Judul Topik : Formulasi dan uji daya hambat mikroemulsi minyak atsiri kulit jeruk kalamansi (Citrus x microcarpa Bunge) sebagai semprotan desinfektan tangan terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Terima kasih atas segala motivasi, semangat, nasehat yang telah diberikan kepada kami SMF selama ini dan terima kasih juga karena selalu ada di saat suka maupun duka. Kepada Vela, Monic, Asih, Icin, Gina, Arif, Fajar, Satria, Yoga, Septa, Rima, Rori, Ulfa, Atika, Widy dan Rifqi, terima kasih atas segala bantuannya selama penelitian ini, terima kasih selalu bersedia untuk begadang untuk menyiapkan sampel penelitian.
Terima kasih juga kepada keluarga besar BEM MM STIFI YP PADANG Kabinet Harmoni dan Kabinet Aksi Garuda, terima kasih telah memupuk rasa cinta terhadap lembaga ini, terima kasih telah berjuang bersama, terima kasih atas segala pengalaman yang saya peroleh. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “FORMULASI DAN PENGUJIAN KEKUATAN”. Bapak/Ibu dosen yang mendidik dan mendedikasikan ilmunya saat ini kepada penulis dan staf/karyawan serta analis kerja di Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STIFI) Yayasan Perintis Padang.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk memformulasi dan menguji aktivitas antibakteri disinfektan hand spray dari mikroemulsi minyak atsiri kulit jeruk kalamansi (Citrus x microcarpa Bunge.) terhadap Staphylococcus aureus. Dapatkah minyak atsiri kulit jeruk calamansi (Citrus x microcarpa Bunge) diformulasikan dalam sediaan mikroemulsi sebagai pembersih tangan semprot? Apa aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus minyak atsiri pembersih tangan semprotan mikroemulsi kulit jeruk calamansi (Citrus x microcarpa Bunge).
Merumuskan mikroemulsi dari minyak atsiri kulit jeruk kalamansi (Citrus x microcarpa Bunge) sebagai pembersih semprot. Untuk melihat aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dari semprotan hand sanitizer minyak atsiri mikroemulsi kulit jeruk kalamansi (Citrus x microcarpa Bunge). Hasil penelitian ini, masyarakat dapat menikmati pengolahan minyak atsiri kulit jeruk kalamansi menjadi hand sanitizer spray mikroemulsi.
TINJAUAN PUSTAKA
- Tinjauan Biologi
- Klasifikasi Tumbuhan Jeruk Kalamansi
- Morfologi Tumbuhan Jeruk Kalamansi
- Nama Daerah
- Kandungan Kimia
- Tinjauan Farmakologi
- Penelitian yang Telah Dilakukan
- Tinjauan Farmasetik
- Spray Hand sanitizer
- Fungsi dan Karakteristik Hand sanitizer yang Ideal
- Mikroemulsi
- Keuntungan Mikroemulsi
- Komposisi Mikroemulsi
- Metode Pembuatan Mikroemulsi (Flanagan et al., 2006)
- Tinjauan Umum
- Bakteri pada Kulit
- Isolasi Minyak Atsiri
- Antibakteri
- Monografi Bahan Spray Hand sanitizer
Konsentrasi 5% dan 25% mempunyai daya antibakteri sedang, konsentrasi 50% dan 100% tergolong kuat terhadap bakteri Eschericia coli (Debor et al., 2018). Mikroemulsi adalah sistem yang stabil secara termodinamika dan transparan, yaitu dispersi minyak dan air yang distabilkan oleh lapisan tipis (film) molekul amfifilik (surfaktan dan ko-surfaktan) (Talegaonkar et al. Mikroemulsi menyebabkan penghantaran obat yang lebih baik dibandingkan emulsi konvensional karena mikroemulsi menghasilkan meningkatkan kelarutan obat yang sulit larut dalam air karena ukuran partikelnya lebih kecil (Shalvitri et al., 2011).
