• Tidak ada hasil yang ditemukan

FIX RUBY PAD BUSINESS PLAN TEKNIK USU

N/A
N/A
21@068 Novi Yanti

Academic year: 2024

Membagikan "FIX RUBY PAD BUSINESS PLAN TEKNIK USU"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BUSINESS PLAN PERANCANGAN PRODUK

“RubyPad : Lulur dengan Ekstrak Bayam Merah”

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Ir. Taslim, M. Si., IPM NIP 196501151990031002

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:

Putri Ramadani Tambunan 210405031 Novi Yanti 210405068 Alya Dita Suheri 210405112

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2024

(2)

ii

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Business Plan perancangan produk dalam pembuatan produk “RubyPad : Lulur dengan ekstrak bayam merah” ini dengan waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari Business Plan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Perancangan Produk di Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Dengan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Taslim, M. Si., IPM selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Perancangan Produk.

2. Ibu Dr. Ir. Iriany, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Perancangan Produk.

3. Bapak Okta Bani, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Perancangan Produk.

4. Rekan-rekan yang sudah berjuang untuk menyelesaikan Business Plan ini.

Penulis menyadari bahwa Business Plan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan demi kesempurnaan Business Plan ini.

Semoga Business Plan ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Medan, 13 Mei 2024

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

PRAKATA ... ii

DAFTAR ISI ... iii

1. RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1

1.1 GARIS BESAR BISNIS ...… 1

1.2 KEBUTUHAN PASAR ...… 1

1.3 MANFAAT ...…. 1

1.4 KEUNTUNGAN KOMPETITIF YANG DITAWARKAN PRODUK .... 2

1.5 STRATEGI KOMERSIAL ...… 2

1.5.2 Pengembangan Wilayah Pemasaran ...2

1.5.3 Kegiatan Promosi ...2

1.5.4 Strategi Penetapan Harga ... 2

1.6 PEMBIAYAAN YANG DIBUTUHKAN ...…. 2

1.7 IDE BISNIS ...… 3

2. PROFIL PERUSAHAAN ... .4

2.1 DATA PERUSAHAAN ... .4

2.2 VISI DAN MISI ...…..4

2.2.1 Visi... 4

2.2.2 Misi ...4

2.3 STUKTUR ORGANISASI ...… 4

3. KEBUTUHAN DAN IDE ...… 6

3.1 TUJUAN BISNIS DAN TARGET PASAR ... 6

3.2 IDENTIFIKASI PRODUK ... 6

3.3 MANFAAT PRODUK ... 7

3.3 IDE-IDE PRODUK ... 7

4. SELEKSI DAN PEMBUATAN PRODUK ...,... 9

4.1 SELEKSI...,... 9

4.2 KOMPOSISI PRODUK ... 9

(4)

iv

4.2.1 Bayam Merah………... 9

4.2.2 Asam Stearat ……... 10

4.2.3 Setil Alkohol ...10

4.2.4. Sorbitol…. ...,...10

4.2.5. Propilen Glikol………...11

4.2.5. Trietanolamin………...11

4.2.5. Metil Paraban..………...12

4.2.5. Polyethylene………...12

4.2.5. Parfum……….………...13

4.2.5. Aquadest………...13

4.3 SPESIFIKASI PRODUK ...14

4.4 KEMASAN PRODUK ... 15

4.5 CARA PEMBUATAN PRODUK ... 15

4.6 POTENSI PASAR ... 16

4.7 KOMPETISI DENGAN PRODUK PESAING ... 16

4.8 ANALISIS SWOT... 16

5. PERHITUNGAN NERACA MASSA……… ... 17

5.1 FORMULASI RUBYPAD ... 17

5.2 NERACA MASSA ... ..18

5.3.1 Neraca Massa Over All Pembuatan Ekstrak ... 18

5.3.2 Neraca Massa Over All Pembuatan RubyPad ... 22

6. ANALISIS EKONOMI ... 26

6.1 KEBUTUHAN DAN BIAYA BAHAN ... 26

6.2 KEBUTUHAN DAN BIAYA PERALATAN ...27

6.3 UTILITAS ... .27

6.4 BIAYA LAIN-LAIN ...28

6.4.1 Gaji Karyawan...28

6.4.2 Kemasan……...28

6.4.3 Izin BPOM untuk produk kecantikan...28

(5)

v

6.4.1 Biaya Sewa Tempat...28

6.4.1 Biaya Maintenance...28

6.5 BIAYA TOTAL ... 29

6.6 HARGA JUAL PRODUK ... 29

6.7 POTENSI EKONOMI ... 29

6.8 PERHITUNGAN BEP ... 30

6.8.1 Modal Investasi Mandiri ... 30

6.8.2 Modal Investasi Investor ... 30

6.8.3 Biaya Tetap (Fixed cost) ... 30

6.8.4 Biaya Variabel (Variabel Cost) ... 30

6.8.5 Selling Price (P)... ... 30

6.8.6 Total Penjualan 1 Tahun (S) ... 30

6.8.7 Biaya Variabel Unit (VC) ... 30

6.8.8 BEP Unit dan%BEP ... 30

6.8.9 Margin Kontribusi Per Unit ... 31

6.8.10 BEP Rupiah ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

(6)

1 1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1 GARIS BESAR BISNIS

PT. Pulizia del Corpo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik yang berfokus pada pembuatan lulur dengan merek dagang RubyPad.

Produk yang pertama diproduksi adalah RubyPad yaitu lulur dengan ekstrak bayam merah.

Lokasi produksi RubyPad yaitu di Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan target lokasi pemasaran yaitu Sumatera Utara. Kapasitas produksi coklat mencapai 26.000 pcs/tahun dengan jumlah produksi mencapai 100 pcs/hari. Harga jual produk ditetapkan seharga Rp 22.500/pcs. Penjualan produk saat bulan pertama ditargetkan sebanyak 25% dan akan berangsur naik setelah bulan berikutnya seiring dengan tingkat konsumsi konsumen trerhadap lulur. Dalam beberapa tahun diprediksi perusahaan memiliki kesempatan untuk bertumbuh dengan menambah varian produk baru dan inovasi lulur.

Dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini diproyeksikan sekitar Rp 465.399.702,2 per tahun pertama untuk bahan baku, utilitas, upah karyawan, dan investasi perusahaan. Break Even Point (BEP) diperoleh saat produk terjual sebanyak 12.803 unit.

1.2 KEBUTUHAN PASAR

Sediaan lulur atau “body scrub” merupakan salah satu pilihan yang menjanjikan sebagai kosmetik yang mampu mengangkat dan mengurangi sel mati pada kulit. Sediaan lulur sering digunakan pada banyak klinik kecantikan, perawatan SPA, ataupun penggunaan secara pibadi lainnya. Selain manfaatnya yang mampu terlihat langsung dan maksimal, penggunaannya yang mudah juga menjadi daya tarik tersendiri.

Kebutuhan pasar akan bidang kecantikan saat ini ialah lulur yang efektif untuk mengangkat sel kulit mati. Lulur sendiri berfungsi sebagai membuang ataupun mengangkat sel kulit mati. Bayam merah dapat diformulasikan menjadi lulur yang memiliki karakteristik yang stabil dan mampu memperbaiki kehalusan kulit. Preparasi sediaan lulur ini sering dikombinasikan dengan senyawa atau bahan yang memiliki kandungan antioksidan tinggi, sehingga mampu lebih memaksimalkan potensi dari bentuk sediaan lulur itu sendiri dan juga memanfaatkan kandungan antioksidan

1.3 MANFAAT

Produk RubyPad memiliki manfaat mengangkat atau membuang sel kulit mati.

Bayam merah yang biasa dikonsumsi sehari-hari bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku dari sediaan lulur karena tingginya kandungan antioksidan yang mampu menghambat radikal bebas. Bayam merah juga kaya akan vitamin A, vitamin C, protein, kalsium, dan lainnya. Ekstrak daun bayam merah yang telah terpurifikasi memiliki kemampuan yang mampu melindungi atau memproteksi kerusakan sel-sel oleh radikal bebas karena kandungan antioksidannya yang maksimal.

(7)

2

1.4 KEUNTUNGAN KOMPETITIF YANG DITAWARKAN PRODUK

Keuntungan yang ditawarkan pada produk RubyPad ini adalah menggunakan bahan alami yaitu bayam merah yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari bayam merah sendiri. Lulur Ruby Pad ini juga dilengkapi dengan aplikator pad yang memudahkan pengguna untuk mengangkat sel kulit mati.

1.5 STRATEGI KOMERSIAL 1.5.1 Pengembangan Produk

Tujuan yang ingin dicapai adalah agar konsumen tidak merasa bosan dan memiliki keunikan tersendiri yang terdapat pada aplikator Pad. Juga dilakukan pengembangan produk melalui variasi ukuran kemasan yang menarik dan inovatif mengenai produk dan bahan baku yang aman dan ramah lingkungan.

1.5.2 Pengembaangan Wilayah Pemasaran

Memasarkan produk di daerah Sumatera Utara maupun luar provinsi dan mulai menjajaki pasar se-Indonesia dan perluasan ke pasar global dengan membentuk kerjasama antar perusahaan lokal maupun non lokal yang bertujuan untuk meningkatkan hasil penjualan produk Ruby Pad.

1.5.3 Kegiatan Promosi

Strategi pemasaran produk Ruby Pad ini dilakukan dengan dua cara yakni personal selling dan melalui media sosial (online). Pemasaran secara personal selling dilakukan dengan pengenalan produk dengan cara menghadirkan produk ke pameran-pameran UMKM dan mendistribusikan produk ke toko-toko atau pun minimarket. Sedangkan pemasaran secara online dilakukan dengan mendaftarkan produk pada platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Pengiklanan juga dapat dilakukan melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Tiktok.

1.5.4 Strategi Penetapan

Harga ditetapkan berdasarkan hasil akumulasi bahan baku yang digunakan, proses pembuatan dan pengemasan, maupun biaya yang digunakan untuk menggaji karyawan dan biaya utilitas, tidak lupa juga harga dibandingkan dengan produk lain yang sama.

1.6 PEMBIAYAAN YANG DIBUTUHKAN

Pembiayaan yang dibutuhkan dalam bisnis plan produk Ruby Pad ini yaitu pembelian bahan baku, investasi alat, utilitas penunjang proses, gaji karyawan, biaya transportasi, biaya pemasaran, dan biaya lainnya.

(8)

3 1.7 IDE BISNIS

Salah satu tumbuhan yang potensial sebagai sumber pelembab adalah bayam merah (Amaranthus tricolor). Tumbuhan ini merupakan salah satu spesies dari family Amaranthaceae (kelompok tanaman bayam-bayaman). Amaranthaceae pada umumnya adalah tumbuhan yang berumur pendek dan mudah tumbuh pada daerah- daerah tropika dan subtropika. Amaranthus tricolor berasal dari daerah Amerika tropis dan disebut tricolor karena daunnya memiliki warna 3 yaitu hijau, merah dan keunguan. Namun dari jenis ini ada yang berwarna hijau saja atau merah saja.

Daunnya mengandung protein yang cukup tinggi, mengandung asam amino, steroid, asam lemak serta kaya akan besi, kalsium dan karoten. Seperti diketahui banyak manfaat dari bayam merah berasal dari banyaknya vitamin dan mineral lainnya, termasuk juga antosianin didalamnya. Antosianin didalam bayam merah berperan sebagai antioksidan yang berfungsi untuk mencegah pembentukan radikal bebas yang berasal dari luar tubuh.

(9)

4 2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1 DATA PERUSAHAAN

 Nama Perusahaan : PT. Pulizia del Corpo

 Bidang Usaha : Kecantikan

 Jenis Produk : Lulur

 Alamat Perusahaan : Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara

 Nomor Telepon : 081770189120

 Alamat Email : [email protected]

2.2 VISI DAN MISI 2.2.1 Visi

Menjadi perusahaaan produk kecantikan terkemuka di indonesia yang dapat membantu kebutuhan konsumen khususnya pemilik kulit sensitif ataupun kulit kering dengan memanfaatkan potensi bahan alami menjadi produk yang dapat diandalkan.

