjang mencapai 210 cm.
Daun oval membulat, ujung meruncing, helaian tebal dan kaku.
Daun tua berwarna hijau tua, daun muda berwarna hijau kecoklatan, sedangkan tunas daun berwarna coklat kehijauan.
Buah muda berwarna hijau agak kusam sedangkan buah masak berwarna merah tua,masak serempak
Ditanam diatas ketinggian 1.000 mdpl
Varietas ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
S 795
S 795 Komasti Komasti
Setiap varietas mempunyai adaptabilitas
serta keunggulan tertentu. Oleh karena itu
pemilihan varietas untuk kebun benih selain
tergantung keperluan akan benih dilokasi
sekitar kebun, juga harus memenuhi
persyaratan klimatologi dilokasi.
lokasi wadah
media tumbuh
pemindahan kecambah pemeliharaan bibit
Pembibitan merupakan kegiatan memperbanyak tanaman dengan memilih kualitas benih yang baik dan sehat.
HAL YG PERLU DIPERHATIKAN 1.
2.
3.
4.
5.
PEMBIBITAN
PEMBIBITAN
Pembibitan Secara Generatif Pembibitan Secara Generatif
merupakan perbanyakan kopi yang dilakukan menggunakan biji.
Pembibitan Secara Vegetatif Pembibitan Secara Vegetatif
Merupakan perbanyakan tanaman dengan
menggunakan bagian vegetatif pada tanaman
seperti akar, batang, atau daun untuk
menghasilkan tanaman baru yang sama dengan
induknya.
PEMBIBITAN GENERATIF PEMBIBITAN GENERATIF
mudah dan lebih cepat waktu singkat
bibit yg diperoleh banyak
tidak perlu
keterampilan khusus
KEUNGGULAN KELEMAHAN
Populasi tanaman kurang seragam
daya hasil lebih rendah dari pembibitan
vegetatif
bibit belum tentu sama
dengan pohon induk
strategis
mudah dijangkau drainase baik
dekat sumber air
sudah di sterilkan dari OPT Syarat Lokasi :
a. Pembuatan Bedengan Persemaian
a. Pembuatan Bedengan Persemaian
Arah bedengan menghadap utara- selatan (lebar 80-120, panjang disesuaikan).
Tinggi bedengan 20 cm bagian atas bedengan di tambah pasir halus setebal 5 cm.
bedengan difumigasi, kemudian di tutup plastik selama 1 minggu, plastik dibuka dan bedengan dikeringkan minimal 1 minggu.
bedengan diberi penaung (tinggi atap sebelah barat 120 cm, sebelah timur 180 cm.)
TAHAPAN :
b. Penyemaian b. Penyemaian
Merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum di tanam pada lahan penanaman.
Bedengan di siram air sampai jenuh merata.
Biji dibenamkan dengan kedalaman 0,5 cm.
permukaan biji yg rata menghadap ke bawah.
jarak semai 2 x 5 cm.
bagian atas biji diberi penaung dengan jerami kering.
Perendaman benih dengan gibrelin selama 24 jam atau dengan fungisida bahan aktif mancozeb.
Tahapan :
Siram bedengan setiap hari pastikan tidak ada genangan
melakukan pembersihan gulma
biji sampai pada fase serdadu pada umur 30 hari.
sepasang daun membuka pada umur 3 bulan, dan dapat dipindahkan ke polybag
Pemeliharaan :
Siram bedengan setiap hari pastikan tidak ada genangan melakukan pembersihan
gulma
biji sampai pada fase serdadu pada umur 30 hari.
sepasang daun membuka
pada umur 3 bulan, dan dapat dipindahkan ke polybag
Pemeliharaan :
c. Pembuatan Bedengan Pembibitan c. Pembuatan Bedengan Pembibitan
Benih tumbuh normal & sehat.
akar dipotong 5-7,5 cm dari pangkal.
Benih di tanam dengan penugalan sedalam 10 cm.
usahakan akar tidak terlipat /bengkok
jarak tanam 20 x 25 cm.
Lokasi pembenihan mudah dijangkau.
media tumbuh berupa campuran tanah lapisan atas, pasir, & pupuk kandang (3:2:1).
Bedengan pembenihan merupakan tempat penanaman biji yang telah disemaikan (fase kepelan).
1.
2.
Kriteria pemilihan & Penanaman benih Kriteria pemilihan & Penanaman benih
Fase Kepelan
Fase Kepelan
d. Penanaman Dalam Polybag d. Penanaman Dalam Polybag
Ukuran disesuaikan dengan varietas.
isi polybag dengan campuran tanah lapisan atas, pasir, & pupuk kandang (3:2:1).
Bedengan di siram hingga basah.
polybag di tata pada bedengan dengan jarak 7 cm.
akar bibit dipotong 5-7,5 cm dari pangkal akar.
polybag ditugal 10 cm untuk lubang
tanam
e. Pemeliharaan bibit e. Pemeliharaan bibit
1. 2.
3.
5. 4.
6.
7.
