• Tidak ada hasil yang ditemukan

Format RPL - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Format RPL - Spada UNS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Format RPL :

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL (DARING) A Komponen Layanan Layanan Dasar

B. Thema Berprestasi Akademik sebagai Penyokong dalam Meraih Sekolah Tinggi dan Karir yang diimpikan di Masa Depan

C Bidang Layanan Akademik

D Fungsi Layanan Pemahaman

E Sasaran Layanan Siswa Kelas XI SMA

F Materi 1. Pengertian prestasi akademik

2. Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

3. Hubungan prestasi akademik dengan sekolah tinggi dan karir di masa depan

4. Motivasi berprestasi akademik di sekolah (manfaat berprestasi akademik)

5. Kiat berprestasi akademik

G Metode dan Teknik Ceramah dan brainstroming atau curah pendapat

H Waktu 45 menit

I Tanggal Pelaksanaan 27 Desember 2021

J Media Alat Video conference (Google meet/zoom meeting), Whatsapp group, dan Power point

K Sumber Bacaan • Prapdopo, P., & Fariyanti, F. (2016). Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Mahasiswa. Jurnal Eksis, 12(1).

• Rustika, I. M. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik pada remaja (Doctoral dissertation, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada).

• Apriansyah, S. (2014). Hubungan antara prestasi belajar dengan perencanaan karir. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling, 3(2), 78-85.

• Rafiqah, M., Yumansyah., & Mayasari, S,. (2013) Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar.

Universitas Lampung.

• Masni, H. (2017). Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 5(1), 34-45.

• Azwar, S. 1990. Motivasi dalam Belajar. Yogyakarta

Retnowati, D. R., Fathan, A., Astina, K. (2016) Prestasi Akademik dan Motivasi Berprestasi Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Jurnal Pendidikan, 1(3), 521- 525

• Pratama, D.F. Manfaat Menjadi Siswa Berprestasi di Sekolah. (2016). Diakses pada 27 September 2021 dari https://www.matrapendidikan.com/2016/09/manfaat- menjadi-siswa-berprestasi-di.html

• Awak, U. 8 Tips Ampuh Menjadi Siswa Berprestasi Sekolah. (2013). Diakses pada 27 September 2021 dari https://www.matrapendidikan.com/2013/09/tips-ampuh- menjadi-siswa-berprestasi_26.html

(2)

L Tujuan 1. Peserta didik mengetahui pengertian prestasi akademik dan faktor yang mempengaruhi prestasi akademik di sekolah

2. Peserta didik menyadari bahwa berprestasi akademik di sekolah dapat meningkatkan peluang masuk sekolah kejuruan dan karir di masa depan

3. Meningkatkan motivasi peserta didik untuk berprestasi akademik di sekolah

M Uraian Kegiatan

1. Tahap Pendahuluan

1) Guru BK menyiapkan sarana kegiatan

2) Guru BK membuka pertemuan dengan salam dan menanyakan kabar peserta didik

3) Peserta didik diminta untuk memimpin doa pembuka 4) Guru BK meminta peserta didik untuk menyalakan

kamera.

5) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik

6) Guru menyampaikan tujuan kegiatan dan gambaran layanan bimbingan klasikal secara umum

7) Guru mengajak peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam layanan bimbingan klasikal

8) Guru menanayakan kesiapan kepada peserta didik 2. Tahap Inti

1) Guru menayangkan media slide Power point 2) Dalam menyampaikan materi guru memberikan

pertanyaan secara lisan dan mengajak peserta didik untuk berani mengungkapkan pendapatnya (diskusi) 3) Di tengah-tengah pemaparan materi, guru melakukan ice

breaking

4) Guru melanjutkan materi hingga selesai 5) Membuka sesi tanya jawab dan diskusi 3. Tahap Penutup

1) Guru BK mengingatkan bahwa layanan bimbingan klasikal akan segera berakhir

2) Guru menyimpulkan materi yang disampaikan dan siswa diminta untuk merefleksikan materi yang telah diberikan 3) Guru menyampaikan kepada peserta didik untuk mengisi

evaluasi hasil yang akan dikirimkan melalui Whatsapp group

4) Mengajak peserta didik berkomitmen untuk lebih berprestasi dan tidak segan meminta bantuan guru BK jika menghadapi permasalahan

5) Guru melakukan sesi dokumentasi

6) Guru menutup dengan memimpin berdoa

7) Guru mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta didik dan memberi salam

N Evaluasi

1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi melalui observasi sikap dan perilaku peserta didik selama layanan sedang berlangsung.