2.2.2 Misi

1. Memenuhi kebutuhan konsumen dengan kulit sensitif dan kering melalui produk yang berbahan alami

2. Untuk mendukung petani lokal dengan meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian

3. Mengurangi jejak lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan organik dan ramah lingkungan

2.3 STUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi perusahaan terdiri atas:

1. Direktur: Bertugas untuk mengkoordinasi seluruh jajaran perusahaan dan memastikan setiap divisi bekerja dengan baik. Serta memegang tanggung jawab atas segala kegiatan di perusahaan

2. Staf Administrasi: Bertanggung jawab atas perencanaan, mengkoordinasi proses kerja terkait dengan prosedur dan sistem administrasi yang diterapkan di perusahaan, merekrut dan melatih karyawan baru, memberikan penilaian dan evaluasi kinerja karyawan, serta bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perencanaan proses kerja sudah selesai dibuat.

3. Staf Pemasaran: Bertugas untuk mempromosikan produk, memasarkan produk, mengkoordinasi strategi pemasaran dan memonitor pertumbuhan perusahaan

4. Staf Keuangan: Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, membuat laporan arus kas perusahaan, melakukan pengecekan neraca keuangan dan mengatur laporan pajak ke pemerintah

(10)

5

5. Staf Produksi: Bertanggung jawab atas manajemen teknis, mengawasi dan mengendalikan jalannya proses produksi hingga ke pengemasan produk, mengawasi operasi harian dan merencanakan seluruh kegiatan produksi.

Gambar 2.1 Struktur Organik Perusahaan

(11)

6 3.KEBUTUHAN DAN IDE

3.1 TUJUAN BISNIS DAN TARGET PASAR

Untuk membuat suatu bisnis yang mengembangkan produk, harus dapat mengetahui tujuan bisnis dan target pasar yang dituju. Adapun tujuan bisnis adalah untik memanfaatkan sumber daya alam dari sektor pertanian sebagai bahan baku pada produksi lulur ini. Dengan memnggunakan ekstrak bayam merah menjadikan alternatif penggunaan lulur merk konvensional. Selain itu pembuataan lulur dari bahan alami dapat memberikan nilai tambah dan meninkatkan pendapatan petani setempat. dengan demikian, tujuan bisnis ini adalah untuk menciptakan peluang ekonomi baru dan meningkatkan nilai tambah pada industri pertanian.

3.2 IDENTIFIKASI PRODUK

Dalam mengidentifikasi produk, ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dibuat, yaitu : 1. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan lulur

2. Bagaimana kerersediaan bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan produk 3. Apa manfaat dari produk yang dihasilkan

4. Siapa konsumen atau pelanggan yang akan dijangkau

5. Apa keunggulan produk ini dibandingkan dengan pesaing lainnya 6. Apa saja keinginan yang diinginkan pada produk oleh konsumen 7. Dimana lokasi pemasaran yang cocok untuk menjual produk

8. Bagaimana strategi pemasaran yang akan digunakan untuk memasarkan produk ini.

9. Bagaimana harga yang sesuai untuk produk ini 10. Apa target yang harus dicapai atau tujuan dari produk

Dari pertanyaan diaras maka dalat didapatkan jawaban dari hasil wawa cara serta kuisioner yang berasal dari berbagai usia. Kemudian diperoleh kebutuhan dari pelanggan berdasarkan hasil wawancara diantaranya:

1. Lulur dengan campuran bahan alami

2. Bahan baku mudah untuk didapat dan kaya akan antioksidan 3. Lulur dapat mengangkat sel kulit mati

4. Semua kalangan mulai dari remaja hingga orang tua 5. Terbuat dari bahan alami dan membantu petani lokal 6. Lulur dengan hasil yang membuat kulit halus

7. Di supermarket, e-commerce, bazar kecantikan, toko kosmetik 8. Lulur di pasarkan secara online maupun offline

9. Lukur dengan harga terjangkau

10. Kepuasan konsumen dan membuat produk ini dikemas semenarik mungkin.

(12)

7 3.3. MANFAAT PRODUK

Lulur yang digunkaan oleh konsumen diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dari segi kesehatan maupun kecantikan. Dengan menggunakan lulur RubyPad yang terbuat dari bahan alami yaitu ekstrak bayam merah. Lulur dengan scrub yang dilengkapi aplikator Pad yang memudahkan dalam formulasi mengangkat daki dan sel kulit mati serta melembabkan kulit sehingga kulit terlihat sehat.

3.4 IDE-IDE PRODUK

Setelah diketahui kebutuhan yang diperoleh melalui wawancara pelanggan hasil diskusi tim maka ide-ide mentah yang diperoleh, yaitu:

1. Lulur yang terbuat dari bahan alami dan lebih sehat.

2. Lulur yang mengandung paraben.

3. Lulur dengan tekstur yang berbutir halus.

4. Lulur dengan aroma khas.

5. Lulur dengan pewarna alami.

6. Lulur dengan pewarna buatan.

7. Lulur yang mengandung khasiat eksfoliasi.

8. Lulur yang menggunakan ekstrak bayam merah.

9. Lulur yang menggunakan ekstrak buah naga.

10. Lulur dengan aroma buah-buahan.

11. Lulur dengan aroma yang wangi.

12. Lulur dengan aromaterapi.

13. Lulur dengan aroma yang tidak menyengat.

14. Lulur yang tidak menyebabkan iritasi.

15. Lulur yang tidak membuat kulit kemerahan setelah digunakan.

16. Lulur dengan aroma pandan.

17. Lulur dengan menggunakan aplikator pad.

18. Lulur tanpa menggunakan aplikator.

19. Lulur yang dapat melembabkan kulit.

20. Lulur dengan kemasan jar.

21. Lulur dengan kemasan kertas.

22. Lulur dengan kemasan biodegradable.

23. Lulur dengan kemasan aluminium foil.

24. Lulur dengan harga yang murah.

25. Lulur dengan harga yang menengah.

26. Lulur dengan harga yang mahal.

27. Lulur yang aman digunakan di semua kalangan.

28. Lulur untuk remaja.

29. Lulur untuk orang tua.

30. Lulur untuk orang dewasa.

31. Lulur dengan proses pembuatan secara batch.

32. Lulur dengan proses pembuatan secara kontinu.

33. Lulur untuk kulit kering

(13)

8 34. Lulur untuk kulit sensitif

35. Lulur untuk kulit kering dan sensitif

36. Produk lulur yang metode pembuatannya dengan metode pemanasan.

37. Produk lulur yang metode pembuatannya dengan metode pengeringan.

38. Produk lulur yang metode pembuatannya dengan metode pencampuran.

39. Produk lulur yang metode pembuatannya dengan metode maserasi.

40. Produk lulur yang metode pembuatannya dengan metode pemanasan.

Setelah ada beberapa ide mentah yang telah diajukan maka akan dilakukan penyaringan terhadap ide tersebut. Ide-ide tersebut akan disaring menjadi beberapa bagian yang sesuai.

