Media sosial merupakan salah satu media instan yang saat ini mempunyai berbagai fungsi dalam perannya. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, media sosial juga menjadi sarana bagi penggunanya untuk mencari berbagai informasi. Berdasarkan data di atas, Facebook masih menjadi media sosial terpopuler di dunia dengan 2,449 miliar akun.
Penggunaan media sosial yang cukup intensif inilah yang kemudian menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan fisik dan mental. Beberapa situs media sosial yang populer saat ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook, Instagram dan Wikipedia. Oleh karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai fasilitator online yang memperkuat hubungan antar pengguna serta ikatan sosial.
Media sosial adalah tempat di mana orang-orang saat ini dapat dengan mudah berbagi informasi, konten, data, dll. Transparansi adalah keterbukaan informasi karena konten media sosial ditampilkan untuk konsumsi publik kepada sekelompok orang. Dalam aspek lain, media sosial juga menjadi alat untuk menyampaikan berbagai informasi kepada pihak lain.
Sesuai dengan data di atas, Puslitbang Mafindo (Masyarakat Anti Finah Indonesia) merilis data yang menunjukkan bahwa media sosial yang sering dijadikan sarana penyebaran berita bohong adalah sebagai berikut.
Literasi Media Solusi Harmonisasi Komunikasi Digital
Selain itu, literasi media juga bertujuan untuk melindungi kelompok sasaran yang rentan dan lemah dari dampak penetrasi media budaya media baru. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, literasi media menjadi suatu hal yang mendesak. Literasi media diperlukan di tengah kejenuhan informasi, tingginya paparan media dan berbagai permasalahan informasi yang melingkupi kehidupan kita sehari-hari.
Literasi media penting karena literasi media adalah kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan isi pesan media dan menempatkan media sebagai pusat perhatian. Menurut Tamburaka (Tamburaka, 2013), literasi media adalah sebuah media dimana terjadi pertukaran pesan, dan literasi berarti melek huruf, yang kemudian dikenal dengan istilah literasi media. Dalam hal ini, literasi media mengacu pada kemampuan khalayak untuk melek media dan pesan-pesan media massa dalam konteks komunikasi massa.
Istilah literasi media disebut juga dengan literasi media dan pada dasarnya mempunyai arti yang sama. Pentingnya literasi media tidak hanya pada kemampuan membaca dan menulis, namun literasi dapat berarti literasi teknologi, literasi politik, berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar. Hasil penelitian (Yodiansyah, 2018) mengungkapkan bahwa kontribusi literasi media sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat asalkan literasi media digunakan secara sehat dan teratur.
Berdasarkan konsep yang disampaikan, literasi media dapat menjadi solusi konkrit ketika terjadi disharmoni komunikasi. Literasi media berbasis medium didasarkan pada jenis-jenis media yang berkembang seiring berjalannya waktu, mulai dari media cetak, media penyiaran, media film, dan media digital. Literasi media berbasis pesan menggambarkan bahwa terdapat banyak jenis pesan media yang beragam dan memiliki karakteristik, tujuan, manfaat, dan permasalahan yang berbeda-beda.
Literasi media berbasis tema mengacu pada beragam bentuk dan format pesan yang disesuaikan dengan tema yang berkembang di masyarakat. Persoalan seks dan gender juga seringkali menimbulkan berbagai permasalahan, seperti stereotip, diskriminasi, dan marginalisasi. Oleh karena itu, literasi media mengenai topik ini juga penting. Oleh karena itu, literasi media yang mengangkat isu pornografi menjadi penting agar semua pihak dapat melindungi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja sebagai kelompok rentan, melalui persiapan, proteksionisme, partisipasi dan advokasi.
Isu yang terakhir adalah literasi media mengenai kekerasan, topik ini muncul karena media terus menerus menampilkan kekerasan dalam berbagai bentuk berita dan film. Literasi media dengan topik kekerasan diperlukan untuk membatasi paparan konten kekerasan dan mengantisipasi agar khalayak mampu mengkritik tingkat kekerasan yang dapat ditoleransi oleh usia.
Penutup
WHO percaya bahwa literasi kesehatan digital dapat, misalnya, meningkatkan kualitas, kemampuan, efisiensi dan akses terhadap informasi dan layanan kesehatan serta meningkatkan kualitas kesehatan. Melimpahnya informasi membuat kita sulit memisahkan informasi yang dapat dipercaya dengan informasi yang kebenarannya dipalsukan (manufactured information), sehingga berujung pada fenomena disharmoni komunikasi media dengan maraknya berita palsu. Konflik antara kecepatan dan akurasi sering terjadi, masyarakat menginginkan informasi yang akurat secepatnya, namun karena mengejar kecepatan tidak jarang informasi yang disebarkan menjadi tidak akurat atau tidak terverifikasi, dimana masyarakat diberi kesempatan untuk menyebarkan misinformasi yang muncul. berasal dari sumber resmi dan otoritatif. .
Oleh karena itu, masyarakat harus belajar memahami manfaat dan ancaman media dengan memanfaatkannya secara strategis sehingga memanfaatkan media secara cerdas. Literasi media menjadi solusi ketika masyarakat bersentuhan dengan media agar dapat mengecek tanggung jawab dan kebenaran suatu informasi. Namun lebih dari itu, literasi media merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki dan dikuasai oleh pengguna media.
Oleh karena itu, Tabayyun diperlukan sebagai sikap memperhatikan kualitas informasi yang diterima dan disampaikan.
Daftar Pustaka
Elaborasi pesan hoax di grup Facebook Info Wong Solo. 2019) Teori dan Fasilitasi Literasi Media, Bandung, Pemuda Rosdakarya. Interaktivitas komunikasi hoax di media sosial dan antisipasinya (interaktivitas komunikasi hoax di media sosial dan antisipasinya). Menyelesaikan pendidikan SMA di SMAN 7 Bandung kemudian melanjutkan ke jenjang universitas (S1) di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba).
Sejak tahun 1992 menjadi dosen pada program sarjana dan magister Fikom Unisba, di mana ia menyelesaikan studi sarjananya di Fikom Unisba. Angkatan 1987 melanjutkan pendidikan ke jenjang magister (S2) dan doktor (S3) ilmu komunikasi di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Beberapa diantaranya adalah Pengurus Ikatan Sarjana Komunikasi (ISKI) Jawa Barat, Anggota ISKI Jawa Barat, Kepala Dinas Informasi dan Dokumentasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan & Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Barat. Pengelolaan “Gerakan Kesadaran Media”.