Staphylococcus aureus merupakan satu-satunya spesies yang menghasilkan enzim koagulase, yang membedakannya dari 14 spesies lainnya (Brooks GF et al., 2013). Dalam keadaan kering pada benang, kertas, kain dan pada nanah dapat bertahan hidup selama 6-14 minggu (Syahrurahman et al., 2010). Metode ini digunakan untuk memperkirakan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) atau KHM (Minimum Inhibitory Concentration), yaitu konsentrasi minimum suatu zat antimikroba untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Pada metode ini digunakan strip plastik dengan kadar antimikroba paling rendah dan tertinggi, yang diletakkan pada permukaan media agar yang telah disemai mikroorganisme. Pengamatan dilakukan pada permukaan bersih yang dibuatnya, yang menunjukkan adanya zat antimikroba yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada media agar. Pada metode Cup-plate, teknik yang mirip dengan metode difusi cakram dimana sumur dibuat dalam media agar yang diunggulkan dengan mikroorganisme dan zat antimikroba diuji di dalam sumur tersebut.
Dalam metode teknik pelat gradien, konsentrasi zat antimikroba dalam media agar secara teoritis bervariasi dari 10 hingga maksimum. Cara yang digunakan adalah dengan membuat serangkaian pengenceran zat antimikroba dalam medium cair yang ditambahkan pada mikroba uji. Larutan uji zat antimikroba pada konsentrasi terkecil yang tampak jernih tanpa pertumbuhan mikroba uji disebut MIC.
Keuntungan metode ini adalah satu konsentrasi antimikroba yang diuji dapat digunakan untuk menguji beberapa mikroba uji. 24 bakteriostatik untuk injeksi, air steril untuk irigasi atau air steril untuk inhalasi (Rowe et al., 2009). Sediaan parenteral menggunakan air untuk injeksi atau air yang disterilkan untuk injeksi (Rowe et al., 2009).
METODE PENELITIAN
- Waktu dan Tempat Penelitian
- Metode penelitian
- Alat
- Bahan
- Pengambilan Bakteri
- Pelaksanaan Penelitian
- Pengambilan Sampel
- Identifikasi Sampel
- Penyiapan Simplisia Kulit Jeruk Kalamansi (Citrus x microcarpa Bunge) 26
- Pemeriksaan Minyak atsiri kulit jeruk kalamansi (Citrus x microcarpa
- Formulasi Mikroemulsi Minyak atsiri kulit jeruk kalamansi sebagai Spray
- Pembuatan Mikroemulsi Minyak atsiri kulit jeruk kalamansi (Citrus
- Evaluasi Spray Hand sanitizer Mikroemulsi
- Uji Daya Hambat Antibakteri Mikroemulsi Minyak atsiri kulit jeruk
- Analisis Data
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeruk kalamansi (Citrus microcarpa Bunge) yang diambil dari kecamatan Kampung Melayu, desa Padang Serai, kota Bengkulu. Sampel disiapkan terlebih dahulu, kemudian buah jeruk yang dikumpulkan dibersihkan dari kotoran dengan cara dibersihkan menggunakan kain, kemudian kulit dan jeruk dipisahkan dan sampel kulit jeruk dipotong. Kulit jeruk kalaman (Citrus x microcarpa Bunge) yang telah dicincang dimasukkan ke dalam labu destilasi dan ditambahkan air suling hingga kulit jeruk kalaman terendam.
Rendemen minyak atsiri dihitung dengan membandingkan berat minyak atsiri yang diperoleh dengan berat sampel asli. Air sulingan dibuang, keringkan piknometer, kemudian diisi dengan minyak atsiri yang akan diukur berat jenisnya pada suhu yang sama dengan takaran air suling, dan ditimbang. Larutkan Tween 20, DMDM-hyndatoin dan asam sitrat dalam Aquades, homogenkan dengan pengaduk magnet dengan kecepatan 500 rpm selama 15 menit (fase air).
Larutkan BHT dalam Minyak Atsiri dan homogenkan dengan pengaduk magnet dengan kecepatan 500 rpm selama 15 menit (fase minyak). Fase minyak didispersikan dalam fase air, dihomogenisasi dengan pengaduk magnet dengan kecepatan 500 rpm selama 30 menit hingga terbentuk mikroemulsi bening. Evaluasi sediaan hand sanitizer spray mikroemulsi dilakukan dengan pengamatan visual dari segi bentuk, warna, aroma dan kejernihan menggunakan panca indera selama 6 minggu (Departemen Kesehatan, 1995).