Maka ide-ide mentah di atas kemudian dikelompokkan menjadi:

1. Karakteristik produk

 Komposisi : 1, 2, 5, 8, 10

 Manfaat : 7, 14, 15

 Aroma : 10, 11, 13 2. Desain Proses

 Batch : 31

 Metode : 36, 37, 38, 39, 40 3. Pengembangan Atribut Produk

 Kemasan : 20

 Harga : 25

 Tekstur : 3

4. Produk dengan Trobosan Baru

 Kandungan : 8, 17, 35

(14)

9

4. SELEKSI DAN PEMBUATAN PRODUK 4.1 SELEKSI

Setelah dilakukan pengumpulan ide, dilakukan seleksi menggunakan konsep matrik seleksi dengan mempertimbangkan sejumlah kriteria yang akan di timbang dan diberinskor untuk tiap ide.

Tabel 4.1 Matriks Seleksi Pembobotan Produk Kriteria Faktor

Penilaian Maserasi Penggilingan Ekstraksi Pencampuran

Waktu 0.2 0.2 x 3 0.2 x 4 0.2 x 4 0.2 x 5

Kualitas 0.3 0.3 x 5 0.3 x 3 0.3 x 4 0.3 x 4

Biaya 0.2 0.2 x 4 0.2 x 4 0.2 x 3 0.2 x 3

Total 0.96 0.57 0.57 0.72

Dari tabel matriks seleksi dapat disimpulkan bahwa ide terbaik adalah menggunakan metode maserasi.

4.2 KOMPOSISI PRODUK 4.2.1 Bayam Merah

Bayam merah adalah tanaman atau lebih tepatnya jenis sayuran yang biasa dikonsumsi sehari-hari yang bisa di manfaatkan sebagai bahan baku dari sediaan lulur karena tingginya kandungan antosianin. Antosianin pada bayam merah bermanfaat sebagai antioksidan yang mampu menghambat radikal bebas. Seperti diketahui banyak manfaat dari bayam merah yang berasal dari banyaknya kandungan vitamin dan mineral lainnya. Dengan begitu, formulasi sediaan lulur dari bayam merah yang memmnuhi karkterisasi sifat fisik yang baik selanjutnya diujikan efektivitasnya dengan parameter kadar air pada moisture dan kehalusan.

Gambar 4.1 Bayam Merah

(15)

10 4.2.2 Asam Stearat

Asam stearat akan membentuk sediaan krim yang stabil dan memiliki mutu fisik yang baik jika dikombinasikan dengan trietanolamin pada konsentrasi yang tepat. Asam stearat merupakan asam lemak jenuh yang memiliki 18 atom karbon. Titik leleh asam stearat jauh lebih tinggi daripada suhu tubuh manusia, yaitu 69,6 C.

Gambar 4.2 Asam Stearat 4.2.3 Setil Alkohol

Salah satu bahan penyusun lulur adalah setil alkohol yang berfungsi zat pengental, penstabil, dan pengemulsi. Sifat fungsional dari setil alkohol ini dapat digantikan oleh karagenan, adapun kelebihan dari karagenan dibanding setil alkohol yaitu karagenan berfungsi sebagai humektan yang dapat mempertahankan kelembaban kulit Karagenan memiliki sifat sebagai pengembang,pembentuk gel yang baik, dan sebagai penstabil yang baik, sehingga pada farmasetik karagenan ini banyak digunakan sebagai peningkat viskositas.

Gambar 4.3 Setil alkohol 4.2.4 Sorbitol

Sorbitol merupakan bahan pengganti gula dari golongan gula alkohol yang paling banyak digunakan, terutama di Indonesia. Di Indonesia sorbitol (C6H14O6) paling banyak digunakan sebagai pemanis pengganti gula karena bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah. Sorbitol (C6H14O6) berasal dari golongan gula alkohol.17 Gula alkohol merupakan hasil reduksi dari glukosa di mana semua atom oksigen dalam molekul gula alkohol yang sederhana terdapat dalam bentuk kelompok hidroksil, sinonim dengan polyhidric alcohol (polyols). Polyols dapat dibagi menjadi dua yaitu polyols asiklik dan polyols

(16)

11

siklik. Sorbitol termasuk dalam kelompok polyols asiklik dengan enam rantai karbon.

Gambar 4.4 Sorbitol 4.2.5 Propilen Glikol

Propilen glikol digunakan sebagai humektan yang menjaga kestabilan sediaan gel dengan cara mengurangi penguapan air dari sediaan. Selain sebagai humektan, propilen glikol juga bisa digunakan sebagai pelarut, ekstraktan, pengawet, disinfektan, dana genantimikroba. Propilen glikol stabil pada suhu rendah dan wadah tertutup karena terhindar dari agen pengoksidasi. Kestabilan propilen glikol bisa ditambah dengan menambahkan etanol 95% dan gliserin atau air

Gambar 4.5 Propilen glikol 4.2.6 Trietanolamin

Agen pengalkali yang akan digunakan adalah trietanolamin.Trietanolamin berfungsi menetralkan keasaman carbomer sehingga sediaan gel yang dibuat akan jernih. Triethanolamin adalah cairan kental, berwarna bening hingga kuning pucat, memiliki bau lebah mirip amoniak, dan bersifat higroskopis. Kelarutan trietanolamin adalah mudah larut dalam air, ethanol 95% P, dan dalam kloroform.

(17)

12

Gambar 4.6 Trietanolamin 4.2.7 Metil Paraben

Metil paraben telah banyak digunakan sebagai pengawet di berbagai bidang industri, antara lain: industri makanan, kosmetik, dan farmasi dengan batas penggunaan yang telah diatur oleh setiap negara dan lembaga. Saat ini pengukuran metil paraben yang umum dilakukan adalah menggunakan spektrofotometri UV/Vis dan HPLC, namun kedua metode tersebut membutuhkan waktu preparasi dan analisis yang cukup lama.