Guru BK juga mengevaluasi dengan meninjau apakah keberlangsungan layanan sudah sesuai dengan harapan guru BK atau belum

(3)

2. Evaluasi Hasil Guru BK melakukan evaluasi pasca kegiatan layanan bimbingan klasikal dengan memberikan pernyataan yang harus dipilih berdasarkan kesesuaian dengan diri peserta didik serta memberikan pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh peserta didik

Pacitan, 15 September 2021 Mengetahui

Dosen Pengampu, Guru BK,

Dr. Naharus Surur, M.Pd Anwar Abdurrahman Hadi Kusumo

NIP. 196708051992031003 NIM. K3120013

Lampiran-lampiran ; 1. Uraian materi

2. Evaluasi proses untuk guru 3. Evaluasi hasil untuk peserta didik

(4)

Lampiran 1. Uraian Materi

A. Pengertian Prestasi Akademik

Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar (Sardiman, 2001). Prestasi diraih dari hasil keuletan kerja, dimana setiap orang mengerjar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi dapat dikatakan sebagai suatu hasil yang telah dicapai seseorang sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.

Berdasarkan definisi prestasi, bahwa prestasi diri meliputi prestasi belajar atau sering disebut prestasi akademik dan prestasi non akademik. Prestasi akademik atau prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Bloom, prestasi akademik adalah sebuah proses yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini yaitu nilai akademik.

Tu’u (dalam Nurkhayati, 2009) menjelaskan, bahwa prestasi akademik merupakan hasil belajar siswa yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi yang melihat pada aspek kognitif.

Menurut Tu’u (2004: 75) prestasi akademik siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah.

2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai dari aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.

3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai angka atau nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

B. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Dalam pandangan teori kognitif sosial pencapaian prestasi akademik ditentukan oleh adanya suatu stimulus dari luar, dan adanya suatu proses internal dalam diri pembelajar (Omrod, 2006).

Menurut Bandura (1997) salah satu aspek mental yang sangat berperan dalam pencapaian prestasi akademik adalah efikasi diri, yaitu keyakinan mampu melakukan tindakan yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Efikasi dri merupakan dasar utama dari tindakan manusia, aspek mental ini berperan dalam berbagai bidang kehidupan.

Hasil peneltian Taris & Semin (1998); Wulansari (2002) menunjukkan ada korelasi positif antara pola asuh autoritatif dengan efikasi diri. Pembentukan dan perkembangan efkasi dini sangat dipengaruhi oleh pola asuh autoritatif. Atas dasar itulah dalam penelitian ini efikasi diri dipiih sebagai salah satu aspek mental yang berperan dalam “proses internal” dan pola asuh autoritatif dipilih sebagai faktor “stimulus”.

Disamping ditentukan oleh taraf efikesi diri dan pola asuh autoritatif, pencapaian prestasi akademik juga sangat ditentukan oleh taraf inteligensi faktor g. Yaitu kemampuan menemukan suatu hubungan dasar yang berlaku diantara dua hal (eduction of relation), dan kemampuan menerapkan hubungan dasar yang telah ditemukan dalam proses eduction of relation ke dalam situasi baru (eduction of correlates).

Aspek mental Iain yang juga berperan besar dalam pencapaian prestasi akademik adalah kecerdasan emosional. Yaitu kemampuan merasakan gejolak emosi dalam diri, kemampuan mengekspresikan gejolak emosi dalam diri menjadi perilaku yang terarah dan menjadi pembangkit semangat berprestasi.. Menurut Goleman (2001) peran kecerdasan emosional dalam pencapaian prestasi lebih besar dari peran IQ. Orang yang mempunyai taraf kecerdasan emosional rendah pada waktu menyelesaikan masalah dalam keadaan tegang dan terburu-buru sebagian besar potensi dirinya tidak dapat digunakan. Sebaliknya orang yang Mempunyai taraf kecerdasan emosional tinggi, pada waktu menyelesaikan masalah dalam keadaan tegang ia mampu menguasai diri

(5)

sehingga ia mampu menggunakan potensi dirinya secara optimal, dengan demikian ia mampu mencapai prestasi yang tinggi.