Pengukuran pH sediaan semprot hand sanitizer mikroemulsi dilakukan dengan cara: ambil 1 mL sediaan, rendam elektroda dalam wadah, biarkan angka bergerak pada posisi konstan. Sediaan disimpan pada suhu dingin (4±2°C) selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke oven bersuhu 40±2°C selama 24 jam. Setelah alat siap digunakan, sampel sediaan mikroemulsi dimasukkan ke dalam kuvet dalam jumlah tertentu dan dimasukkan hingga layar monitor menunjukkan OK atau tinggi, menandakan sampel siap diukur.
Data hasil uji aktivitas antibakteri minyak atsiri kulit jeruk kalamansi dalam mikroemulsi hand sanitizer spray diolah secara statistik dengan analisis varian satu arah (ANOVA).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
- Hasil Pemeriksaan Identifikasi Jeruk Kalamansi (Citrus x microcarpa
- Hasil Pemeriksaan minyak atsiri kulit jeruk kalamansi
- Hasil Pemeriksaan Bahan Tambahan
- Hasil Evaluasi Spray Hand sanitizer Mikroemulsi
- Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri
Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi, hasil uji hand sanitizer spray mikroemulsi adalah sebagai berikut.
Pembahasan
36 pada organoleptik minyak atsiri kulit jeruk kalamansi memberikan hasil berupa cairan berwarna kuning muda dengan bau yang khas. Hasil ini berada dalam rentang persyaratan yang ditetapkan oleh Guenther (1987), dimana minyak atsiri kulit jeruk kalamansi mempunyai berat jenis antara g/ml. Formulasi mikroemulsi spray minyak atsiri kulit jeruk kalamansi ini dibuat dalam 4 formula dengan konsentrasi berbeda yaitu F0 (0% minyak atsiri kulit jeruk kalamansi), F1 (20% minyak atsiri kulit jeruk kalamansi), F2 (40% minyak atsiri kulit jeruk calamansi) ) calamansi), F3 (60% minyak atsiri kulit jeruk calamansi).
Tujuan dari uji pH adalah untuk memastikan bahwa sediaan pembersih tangan mikroemulsi minyak atsiri kulit jeruk Calamansi memenuhi pH. Karena semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri kulit jeruk calamansi maka pH menjadi asam semakin rendah. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan semprot mikroemulsi hand sanitizer minyak atsiri kulit jeruk kalamansi terhadap bakteri Staphylococus aureus dilakukan dengan metode difusi pada agar dengan kertas datar.
Uji pewarnaan Gram dengan Staphylococcus aureus Pengujian aktivitas hand sanitizer minyak atsiri dalam semprotan mikroemulsi kulit jeruk Calamansi menggunakan difusi agar. 43 berisi bakteri yang menempel pada kertas cakram yang telah disemprot dengan mikroemulsi hand sanitizer spray minyak atsiri kulit jeruk kalamansi dengan F0 (tanpa tambahan minyak atsiri), F1 (ditambah 20% minyak atsiri kulit jeruk kalamansi), F2 (ditambahkan 40% minyak esensial kulit jeruk calamansi), F3 (dilengkapi dengan 60% minyak esensial kulit jeruk calamansi) dan semprotan pembersih tangan yang tersedia secara komersial sebagai pembanding. Aktivitas antibakteri sediaan mikroemulsi minyak atsiri kulit jeruk Calamansi sebagai hand sanitizer spray terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Hal ini disebabkan terjadinya difusi antara bahan aditif (DMDM Hydantoin) dengan minyak atsiri kulit jeruk kalamansi sehingga dapat meningkatkan daya hambat terhadap mikroorganisme. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri kulit jeruk kalamansi pada sediaan hand spray maka aktivitas antibakterinya semakin besar. Adanya aktivitas antibakteri pada minyak atsiri kulit jeruk kalamansi dikarenakan minyak atsiri merupakan senyawa metabolit sekunder yang telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri, kandungan senyawa minyak atsiri mampu menghambat atau mematikan pertumbuhan bakteri sehingga dapat dimanfaatkan. sebagai aktivitas antibakteri (Kan et al, 2006).