Gambar 4.7 Metil Paraben 4.2.8 Polyethylene

Polyethylene adalah jenis plastik termoplastik yang transparan, berwarna putih yang mempunyai titik leleh bervariasi antara 110-137°C. Umumnya polyethylene terhadap zat kimia. Monomernya, yaitu etana, diperoleh oleh dari hasil perengkehan (cracking) minyak atau gas bumi.

Gambar 4.8 Polyethylene

(18)

13 4.2.9 Parfum

Parfum adalah salah satu cairan yang beraroma khas yang digunakan masyarakat untuk menghilangkan bau badan. Komposisi utama pada parfum adalah zat pelarut, zat pengikat dan zat pewangi. Zat pewangi dalam parfum merupakan komponen yang sangat penting. Tidak hanya dalam parfum, hampir setiap produk memiliki komponen pewangi. Mulai dari produk rumah tangga seperti sabun, shampoo, pengharum ruangan. Bahkan pada produk-produk yang tidak harus menggunakan pewangi seperti tissue. Hampir semua orang menyukai produk yang memiliki bau wangi karena terkesan bersih, segar, dan menyenangkan jika menghirupnya. Namun dibalik keuntungannya pada pewangi terdapat bahan kimia yang menjadi dasar pembuatan wewangian yang bisa meracuni tubuh.

4.2.10 Aquadest

Aquadest merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir cairan yang umum dijumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam aquadest mencakup berbagai senyawa organik netral yang mempunyai gugus fungsional polar. Kelarutannya disebabkan oleh kecenderungan molekul aquadest untuk membentuk ikatan hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan alkohol atau gugus karbonil dan keton.

Gambar 4.9 Aquadest

(19)

14 4.3 SPESIFIKASI PRODUK

A. Nama Dagang : RubyPad B. Ukuran Produk : 250 gr C. Kemasan Produk : Jar

D. Komposisi Produk : Ekstrak bayam merah, acetyl alcohol, asam stearat, propilenglikol, glycerin, trietanolamin, beras ketan hitam, aquades

E. Harga Produk : Rp. 22.500/pcs F. Lokasi Pemasaran :

Produk lulur dapat dipasarkam ke toko-toko atau bisnis kosmetik, supermarket, klinik kecantikan, e-commerce, beauty fest, dan kemitraan.

G. Promosi Produk

Promosi produk menggunakan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok dan bekerja sama dengan influencer terkenal di media sosial yang dapat membantu memperkenalkan produk lulur kepada audiens yang lebih besar.

H. Pengembangan Produk :

a. Memiliki tekstur yang lembut dan terdapat manfaat kesehatan dari poduk

b. Pengembangan kemasan produk yang menarik c. Memperluas wilayah pemasaran produk

(20)

15 4.4 KEMASAN PRODUK

Produk lulur dari bayam merah menggunakan kemasan jar dengan logo seperti gambar dibawah.

Gambar 4.4 Logo Produk Lulur

4.5 CARA PEMBUATAN PRODUK A. Persiapan bahan baku

Bahan baku bayam merah yang sudah di ekstrak B. Proses pembuatan ekstrak bayam merah

 Bayam merah ditimbang kemudian dicuci dan dibersihkan dari kotoran yang menempel kemudian ditiriskan

 Daun bayam dipisahkam dari batangnya kemudian dipotong kecil- kecil.

dikeringkan didalam oven dengan suhu 49-60°C

 Lalu dilakukan maserasi menggunakan etanol 96% dengan perbandingan 1:5 selama 5x24 jam sambil sesekali diaduk.

 Ekstrak kemudian disaring dengan kertas saring Whatman nomor 42

 Ekstrak yang tersaring kemudian diuapkan dengan hotplate dengan suhu 40°C sambil diaduk dengan magnetic stirer.

C. Proses pembuatan lulur

 Timbang asam stearat sebanyak 12 gr

 Timbang srtil alkohol sebanyak 0,5 gr

 Timbang sorbitol sebanyak 5 mL

 Timbang propilen glikol sebanyak 3 mL

 Timbang trietanolamin sebanyak 1 mL

 Timbang metil paraben sebanyak 0,1 gr

 Timbang polyethylene sebanyak 5 gr

 Timbang aquadest sebanyak 100 mL

 Kemudian bahan tersebut di aduk hingga homogen

 Lalu ditambahkan parfum buah-buahan

 Setelah itu ditambahkan ekstrak bayam merah dan di panaskan hingga mengental

 Setelah mengental diamati hasil teksturnya.

(21)

16 4.6 POTENSI PASAR

Pasar yang akan dituju untuk semua kalangan dimulai kalangan remaja hingga orang tua. Adapun karakteristik konsumen sebagai berikut :

1. Semua kalangan dimulai dari remaja hingga orang tua.

2. Industri kecantikan yang berfokus pada kulit baik kulit kering maupun kulit sensitif

3. Individu yang memiliki masalah kulit untuk mengangkat sel kulit mati 4.7 KOMPETISI DENGAN PRODUK PESAING

Rangkuman produk sejenis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 Kompetisi dengan Produk Pesaing

4.8 ANALISIS SWOT

Analisi SWOT dilakukan pada perusahaan untuk menentukan penyusunan strategi, penjualan produk, maupun ide bisnis baru

a. Kekuatan (Stengths)

 Harga jual lebih murah

 Kualitas baik karna kandungan yang terkandung pada bayam merah

 Produk dengan scrub

 Produk dengan aplikator Pad b. Kelemahan (Weakness)

 Proses produksi yang memakan waktu yang lama

 Belum ada variasi dari produk yang dibuat c. Peluang (Opportunities)

 Tren kecantikan dan kesehatan

 Inovasi bahan baku

 Ketersediaan bahan baku d. Hambatan (Threats)

 Selera dan preferensi konsumen dapat berubah seiring waktu

 Masyarakat cenderung memilih produk yang sudah terkenal

Merk Jumlah/Kemasan Asal Harga (Rupiah)