Dari apa yang telah dikemukakan, maka dapat disebutkan bahwa ada empat variabel yang dipandang sangat berperan dalam pencapaian prestasi akademik, yaitu:

1. Pola asuh autoritatif, 2. Efikasi diri,

3. Inteligensi faktor G, dan 4. Kecerdasan emosional

C. Hubungan Prestasi Akademik dengan Sekolah Tinggi dan Karir

Prestasi dalam bidang akademik sebagai salah satu prestasi yang penting dalam kehidupan manusia menjadi perhatian banyak pihak, dengan tercapainya prestasi yang memuaskan di suatu lembaga pendidikan akan terbuka peluang untuk meningkatkan prestasi dalam bidang lain.

Seseorang yang tamat SMA dengan prestasi tinggi akan terbuka peluang bagi dia untuk diterima di perguruan tinggi yang berkualitas, begitu juga seseorang yang mempunyai prestasi akademik yang tinggi di perguruan tinggi ternama akan memudahkan bagi dia untuk diterima dan bekerja di tempat yang membanggakan.

Karir menyangkut masa depan dalam jangka panjang yang harus dipersiapkan sejak jauh hari.

Untuk mewujudkan karir yang ingin dicapai, individu melakukan suatu proses identifikasi. Proses identifikasi yang dimaksud yaitu identifikasi potensi, bakat, dan minat diri sendiri, sehingga mampu menyesuaikan dengan karir yang dipilih. Hal ini berlaku sama dengan prestasi akademik siswa.

Apabila siswa mampu menyadari peluang-peluang untuk berprestasi berdasarkan identifikasi diri yang telah ia dilakukan, maka akan semakin besar peluang dia untuk berpretasi akademik.

Prestasi akademik siswa yang rendah akan menjadi hambatan dan berpengaruh bagi siswa dalam ber-karir. Melihat hal tersebut, maka siswa harus mampu meningkatkan prestasi akademik. Apabila siswa sudah mampu meningkatkan prestasi akademik, maka setelah lulus akan mampu ber-karir dengan baik dan terarah sesuai dengan prestasi yang telah didapatkan oleh siswa.

D. Motivasi Belajar untuk Berprestasi Akademik (Manfaat Berprestasi Akademik)

Prestasi yang dicapai oleh siswa berbeda-beda. Ada siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan ada juga yang berprestasi rendah. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (faktor internal) dan ada juga yang berasal dari luar diri siwa (faktor eksternal). Menurut Mujiono (1999:236) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain:

1. Faktor internal

Yaitu faktor yang dialami dan dihayati siswa seperti sikap belajar, motivasi, konsentrasi, rasa percaya diri, intelegensi, cita-cita belajar, dan kebiasaan belajar.

2. Faktor eksternal

Yaitu dari luar yang berpengaruh pada aktivitas belajar seperti guru, sarana dan prasarana, lingkungan, dan kurikulum sekolah.

Dapat dilihat bahwa untuk salah satu faktor untuk mencapai prestasi belajar yang baik adalah adanya motivasi belajar yang timbul dari dalam diri siswa. Motivasi adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

Persoalan mengenai motivasi belajar adalah bagaimana mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan karena dalam kegiatan belajar setiap siswa memiliki motivasi belajar dengan tingkatan yang berbeda. Dengan adanya motivasi belajar yang kuat dalam diri siswa dapat mendorong siswa untuk lebih semangat dalam belajar sehingga siswa dapat lebih mudah menguasai materi pembelajaran.

Untuk meningkatkan motivasi dalam diri siswa perlu dilakukan dorongan dari luar yaitu dengan cara memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi seperti pemberian beasiswa, piagam, hadiah atau diadakan pemilihan siswa teladan dan berprestasi, dengan adanya hal-hal seperti ini maka siswa dapat terdorong untuk belajar lebih aktif sehingga memilki prestasi yang baik. Bagi

(6)

siswa yang belum mendapatkan hadiah, mereka akan berkompetisi atau bersaing dalam belajar untuk mendapatkan penghargaan dari pihak sekolah.