Melakukan peningkatan penyinaran (sedikit demi sedikit membuka naungan)
Melakukan penyiraman sesuai kebutuhan Tanah digemburkan 2 bulan sekali
Melakukan penyiangan gulma Melakukan pemberian pupuk sesuai umur
benih
Melakukan pengendalian OPT
Bibit kopi siap tanam pada umur 10-12 bulan (setelah memiliki 5 pasang daun dewasa, tinggi 15 cm, diameter 0,3 cm)
PEMBIBITAN VEGETATIF PEMBIBITAN VEGETATIF
Tanaman serupa dengan induknya
Dapat mempercepat masa produksi
Daya hasil lebih tinggi Lebih toleran terhadap kekeringan
Memperbaiki tanaman yg sudah tumbuh
KEUNGGULAN KELEMAHAN
Membutuhkan keterampilan khusus
Membutuhkan tenaga kerja banyak
Sulit memperoleh bibit yg banyak dalam waktu
singkat
Periode penyimpanan bahan
tanam pendek
STEK STEK
bedengan dibuat memanjang, lebar 1,25
& panjang 5/10 m.
media tanam merupakan campuran tanah, pasir & kompos dengan tebal 20 - 25 cm (1:1:1).
membuat kerangka sungkup dengan tinggi 60 cm.
bedengan di beri naungan.
a. Persiapan Bedengan Stek
Menggunakan tunas vertikal usia 3-6 bulan.
Panjang tunas 6-8 cm.
Berasal dari ruas nomor 2-4 (masih hijau dan lentur, tidak terlalu muda atau tua).
Mempunyai sepasang daun yg telah dipotong sebagian (4-5 cm ).
pangkal stek dipotong miring 1 arah.
Dilakukan penambahan ZPT untuk merangsang pertumbuhan akar.
b. Persiapan Bahan Tanam
Penyetekan
Ranting dipotong melintang dan diruncing.
Sepasang daunnya di potong
setengah
c. Penanaman
penyiraman dilakukan 1-2 hari sekali.
pada umur 2-3 bulan dilakukan penguatan dengan membuka sungkup bertahap.
umur 4-6 bulan bibit dipindah tanam ke polybag.
media tanam berupa campuran tanah lapisan atas, pupuk kandang, dan pasir (3:2:1).
sebelum dipindah ke polybag, akar dipotong 5-7,5 cm.
baris polybag berukuran lebar 1-1,2 m, panjang sesuai kebutuhan dan diberi jarak 15 cm.
benih siap pindah tanam setelah berumur 7 bulan di pembenihan.
pemupukan dilakukan 2 bulan sekali.
lakukan pengendalian OPT
membuat lubang tanam dengan jarak 5-10 cm.
bagian atas stek di tekan,sampai daun menyentuh tanah dengan kemiringan 10-20 derajat.
lakukan penyungkupan dengan sungkup plastik.
d. Pemeliharaan
mempertahankan sifat unggul.
memanfaatkan sifat unggul batang bawah.
Memperbaiki tajuk tanaman.
Memperbaiki kualitas tanaman
Keuntungan : 1.
2.
3.
4.
PENYAMBUNGAN (Okulasi)
a. Persiapan Bahan Tanam
Berasal dari tanaman kopi muda umur 8- 10 bulan.
Pada pembibitan, batang bawah ditanam dengan jarak 20 x 25 cm.
Memiliki perakaran baik, kuat, tahan terhadap nematoda dan kekeringan.
Kriteria Batang Bawah :
Entres pucuk berasal dari tunas yg tumbuh tegak.
Entres cabang berasal dari cabang yang tumbuh mendatar.
diperoleh dari kebun entres klon unggul.
Kriteria Entres :
Batang bawah dipotong dengan batas ruas ke 3-5 / ketinggian 150 cm dari tanah.
buat celah dengan di sayat lebar 1-1,5 cm dan panjang 3 cm pada bagian tengah batang bawah.
Batang atas (entres) dipotong per ruas sekitar 7 cm (1 cm di atas ruas dan 6 cm di bawah ruas, diameter ±1 cm), kemudian hilangkan daunnya.
Pangkal entres diruncingkan sepanjang 3 cm menyerupai huruf V.
Mata entres di sambung dengan batang bawah kemudian diikat dengan plastik parafilm (p 20 cm, l 1,5 cm, ketebalan 0,1 mm), pengikatan dari bawah ke atas.
Diberi sungkup plastik ukuran 2 x 15 cm.
Jika gagal tunas entres kekuningan, jika berhasil berwarna hijau.
umur 4-6 minggu sungkup dibuka.
umur 2-3 bulan ikatan dibuka
a. Penyambungan di Pembibitan
Top ent : 1.
b. Penyambungan di Lapangan
batang bawah : wiwilan umur 2-3 bulan.
dilakukan awal musim hujan
Potong tunas meruncing dengan jarak 3-4 cm di atas pasangan daun
pertama.
Buat celah sedalam 1,5-2 cm dari
ujung potongan dengan cara dibelah.
Entres diselipkan ke batang bawah Ikat sambungan menggunakan tali plastik lentur lalu disungkup
Periksa keberhasilan setelah 2 minggu
Cabang atas menggunakan cabang produksi.
berasal dari cabang yg belum pernah berbuah.
Cabang diambil saat tidak berbuah dan berbunga.
Potong batang bawah setinggi 1-1,2 m dari permukaan tanah.
Buat sayatan pada kulit batang sepanjang 3 cm ke arah bawah.
Mata entres dengan 2 mata tunas dipotong
daunnya kemudian sayat kedua sisi membentuk huruf V.
Sisipkan entres pada celah sayatan, kemudian sambungan di ikat dan disungkup.
Sungkup dapat dibuka setelah 3-4 minggu,
tetapi bekas potongan batang dan sambungan tetap di sungkup.
Setelah 3-4 bulan tali pengikat dan sungkup dilepas.
2. Tak Ent :