Purbasari 250 gr Bogor Rp. 20.900

Aulia Cosmetic 250 gr Tangerang Rp. 21.000

Herborist 200 gr Bali Rp. 27.700

(22)

17 5. PERHITUNGAN NERACA MASSA

5.1 FORMULASI RUBY PAD

RubyPad dibuat dengan formulasi yang dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut : Tabel 5.1 Formulasi RubyPad

Bahan Komposisi (%) Massa/siklus (g/siklus)

Ekstrak daun bayam merah 1,5 375

Asam stearate 12 3000

Setil alcohol 0,5 125

Sorbitol 5 1250

Propilen glikol 3 750

Trietanolamin 1 250

Metil paraben 0,1 25

Polyehtylene 5 1250

Parfum 4 1000

Aquadest Ad 100 16975

Total 100 25000

Kapasitas produk = 250 g/pcs Kapasitas produksi per hari = 25000 g/hari

= 100 pcs/hari

(23)

18 5.2 NERACA MASSA

5.2.1 NERACA MASSA OVERALL EKSTRAKSI DAUN BAYAM MERAH

Gambar 5.2.1 Blok Flow Diagram Ekstraksi Daun Bayam Merah

(24)

19 Basis : kg/siklus

1 siklus : 24 jam

Tabel 5.2 Komposisi Daun Bayam

Kandungan % Massa/siklus

Air 85 0,425

Karbohidrat 2 0,01

Protein 1 0,005

Serat 1 0,005

Lemak 0,5 0,0025

Mineral 0,7 0,0035

Vitamin 0,6 0,003

Antioksidan 9,2 0,046

Laju alir pada flowchart : F1 = 50 kg/siklus F2 = 50 l/siklus F3 = 50 l/siklus F4 = 50 kg/siklus F5 = 17 l/siklus F6 = 33 kg/siklus F7 = 1000 l/siklus F8 = 1033 kg/siklus F9 = 2,9 kg/siklus F10 = 1030,1 l/siklus F11 = 1000 l/siklus F12 = 30,1 l/siklus Neraca Massa Total

Masuk :

F1 + F2 + F7 = 50 + 50 + 1000

= 1100 kg/siklus Keluar :

F3 + F5 + F9 + F11 + F12 = 50 + 17 + 2,9 + 1000 + 30,1

= 1100 g/siklus Neraca Massa Air

Masuk :

F1.X1 + F2 = F3. X3 + F5.X5 + F12. X12

(25)

20

50 . 0,85 + 50 . 1 = 50 . 1 + 20 . 0,85 + 30,1 .X12

X12 = 1,01 kg/siklus

Neraca Massa Karbohidrat

F1.X1 = F9. X9

50. 0,02 = 2,9. X9

X9karbohidrat = 0,345

Neraca Massa Protein

F1.XI = F9 . X9

50. 0,01 = 2,9. X9

X9protein = 0,173

Neraca Massa Serat

F1.XI = F9 . X9

50. 0,01 = 2,9. X9

X9serat = 0,173

Neraca Massa Lemak

F1.XI = F9 . X9

50. 0,5 = 2,9. X9

X9lemak = 0,086

Neraca Massa Mineral

F1.XI = F9 . X9

50. 0,7 = 2,9. X9

X9miberal = 0,121

Neraca Massa Vitamin

F1.XI = F9 . X9

50. 0,6 = 2,9. X9

X9vitamin = 0,103

Neraca Massa Antioksidan

F1.XI = F9 . X9

50. 0,092 = 2,9. X9

(26)

21

X9protein = 0,5

Neraca Massa Ethanol

F7.X7 = F11 . X11

1000.1 = F11

F11 = 1000 l/siklus

Berdasarkan perhitungan neraca massa overall, diperoleh informasi disetiap alur, sehingga dapat ditabulasikan pada tabel berikut:

Tabel 5.3 Neraca Massa Overal Ekstraksi Daun Bayam Merah

Komponen

Masuk Keluar

Alur 1

Alur 2

Alur 7

Alur 3

Alur 5

Alur 9

Alur 11

Alur 12

Air 42,5 0,5 0,5 17 25,5

Karbohidrat 1 1

Protein 0,5 0,5

Serat 0,5 0,5

Lemak 0,25 0,25

Mineral 0,35 0,35

Vitamin 0,3 0,3

Antioksidan 4,6 4,6

Ethanol 1000 1000

Total 1050,5 1050,5

(27)

22 5.2.2 NERACA MASSA OVERALL RUBYPAD

Gambar 5.2.2 Blok Flow Diagram Pembuatan RubyPad

(28)

23 Basis : kg/siklus

1 siklus : 24 jam Laju alir pada flowchart : F12 = 375 kg/siklus F13 = 3000 kg/siklus F14 = 125 kg/siklus F15 = 1000 l/siklus F16 = 17000/siklus F17 = 1250 kg/siklus F18 = 750 l/siklus F19 = 250 l/siklus F20 = 25 kg/siklus F21 = 1250 kg/siklus F22 = 25025 l/siklus Neraca Massa Total

Masuk :

F12 + F13 + F14 + F15 + F16 + F17 + F18 + F19 + F20 + F21 = 375 + 3000 + 125 + 1000 + 17000 + 1250 + 750 + 250 + 25 + 12500

= 25025 kg/siklus Keluar :

F22 = 25025 kg/siklus

Neraca Massa Ekstrak Daun Bayam Merah F12.X12 = F22. X22 25025 . 0,015 = 25025 . X22 X22ekstrak daun bayam merah = 0,015 Neraca Massa Asam Stearat

F13.X13 = F22. X22 25025. 0,12 = 25025. X22

X9asam stearat = 0,120

Neraca Massa Setil Alkohol

F14.X14 = F22. X22 25025. 0,005 = 25025. X22

(29)

24

X9setil alkohol = 0,005

Neraca Massa Parfum

F15.X15 = F22. X22 25025. 0,04 = 25025. X22

X9parfum = 0,034

Neraca Massa Aquadest

F16.X16 = F22. X22 25025. 0,68 = 25025. X22

X16aquadest = 0,678

Neraca Massa Sorbitol

F17.X17 = F22. X22 25025. 0,05 = 25025. X22

X9sorbitol = 0,050

Neraca Massa Propilen Glikol

F18.X18 = F22. X22 25025. 0,03 = 25025. X22

X9propilen glikol = 0,023

Neraca Massa Trietanolamin

F19.X19 = F22. X22 25025. 0,01 = 25025. X22

X9trietanolamin = 0,010

Neraca Massa Metil Paraben

F20.X20 = F22. X22 25025. 0,001 = 25025. X22

X9metil paraben = 0,001

Neraca Massa Polyethylen

F21.X21 = F22. X22 25025. 0,05 = 25025. X22

X9polyethylen = 0,050

(30)