Diameter penghambatan bakteri digunakan sebagai dependen dan konsentrasi formula pembersih tangan mikroemulsi minyak atsiri jeruk calamansi digunakan sebagai independen.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Aktivitas antibakteri kulit jeruk Calamansi (Citrus microcarpa Bunge) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Efektivitas Minyak Atsiri Kulit Jeruk Bergamot (Citrus bergamia) pada Masker Gel Peel-Off sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus ATCC 29213. Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Kulit Jeruk Calamansi (Citrus microcarpa Bunge) terhadap Staphylococcus aureus dan Ebacterischeraureus.
Formulasi dan uji stabilitas fisik bunga lavender (Lavandula angustifolia Miller) Gel tangan antiseptik dengan kandungan minyak atsiri. Formulasi mikroemulsi minyak atsiri daun Jeruk Sambal (Citrus microcarpa Bunge) dengan variasi Teen 20 dan Uji Khasiat terhadap Propionibacterium acnes. Formulasi dan Uji Stabilitas Gel Spray Hand Sanitizer Kombinasi Minyak Atsiri Geranium (Pelargonium Graveolens) dan Minyak Atsiri Peppermint (Mentha piperita), Skripsi Fakultas Farmasi UMM, Malang.
Aktivitas antimikroba ekstrak etanol 70% daun kirinyuh (Chromolaena odorata) dengan metode bioautografi terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Escherichia coli, Salmonella typii dan Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi agar. Pengaruh konsentrasi Carbopol 940 sebagai pembentuk gel terhadap sifat fisik dan stabilitas gel untuk desinfeksi tangan dengan minyak daun mint (Oleu Mentha Piperita).
Formulasi Mikroemulsi Minyak Atsiri Daun Jeruk Sambal (Citrus microcarpa Bunge) dengan variasi Tween 20 dan uji aktivitas terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Lembar kerja pembuatan dan evaluasi mikroemulsi Kalamansi Eruk Peel (Citrus x microcarpa Bunge) sebagai hand sanitizer spray. Lembar kerja pengujian aktivitas antibakteri mikroemulsi kulit buah jeruk Calamansi (Citrus microcarpa Bunge) sebagai semprotan desinfektan tangan terhadap Staphylococcus aureus.
Hasil Uji Statistik ANOVA Satu Arah Aktivitas Antibakteri Mikroemulsi Minyak Atsiri Kulit Jeruk Calamansi Sebagai Semprotan Disinfeksi Tangan Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Tabel 21. Hasil Analisis Homogenitas Varian Aktivitas Antibakteri Mikroemulsi Kulit Jeruk Jeruk San Peel of Cala Spraysi Hand Orange Oil dari Cala Spraysi.
Jeruk kalamansi Citrus microcarpa Bunge
Minyak atsiri kulit jeruk kalamansi (Citrus x microcarpa Bunge)
Pengujian Pewarnaan Gram Bakteri Staphylococcus aureus
Aktivitas Antibakteri Sediaan Spray Hand Sanitizer dari Mikroemulsi
Diagram Aktivitas Antibakteri Sediaan Spray Hand Sanitizer dari
Tanaman jeruk kalamansi
Kulit jeruk kalamansi
Surat identifikasi tanaman jeruk kalamansi
Skema Kerja Pengolahan Minyak atsiri kulit jeruk kalamansi
Skema Kerja Pembuatan Dan Evaluasi Mikroemulsi Kulit Jeruk Kalamansi
Sediaan Mikroemulsi Minyak Atsiri Kulit Jeruk kalamansi (Citrus x
Grafik Ukuran Partikel Terdispersi F1
Grafik Ukuran Partikel Terdispersi F2
Grafik Ukuran Partikel Terdispersi F3
Skema Kerja Pengujian Aktivitas Antibakteri
Tanaman Jeruk Kalamansi
Surat identifikasi tanaman jeruk kalamansi
Skema Kerja Pengolahan Minyak atsiri kulit jeruk kalamansi
Pembuatan mikroemulsi Minyak Atsiri Kulit Jeruk Kalamansi (Citrus xmicrocarpa
Sediaan Mikroemulsi Minyak Atsiri Kulit Jeruk Kalamansi (Citrus x
Pemeriksaan minyak atsiri kulit jeruk kalamansi
Pemeriksaan Bahan Tambahan
Hasil evaluasi Spray mikroemulsi hand sanitizer
Skema Kerja Pengujian Aktivitas Antibakteri Spray Hand sanitizer Kulit
Hasil Uji Statistik ANOVA Satu Arah Aktivitas Antibakteri