Selain hal-hal yang disebutkan di atas, motivasi akan berprestasi akademik juga bisa muncul karena peserta didik mengetahui manfaat menjadi orang yang berprestasi akademik. Berikut manfaat menjadi siswa berprestasi akademik di sekolah:

1. Masa depan yang cerah

Dengan menjadi siswa berprestasi, peluang untuk memiliki masa depan yang cerah itu sangat besar. Ini disebabkan oleh adanya kemampuan untuk mengasah kelebihan sehingga menimbulkan daya kreativitas yang tinggi. Orang yang kreatif berpotensi menciptakan lapangan kerja sendiri atau mendapatkan lapangan kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

2. Membanggakan keluarga

Jika kita berprestasi, tentunya keluarga pasti bangga, khususnya kedua orangtua. Tujuan orangtua untuk menyekolahkan kita adalah agar kehidupan kita lebih baik daripada beliau.

Kedua orangtua mungkin tidak butuh imbalan apa pun dari anak-anaknya, beliau hanya ingin melihat anaknya sukses. Dengan kita berprestasi, kita pasti akan membuat orangtua kita merasa bangga.

3. Mengharumkan nama sekolah

Jika ada event atau lomba antar sekolah, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, bahkan internasional, yang dipilih tentunya siswa yang berprestasi di bidang yang diperlombakan tersebut. Seandainya kita menang, tentunya kita akan mengharumkan nama sekolah ataupun daerah asal kita.

4. Menimbulkan motivasi pada diri orang lain

Bila kita berprestasi, tentunya orang lain kagum dan berminat untuk mencapai prestasi seperti kita. Orang lain akan termotivasi untuk meraih prestasi. Meskipun begitu, pasti ada orang yang iri dengan kita.

5. Mendapat pahala dari Allah SWT

Menuntut ilmu adalah suatu kewajiban dalam agama Islam. Dengan berprestasi, berarti kita telah dapat menuntut ilmu dengan baik, dan pastinya kita akan mendapat pahala. Tapi jangan sampai prestasi itu membuat kita sombong dan angkuh.

E. Kiat Berprestasi Akademik

Henson dan Eller (1999) menyatakan untuk dapat menaikkan prestasi akademik siswa maka dibutuhkan hal-hal yang berfokus pada aspek-aspek dalam pembelajaran kognitif pada siswa, yakni:

1. Mengembangkan keterampilan konseptual,

2. Memaksimalkan skema dan transfer keterampilan dalam pembelajaran, 3. Meningkatkan motivasi siswa,

4. Menanamkan kepercayaan diri pada siswa, 5. Mampu menantang siswa (challenging),

6. Mengidentifikasi gaya belajar mahasiswa tiap-tiap siswa, dan 7. Mengembangkan keterampilan berpikir yang baik

(7)

Selain cara diatas, ada pula cara lain untuk meningkatkan prestasi akademik. Yaitu:

1. Membagi waktu dengan baik

Seorang siswa yang ingin berprestasi belajar harus bisa membagi waktu dengan baik agar berprestasi di sekolah. Bisa membagi waktu antara belajar, bermain, membantu orang tua, istirahat, termasuk main facebook-an, twiter-an atau blogging bagi yang sudah terlanjur hobi berselancar di dunia maya.

2. Meminati semua mata pelajaran

Kurang menyukai satu atau beberapa mata pelajaran di sekolah merupakan suatu kerugian bagi siswa yang ingin berprestasi. Mengapa? Otomatis nilai pada mata pelajaran ini juga kurang memuaskan sehingga mempengaruhi jumlah nilai semua mata pelajaran. Oleh sebab itu, sukai dan pelajari dengan sungguh-sungguh semua mata pelajaran. Jika ada mata pelajaran tertentu yang memang kurang disukai pelajari juga bagaimana meminati mata pelajaran tertentu.

3. Menunjukkan sikap dan prilaku baik

Guru lebih cenderung akan tertarik kepada siswa yang bersikap dan berprilaku baik. Lumrah, kalau guru akan membenarkan saja jawaban siswa yang sedikit salah dalam ulangan karena sikap dan prilaku siswa yang baik. Guru tidak akan ‘pelit’ memberi nilai, karena sikap dan tingkah laku siswa termasuk unsur penilaian dalam pendidikan.