25

Berdasarkan perhitungan neraca massa overall, diperoleh informasi disetiap alur, sehingga dapat ditabulasikan pada tabel berikut:

Tabel 5.4 Neraca Massa Overall Pembuatan Ruby Pad

Komponen

Masuk (kg/siklus) Keluar (kg/siklus) Alur

12

Alur 13

Alur 14

Alur 15

Alur 16

Alur 17

Alur 18

Alur 19

Alur 20

Alur

21 Alur 22

Ekstrak

Bayam merah 375 375

Asam stearat 3000 3000

Setil alcohol 125 125

Sorbitol 1250 1250

Propilen glikol 750 750

Trietanolamin 250 250

Metil paraben 25 25

Polyethylene 1250 1250 Parfum 1000 1000

Aquadest 17000 17000

Total 25025 25025

(31)

26 6 ANALISIS EKONOMI

6.1 KEBUTUHAN DAN BIAYA BAHAN

Adapun kebutuhan dan biaya bahan ditunjukkan oleh tabel berikut : Tabel 6.1 Kebutuhan dan Biaya Bahan

Bahan Harga (Rp) Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Bayam Merah 1000 500 g 10/g

Ethanol 13000 1 kg 30/g

Asam stearat 30000 1 kg 30/g

Setil alcohol 30000 1 kg 9/g

Sorbitol 9000 1 L 30/ml

Propilen glikol 30000 1 L 115/ml

Trietanolamin 115000 1 L 70/ml

Metil paraben 70000 1 kg 25/g

Polyethylene 25000 1 kg 1,3/g

Parfum 1300 100 ml 2/ml

Aquadest 2000 1 L 6,ml

Sumber : Alibaba

Adapun kebutuhan dan biaya bahan yang dibutuhkan ditunjukkan oleh tabel berikut : Tabel 6.2 Biaya Bahan per Tahun

Bahan Massa Bahan (kg)

Biaya (Rp)

Biaya/Hari (Rp)

Biaya/

Tahun (Rp)

Bayam Merah 0,5 1000 500 182500

Ethanol 1 13000 13000 4745000

Asam stearat 3 30000 90000 32850000

Setil alcohol 0,125 30000 3750 1368750

Sorbitol 1,25 9000 11250 4106250

Propilen glikol 0,75 30000 22500 8212500

Trietanolamin 0,25 115000 28750 10493750

Metil paraben 0,025 70000 1750 638750

Polyethylene 1,25 25000 31250 11406250

Parfum 1 1300 1300 474500

Aquadest 17 2000 34000 12410000

Total 238.050 86.888.250

(32)

27

6.2 KEBUTUHAN DAN BIAYA PERALATAN

Adapun kebutuhan dan biaya peralatan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 6.3 Kebutuhan dan Biaya Peralatan

Peralatan

Jumlah (Unit)

Harga/Unit (Rp)

Umur Pakai (Tahun)

Biaya/Hari (Rp)

Biaya/Tahun (Rp)

Beaker 10L 1 3300000

8

1130,13699 412500

Oven 1 1500000 513,69863 187500

Rotary

Evaporator 1 15000000 5136,9863 1875000

Filter 1 300000 102,739726 37500

Mixer 1 150000 51,369863 18750

Water Bath 1 1200000 410,958904 150000

Neraca analitik 1 2000000 684,931507 250000

pH meter 1 100000 34,2465753 12500

Total 8.065,06849 2943750

Sumber : Alibaba

6.3 UTILITAS

Adapun kebutuhan dan biaya peralatan ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 6.4 Kebutuhan dan Biaya Utilitas

Peralatan Jumlah

Waktu

(Tahun) Penggunaan

Biaya Pemakaian

(Rp)

Biaya Akhir (Rp)

Oven 1 kWh 3 3 1445 4334,1

Rotary

Evaporator 1 kWh 1 1 1445 1444,7

Mixer 0,25 kWh 0,5 0,125 1445 180,5875

Water Bath 1,4 kWh 2 2,8 1445 4045,16

Neraca analitik 0,46 kWh 5 2,3 1445 3322,81

Filter 0,7 kWh 2 1,4 1445 2022,58

Air 50 L 50 5 250

Total 15599,94

(33)

28 6.4 BIAYA LAIN-LAIN

6.4.1 Gaji Karyawan Gaji pegawai (5 orang)

Direktur (1 orang) = Rp 4.000.000,00 Karyawan/staf (4 orang) = Rp 3.600.000,00

Total biaya gaji = Rp 19.200.000,00/bulan Total biaya gaji = Rp 640.000,00/hari 6.4.2 Kemasan

Pot lulur = Rp 1.000,00

Alumunium foil pembatas = Rp 50,00

Sticker = Rp 100,00

Pad = Rp 300,00

Produksi/hari = 100 pcs

Biaya = Rp 145.000,00/hari

Produksi/tahun = 26.000 pcs

Biaya = Rp 377.000.000,00/tahun

6.4.3 Izin BPOM untuk produk kecantikan

Pembuatan izin baru = Rp 500.00000/3 tahun

= Rp 457,00/hari 6.4.4 Biaya Sewa Tempat

Biaya sewa tempat = Rp 5.000.000,00/tahun

= Rp 13.699,00/hari 6.4.5 Biaya Maintenance

Biaya maintenance = Rp 4.000.000,00/tahun

= Rp 10.959/hari

(34)

29 6.5 BIAYA TOTAL

Adapun biaya total (modal, utilitas, alat, dan bahan baku) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.5 Biaya Total

Modal

Biaya/hari (Rp)

Biaya/Tahun (Rp)

Bahan baku 238050 86888250

Kemasan 145000 37700000

Biaya Investasi

Tetap

Beaker 10L 1130,136986 412500

Oven 513,6986301 187500

Rotary Evaporator 5136,986301 1875000

Filter 102,739726 37500

Mixer 51,36986301 18750

Water Bath 410,9589041 150000

Neraca analitik 684,9315068 250000

pH meter 34,24657534 12500

Biaya Utilitas 15.599,9375 5.693.977,188 Biaya Lainnya 910.115 332.191.975 Total 1.316.830,006 465.417.952,2

6.6 HARGA JUAL PRODUK

Produk akan dijual dengan mengambil keuntungan sebesar 25% dari modal, dengan produksi per tahun 26.000 pcs.

