Nama : Nadira Lutfiya Npm : 2206058853
Mata Kuliah : Gambar Kontruksi TL
Tangki septik adalah sebuah sistem pengolahan limbah yang biasanya digunakan untuk rumah tangga atau bangunan yang tidak terhubung ke sistem saluran pembuangan kota. Seperti namanya, septic tank bekerja dengan cara memecah limbah organik yang masuk ke dalamnya melalui proses dekomposisi bakteri.
Tangki septic dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem tercmpur dan terpisah. Tangki septik dengan sistem tercampur adalah tangki septik yang menerima air limbah tidak hanya air kotor dari kloset (WC) saja tetapi juga air limbah dari sisa mandi, mencuci ataupun kegiatan rumah tangga lainnya. Sementara itu, tangki septik dengan sistem terpisah adalah tangki septik yang hanya menerima air kotor dari kloset saja (Hamdi, 2013).
Pada umumnya tangka septik dibagi menjadi dua desain, yaitu tangka septik satu kompartemen dan tangka septik dua kompartemen. Jika panjang tangki septik lebih dari 2,4 m atau volumenya lebih dari 5,6 m3, maka tangki harus dibagi menjadi dua kompartemen yaitu kompartemen inlet dan outlet. Proporsi ukuran kompartemen inlet biasanya sekitar 75% dari ukuran total tangki septik. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan dimensi tangki septik, yaitu dengan melakukan perhitungan atau menggunakan tabel yang terdapat di dalam standar SNI 03-2398-2002 (Badan Standardisasi Nasional, 2017).
Berdasarkan tabel tersebut, dapat ditentukan bahwa untuk pemakaian 20 orang pada sistem tercampur diperlukan model desain tangki septik untuk dua kompartemen. Hal ini didasari pada ukuran Panjang untuk model tangka septik pemakai 20 orang, yaitu 2,8 m.
Pada sistem tercampur, septic tank biasanya dibagi menjadi dua kompartemen, yaitu kompartemen pertama dan kedua. Di kompartemen pertama, limbah yang masuk akan mengalami proses pengendapan dan partikel-padat akan diendapkan, sementara air yang tersisa dialirkan ke kompartemen kedua. Di kompartemen kedua, bakteri akan menguraikan sisa-sisa organik yang masih ada dalam air limbah sehingga limbah yang keluar dari septic tank menjadi lebih bersih dan aman untuk dibuang ke lingkungan sekitar. Pembagian septic tank menjadi dua kompartemen bertujuan untuk memaksimalkan proses pengolahan limbah dan mempermudah proses perawatan serta pembersihan (Hamdi, 2013).
Waktu detensi (td) tangki septik adalah waktu yang dibutuhkan oleh limbah untuk tetap berada di dalam tangki septik sebelum akhirnya dibuang ke lingkungan. Waktu detensi (td) perlu untuk dipertimbangkan agar padatan yang terkandung di dalam air limbah dapat terpisah dan mengendap pada dasar tangki septic Waktu detensi (td) ini bergantung pada ukuran dan kapasitas tangki septik, jumlah pengguna sistem pembuangan, serta jenis limbah yang dibuang.
Waktu detensi (td) digunakan untuk menentukan volume tangki septik.
Rumus Waktu Detensi untuk sistem tercampur
π‘π = 1,5 β 0,3 πππ (π Γ π) β₯ 0,2 βπππ Dimana,
p = jumlah pemakai (orang)
q = laju timbulan air limbah (L/org/hari)
Untuk menghitung waktu detensi dengan jumlah pengguna 18 orang dengan sistem tercampur Pemakaian air bersih 100 L/org/hari. Jumlah air limbah yang dihasilkan 80% dari pemakaian air bersih, Maka :
P= 18 orang
Q= 100 L/org/hari x 80% = 80 L/org/hari Sehingga :
π‘π = 1,5 β 0,3 log(18 Γ 80) β₯ 0,2 βπππ π‘π = 0,552491 β₯ 0,2 βπππ Oleh karena itu, waktu detensi yang diperlukan adalah Β½ hari.
REFERENSI
Badan Standardisasi Nasional. (2017). SNI 03-2398-2017 Tata cara perencanaan tangki septik dengan pengolahan lanjutan (sumur resapan, bidang resapan, up flow filter, kolam sanita).
https://www.forkalim.or.id/filependukung/sni2398_2017_tentang_Tata_cara_perencana an_tangki_septik.pdf
Sudarmadji, S., & Hamdi, H. (2013). Tangki Septik Dan Peresapannya Sebagai Sistem pembuangan air kotor di permukiman rumah tinggal keluarga. Pilar: Jurnal Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya. https://www.neliti.com/publications/159248/tangki- septik-dan-peresapannya-sebagai-sistem-pembuangan-air-kotor-di-permukiman
β’
M
Ceeβ’_β’β’ ! MY
β’
.ir
..
β’
; :
% β’ :"
@F@rB-rEzg% β’
E-
or
By **A-
Mpa
B. :_ βFor iom a β’ ,
Ullman
qeq
f β’
MLA %ae.iaaaeqo-oogi.g.ie !%β’Β§Β§ Β΅eβ’β’β’%%_β’β’
%qgToΓ·Γ·β’:β’β’
β’ β’ β’β’%a%β’β’
.Baqa
Β΅. t β’a'β’ ahem
Do β