4.Rajin mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah

Kesalahan yang umum dilakukan siswa adalah kemalasan mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Pertama sekali yang dilihat guru adalah, apakah tugas yang diberikan ada dikerjakan siswa atau tidak. Guru belum melihat apakah yang dikerjakan siswa, benar atau salah. Nah, jika semuanya dikerjakan dan ternyata pekerjaan siswa benar, peluang emas bagi siswa untuk mendapat nilai yang memuaskan.

5.Aktif dalam kegiatan belajar

Guru akan menandai siswa yang aktif dalam belajar di ruang kelas. Keaktifan siswa dalam belajar ditandai dengan aktivitas siswa, baik bertanya maupun menjawab pertanyaan lisan yang diajukan oleh guru.

6.Memiliki motivasi yang tinggi

Untuk menjadi siswa berprestasi perlu adanya motivasi atau dorongan semangat yang tinggi untuk belajar dan meraih prestasi. Oleh sebab itu siswa perlu meningkatkan motivasi belajar sendiri. Faktanya, jarang ada siswa yang rendah motivasi belajarnya akan mendapat juara di kelas.

7.Menguasai cara belajar yang efektif

Siswa yang menguasai cara belajar efektif akan mudah untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan. Termasuk di dalamnya bagaimana cara menghadapi ujian kenaikan kelas. Nilai ujian kenaikan kelas memiliki prosentase yang lebih besar dari unsur-unsur penilaian yang lain.

8.Taat beribadah

Siswa yang taat beribadah kepada Allah SWT akan selalu berdoa untuk kesuksesan dirinya dalam menggapai hasil belajar yang baik. Mereka memiliki keterkaitan spiritual yang kuat dengan Yang Maha Kuasa.

(8)

Lampiran 2. Evaluasi Proses untuk Guru

LEMBAR EVALUASI PROSES LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Kelas :

Hari/tanggal :

Petunjuk pengisian lembar evaluasi :

Bacalah peryataan di bawah ini kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom skor sesuai dengan hasil proses dalam kegiatan bimbingan kelompok yang telah dilakukan!

NO PERNYATAAN Skala Pengukuran

SS S CS KS TS 1. Peserta didik tertarik dengan materi yang diberikan dalam

kegiatan layanan bimbingan klasikal

2. Peserta didik aktif merespon, bertanya, berdiskusi atau berpendapat dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal 3. Peserta didik dapat merefleksikan atau menyimpulkan

materi yang telah diberikan

4. Alokasi waktu pemberian layanan sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

5. Situasi kondusif saat layanan bimbingan klasikal sedang berlangsung

6. Proses pemberian layanan bimbingan klasikal secara keseluruhan berjalan sesuai dengan harapan guru BK

Catatan :

………

………

………

………

………

………

………

………

Keterangan :

SS = Sangat sesuai S = Sesuai

CS = Cukup sesuai KS = Kurang sesuai TS = Tidak sesuai

(9)

Lampiran 3. Evaluasi Hasil untuk Peserta Didik

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Nama :

No Absen :

Kelas :

Hari/tanggal :

Petunjuk pengisian lembar evaluasi :

Bacalah peryataan dan pertanyaan di bawah ini kemudian isilah sesuai dengan hasil yang kamu dapatkan setelah kegiatan bimbingan klasikal dilakukan!

NO PERNYATAAN Skala Pengukuran

SS S CS KS TS 1. Saya mengetahui pengertian dari prestasi akademik

2. Saya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

3. Saya menyadari pentingnya berprestasi akademik di sekolah 4. Saya mengetahui kiat kiat untuk berprestasi akademik 5. Saya termotivasi untuk berprestasi akademik di sekolah

PERTANYAAN

6. Apakah kamu berkomitmen untuk berprestasi akademik? Apa alasanmu?

7. Apa yang akan kamu lakukan untuk berprestasi akademik?

Jawab :

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

Keterangan :

SS = Sangat sesuai S = Sesuai

CS = Cukup sesuai KS = Kurang sesuai TS = Tidak sesuai

Referensi

Dokumen terkait

He shows his self-confidence in facing family problem, love and self- identity.. In

Based on the finding, the researcher found the decription about how the students’ self regulated learning process that devided into three phases: forethought phase,