Harga jual minimal = Rp 465.399.702,2 /26.000 pcs Harga jual minimal = Rp 17.900 /pcs

Harga jual + laba = Rp 17.900 + (Rp 17.900 × 25%) Harga jual + laba = Rp 22.375

Digenapkan menjadi = Rp 22.500/pcs

6.7 POTENSI EKONOMI

Penjualan/tahun = Rp 22.500 × 26000 pcs Penjualan/tahun = Rp 585.000.000

Potensi ekonomi = [penghasilan dari penjualan produk/tahun] – [biaya bahan baku/tahun] – [biaya utilitas/tahun] – [biaya modal

total/tahun]

= Rp 585.000.000 – Rp 465.399.702,2

(35)

30

= Rp 119.600.297,8

6.8 PERHITUNGAN BEP 6.8.1 Modal Investasi Mandiri

Modal Investasi Mandiri = 50% × Biaya modal/tahun

= 0,5 × Rp 465.399.702,2

= Rp 232.699.851,1 6.8.2 Modal Investasi Investor

Modal Investasi Mandiri = 50% × Biaya modal/tahun

= 0,5 × Rp 465.399.702,2 = Rp 232.699.851,1 6.8.3 Biaya Tetap (FC)

Gaji Pegawai = Rp 230.400.000

Biaya Sewa = Rp 5.000.000

Biaya Peralatan = Rp 2.943.750 Biaya Izin BPOM = Rp 150.000 Biaya Maintenance = Rp 4.000.000 Total FC = Rp 242.493.750 6.8.4 Biaya Variabel (VC)

Biaya Bahan Baku = Rp 86.870.000 Biaya Listrik = Rp 5.602.727

Biaya Air = Rp 250.000

Total VC = Rp 92.563.997 6.8.5 Selling Price (P)

Selling Price (P) = Rp 22.500 Produksi per tahun = 26.000 pcs 6.8.6 Total Penjualan 1 Tahun (S)

Total penjualan/tahun = Rp 22.500/pcs x 26.000 pcs

= Rp 585.000.000 6.8.7 Biaya Variabel Unit

VC Unit = 92.563.997

26.000 = Rp 3.560,154

6.8.8 BEP Unit dan % BEP BEP Unit = 𝐹𝐶

𝑃−𝑉𝐶

(36)

31 BEP Unit = 𝑅𝑝 242.493.750

𝑅𝑝 22.500−𝑅𝑝 3.560,154

BEP Unit = 12.803 unit

% BEP = 12.803

26.000 X 100%

% BEP = 49,24%

6.8.9 Margin Kontribusi per Unit Margin Kontribusi = * 𝐹𝐶

1−(𝑉𝐶

𝑃)𝑥 (1 − (𝑉𝐶

𝑃))+

= *𝑅𝑝 242.493.750 1−(𝑅𝑝 3.560,154

𝑅𝑝 22.500 )𝑥 (1 − (𝑅𝑝 3.560,154 𝑅𝑝 22.500 ))+

= Rp 241.341.000

6.8.10 BEP Rupiah

BEP Rupiah = 𝐹𝐶

1−(𝑉𝐶𝑆)

BEP Rupiah = 𝑅𝑝 242.493.750 1−( 𝑅𝑝 3.560,154

𝑅𝑝 585.000.000)

= Rp 242.495.000

(37)

32

DAFTAR PUSTAKA

Ade, I.F.N., A. J.S., dan A.S. Ifada. 2023. Uji Sifat Fisik Sediaan Krim Body Scrub dari Ekstrak Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) JIKF 11(1):36-40.

Amira, F.T., A. K. Zulkarnain., M.S.H. Wahyuningsih., D.A.A.Nugrahanungsih. 2020.

Optimasi Carbomer, Propilen Glikol, dan Trietanolamin dalam Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daum Kembang Bulan (Tithonia div ersifilia). Majalah

Farmaseutik 16(2):111-118.

Anindita. Kurniawati. 2019. Pengaruh Jenis Pelarut Pada Proses Ekstraksi Bunga Mawar dengan Metode Maserasi Sebagai Aroma Parfum. Journal Of Creativity Student 2(2):74-83.

Anita, Rahmawaty. 2019. Pengaruh Penggunaan Plastik Polyethylene (PE) dan Hugh Density Polyethylene (HDPE) pada Campuran Lataston-WC terhadap Karakteristik Marshall.

Jurnal Ilmiah Semesta Teknika 18(2):147-159.

Anom, C., H. S. Panglipur., A.P.Tirta., M. Hayat., M.J.Madiabu.2022. Deteksi Metil Paraben secara Voltametri Menggunakan Elektride Pasta Karbon. Warta Akab Volume

46(1):16-20

Diana, S., R.E. Santoso., dan I. Diyatri. 2015. Peranan Sorbitol dalam Mempertahankan Kestabilan pH saliva pada Proses Perancangan Karies. Jurnal Kedokteran Gigi 38(1):25-28.

Iskandar, B., J. Tarigan., Leny., W. Hanum. 2024. Uji Sifat Fisik Sediaan Lulur Ekstrak Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) dan kehalusan (Evenness) pada Kulit.

Majalah Farmasetika, 9(1):104-124.

Maya, I., S. Rosalinda., A. Widyasanti. 2021. Formulasi Handbody Lotion (setil alkohol dan karagenan) dengan penambahan ekstrak kelopak rosela. Teknotan 5(1):47-52.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organik Perusahaan
Tabel 4.1 Matriks Seleksi Pembobotan Produk  Kriteria  Faktor
Gambar 4.1 Bayam Merah
Gambar 4.6 Trietanolamin  4.2.7 Metil Paraben
+7

Referensi

Dokumen terkait